Pengantin Baruku - Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
Lelaki itu kemudian menghembuskan nafas di telinga Jenifer Wen: "Kalau keluarga Lu melihat ini, menurutmu apakah mereka akan kembali menjebloskanmu ke penjara, atau memberi vonis baru karena kamu telah membawa masuk laki-laki lain kesini? Dan kemudian membunuhmu diam-diam?”
Tubuh Jenifer Wen langsung menjadi dingin, tidak, dia tidak mau kembali kesana lagi, dan tidak bisa mati!
Lelaki itu melihat dia tidak lagi melawan semakin melancarkan aksinya!
Jenifer Wen tersadar dari pikirannya kemudian menggigit lidah lelaki itu, dan bau darah menyebar di antara kedua orang itu.
Meskipun dia tidak ingin memancing kesalah-pahaman orang-orang dari keluarga Lu, tapi dia juga tidak bisa membiarkan orang ini mengambil keperawanannya!
“Sss, kamu!"
Lelaki itu karena kesakitan langsung melepasnya dan Jenifer Wen mengambil kesempatan itu dengan panik berguling dan menjatuhkan lampu samping tempat tidur.
Kurang dari setengah menit, seseorang datang dan mengetuk pintu: "Nona Wen, apa yang terjadi di dalam, aku masuk ya?"
Di malam yang gelap, Jenifer Wen menatap bayangan gelap lelaki di depannya, mencoba melihat seperti apa tampangnya, tetapi dia tidak bisa melihat apa pun kecuali sepasang mata yang dingin.
Membuka mulutnya, Jenifer Wen ingin memanggil seseorang, tapi dia tidak berani. Mata dingin lelaki di depannya membuatnya sangat ketakutan.
Akhirnya, lelaki itu dalam waktu yang lama hanya menatapnya dalam-dalam, kemudian berguling dan turun dari tempat tidur, dia dengan cepat melompat dari balkon, dan menghilang di kegelapan malam.
Jenifer Wen perlahan pulih, dan kemudian menggerakkan bibirnya: "Tidak, tidak apa-apa, aku tidak sengaja menjatuhkan lampu, aku bisa membersihkannya sendiri, kamu tidak perlu masuk."
Ketika langkah kaki di luar pintu menghilang, dia meraih selimut dan membungkus tubuhnya dengan erat, berlari ke balkon tanpa alas kaki, memeriksa ke kiri dan ke kanan bahwa tidak ada laki-laki, lalu kembali ke kamar dan mengunci pintu balkon dengan erat, dan membuka tirai untuk membiarkan cahaya bulan masuk. Setelah memecah kegelapan yang mencekik di kamar, dia menarik nafas lega dan berbaring di tempat tidur.
Nicholas Lu sedang berbaring dengan tenang di sisi lain tempat tidur, tubuhnya memancarkan kehangatan. Jenifer Wen yang dalam keadaan panik, akhirnya berbaring di sisi tubuhnya dan dengan hati-hati memeluk lengannya.
Di bawah sinar bulan, siluet Nicholas Lu begitu lembut. Memikirkan mata dingin lelaki tadi, Jenifer Wen menyadari kalau dia saat ini hanya bisa mengandalkan Nicholas Lu untuk bisa merasa lebih nyaman dan tenang.
Keesokan paginya, Jenifer Wen bangun, kejutan tadi malam membuatnya tidak bisa tidur nyenyak, dan dia bangun untuk sarapan bersama lingkaran mata yang hitam.
Tiba-tiba, pelayan dari kamar tidur Nicholas Lu berseru: "Cepat datang orang, Tuan muda terluka!"
Orang pertama yang bergegas keluar ruangan adalah kakek Lu, diikuti oleh ibu Nicholas Lu. Sekelompok orang dengan panik bergegas ke kamar Nicholas Lu.
Sendok bubur Jenifer Wen jatuh di atas meja. Nicholas Lu bagaimana bisa terluka?
Setelah buru-buru bangun dan pergi ke kamar tidur, Jenifer Wen belum sempat melihat apa yang terjadi disana langsung mendapat tamparan di wajahnya.
Suara tamparan itu begitu tajam, kepala Jenifer Wen sampai menoleh ke satu sisi, dan tamparan itu terasa menyakitkan juga panas.
“Bagaimana caramu mengurus Nicholas hah!” Eva Ye menamparnya dengan kekuatan yang besar. Melihat Jenifer Wen seperti sedang melihat musuh, dan dalam matanya penuh dengan kebencian dan aura ingin membunuh.
Jenifer Wen menoleh dan melihat 3 luka berdarah di lengan Nicholas Lu. Dia karena terkejut maju ke depan, "Mustahil, kemarin tidak ada apa-apa. Kenapa hari ini tiba-tiba bisa ada luka?”
"Kamu memiliki tanggung jawab untuk menjaga Nicholas, tetapi sekarang malah kamu yang tidak tahu apa-apa dan mengajukan pertanyaan pada kami! Kalau aku lihat kamu ini kesal dan ingin mengambil kesempatan untuk membunuh anakku kan!"
"Bukan aku, aku tidak ..."Jenifer Wen di dalam kepalanya terus berpikir, dari mana asal ketiga luka ini? Mungkinkah Nicholas Lu bangun dan mencakarnya sendiri? Ini tidak mungkin!
Mungkinkah tadi malam...
Novel Terkait
Istri Pengkhianat
SubardiLoving The Pain
AmardaMy Lady Boss
GeorgeDewa Perang Greget
Budi MaHarmless Lie
BaigePengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang