Pengantin Baruku - Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
Tapi pada saat ini, polisi itu kembali, dan hal pertama yang dia lakukan adalah melepaskan borgol Jenifer Wen: “Kamu boleh pergi.” Kemudian berbalik menunjuk Bella Zhao dan Kherin Liu, “Kalian berdua tunggu disini.”
Borgol di pasang di tangan Kherin Liu, Bella Zhao dan Kherin Liu ternganga: “Pak polisi, kamu salah, dia orang yang mencuri kartu itu, kami, kami yang datang melaporkannya!”
“Sudah ada orang yang datang membuktikan kalau kartu Jenifer Wen bukan kartu curian, Kherin sudah mencembarkan nama baik orang, keadaannya cukup serius dan harus di tahan!”
Ada orang yang datang membuktikannya? Dan orang yang bisa membuktikan itu harusnya hanya lelaki itu kan?
Jenifer Wen tanpa sadar pergi dari sana meninggalkan Bella Zhao dan Kherin Liu yang kalang kabut sendiri.
Di dalam kantor polisi, ada banyak orang, Jenifer Wen sekilas melihat di pintu ada sosok lelaki yang tinggi, orang itu mengenakan jas dengan punggung yang lebar bayangannya sama persis dengan lelaki yang sering datang di malam hari itu!
“Berhenti! Stop!”
Dengan berjarak beberapa orang, Jenifer Wen maju mengejarnya, tapi karena orang terlalu banyak membuat langkahnya menjadi lambat.
Dia akhirnya mengambil ponselnya dan meneleponnya.
Ketika telepon tersambung, dia melihat lelaki yang sudah di depan pintu itu mengangkat telepon!
Ternyata benar dia!
“Jenifer, kamu ini kok bisa bodoh sampai seperti ini ya, suruh kamu belanja saja bisa sampai masuk ke kantor polisi? Dan orang seperti mereka pun bisa membullymu seperti ini?” Suara yang terdengar di telinganya entah mengapa membuat dirinya menjadi tenang.
“Kamu datang ke kantor polisi untuk membuktikan kalau aku tidak bersalah?” Dia memegang ponselnya sambil perlahan maju, jantungnya saat ini berdetak begitu kencang.
“Ya kalau tidak? Kamu kira keluarga Lu yang akan membantumu? Jangan bercanda, mereka mana mungkin mau membantumu? Di dunia ini kecuali aku tidak akan ada orang yang mau membantumu!”
Mendengar sindiran lelaki itu, dalam hati Jenifer Wen merasa terharu, dia sudah berjalan kesisinya, “Terima kasih, hari ini sudah datang membantuku, kalau kamu tidak datang aku mungkin tidak bisa pulang ke rumah keluarga Lu dan mereka pasti tidak akan melepaskanku dengan mudah...”
“Hari ini luar biasa patuh ya, kalau malam juga bisa patuh seperti ini aku pasti akan merasa sangat puas!” Setelah mengatakan itu lelaki itu menutup teleponnya.
Jenifer Wen melihat lelaki itu juga menutup teleponnya, membuatnya semakin yakin kalau lelaki di depan itu benar orangnya!
Melihat lelaki itu mau melangkah pergi, Jenifer Wen dengan cepat maju, menarik lengan jasnya, dan mengunci jalannya tapi setelah dia melihat wajahnya, dia langsung terdiam.
“Nicholas, ternyata kamu?”
Nicholas Lu melihat Jenifer Wen mengerutkan dahi, “Kamu bagaimana bisa disini?”
“Kamu masih mau berdrama, padahal sudah jelas kamu yang menyelamatkanku, kenapa masih berpura-pura! Kamu setiap hari memainkan 2 peran tidak capek apa, memainkan aku seperti ini memangnya menyenangkan hah?!”
Api kemarahan Jenifer Wen seketika naik, Nicholas Lu kalau mau membuatnya menderita, untuk apa setiap malam datang dengan orang yang berbeda, kalau dirinya langsung ingin menyusahkannya pun dia juga tidak bisa melawan!
Dia kenapa bisa membuatnya hidup penuh ketakutan di keluarga Lu, apakah melihatnya begitu lebih menarik? Dan menyenangkan?
Akhir-akhir ini, di siang hari dia berusaha hati-hati, di malam hari ketakutan setengah mati, apakah melihatnya seperti itu, membuatnya bahagia dan menikmati segalanya?
Dia ternyata dari awal sudah sadar, dan bisa jadi membawanya keluar dari penjara adalah bagian rencananya, hanya untuk menyiksanya sampai mati, sampai gila!
“Gila!”
Nicholas Lu menghempas tangannya, melangkah maju tapi di hadang oleh Jenifer Wen dan dia langsung merampas ponselnya: “Kamu jangan bersilat lidah, aku barusan tadi meneleponmu, aku punya bukti!”
Dia membuka laporan panggilan di ponselnya, dan benar panggilan terakhir disana adalah 2 menit yang lalu!
Tapi...Nomor itu, bukan nomornya...
“Ini, ini bagaimana mungkin!”
“Jenifer kamu terlalu menganggap dirimu tinggi, aku kesini hanya untuk mengurus urusanku, bukan menyelamatkanmu, kamu kenapa bisa disini dan bagaimana bisa keluar aku tidak tahu apa-apa, di tambah, kamu kira memangnya aku bisa sebaik itu mau menyelamatkanmu?”
Nicholas Lu tersenyum sinis, merampas kembali ponselnya dan pergi meninggalkan Jenifer Wen seorang diri.
Jenifer Wen terdiam di tempat, melongo.
Mungkin kah yang terjadi saat ini benar hanya kebetulan?
Novel Terkait
Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraThat Night
Star AngelMy Superhero
JessiThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMy Goddes
Riski saputroDark Love
Angel VeronicaPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang