Pengantin Baruku - Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
Tak di sangka, orang itu orang yang di kenalnya.
Wajah Jenifer Wen memuram, tidak ingin meladeninya. Orang yang datang bukan lah orang lain, melainkan Bella Zhao dan keponakannya Kherin Liu.
Saat Bella Zhao berhasil menduduki kursi pelakor, dan membawa sekelompok keluarga Zhao naik ke surga duniawi. Kherin Liu di masa kesulitannya berlomba-lomba mencari muka dengan Bella Zhao.
Sungguh kebetulan, bisa bertemu mereka di sini.
“Jenifer?” Bella Zhao terkejut saat melihatnya.
Bukankah Jenifer Wen seharusnya menderita berada dalam keluarga Lu? Kenapa lengan dan kakinya masih utuh, wajahnya cerah dan berkilau, dan keadaannya jauh lebih baik daripada saat dia pergi hari itu. Dan dirinya tidak sedikitpun terlihat tersiksa?
Setelah Jenifer Wen kembali ke keluarga Lu, Bella Zhao mengutuknya setiap hari untuk mati di sana dengan cepat, karena dengan begitu, putrinya baru bisa terbebas dari rasa khawatir di sisa hidupnya.
Sekarang, melihat Jenifer Wen hidup dengan baik, dia dalam hatinya menahan nafas merasa tidak nyaman.
“Kamu kenapa ada disini?” Kherin Liu mengira Jenifer Wen masih di penjara, nadanya terdengar angkuh.
“Kamu saja bisa ada disini, kenapa aku tidak?” Jenifer Wen tanpa sungkan, membalas kembali nada angkuhnya.
Orang seperti Kherin Liu saja bisa datang, lalu kenapa dia tidak bisa?
“Apakah kamu masih mengira kalau kamu nona besar keluarga Wen?” Kherin Liu sangat marah. Yang paling tidak dia sukai adalah tampang Jenifer Wen yang arogan dan tenang, padahal dia hanyalah bekas seorang tahanan. Tapi kepercayaan dirinya masih sangat tinggi.
"Iya atau tidaknya itu tidak ada hubungannya ya. Aku di sini untuk membeli barang. Kalau aku mampu membelinya, kenapa harus membicarakan latar belakang seseorang?"
Jenifer Wen memalingkan wajahnya, memandang pelayan etalase yang sedang menonton pertunjukan, "Maaf, aku yang duluan melihat dress ini, tolong suruh mereka untuk mengembalikannya kepadaku."
Jenifer Wen awalnya tidak berniat berebut dengan orang lain, hanya untuk sebuah dress. Tapi melihat sikap angkuh Kherin Liu, dia memutuskan untuk tidak menahannya lagi.
“Mampu membelinya?” Kherin Liu mendengus dingin, dan Bella Zhao tidak bisa menahan senyum, tapi berpura-pura lembut dan ramah, “Omong kosong apa, Jen, kamu kan baru saja keluar dari penjara, uang dari mana bisa membeli pakaian mahal seperti itu?"
Cek yang diberikan Richard Wen kepada Jenifer Wen terakhir kali sudah di robek langsung di tempat. Kalau Jenifer Wen ingin beradu di sini, dia tidak akan keberatan membuatnya terlihat jelek dan mengakui statusnya saat ini.
Pelayan etalase terlihat masih ragu-ragu, karena penampilan Jenifer Wen yang terlalu kalem, tidak berani secara gegabah menyinggung perasaannya, namun saat mendengar Bella Zhao mengatakan kalau dirinya baru keluar dari penjara, dia langsung mengubah wajahnya.
"Maaf, nona, aku melihat kedua wanita ini dulu yang mengambilnya dulu, atau kamu bisa pergi ke toko lain untuk melihatnya?"
Wanita yang pernah dipenjara cukup berbahaya dan tentu tidak punya banyak uang, jadi pelayan etalase berencana untuk mengusir Jenifer Wen.
“Ternyata tokomu memiliki aturan untuk mengusir pelanggan.” Jenifer Wen menatapnya dengan dingin. Dia telah melihat sikap pilih kasih dan judge antara sesama manusia.
“Huh, pelanggan yang tidak mampu membeli barang di sebut pelanggan apa, pelanggan sepertimu hanya bisa merusak mood pelanggan lainnya,” ujar Kherin Liu dengna sarkastik.
Bella Zhao melihat ini dan menahan senyuman, "Jen, dress ini memang yang kita incar, begini saja untuk menggantinya, aku akan membelikanmu sesuatu yang lain, ya anggap saja ini sebagai bentuk niat baikku.”
"Bibi, kamu terlalu baik!"
Jenifer Wen dengan dingin menyaksikan 2 orang di depannya menyanyikan pertunjukan besar, dan dalam hatinya mencibir. Yang ini menyanyikan wajah merah dan yang lainnya menyanyikan wajah putih, terlihat begitu kompak.
Tak ingin omong kosong lagi, Jenifer Wen mengeluarkan kartu hitam yang diberikan lelaki itu dari sakunya, "Nah, dengan kartu ini masih tidak bisa membeli barang-barang di tokomu?"
Ekspresi penghinaan di wajah pelayan etalase membeku, menatap kartu itu dan mengambilnya untuk melihat apakah kartu itu asli atau tidak, dan ternyata itu asli.
Terlebih lagi, ini adalah kartu hitam limited global dari Citibank, dan harganya ratusan ribu Yuan untuk satu tahun, dan rata-rata orang mungkin tidak bisa mendapatkannya meskipun mereka mempunyai uang. Dia selama beberapa tahun bergelut dan bekerja dalam pekerjaan inipun ini adalah pertama kalinya dia melihatnya!
Mungkinkah dia yang telah salah lihat, wanita ini sebenarnya memiliki kekuatan yang tersembunyi?
Dia tak berani mengabaikannya, sikap pelayan ini langsung berubah 180 derajat, dia mengambil baju tersebut, dan dengan hormat menawarkan kedua tangannya, "Nona, apakah kamu mau mencoba dress ini?"
Jenifer Wen tidak berbicara, matanya menatap ekspresi malu kedua wanita itu. Setelah sekian lama, dia baru berkata, "Boleh juga."
"Kalau begitu aku akan membawamu ke kamar ganti."
Pelayan itu dengan sopan menuntun Jenifer Wen untuk berjalan. Kedua orang itu baru berjalan beberapa langkah. Kherin Liu kemudian dengan kesal memanggilnya, "Kamu bagaimana bisa memiliki kartu itu, katakan dengan jelas, dapat dari hasil menipu lelaki tua mana?”
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuCinta Tapi Diam-Diam
RossieUntouchable Love
Devil BuddyMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraTakdir Raja Perang
Brama aditioCintaku Pada Presdir
NingsiMy Superhero
JessiPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang