Pengantin Baruku - Bab 40 Membantumu
Orang yang datang itu adalah pasangan suami istri, dan Jenifer Wen memperhatikan mereka datang dengan senyuman, tetapi dia merasa ada niat buruk dalam senyuman itu.
“Paman, bibi.” Setelah kejutan singkat, Nicholas Lu berjalan dengan sopan menyapa mereka.
Jenifer Wen mengerutkan kening. Dia sudah lama berada di rumah keluarga Lu tapi belum pernah melihat orang-orang ini.
Dan kedatangan mereka saat ini sepertinya bukan lah seuatu yang bagus.
“Nicholas, kamu akhirnya sadar juga dari koma.” Rendy Lu menepuk bahu Nicholas Lu.
Nicholas Lu memandang lelaki di depannya, dalam diam menghindari tangannya.
Rendy Lu hanyalah paman kedua dari Nicholas Lu yang sebatas nama. Dia bukan saudara kandung ayahnya, tapi anak dari saudara kakeknya.
Perpisahan dari keluarga Lu waktu dulu tidak membahagiakan. Kakek Lu keluar sendiri dengan membawa sejumlah uang dan bekerja keras hingga muncul perusahaan Lu sekarang, namun perusahaan asli dari keluarga keluarga Lu sudah hancur karena saudara-saudaranya.
Oleh karena itu, orang-orang ini sekarang berkumpul lagi, mencoba menggigit sepotong daging dari perusahaan Lu.
Awalnya, menurut temperamen kakek Lu, segala properti di perusahaan Lu adalah milik Nicholas Lu dan dia tidak akan pernah memberikannya kepada orang luar. Tetapi karena Nicholas Lu mengalami kecelakaan, kakek Lu kelelahan dan tidak mampu mengurus bisnis perusahaan Lu yang di luar negeri, jadi Rendy Lu menyodorkan tawaran membantunya dan mengambil daging perusahaan Lu dengan cuma-cuma.
Nicholas Lu ingin mencari kesempatan untuk mengambil kembali bisnis luar negeri itu, tetapi dia tidak menyangka orang-orang ini mengambil inisiatif dan membawa dirinya sendiri datang kesini.
"Nicholas, kamu setelah sadar kenapa tidak menghubungi paman dan bibi? Meskipun kita sibuk mengurus urusan keluarga Lu di luar negeri, tapi kami tentu tidak bisa melewatkan hal sebesar ini, atau mungkin kamu sengaja menghindari kami?"
Meskipun Rendy Lu tersenyum, tapi dari senyumannya itu bermaksud menyembunyikan pisau di dalamnya. Dalam beberapa kata, dia seolah memberi Nicholas Lu isu karena tidak menghormati orang yang lebih tua darinya.
"Bagaimana mungkin seperti itu." Nicholas Lu jelas tidak senang, tapi dia tidak menunjukkannya di wajahnya. "Aku hanya takut paman dan bibi akan kelelahan karena bolak-balik."
"Tentu saja tidak lelah. Karena kami berencana untuk tinggal di rumah selama beberapa hari." Melly Zhou membungkuk, "Nicholas, kamu tidak mungkin tidak menyambut kami kan?"
Jenifer Wen melihat percakapan antar keluarga itu dari kejauhan, suara mereka tidak besar dan dia tidak bisa mendengar dengan jelas, tapi mereka jelas tidak terlihat harmonis yang seperti dia bayangkan.
Ternyata seseorang seperti Nicholas Lu yang tampak mahakuasa akan mengalami masalah seperti ini juga.
Jenifer Wen memperhatikan dengan tenang, tidak berbicara, tetapi dia tanpa sadar terpikir akan orang-orang dari keluarga Wen, dan dia tanpa sadar telah berempati dengan Nicholas Lu.
Terkadang, orang yang menyakiti kita paling dalam dan paling kejam bukan lah orang luar, tetapi orang-orang yang mengatas namakan keluarga menusuk dari belakang.
Nicholas Lu sudah sedikit tidak sabar karena dikeliling kedua orang itu, sampai seseorang datang kepadanya untuk mengajaknya bersulang dia bau menggunakan alasan itu pergi meninggalkan mereka.
Begitu cepat, sekelompok selebritas dan wanita kembali mengelilinginya lagi, dan jejak rasa malu dan cemburu melintas di wajah kedua pasangan itu, tetapi mereka masih bisa menahannya.
Jenifer Wen melihatnya, merasa bosan, dan memutuskan kembali ke kamar untuk tidur. Tapi pada saat ini, Melly Zhou tiba-tiba mengangkat kepalanya dan melirik ke lokasi di lantai 2, menggunakan suara yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil tetapi tepat untuk didengar orang-orang sekitar, "Nicholas, aku dengar kamu sudah menikah ya, lalu aku mengapa tidak melihat menantu keponakanku disini?”
Ketika semua orang yang hadir mendengar kata pernikahan Nicholas Lu, mereka menghentikan apa yang mereka pegang dan melihat dengan rasa penasaran.
Suasana di sekitar Nicholas Lu tiba-tiba menjadi dingin, mengenai Jenifer Wen itu adalah rahasia keluarga Lu dan mereka seharusnya tidak mengetahuinya.
Apa mungkin ada orang yang membocorkan rahasia ini?
Jenifer Wen juga terkejut dengan kejadian mendadak ini. Reaksi pertamanya adalah melihat Nicholas Lu.
Akankah dia berpikir kalau dia yang mengatakannya?
"Hei? Nona muda ini, kamu terlihat agak pemalu, dan kamu sepertinya bukan pelayan keluarga Lu. Apakah kamu menantu keponakanku yang belum pernah aku temui ini?"
Melly Zhou sangat puas dengan keheningan sekitar. Di tangan Nicholas Lu sekarang sudah memegang perusahaan Lu, kalau dia menikah dengan keluarga yang kuat juga, maka akan lebih sulit untuk orang luar mendapatkan keuntungan darinya.
Oleh karena itu, ini adalah kesempatan yang langka. Lelaki sombong seperti Nicholas Lu memiliki istri yang pernah berada dipenjara. Ini akan menjadi noda yang sulit dihilangkan dalam hidupnya.
Jenifer Wen menggigit bibir bawahnya erat-erat. Meskipun Melly Zhou berpura-pura lembut dan antusias, tapi dia sudah pernah melihat orang seperti ini, karena keterampilan akting Bella Zhao jauh lebih baik darinya.
"Kenapa kamu tidak bicara? Apakah kamu sedang bertengkar dengan Nicholas? Tidak apa-apa, bibi akan membantumu, dan aku pasti tidak akan membiarkan dia menindasmu."
Beberapa kata Melly Zhou itu membuat orang sekitar memusatkan perhatiannya pada Jenifer Wen.
Di antara mereka, hanya mata Nicholas Lu yang terlihat acuh tak acuh.
Jenifer Wen tersenyum tipis, lalu memiringkan kepalanya dengan polos menatapnya. "Maaf, aku pikir kamu salah orang. Aku bukan menantu keponakanmu, aku hanya seorang pelayan di keluarga Lu."
Ketika Jenifer Wen mengatakan itu, ekspresinya tenang dan suaranya tidak bergetar sama sekali, sehingga sangat sulit membuat orang mengetahui apakah yang dia katakan itu benar atau salah.
“Oh, nak, apa yang terjadi?” Melly Zhou berani di depan semua orang menyerangnya seperti ini, tentu karena ada bukti.
Dia awalnya mengira Jenifer Wen akan penuh amarah dan kecemburuan ketika melihat Nicholas Lu berbicara dengan para wanita. Dan asalkan dia berbicara membuka obrolan dia pasti akan terpancing.
Namun siapa sangka kalau wanita yang terlihat masih muda ini tidak terpancing.
"Keponakanku, apa keluhanmu, kalau kamu tidak memberitahuku sekarang, nantinya tidak akan ada yang peduli lagi dengan masalahmu.”
Ketika Jenifer Wen mendengar hal ini, dorongan untuk tertawa di dalam hatinya menjadi lebih kuat. Kata-katanya sungguh sangat bagus, tetapi kalau dia benar-benar mengatakannya dan membuat kesal keluarga Lu, bibi ini pasti tidak akan muncul membelanya, dia pasti hanya menganggapnya sebagai orang bodoh.
"Nyonya ini, aku tidak punya keluhan. Keluarga Lu memberikan aku makanan, pakaian, dan gaji yang cukup. Kamu ini yang keras memberi tuan muda kami status sebagai seseorang yang sudah menikah. Ini terlalu aneh, aku tidak berani mengikuti kata-katamu untuk berbicara omong kosong, ya karena aku sangat tahu diri.”
Setelah Jenifer Wen selesai mengatakan itu, semua yang hadir memandang Melly Zhou dengan aneh. Semua orang tahu kalau kesempatan ini adalah saat yang tepat bagi Nicholas Lu untuk mengenal calon pasangan untuk menikah, tetapi bibi ini sengaja mencari alasan untuk membuat masalah. Apa alasannya melakukan itu cukup di pikir saja semua orang pasti akan tahu.
"Kamu!" Angan-angan Melly Zhou dihancurkan oleh Jenifer Wen dalam beberapa kata. Dia ingin marah kemudian diseret oleh Rendy Lu. "Sudah, sudah salah jangan keras kepala."
Saat mengatakan itu, Rendy Lu melihat ke arah Nicholas Lu lagi, "Tapi ya Nicholas, kalau kamu benar-benar memiliki berita baik, jangan lupa beritahu kami ya.”
Nicholas Lu dengan sopan mengangguk dan melihat ke lantai 2, tempat Jenifer Wen sudah pergi.
Dia tidak mempermalukannya dengan mengungkapkan identitasnya di depan semua orang, Nicholas Lu merasa lega, tetapi juga sedikit tidak bahagia.
Tahu diri...
Wanita itu, apakah dia mengatakan ini karena ketulusannya, atau...
Nicholas Lu tidak sempat untuk terlalu memikirkan perkataan Jenifer Wen. Setelah beberapa saat, orang-orang itu kembali berkumpul, seolah-olah kejadian yang tidak menyenangkan itu tidak ada.
Karena Nicholas Lu masih sendiri, maka dia menjadi sasaran persaingan banyak wanita di kota J.
Novel Terkait
Adieu
Shi QiSang Pendosa
DoniMy Cute Wife
DessyHei Gadis jangan Lari
SandrakoMy Enchanting Guy
Bryan WuSomeday Unexpected Love
AlexanderPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang