Pengantin Baruku - Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata

Gambar di foto itu sangat eye-catching, tapi di mata Jenifer Wen, dia tidak bisa menikmatinya, dia hanya merasa kalau foto itu begitu menusuk matanya.

Nicholas Lu menggenggam tangan Sherli Mu, menjaganya di tempat tidurnya, matanya lembut seperti danau yang dalam, Jenifer Wen pernah melihatnya seperti ini, dia juga merasa, tidak akan ada wanita yang bisa menahan pandangan seperti itu.

Terlebih lagi, orang itu adalah Nicholas Lu.

Meski dia tidak tahu di mana foto itu diambil, atau mengapa seseorang mengirim itu ke hpnya, tapi Jenifer Wen merasa itu sudah tidak penting lagi.

Tindakan yang begitu intim itu sudah tidak perlu di katakan apa-apa lagi, terlebih lagi, Sherli Mu adalah mantan Nicholas Lu, bersama cahaya bulan putih di tempat tidur, dan melihat dirinya yang menyedihkan seperti itu, hal yang wajar kalau itu membuat Nicholas Lu merindukan masa lalu.

Ternyata kepercayaan diri awalnya sebenarnya hanyalah semu. Ternyata benar kata Sherli Mu. Dia hanyalah hiburan untuk Nicholas Lu juga alat untuk membangkitkan kembali hubungan mereka?

Sekarang, Nicholas Lu sudah merasa bosan, jadi dia kembali ke dunia megah mereka, dan tidak ingin melihatnya lagi...

Jenifer Wen tidak ingin memikirkan itu lagi, tetapi dia tidak berhasil mengendalikan rasa sakit di matanya, akhirnya beberapa air mata tak tertahankan mengalir dari matanya.

Terutama, saat dia hari ini akhirnya mengatakan yang sebenarnya dan ingin menghadapi masalah keluarga Lu bersama-sama, tapi ekspresinya...

Sama seperti saat keduanya pertama kali bertemu, Nicholas Lu selalu mengira dia wanita nakal dengan kehidupan pribadi yang kacau. Meski dia sudah berkali-kali bilang kalau dia akan percaya padanya, tapi dia tetap curiga kalau dia berselingkuh dengan lelaki lain dan dia juga meragukan bayi di perutnya.

Semua orang bisa melihat hal-hal ini dengan jelas, tetapi dialah satu-satunya yang dengan bodohnya percaya kalau Nicholas Lu tulus.

Sekarang, dia sudah sadar.

Jenifer Wen dengan tangan gemetar menghapus foto itu, karena dia sudah mengerti keadaan ini, maka dia tidak perlu menyimpan sesuatu yang menyakiti hatinya ini, segala dari masa lalu, anggap saja itu kebodohannya, di masa depan nanti, dia tidak akan sebodoh ini lagi.

“Hehe...” Jenifer Wen tiba-tiba menertawakan dirinya.

Mengelap air mata di sudut mata, dalam hati Jenifer Wen saat ini sudah mengerti banyak, dia merasa dia sudah tidak perlu terus mencari kesedihannya seperti ini.

Masalah percintaan, dari awal dia memang tidak bisa berharap banyak, dan karena memang begitu, dia hanya bisa secepatnya menemukan keberadaan ibunya, kemudian cepat melepaskan diri dari semua ini, dan...Pergi meninggalkan tempat ini.

Jenifer Wen tiba-tiba teringat dengan apa yang dikatakan Galvin He padanya, dia pernah bilang, bisa membantunya pergi keluar negeri.

Bak menangkap kesempatan terakhir, Jenifer Wen segera menelepon Galvin He.

Galvin He tidak menyangka Jenifer Wen bisa meneleponnya di saat seperti ini, dan merasa sedikit senang mengangkatnya, “Ada apa, butuh sesuatu untuk dibantu?”

“Aku...Aku hanya ingin bertanya, kalau aku mau keluar negeri, kamu bisa tidak...”

Jenifer Wen bukan orang yang tebal muka, di saat meminta pertolongan orang lain, dia pasti selalu merasa tidak enak, apalagi saat menghadapi Galvin He.

Dia selalu merasa kalau dia berhutang banyak padanya, tapi juga tidak tahu harus bagaimana membayarnya.

"Tentu saja bisa, aku saat ini sedang tertarik untuk mengembangkan proyek di luar negeri. Kalau kamu ingin pergi ke luar negeri, aku bisa mengaturmu bekerja di perusahaan kami."

Galvin He terkejut mendengar Jenifer Wen mengangkat masalah pergi ke luar negeri, ungkinkah ada konflik antara dia dan Nicholas Lu?

Setelah mendengarkan dengan seksama suara Jenifer Wen di seberang telepon, pikiran Galvin He mulai bergerak.

Dia egois. Mengenai Jenifer Wen, dia tidak ingin memberikannya kepada Nicholas Lu. Terlebih lagi, dia juga memiliki kepercayaan diri untuk memberi Jenifer Wen lebih banyak rasa aman dan bahagia, dan membantunya menyingkirkan bayangan masa lalu yang suram.

"Baik, aku sudah menyelidiki apa yang terjadi di masa lalu. Setelah menyelesaikannya, aku ingin pergi dari sini dan memulai kehidupan yang baru."

Galvin He mendengar suara Jenifer Wen agak serak dan lelah, dia mengerutkan kening, "Kamu sedang ada masalah ya? Bisa ceritakan padaku?"

Jenifer Wen menggelengkan kepalanya, "Tidak ada apa-apa, aku hanya merasa sedikit lelah."

Melihatnya begitu keras kepala, Galvin He sangat khawatir, "Kalau kamu seperti ini aku mana bisa tenang, besok kita bertemu, kalau ada apa-apa kamu bisa menceritakannya padaku, aku coba lihat apakah aku bisa membantu."

Jenifer Wen melihat Galvin He yang bersikeras, dan tidak mau mengabaikan kebaikannya, dia akhirnya menyetujuinya, dan keduanya sepakat untuk bertemu di kafe besok.

Galvin He melihat teleponnya. Dia tahu tersangka yang memanfaatkan keadaaan, tetapi kalau dengan begini membuatnya memiliki kesempatan untuk mendapatkan hati Jenifer Wen dan membuat Nicholas Lu tidak bahagia, maka dia tidak akan membuang kesempatan ini.

...

Nicholas Lu tinggal di ruang rawat bersama Sherli Mu agak lama, sampai dia akhirnya tertidur lelap, Nicholas Lu baru menarik tangannya kembali, bangkit dan berjalan keluar, saat dia bergerak dia merasa kakinya sakit karena dia terus berada dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama, jadi kakinya sedikit keram.

Yohan Bai terus menunggu di luar. Saat Nicholas Lu keluar, ekspresinya masih sedikit canggung. Davin yang melihat ini merasa lucu. Mengapa kedua lelaki bertubuh besar ini bisa canggung seperti ini?

"Nicholas, aku sudah berbicara dengan Yohan, ia tahu dia salah, dan dia tidak akan melakukannya lagi, jadi kalian saling memundurkan ego dan berdamai ya?"

Nicholas Lu memiringkan kepalanya dan melirik ke arah Yohan Bai. Teman baiknya ini, dia tentu memahaminya. Meski dia biasanya terlihat seperti orang bodoh dan tidak melihat apa-apa di matanya, tapi setelah yakin akan suatu hal, meskipun dia harus menabrak tembok selatan, dia tetap tidak akan menyerah.

Mengenai perkataan Davin tadi, dia tentu masih merasa curiga.

“Perkataanku itu memang keterlaluan, untuk nantinya aku tidak akan seperti itu lagi.”

Yohan Bai berjalan menghampirinya, dengan canggung meminta maaf, walaupun, image Jenifer Wen dalam hatinya masih tidak berubah, tapi sekarang, berkelahi dengan Nicholas Lu hanya membuat rencananya gagal, dan demi Sherli Mu, dia bisa memilih menundukkan kepala.

“Baik, untuk kali ini aku akan memaafkannu, tapi kamu ingat, nantinya di depanku jangan pernah mengatakan kata-kata seperti itu lagi.”

Nicholas Lu juga tidak ingin memperpanjang masalah itu. Lagi pula mereka adalah teman, dan tidak ada yang tidak bisa di maafkan dari teman.

“‘Nah kamu nantinya bisa tidak untuk sering menemui Sherli? Keadaannya, kamu kan juga melihatnya, waktu kamu belum datang ya, dia tidak pernah bisa tidur seperti ini tanpa meminum obat tidur, dan kalau seperti ini terus pasti akan mengganggu kesehatannya.”

Nicholas Lu mendengar perkataan Yohan Bai, mengerutkan kening, mengenai Sherli Mu, dia selalu berusaha menjaga jarak, dan menghindari agar dia tidak memiliki perasaan apapun lagi padanya, tapi sekarang, untuk penyakitnya dia juga ya tidak bisa kalau tidak memperdulikannya.

“Ya meskipun memintamu datang, maksudnya juga bukan meminta setiap hari datang, setidaknya 1 minggu sekali, anggap saja ikut membantu merawatnya, begitu juga tidak bisa ya?”

Yohan Bai melihat Nicholas Lu hanya diam, semakin menundukan dirinya dan terus memohon.

Davin juga sudah tidak sanggup terus melihat keadaan yang seperti ini, karena bagaimanapun Sherli Mu sudah seperti adik untuknya, “Nicholas, sudah datang saja, keadaan Sherli sekarang kan sedang tidak baik, untuk hal-hal lainnya, masih sempat dibicarakan saat dia sudah sembuh.”

Nicholas Lu mendengar itu, menganggukan kepala, “Baik, kalau aku ada waktu aku akan datang, dan kalau ada apa-apa, kamu bisa mencariku.”

Novel Terkait

Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu