Pengantin Baruku - Bab 164 Dia Harus Bagaimana?

Eva Ye akhirnya menahannya, meskipun dia tidak tahan melihat putranya terluka, dia lebih memilih membiarkan Nicholas Lu sadar dan tidak memiliki hubungan bersama Jenifer Wen.

Hanya, dia berpikir semua ini terjadi karena Jenifer Wen. Tanpa campur tangan rubah licik ini, Nicholas Lu bagaimana mungkin menerima pukulan itu? Wanita ini jelas bukan sebuah berkah, tapi kutukan.

Kalau dia ada kesempatan, dia pasti akan membalas semua ini pada Jenifer Wen.

Nicholas Lu tidak berteriak sakit, meskipun ini adalah pertama kalinya kakek memukulnya. Bahkan dulu kalau kedua orang itu memiliki pendapat yang berbeda, mereka tidak pernah sampai seperti ini.

"Kenapa aku mencarimu, kamu tahu kan?"

Kakek menatap mata diam Nicholas Lu dan mengerti kalau dalam hatinya tidak akan pernah menyerah hanya karena ini, dan terus berbicara.

"Aku tahu."

Nicholas Lu dengan tenang menyeka darah dari wajahnya, nada suaranya juga ringan, dan tidak terdengar sedikitpun fluktuasi.

"Lalu kamu berencana akan melakukan apa?"

Kakek memcingkan matanya dan memandangnya, "Aku katakan ya, kalau kamu ingin menjalin hubungan lebih jauh dengan wanita seperti itu, itu tidak mungkin, kalaupun kamu ingin mencari kekasih, itu tidak boleh dia."

"Kakek, waktu itu kamu yang membawaya kesini."

Mata Nicholas Lu bertemu dengan mata kakek.

"Kalau bukan karena kamu yang bilang dia adalah bintang keberuntunganku, dan bilang nasibnya sangat berguna bagiku, aku rasa, tidak akan ada hari ini."

"Kamu!"

Kakek sangat marah mendengar apa yang dia katakan, "Jadi maksudmu kamu menyalahkanku? Kamu pikir aku ingin wanita seperti itu memasuki rumah kita, kalau...kalau bukan karena kamu!"

"Nicholas, kamu kok bicara sama kakek seperti itu?" Eva Ye juga tidak tahan mendengarnya lagi, mengeluarkan suara berkata pada Nicholas Lu/

Nicholas Lu maju selangkah, menahan kakek, tapi langsung di tolak oleh kakek, "Tidak perlu kamu pegang."

Kalau masih terus berbicara dengannya, jantung orang tua ini sepertinya bisa keluar dari tempatnya.

"Kakek, mungkin kamu waktu itu melakukan ini karena takhayul, aku sebelumnya tidak pernah percaya pada apa yang disebut takdir, tapi sekarang, aku tiba-tiba mengerti mengapa aku bisa pulih ketika Jenifer keluar dari penjara."

Nicholas Lu dengan sungguh-sungguh berkata, "Karena, Jenifer telah di fitnah. Aku telah menyelidikinya, dia kemungkinan besar bukan orang yang menabrakku, tetapi hanya kambing hitam dan memasukkannya ke penjara, dia di siksa dengan segala cara, itu adalah dosa yang dilakukan oleh keluarga kita, maka dari itu aku bisa koma di ranjang rumah sakit selama 3 tahun.

Seperti yang dikatakan Nicholas Lu, dia selalu mencibir dan tidak perncaya pada hal-hal yang berkaitan dengan karma, tetapi keberadaan Jenifer Wen membuatnya tiba-tiba percaya kalau yang disebut takdir itu mungkin benar-benar ada.

Setidaknya, hutangnya padanya, dia berniat untuk menggunakan sisa hidupnya untuk membayarnya.

"Apa katamu?"

Kakek tidak bisa mempercayai pendengarannya, "Kamu gila. Demi wanita seperti itu bisa merangkai cerita tentang lukamu sendiri? Waktu itu dia sendiri yang mengakuinya, ini bagaimana mungkin bisa salah?"

"Tapi yang aku temukan adalah keluarga Wen memasukkan ibunya ke icu, dan dia demi ibunya yang sekarat rela menerima vonis itu."

"Lalu, bagaimana dengan buktinya?"

Nicholas Lu menggelengkan kepalanya, "Aku sekarang masih mengumpulkan, tapi, kakek, aku harap kamu bisa memberiku dan Jenifer waktu. Kalau semua ini benar-benar bukan kesalahannya, maka bukankah kita harus memberikan kompensasi padanya?"

Kakek memandang Nicholas Lu yang begitu serius, dan dia juga mengerti cucunya ini bukanlah tipe orang yang untuk mencapai tujuannya bisa mengatakan sesuatu yang tidak-tidak. Dan satu-satunya kemungkinan adalah apa yang dia katakan itu benar.

Tapi, kalau benar, bisakah dia menerima Jenifer Wen?

"Tidak, meskipun yang kamu katakan itu benar, keluarga Lu pasti akan memberikan kompensasi kepadanya, tidak perlu kamu menggunakan separuh hidupmu untuk membayarnya. Aku bisa memberinya uang dan memberinya kekayaan di sisa hidupnya, tetapi, aku tidak bisa memasukkanmu ke dalamnya, Nicholas, kamu adalah harapan keluarga Lu, kamu tidak bisa menunda masa depanmu sendiri untuk masalah sekecil ini."

Kakek berkata dengan tegas, maknanya sudah tidak bisa lebih jelas lagi. Terlepas dari itu, apakah kecelakaan mobil itu Jenifer Wen benar-benar menjadi kambing hitam atau tidak, dan dirinya sendiri tidak akan mengizinkan wanita seperti itu masuk ke keluarga Lu, walaupun hanya memikirkannya itu juga tidak bisa.

"Kakek!" Nicholas Lu tidak menyangka dia begitu keras kepala. Baru saja hendak mengatakan sesuatu, Eva Ye langsung berjalan mendekat dan menahannya, "Nicholas, apakah kamu ingin membuat tubuh kakek drop? Kalaupun katamu itu benar, nah anak orang lain di dalam perutnya itu tidak mungkin palsu kan, mungkinkah hanya demi kompensasi kamu mau menerima anak orang lain?"

Baru saat itulah Nicholas Lu mengerti mengapa kakek buru-buru menyurughnya pulang, ternyata mereka sudah tahu tentang anak itu.

Memikirkan hal ini, dia akhirnya terdiam, asal-usul anak itu begitu tidak jelas, sulit untuk dikatakan kalau dia bisa menerimanya, tapi karena tubuh Jenifer Wen tidak bisa menggugurkan anak, maka dia sendiri hanya bisa membiarkannya.

Hanya, dia sudah dengan sengaja mengabaikan keberadaan anak itu.

Melihat ekspresi Nicholas Lu yang begitu serius, Eva Ye lebih memahami pikirannya.Tentu saja, dia tidak keberatan dengan anak ini, tapi anak itu jelas bukan miliknya.

Dalam hatinya merasa semakin muak dengan Jenifer Wen, "Nicholas, aku bisa mengabaikan yang lainnya, tetapi ada begitu banyak orang yang bisa kamu pilih, tapi kamu mengapa memilih mengikat dirimu dengan seorang wanita yang telah melahirkan anak orang lain? Pikirkanlah, apakah ini worth it? Apakah kamu nanti benar-benar mau membesarkan anak lelaki lain? Kalau saja, lelaki itu suatu hari nanti kembali, dan kembali terjerat dengan Jenifer Wen dan anaknya, kita keluarga Lu harus bagaimana menanganinya?"

Eva Ye memanfaatkan situasi ini dan membiarkan Nicholas Lu mendengarkannya, dan dia mengatakan semua yang harus dikatakan.

Kakek melihat hal ini juga tidak mendorongnya lagi, kalau hal semacam ini didorong terlalu kencang itu malah akan dengan mudah menimbulkan penentangan.

"Nicholas, aku tidak akan mengatakan apa-apa lagi. Kamu adalah orang yang pintar, kamu pertimbangkan lah sendiri, apakah kamu menginginkan masa depan yang cerah atau menginginkan wanita seperti ini, dan mencoreng sisa hidupmu dengan noda kotor itu, kamu pikirkan lah sendiri.

Setelah mengatakan itu, dia dibantu oleh Eva Ye kembali ke kamar tidur.

Nicholas Lu tinggal di ruang kerja untuk sementara waktu dan harus diakui apa yang dikatakan Eva Ye tepat mengenai hatinya.

Anak ini seperti duri, dan sekarang dia tidak punya pilihan selain mengabaikannya, tetapi bagaimanapun juga, itu adalah bahaya yang tersembunyi. Kalau suatu saat Jenifer Wen ingin menghidupkan kembali hubungan lamanya dengan ayah anak itu, apa yang harus dia lakukan?

Ekspresinya menjadi sedikit lebih dingin, dan Nicholas Lu tidak ingin berada di sini lagi, dia berjalan keluar, mengendarai mobil, dan membiarkan pikirannya melayang bebas.

Akhirnya, tanpa dia sadari, dia mengemudikan mobilnya sampai di bawah apartemen Jenifer Wen.

Sepertinya mencarinya sudah menjadi kebiasaannya.

Nicholas Lu menyadari kalau kehadiran wanita ini semakin hari semakin membawa dampak yang begitu besar, dia tidak melawan perubahan ini tapi juga tidak ingin meninggalkan duri ini.

Di mata lelaki itu terlihat suatu keyakinan, dia naik ke atas, mengetuk pintu.

Tubuh Jenifer Wen gemetaran, dengan hati-hati berkata, "Siapa?"

Kalau saja Eva Ye mencari orang untuk menghabisinya, dia harus bagaimana?

"Ini aku, buka pintu." Nicholas berkata dengan datar, dari suaranya terdengar begitu dingin, dia harus bagaimana lagi?

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu