Pengantin Baruku - Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
Nicholas Lu tidak percaya, dia ingat dengan jelas kalau orang yang dia temukan hari itu adalah Sheila Liu.
Dan Sheila Liu dan Jenifer Wen pada saat itu juga pernah tak terpisahkan, mungkin pada saat itu lah Jenifer Wen mengetahuinya.
"Jenifer Wen, sudah jangan berbohong. Orang yang aku temukan waktu itu adalah Sheila. Tidak peduli baik itu informasi identitas yang dia tinggalkan atau apa yang dia katakan semuanya tidak ada yang janggal."
"Anak ini, kamu jangan pernah berpikir untuk memeliharanya, aku akan mencarikan orang yang baik untuknya. Setelah dia lahir, aku akan membawanya pergi. Kamu tidak perlu mengatakan apa-apa lagi."
Nicholas Lu tidak mempercayai perkataan Jenifer Wen, karena pada saat itu buktinya sangat jelas, dan dia hanya dapat berpikir kalau Jenifer Wen berbohong demi untuk menjaga anak tersebut.
Ini membuat suasana hatinya buruk dan semakin tertekan.
"Kenapa, kamu tidak percaya padaku?" Jenifer Wen tidak menyangka akan seperti ini. "Kalau tidak, kamu bisa menelepon Sheila dan menanyakan ini padanya?"
Sifat keras kepala Nicholas Lu sangat menyakiti hati Jenifer Wen. Dia tidak percaya anak ini adalah anaknya, memangnya dia kapan pernah berbohong unutk hal semacam ini?
Melihat kekeraskepalaannya, Nicholas Lu berpikir sejenak, "Oke, aku akan melakukan apa yang kamu katakan."
Lagi pula itu hanya sebuah panggilan telepon, dan itu tidak sulit.
Sheila Liu sekarang sedang menerima perawatan di luar negeri, Nicholas Lu dengan cepat menelepon keluarga Liu.
Setelah sekian lama ini adalah pertama kalinya Nicholas Lu meneleponnya, dan hati Sheila Liu menjadi begitu excited.
Hari-hari ini, dia sudah begitu rajin dan berjuang untuk rehabilitasi. Karena Nicholas Lu menyewa tim top di bidang rehabilitasi olahraga untuk merawatnya, kakinya saat ini telah menunjukkan peningkatan yang nyata, dan setelah melakukan perawatan yang rutin, itu mungkin dapat kembali ke keadaan normal.
Meskipun dia tidak dapat berlari atau melompat, tapi itu lebih baik daripada duduk di kursi roda selama sisa hidupnya.
"Sheila, ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu." Nicholas Lu tidak berbasa-basi lagi, dan langsung bertanya, "Di hotel saat itu, apa yang sebenarnya terjadi?
Sheila Liu di dalam hatinya bergetar, dia mengira kalau kejadian itu telah tertutup debu, hanya, dia saat ini tidak dapat kehilangan kesempatan pengobatan yang diberikan oleh Nicholas Lu. Dia tidak ingin selama sisa hidupnya hancur, apalagi, kalau waktu itu bukan karena Jenifer Wen, dia pasti tidak akan begitu menyedihkan seperti saat ini.
Oleh karena itu, Sheila Liu menjawab dengan percaya diri, "Tuan Lu, untuk hal itu bukannya kita telah memastikannya berkali-kali. Pakaian dan lencana yang ditinggalkan adalah milikku, kalau kamu tidak percaya atau meragukanny, kamu juga bisa memeriksanya dari CCTV hotel."
Sheila Liu sambil mengatakan itu, di dalam hatinya mencibir. Dia tahu peraturan hotel Mingsheng, orang luar tidak mungkin bisa mengecek CCTV di sana. Dan kalaupun ingin mengeceknya, mereka hanya bisa mengecek video dalam waktu paling lama 3 bulan sebelumnya.
Dan ini sudah hampir 5 bulan sejak kejadian itu, Nicholas Lu walaupun ingin mengeceknya juga tidak akan bisa.
Jenifer Wen tidak menyangka Sheila Liu akan seperti ini. Dia padahal tahu jelas apa yang terjadi hari itu, "Sheila, kamu bagaimana bisa...?"
"Jenifer juga ada di sana ya...Tuan Lu, kejadian hari itu adalah kecelakaan. Aku pernah mengatakannya kepada Jenifer, kami saat itu sangat dekat dan kamu kan tahu tahu itu...Hm memangnya akhir-akhir ini terjadi sesuatu lagi?"
Sheila Liu benar-benar berpura-pura bingung, jadi ternyata, Jenifer Wen yang ingin mengatakan kejadian yang sebenarnya?
Dia tidak akan membiarkannya berhasil. Kalau Nicholas Lu mengetahui orang pada hari itu adalah Jenifer Wen, dia pasti akan memalingkan wajahnya darinya, maka usahanya yang sebelumnya pasti akan menjadi sia-sia.
Kata-kata Sheila Liu membuat wajah Nicholas Lu semakin muram. Setelah menutup telepon, lelaki itu melirik Jenifer Wen yang wajahnya pucat, "Jadi bagaimana, kamu masih mau bilang apa lagi? Dia bahkan berani menyuruhku mengecek CCTV. Kalau dia berbohong, dia bagaimana bisa begitu berani?"
Mata Jenifer Wen berkaca, dia tidak tahu kenapa Sheila Liu berani mengatakan itu. Mungkinkah hotel sama sekali tidak tersedia CCTV, atau apa?
Singkatnya, ekspresi Nicholas Lu saat ini membuat hatinya menjadi begitu dingin.
Setidaknya, dia tidak pernah berpikir setelah dia mengatakan yang sebenarnya, reaksi lelaki itu akan begitu mengerikan seperti saat ini.
Nicholas Lu memandang wajah Jenifer Wen yang tidak enak, mengira kalau kebohongannya yang terbongkar merasa bersalah padanya, jadi dia berdiri dan berkata, "Untuk hal ini begini saja, anak itu lahir, aku akan mengatur segala yang terbaik untuknya, kamu tidak perlu khawatir dia akan memiliki kehidupan yang buruk, sudah sampai disini saja!"
Setiap perkataan Nicholas Lu, memberikan pengumuman takdir hidup anak itu setelah lahir.
Dia, Nicholas Lu, tidak akan pernah mau membesarkan seorang anak dari lelaki lain. Anak ini adalah bencananya untuknya, dan melakukan yang terbaik untuknya adalah sesuatu yang sudah sangat bijaksana.
"Tidak…Tidak boleh!" Jenifer Wen menutupi perut bagian bawahnya dan merasakan gerakan yang lemah dari dalam. Ini adalah anak mereka, dia bagaimana bisa pergi membuangnya begitu saja.
Apakah Nicholas Lu ingin memisahkan anak yang baru lahir dari orang tua kandungnya? Ini tidakkah terlalu kejam.
"Ini anakku, kamu tidak percaya dia anakmu? Baiklah, aku akan membesarkannya sendiri, aku tidak membutuhkanmu!"
Naluri keibuan memunculkan sifat keras kepala Jenifer Wen, dia memandang mata Nicholas Lu yang suram, nada suaranya sama sekali tidak menyerah.
Terlebih lagi, setelah anak itu lahir, dia bisa melakukan tes DNA dan itu pasti akan langsung bisa mengungkapkan kebenaran, tetapi jika Nicholas Lu mencari orang dan menyuruh membuangnya, maka semuanya akan berakhir. Siapa yang tahu kalau anak itu akan langsung ...
Dia benar-benar tidak bisa membiarkan dia melakukan ini!
Karena dengan begitu Nicholas Lu secara pribadi telah melukai darah dagingnya sendiri!
Nicholas Lu melihat kekeraskepalaan di mata Jenifer Wen, berdiri, dan selangkah demi selangkah mendekatinya. Tinggi badan yang awalnya sudah 1 kepala lebih tinggi dari wanita ini membuatnya terlihat mendominasi.
Jenifer Wen diselimuti oleh bayangan yang dibuat oleh Nicholas Lu. Dia tidak bisa menahan diri, tapi dia tidak pernah bermaksud untuk menyerah dan mengikuti katanya.
"Jenifer, apa yang aku katakan itu tidak bercanda, kamu harus melakukannya. Untuk masalah anak itu kamu harus mendengarkanku."
Emosi Nicholas Lu tersulut melihat kekeras-kepalaannya, sebegitu pedulinya kah dia dengan anak yang tidak diketahui siapa ayahnya, hingga melawannya pun juga tidak apa-apa?
"Tidak, tidak boleh, aku tidak bisa membiarkanmu melakukan ini." Jenifer Wen dengan tegas menolak, dan Nicholas Lu menatapnya dengan emosi menggebu.
"Hanya untuk anak liar seperti ini? Racun macam apa yang diberikan ayah anak ini hingga membuatmu begitu keras kepala? Jenifer, kesabaranku ada batasnya."
Di mata Nicholas Lu, semakin dia memperdulikan anak ini, semakin membuktikan kalau dia tidak bisa melepaskan ayah anak ini.
Dan sampai saat itu tiba, mungkinkah dia ingin di depan matanya nanti membawa anak itu pergi bersama lelaki itu?
"Nicholas, percaya padaku...Anak ini, anak..."
Jenifer Wen masih berusaha menjelaskan, tapi, di mata Nicholas Lu tidak ada kepercayaan, hanya ada kemarahan dan dia tidak tahu harus bagaimana lagi.
"Dengar, aku sudah tidak memaksamu untuk aborsi itu sudah luar biasa ya, tapi kalau kamu ingin memintanya untuk terus disisimu, itu tidak mungkin, aku akan memberimu waktu untuk berpikir, aku harap kamu tidak akan membuatku kecewa."
Novel Terkait
Bretta’s Diary
DanielleUnlimited Love
Ester GohMarriage Journey
Hyon SongMenantu Hebat
Alwi GoMy Lady Boss
GeorgeMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMy Charming Lady Boss
AndikaLoving Handsome
Glen ValoraPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang