Pengantin Baruku - Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
Beberapa hari kemudian.
Jenifer Wen menerima telepon dari pihak polisi, dari perkataan mereka seperti sedang bertanya tentang penyelesaian untuk Kherin Liu.
Kalau dia tidak menuntutnya maka dia bisa di bebaskan.
“Karena untuk memberinya pelajaran, maka aku tidak akan melepaskannya.”
Jenifer Wen menyerahkan seluruh tanggung jawab pada Nicholas Lu, dia saat ini seperti memiliki tombak kokoh yang bisa melakukan apapun tanpa takut apapun.
Pihak polisi mendengar itu langsung mengerti, kemudian, menelepon keluarga Wen, memberitahu kalau mereka bersiap membawa masalah Kherin Liu ke pengadilan.
“Anak sialan ini!” Richard Wen setelah pulang baru mengetahui berita ini, tentu saja beritanya telah ditambahi bumbu oleh Bella Zhao.
Dari penjelasan yang di ceritakan Bella Zhao, hari itu, berubah kalau dia dan Kherin Liu sedang pergi berbelanja, kemudian Jenifer Wen melihatnya dan dia tidak hanya merampas barang mereka tapi juga berani memukul mereka.
Kemudian, memanfaatkan kekuatan orang di belakangnya membawa Kherin Liu ke kantor polisi.
“Hari itu aku lihat wajahnya begitu merekah, dia mungkin kah berhasil menduduki posisi di keluarga Lu?”
“Keluarga Lu yang tingggi dan bersih itu bagaimana bisa tertarik dengannya? Orang yang tidak tahu malu dan hanya bisa membuat keluarganya malu!”
Richard Wen benar-benar marah, kalau dia tidak bisa melepaskan Kherin Liu itu sama saja dengan menjatuhkan harga dirinya apalagi dia di keluarga Zhao memiliki wajah yang tinggi, jadi ini membuatnya benar-benar kesal.
“Tapi Jen saat ini benar-benar memanfaatkan kekuatan keluaga Lu dan tidak mau melepaskan Kherin, ai, salahku, kenapa waktu itu tidak berusaha menahannya.”
Bella Zhao melihat Richard Wen stres, menundukkan kepala, mengelap air mata yang sebenarnya tidak ada, terlihat begitu menyedihkan.
“Apa yang harus di tahan, kamu itu orang tua, ibunya, mana ada cerita kamu yang harus menahan segalanya? Aku sekarang juga akan meneleponnya, dan akan mengajari anak sialan ini baik-baik.”
……
Beberapa hari ini, Nicholas Lu selalu di luar dan tidak pernah pulang, Jenifer Wen juga tidak tahu harus bagaimana menghadapinya, dia juga tidak mungkin meninggalkan rumah keluarga Lu, dan lebih tidak mungkin menghindari lelaki ini, ya perasaan yang mengelilinginya saat ini hanyalah kepasrahan.
Jenifer Wen membuka laptopnya, dan membaca dokumen di depannya.
Hansen Bai barusan meneleponnya, dan mengatakan sudah mencarinya suatu pekerjaan, walaupun bukan pekerjaan yang sibuk dan bertaraf tinggi tapi itu masih membuatnya gugup.
Karena dia sudah meninggalkan dunia sosial bertahun-tahun, jadi dia harus mengumpulkan uang dan menghidupi dirinya sendiri dan kembali ke kehidupan normal awalny.
Karena lagi pula di sisinya tidak ada seorang pun yang bisa dia percaya, dia hanya bisa bergantung pada dirinya sendiri, dan melepaskan diri dari keluarga Lu, keluarga Wen dan pasti akan ada satu hari dia bisa membawa ibunya terbang jauh dari sini dan meninggalkan tempat yang membuatnya menderita ini!
Dan kebetulan, pekerjaan ini bisa jadi alasannya untuk menghindari kesempatan bertemu dengan Nicholas Lu.
Saat telepon Richard Wen masuk, Jenifer Wen sedang bekerja.
Hansen Bai mengenalkannya pada sebuah perusahaan periklanan tingkat tengah. Karena dia adalah pendatang baru, jadi pekerjaannya tidak terlalu sibuk, paling hanya membantu rekan-rekannya menangani dokumen dan mengurusi pekerjaan kecil.
Teleponnya tiba-tiba berdering, dan Jenifer Wen melihat itu telepon dari Richard Wen, tanpa banyak berpikir dia langsung menutup teleponnya.
Richard Wen melihat itu sangat marah dan hampir membuang ponselnya. Memangnya dia kira setelah Nicholas Lu menyukainya, dan menjadi kekasihnya, dia sudah menjadi paling hebat sampai bisa mengabaikannya?
Panggilan telepon terus menerus masuk, dan orang-orang lain di kantor langsung menoleh, Jenifer Wen melambaikan tangannya meminta maaf dan mematikan teleponnya.
Setelah beberapa saat, Richard Wen akhirnya berhenti meneleponnya.
Ponselnya tiba-tiba menyala, itu adalah notif pesan teks yang masuk.
"Kamu memangnya tidak ingin tahu situasi ibumu saat ini? Kalau kamu mau tahu silahkan telepon aku kembali."
Jenifer Wen melihat kalimat ini, langsung dan melangkah keluar.
Dia tidak pernah berpikir kalau Richard Wen bisa begitu tidak tahu malu, mengancamnya dengan kondisi ibunya, tetapi dia hanya bisa menerima kondisi itu dengan patuh!
Jenifer Wen pergi ke kamar mandi, mengunci pintu, dan menelepon Richard Wen.
Teleponnya tak lama tersambung dan tangannya gemetar.
“Kenapa, aku sebagai ayahmu meneleponmu, kamu masih tidak mau menjawabnya?” Suara dingin Richard Wen masuk ke telinganya, membuat Jenifer Wen menggigil.
"Aku tidak melihat panggilannya. Presdir Wen tidak mungkin cuma karena hal kecil ini marah kan?” Jenifer Wen menjawab dengan ringan, "Apa yang sebenarnya terjadi pada ibuku?"
Saat itu ibunya jatuh sakit karena melihatnya masuk ke dalam penjara, dan sejak hari itu Jenifer Wen tidak pernah melihatnya lagi.
Setelah dibebaskan dari penjara, bukan karena dia tidak ingin pergi mencari ibunya, tetapi dia tidak tahu bagaimana menemukannya, dia menelepon dan bertanya di panti jompo yang ada di kota ini, tapi tetap tidak ada jejak ibunya.
Sepertinya, keluarga Wen memang sengaja menyembunyikan ibunya darinya.
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraMeet By Chance
Lena TanSi Menantu Dokter
Hendy ZhangSang Pendosa
DoniCinta Dan Rahasia
JesslynKing Of Red Sea
Hideo TakashiMy Cold Wedding
MevitaPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang