Pengantin Baruku - Bab 21 Dasar Wanita Murahan
Dalam hati Kherin Liu tidak percaya Jenifer Wen bisa hidup lebih baik darinya, jadi dalam pikiran bawah sadarnya berpikir kalau dia pasti telah menggunakan cara hina demi mendapatkan kartu itu, oleh karena itu dia mulai mengeluarkan perkataan itu untuk menyerang Jenifer Wen.
Bella Zhao yang mendengar itu, sengaja menambah bumbu, “Omong kosong apa, lelaki tua apa, menipu apa, ya Jenifer itu hanya menganut cinta bebas dan menyukai lelaki yang lebih tua darinya.”
Jenifer Wen yang mendengar itu langsung membalikan badan, “Apa yang kamu katakan tadi? Katakan sekali lagi?”
Sorot matanya begitu tajam, membawa amarah yang tak teredamkan, Kherin Liu melihat itu, tak disangka mampu menghadirkan ketakutan dalam hatinya, hanya, dia tidak bisa terlihat lemah di hadapannya, “Hehe, aku salah ngomong nih.”
Jenifer Wen memicingkan matanya, dan Kherin Liu dengan lantang menambahkan perkataannya, “Itu bukan dari hasil menipu, tapi harusnya daro hasil mencuri, lelaki tua manapun pasti seleranya tidak serendah itu, lagi pula wanita yang pernah berada di penjara, dalam hal curi mencuri bukan lah sesuatu yang sulit kan.”
Sambil mengatakan itu, Kherin Liu merasa apa yang di katakannya masuk akal, lalu merebut kartunya dari pelayan itu dan melihatnya dengan teliti, “Bibi, lihat lah, dia mana mungkin mempunyai kartu semewah ini, ini pasti hasil curiannya kan!”
Bella Zhao juga melihatnya, bola matanya berputar lalu dengan sok serius berkata: “Jenifer, terserah kalau kamu mau melakukan apapun, tapi kalau kamu mencuri, aku tidak bisa tinggal diam, dan kita keluarga aku tidak mungkin tinggal diam melihatmu seperti ini kan?”
Jenifer Wen mengerutkan keningnya, kedua orang tolol ini memfitnahnya mencuri kartu, “Mana buktinya? Tanpa bukti koar sana sini mengatakan aku pencuri bukan kah itu sama saja memfitnah dan mencemarkan nama baikku, kalian tidak takut di tangkap?”
“Bukti apa lagi? Kartu ini sudah jadi bukti paling kuat! Aku sekaran juga akan melapor polisi, dan kita lihat bagaimana kamu nanti menjelaskannya pada polisi!”
Suara Kherin Liu begitu besar, menarik perhatian banyak orang dan langsung melaporkan hal itu pada polisi.
Dia kemudian dengan bangga melirik Jenifer Wen, “Kali ini kamu akan habis!”
Jenifer Wen tidak membela dirinya, karena yang dia lakukan semuanya benar, jadi apa yang harus dia takutkan?
Tak lama polisi datang, karena jumlah nominal kartu yang besar mereka bertiga langsung di bawa ke kantor polisi.
“Jenifer kan, kartumu ini kamu dapat dari mana?”
“Di berikan oleh orang.”
“Siapa?”
“Aku tidak tahu...”
Apa yang harus Jenifer Wen katakan, apakah dia harus mengatakan kartu itu diberikan oleh laki-laki yang setiap malam datang mengganggunya? Dia sendiri tidak tahu siapa nama lelaki itu dan tidak tahu orang itu seperti apa!
Semua ini terdengar seperti kebohongan, tapi ini lah adanya!
“...” Jawabannya itu, membuat polisi merasa terhina, “Jenifer, aku beri kamu 1 kesempatan lagi, kamu dapatkan dari mana, tolong katakan dengan jujur!”
Bella Zhao yang ada di samping seperti biasa sengaja menambah bumbu: “Pak polisi, kamu dengar sendiri kan, dia bahkan tak bisa merangkai kebohongannya, kamu tidak tahu saja dia 3 tahun yang lalu juga pernah masuk penjara karena tabrak lari, keluarga kami...Karena sikapnya ini memutuskan hubungan darah, dan setelah keluar dia tidak memiliki keluarga lagi, dan kartu ini kalau tidak di dapat dari hasil mencuri, dari mana lagi!”
“Aku tidak mencuri!” Jenifer Wen untuk kesekian kali menekankan.
“Tidak mencuri? Kalau tidak mencuri kartu ini kamu dapat dari lelaki tua mana? Berapa malam yang kamu habiskan hingga bisa mendapatkannya hah! Pak polisi, kalau dia memang tidak mencuri, tapi dia pergi menjual diri...Ini mana bisa dibiarkan, kamu harus mengurusi kasus ini juga!”
“Bella! Kamu hati-hati ya kalau berbicara, kamu kira semua orang sama sepertimu yang cinta dengan uang dan tahta!”
“Kamu! Apa katamu! Yang kamu lakukan ini mencemarkan nama baik, masih di depan polisi lagi melakukannya, aku akan melaporkanmu!”
“Sudah! Semuanya diam!”
Polisi itu menghentikan keributan di antara keduanya, “Kalian berdua pulang saja, Jenifer, karena kamu tidak bisa menjelaskan kartu ini darimana, maka kamu akan di hukum dengan kasur mencuri milik orang lain, jadi kamu disini coba pikirkan baik-baik, setelah memikirkan dengan baik baru coba jelaskan pada kami.”
Pak polisi menutup bukunya, berdiri dan memborgol tangan Jenifer Wen dan pergi dari sana.
Bella Zhao dengan bangga berdiri berjalan melenggok ke hadapan Jenifer Wen, “Mencuri kartu semewah itu, aku tidak tahu kamu akan tinggal disini berapa lama haha! Jenifer Jenifer, kamu tenang saja, aku pasti akan menyuruh orang di dalam sini untuk ‘menjagamu’ dengan baik.”
Jenifer Wen teringat ‘penjagaan’ dirinya dulu di penjara, tubuhnya tanpa sadar megucurkan keringat dingin, kedua tangannya memeluk lutut begitu erat rasanya ingin mencengkeram lututnya hingga hancur.
Dia sudah tidak pergi mengganggu keluarga Wen lagi, tapi mereka malah terus mendorong masuk ke jurang! Apa yang mereka inginkan sebenarnya! Apakah mereka benar-benar ingin mendorongnya sampai mati baru bisa puas dan berhenti.
Jenifer Wen memandang wajah menjijikan Bella Zhao, perlahan berdiri, dia rasanya ingin mengenakan tangannya yang di borgol itu untuk mencekik lehernya sampai mati.
Novel Terkait
See You Next Time
Cherry BlossomWonderful Son-in-Law
EdrickPejuang Hati
Marry SuBaby, You are so cute
Callie WangKembali Dari Kematian
Yeon KyeongPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang