Pengantin Baruku - Bab 57 Mengada-ada
Jenifer Wen lanjut membaca postingan ini. Begitu postingan ini dirilis, ia telah menimbulkan banyak sekali diskusi. Hampir semua balasan di bawahnya memarahi kakak yang tidak tahu malu di postingan tersebut.
Pada saat ini, seorang netizen yang mahakuasa segera mengirimkan informasi kontak Jenifer Wen, ini yang menyebabkan nomor ponselnya langsung dibombardir oleh sejumlah besar panggilan dan pesan teks spam.
Melihat sampai akhir, Jenifer Wen sudah tidak memiliki ekspresi di wajahnya, dia hanya bisa menambahkan sebuah kalimat dengan lemah di belakang, "Tidak ada bukti untuk kata-kata ini, mengapa kita tidak bisa lebih tenang?"
Namun, tidak ada yang mendengarkan kata-kata Jenifer Wen. Sebaliknya, mereka malah berkumpul dan menyerang, "Kamu begitu suka menutupi kejahatan orang ketiga, kamu tidak mungkin adalah orang ketiga itu sendiri, kan?"
"Orang sepertimu ini terlalu menjijikkan, kuharap kamu juga memiliki seorang kakak seperti itu."
Jenifer Wen melihat ke serangan-serangan yang tidak masuk akal itu. Dia mengerti bahwa sekarang situasinya telah berkembang sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi dikendalikan. Jika dia tidak mengambil tindakan dengan cepat, maka dikhawatirkan orang-orang ini akan menjadi semakin gila.
Dengan enggan, ponselnya tidak bisa lagi digunakan, jadi Jenifer Wen hanya bisa meminjam ponsel petugas toko dan menelepon Cherry Wen.
"Apa yang akan kamu lakukan sebenarnya? Merilis postingan semacam ini di Internet dan mencantumkan informasi kontakku di sana. Apa ada keuntungannya bagimu?"
Suara Jenifer Wen yang dingin, kata-katanya yang kasar, dan dia yang sekarang masih dapat mempertahankan rasionalitasnya dan melakukan percakapan yang baik dengan Cherry, itu artinya dia memiliki pengendalian diri yang kuat.
Jika tidak, Jenifer Wen pasti sudah akan terburu-buru pergi ke sana, menampar dan menendangnya dengan keras seperti yang dikatakan artikel itu, untuk melampiaskan amarahnya.
“Gunanya? Gunanya adalah untuk melihatmu bersedih.” Cherry Wen tersenyum aneh ketika mendengarkan suara marah Jenifer Wen.
Melihat wajah dengan riasan indahnya di cermin, Cherry Wen berkata dengan penuh kemenangan, "Jenifer, kamu pikir kamu bisa menunggangi kepalaku? Apakah kamu kira Nicholas akan terus melindungimu tanpa syarat? Sudah kubilang, ini sebenarnya hanya permulaan... "
Begitu suara itu turun, Jenifer Wen menemukan bahwa postingan itu diperbarui lagi, ada sebuah video tambahan di dalamnya. Sampul video itu persis seperti gambaran ketika Vino Yu datang mencarinya hari itu!
Hanya saja, sudut pandang dari video ini sangatlah bias. Jika dilihat, pria dan wanita di dalamnya sangatlah dekat dan ambigu.
Tidak, ini tidak benar... ini tidak benar!
Mata Jenifer Wen membelalak dan melihat ke gambaran itu, bernafas sedikit pendek. Video ini terlalu induktif. Jika dilihat orang luar, dia seperti sedang menggoda Vino Yu.
"Hei, kenapa wanita ini begitu familiar?"
Saat Jenifer Wen panik, petugas yang sedang bermain dengan ponselnya itu tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap Jenifer Wen selama beberapa detik. Kemudian dia berteriak, "Itu dia, orang ketiga yang ada di video!"
Jenifer Wen segera berdiri. Untungnya, tidak ada banyak orang di toko ini. Jadi, hanya beberapa orang yang menoleh kepadanya. Dia buru-buru menjatuhkan selembar uang kertas, menarik lengan bajunya untuk menutupi wajahnya dan berlari keluar.
Cherry Wen benar-benar kejam. Untuk menghancurkannya, dia bahkan tidak ragu untuk merilis video semacam ini. Apakah dia tidak peduli dengan reputasi Vino Yu?
Bersembunyi di sudut yang kosong, Jenifer Wen memegang ponselnya dengan gemetar. Dia jelas-jelas tahu bahwa tidak akan ada apapun yang ingin dilihatnya, tetapi dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
Benar saja, pada saat video itu dirilis, postingan ini benar-benar meledak. Emosi semua orang tersulut dalam sekejap, tidak sedikit orang yang bahkan bertanya-tanya bagaimana cara untuk menemukan identitas wanita di video dan membiarkan semua orang di sekitarnya tahu akan wajah aslinya.
Jenifer Wen melihat hasil diskusi orang-orang itu, cara balas dendam yang mengerikan itu, hanya merasa dingin.
Sekarang adalah musim dingin, tetapi dia bahkan merasa bahwa dingin di hatinya jauh lebih baik daripada dingin di tubuhnya.
Apa yang harus dia lakukan... Bagaimana dia bisa memecahkan permainan Cherry Wen ini?
...
Nicholas Lu turun dari pesawat perjalanan jarak jauh dan baru saja berjalan keluar dari bandara ketika dia dihentikan oleh seorang gadis asing berambut pirang untuk diminta berfoto dengannya.
Nicholas Lu selalu tidak suka mengambil foto. Mendengar permintaan ini, dia tentu saja menolak.
Namun, gadis itu terus menjeratinya dan enggan menyerah begitu saja. Saat Nicholas Lu sakit kepala, terdengar suara yang lembut dan anggun, “Maaf, nona, dia adalah pacarku, bisakah kamu jangan mengganggunya?"
Gadis itu mengerutkan bibir saat melihat Sherli Mu, dan akhirnya pergi.
"Kita sudah tidak bertemu selama beberapa tahun, aku tidak menyangka kamu akan menjadi begitu populer..." Sherli Mu tersenyum dan berjalan mendekat, tampak asing, lalu mempersempit jarak diantara keduanya.
"Ini adalah salah paham, tidak, gadis itu..." Nicholas Lu menggelengkan kepalanya, baru saja hendak mengatakan sesuatu ketika dia menyadari bahwa ponselnya baru saja dibawa pergi oleh gadis asing itu.
Hanya saja, di lautan manusia yang luas ini, dimanakah kita masih bisa mencarinya?
“Tampaknya, bukan hanya dirimu yang menarik perhatiannya, tetapi juga uangmu!” Sherli Mu melihat Nicholas Lu dan tertawa.
Nicholas Lu juga tertawa. Itu hanya sebuah ponsel, dia tentu saja tidak akan terlalu peduli, "Kita sudah beberapa tahun tidak bertemu, tetapi kamu masih sama."
"Ayo pergi, aku akan mentraktirmu makan. Adapun ponselmu... pakai punyaku saja dulu. Susah sekali ke luar negeri, jadi biarkanlah dirimu santai sejenak. Jangan pedulikan urusan dalam negeri dulu, gimana?"
Nicholas Lu mengerutkan kening. Dia bukanlah tipe orang yang akan meninggalkan segalanya dan bersenang-senang, tetapi Sherli Mu bersikeras bahwa hanya satu hari ini, dan dia juga merasa sungkan untuk menolak, jadi dia hanya bisa setuju.
“Oke, mari kita mulai perjalanan luar negeri kita sekarang.” Sherli Mu tidak bisa menahan diri untuk tidak bersorak ketika dia melihat bahwa Nicholas Lu telah menyetujui permintaan kecilnya.
...
Tidak tahu sudah berapa lama Jenifer Wen berada di luar, sampai ketika tubuhnya menjadi kaku karena serangan dingin, dia pun baru berdiri dengan kebas.
Dia tidak boleh dikalahkan begitu mudah, dia tidak boleh...
Tetapi tepat ketika Jenifer Wen hendak pergi dari sini, tiba-tiba, datang pesan lain dari ponselnya, yaitu konferensi pers Vino Yu.
Pertunangan Vino Yu dan Cherry Wen sudah menjadi cerita yang bagus untuk kota J, jadi dia harus maju untuk mengklarifikasi semua ini.
"Aku sangat menyesal akan terjadinya hal ini, tetapi kakak Cherry lah yang terus memprovokasiku berulang kali, dia bahkan membuat kakekku dirawat di rumah sakit karena emosi."
"Aku pun mencarinya di saat-saat mendesak untuk memintanya menghentikan tindakan konyol itu. Aku tidak menyangka bahwa dia akan mengambil inisiatif untuk mendekatiku demi untuk membalas dendam. Itu memang kesalahanku untuk tidak mendorongnya tepat waktu, yang membuat Cherry mengalami masalah besar. Aku menyalahkan diriku sendiri atas itu."
Jenifer Wen memandangi wajah Vino Yu di atas layar. Dia jelas-jelas sedang mengada-ada, tetapi dia berbicara seolah-olah itu benar-benar terjadi.
Setelah Vino Yu selesai berbicara, Cherry Wen juga berjalan keluar, matanya sedikit merah dan bengkak, tetapi itu tidak mengurangi kecantikannya. Sebaliknya, ada makna yang lebih menyedihkan, yang membuat orang-orang merasa hati mereka tersayat ketika melihatnya.
"Aku percaya dengan perkataan kak Vino. Kami telah bersama-sama selama bertahun-tahun, aku tahu orang seperti apa dia, hanya saja aku sangat berharap kakakku bisa berhenti menggunakan trik naif dan membosankan seperti itu."
"Kakek dari kak Vino sudah masuk ke rumah sakit, dan ibuku juga terus menangis karena kejadian ini. Ayahku menghela nafas sepanjang hari. Kakak, selama kamu bersedia mengakui kesalahanmu dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi, maka kita masih adalah satu keluarga."
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaDemanding Husband
MarshallLove and Trouble
Mimi XuSuami Misterius
LauraHalf a Heart
Romansa UniverseLelaki Greget
Rudy GoldAfter The End
Selena BeePengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang