Pengantin Baruku - Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
Jenifer Wen menghabiskan beberapa hari untuk memulihkan diri di rumah sakit.
Kali ini, dia tidak lagi ingin buru-buru meninggalkan rumah sakit, setelah mengalami beberapa hal tak terduga berturut-turut hingga membuatnya merasa ketakutan, sedangkah dia bisa merasa lebih nyaman dan aman berada di sini.
Dalam beberapa hari terakhir ini, Nicholas Lu juga sangat sibuk dan sepertinya tidak ada waktu untuk datang menjenguknya.
Jenifer Wen menduga mungkin Sheila Liu yang jatuh dari gedung membuatnya sangat cemas, jadi dia tidak punya waktu untuk datang menjenguknya.
Mungkin, dia juga sangat membencinya, Nicholas Lu jelas-jelas ingin menyelamatkan Sheila Liu, tapi dia ditipu oleh orang-orang itu dan hingga akhirnya menyelamatkan dirinya.
Setelah memikirkannya, Jenifer Wen juga berencana untuk melihat bagaimana keadaan Sheila Liu, meskipun bisa dibilang dia mendapatkan hukuman apa yang telah dilakukannya, tapi dia jatuh dari tempat yang tinggi, hal ini juga bisa dibilang bahwa dia mendapatkan atas perlakuannya terhadap dia.
Jenifer Wen bertanya kepada pengasuh itu, lalu dengan cepat menemukan bangsal tempat Sheila Liu berada.
"Huhuhu, Ibu, apa yang harus aku lakukan? Kakiku!"
Setelah masa pengobatan, Sheila Liu menemukan bahwa saraf tulang belakangnya terluka, akan tertinggal penyakit tidak ketahuan di kakinya. Meskipun Nicholas Lu mencari dokter terbaik untuk melakukan pemulihan padanya, namun dia tidak dapat pulih seperti sedia kala.
Ke depannya dia ditakdirkan untuk menjadi cacat.
Ketika Jenifer Wen mengetahui kejadian ini, dia merasa sedikit takut, jika dia yang jatuh saat itu, maka keadaannya akan lebih buruk daripada keadaan Sheila Liu sekarang.
Berpikir sejenak, Jenifer Wen membuat keputusan bahwa dia ingin meninggalkan Nicholas Lu secepat mungkin.
Setelah bangun dari ranjang rumah sakit, Nicholas Lu telah berusaha keras untuk memperluas wilayah bisnis Perusahaan Lu, dan cara kerjanya yang mementingkan penegakan kebijakan dan hukum yang ketat dan cepat, sering kali menjadi sasaran dan menghancurkan para pesaing.
Gaya ini telah memberinya banyak musuh.
Jenifer Wen merasa selama berada di sisinya, hal seperti ini mungkin akan terjadi lagi di masa depan, kali ini dia beruntung, bagaimana dengan selanjutnya?
Dia tidak berani mengambil risiko ini demi bayi di dalam perutnya.
Setelah memikirkannya, Jenifer Wen pun menunggu di sini. Setelah sekian lama, Nicholas Lu datang, melihatnya dan mengerutkan kening, "Mengapa kamu ada di sini?"
Tubuh belum sepenuhnya sehat, mengapa dia bisa berjalan kesana kemari sesuka hati?
Jenifer Wen melirik bangsal Sheila Liu di belakangnya, apakah dia takut menyebabkan kesalahpahaman padanya?
Jadi Jenifer Wen mengambil beberapa langkah dan menatap Nicholas Lu, "Ada yang ingin aku katakan."
Jenifer Wen menemukan sudut di lorong tanpa seorang pun, "Aku ingin meninggalkan Perusahaan Lu."
Alis yang mengerut di kening Nicholas Lu menjadi lebih erat, "Kenapa?"
"Aku takut bahaya, aku tidak bisa mengambil risiko pada anakku."
Jenifer Wen berkata dengan nada tegas.
Di satu sisi, Nicholas Lu awalnya sangat menarik perhatian hingga mengundang masalah, di sisi lain, Jenifer Wen baru saja mendengar tentang kondisi Sheila Liu, tubuhnya meninggalkan trauma atau cedera di kemudian hari dan pasti akan membenci dirinya
Jenifer Wen tidak ingin melibatkan dirinya dalam situasi yang serumit ini, jadi cara terbaik adalah pergi.
Nicholas Lu menatap matanya, "Hal seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi."
“Tetapi meskipun risikonya kecil, aku tidak mau mengambilnya.” Jenifer Wen berkeras.
"Di sisiku, lebih aman daripada tempat mana pun."
Nicholas Lu juga tidak mau menyerah, dia tidak mungkin membiarkan Jenifer Wen pergi dari sisinya.
Tidak mungkin membiarkan dia bersama dengan pria lain.
Melihatnya begitu keras kepala, Jenifer Wen tidak bisa menahan kepalan tangannya, kemarahan yang telah menumpuk di hatinya pun meledak, "Aman? Apakah melepaskan keselamatanku tanpa ragu-ragu saat memilih itu bisa dibilang aman?"
Jika bukan karena penjahat itu tidak mengatakan sesuatu yang kejam, sekarang orang yang ada di bangsal sekarang pasti adalah dia!
Baru pada saat itulah Nicholas Lu menyadari bahwa dia sepertinya tidak pernah menjelaskan alasan pilihan itu. Saat dia hendak mengatakan sesuatu, Jenifer Wen melambaikan tangannya dengan kesal, "Aku hanya ingin bertanya, kapan aku bisa pergi, aku sekarang tidak punya permintaan lain selain ini, aku hanya ingin menjauh darimu. "
Perlawanan yang tak disembunyikan dari wanita itu membuat Nicholas Lu sangat marah.
"Menjauh dariku? Jenifer, aku tidak mengizinkanmu, kamu hanya bisa tinggal di sisiku selamanya!"
Saat sedang berdebat, ibu Sheila Liu datang dan berkata, "Tuan Lu, putriku tahu bahwa dia mungkin akan menderita trauma dan muncul gejala penyakit lain di kemudian hari, sekarang dia hanya ingin mati, kamu harus cepat memikirkan cara lain!"
Ketika Jenifer Wen mendengar ini, dia tidak bisa berdebat dengan Nicholas Lu lagi, melangkah mundur dan berkata, "Karena keadaan seperti ini, kamu lebih baik pergi menemuinya, kata-kataku serius, aku harap kamu pertimbangkan dengan baik."
Setelah berbicara, Jenifer Wen pergi dari sini.
Nicholas Lu menatap sosoknya dari belakang tanpa ragu-ragu, lalu menendang tempat sampah di tempat yang tidak jauh dengan amarah.
Wanita ini benar-benar akan melawan dirinya.
...
Ketika Jenifer Wen kembali ke bangsal, suasana hatinya sedang tidak baik.
Keras kepala Nicholas Lu membuatnya sangat marah, namun dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan.
Namun, dia tidak pernah ingin menanggung masalah lain dalam memberikan hidupnya untuk orang lain.
Memikirkan hal ini, Jenifer Wen bahkan tidak bisa makan siang dengan baik.
...
Nicholas Lu menenangkan emosi Sheila Liu, bisa dibilang dia berhutang sesuatu padanya dalam masalah ini, jadi dia juga berusaha yang terbaik untuk membantunya.
"Aku akan mengirim kamu ke luar negeri demi mendapatkan perawatan terbaik, kalian tidak perlu khawatir tentang biayanya."
Sheila Liu tersentuh ketika dia mendengar ini, "Kalau begitu, apakah kamu akan datang menemuiku? Tuan Lu, apakah kamu bisa memberikan satu posisi di sisimu untukku, aku ..."
"Bukan ini yang harus kamu pikirkan."
Nicholas Lu tidak menjawab, tapi jawaban di hatinya sudah jelas, tidak bisa.
Untuk Sheila Liu, satu-satunya hal yang dapat dia lakukan adalah membuat dia menerima perawatan, dan kemudian memberinya sejumlah uang sehingga dia tidak perlu khawatir tentang kebutuhannya selama sisa hidupnya.
Mengenai hal lainnya, dia tidak bisa menjanjikan apa pun.
Sheila Liu merasa sedikit putus asa, Nicholas Lu juga tidak menghiburnya lagi, ia pun keluar dan melirik ke lokasi bangsal Jenifer Wen.
Awalnya hari ini dia memindahkan Sheila Liu ke rumah sakit di luar negeri dengan maksud agar dia bisa menemani Jenifer Wen, tetapi ketika dia memikirkan apa yang dia katakan hari ini, pria itu pun menghapus pikiran tersebut.
Dia memberi instruksi pada Jordy An yang beada di samping, "Pergi dan lihat bagaimana keadaan dia, kemudian laporkan padaku."
Jordy An mengerutkan bibirnya, dia jelas-jelas ingin tahu, setelah beberapa langkah seperti itu, apakah dia akan selesai jika dirinya tidak pergi untuk melihat keadannya?
Namun, tentu saja dia tidak mungkin menentang perintah Nicholas Lu, jadi dia hanya bisa pergi.
Akhirnya, pengasuh memberi tahu dia, siang hari ini Jenifer Wen tidak makan terlalu baik, dia hanya makan beberapa suap dan sepertinya suasana hatinya sedang dalam keadaan buruk.
Jordy An mengerutkan kening dan berjalan masuk, dia pun menemukan bahwa Jenifer Wen sedang duduk di tempat tidur dalam keadaan termenung, tubuh langsingnya terbungkus baju rumah sakit yang besar, ia tampak sangat menyedihkan.
"Nona Wen, apakah ada suatu masalah yang mengganggumu? Kamu khawatir akan ada bahaya ke depannya? Jangan khawatir, aku sudah menyelesaikan orang-orang itu, dan hal semacam ini tidak akan pernah terjadi lagi."
Jordy An menenangkannya dengan sangat lembut, Jenifer Wen menggelengkan kepalanya, "Tidak ada apa-apa."
Sikapnya tidak terlihat seperti tidak ada apa-apa?
Jordy An meliriknya beberapa kali, tiba-tiba, sesuatu muncul di benaknya, saat itu sepertinya dia hendak menjelaskan sesuatu kepada Jenifer Wen, tetapi ketika ada hal yang memutus pembicaannya, dia pun lupa.
Setelah berpikir sejenak, dia bertanya ragu-ragu, "Nona Wen, apakah kamu merasa tidak senang karena pada hari itu bos tidak memilih untuk menyelamatkan kamu?"
Novel Terkait
Cutie Mom
AlexiaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranInventing A Millionaire
EdisonHarmless Lie
BaigePernikahan Kontrak
JennySiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang