Pengantin Baruku - Bab 161 Keluarga Lu Tahu
Keduanya menunggu di luar untuk waktu yang lama, hingga semua yang ada di dalam selesai.
"Kamu tunggu di luar ya." Nicholas Lu memberi isyarat kepada Jenifer Wen untuk tidak masuk. emosi Vino Yu saat ini pasti meledak-ledak, kalau-kalau dia mengucapkan sesuatu yang buruk, itu pasti akan mempengaruhi suasana hati Jenifer Wen.
"Tidak, aku baik-baik saja, aku ingin melihat pembalasan yang di dapatkannya." Jenifer Wen tidak sedikit pun mundur, melihat penderitaan Vino Yu, dia malah begitu bahagia.
Bagaimanapun, dia bukan bunda Maria, yang setelah di permalukan berkali-kali tapi masih tidak menyimpan dendam sama sekali.
"Baik lah, tapi kalau kamu merasa tidak nyaman, segera keluar ya."
Nicholas Lu merasa wanita kecil di depannya lebih kuat dari yang dia bayangkan, mungkin juga karena dia telah melihat terlalu banyak keburukan sifat manusia dan sudah tidak lagi sensitif akan itu.
Memikirkan hal ini, hati lelaki itu terasa sedikit sakit dan tidak tega atas apa yang dia derita sebelumnya, dan dia kemudian merangkul bahu Jenifer Wen berjalan masuk bersamanya.
Ruangan itu sudah dibersihkan, sudah tidak ada jejak yang jelas dari apa yang baru saja terjadi. Vino Yu tergeletak di tanah, terengah-engah seperti anjing sekarat. Efek obatnya telah berlalu, dia sekarang hanya merasakan sakit di sekujur tubuh.
Dan yang paling membuatnya marah adalah semua yang barusan terjadi sudah direkam dengan kamera video.
Mereka tidak boleh menyebarkan hal itu, karena kalau tidak, sisa hidupnya ini akan tamat.
"Jenifer Wen...Dasar kamu wanita kejam."
Mendengar umpatan lemah Vino Yu, Jenifer Wen tiba-tiba merasa senang.
Dulu dia pernah menginjak dan membuatnya malu, dan dia tidak pernah menyangka hari seperti itu bisa berbalik padanya.
"Karena kamu telah melakukan ketidakadilan, Vino, kamu pantas mendapatkannya."
Jenifer Wen meliriknya, "Videomu dengan pengemis yang berguling-guling tadi ada di tanganku, kalau kamu tidak ingin video itu tersebar, lakukan saja apa yang aku katakan, kalau tidak, aku tidak keberatan membuatmu terkenal secara online."
Vino Yu bergidik, dia ingin memaki Jenifer Wen yang tidak tahu diri, tapi dia tidak berani.
Kalau video itu benar-benar tersebar, maka seumur hidupnya akan tamat.
"Kamu mau aku melakukan apa? Apakah kamu berjanji setelah aku melakukan itu, kamu akan menyerahkan video dan menghancurkannya?"
Jenifer Wen mengangguk, dia sendiri jijik untuk menyimpan video itu.
"Pertama, temukan bukti kalau keluarga Wen sejak awal sudah menjebakku, dan yang kedua, beri tahu aku di mana ibuku sekarang, aku akan memberimu waktu 1 minggu!"
Jenifer Wen merasa sedikit lebih bersemangat, ya dia akhirnya bisa melihat secercah cahaya. Untuk hari ini, dia telah menunggunya terlalu lama!
"Baiklah, aku berjanji padamu, tapi setelah masalah ini selesai, kamu harus menghancurkan video seperti yang dijanjikan, kalau tidak, walaupun aku akan mati, aku tetap tidak akan melepaskanmu."
"Kalau itu tergantung pada apakah kamu memiliki kemampuan untuk itu."
Jenifer Wen mundur 2 langkah dan Nicholas Lu menatap Vino Yu dengan dingin. Seseorang masuk dan membiarkan Vino Yu keluar.
"Jangan khawatir, setelah ada ancaman ini, dia tidak akan berani berbuat macam-macam lagi."
Nicholas Lu melihat Jenifer Wen dengan penuh perhatian dan menenangkannya.
Dia tahu dia cemas, tetapi hal semacam ini membutuhkan kesabaran yang ekstra.
"Aku tahu." Jenifer Wen menunduk, suasana hatinya sekarang benar-benar rumit.
Sudah 3 tahun, dia sudah menanggung kesalahan yang tidak dia buat selama 3 tahun, dan akhirnya punya kesempatan untuk lepas dari itu, akhirnya juga punya kesempatan untuk melihat ibunya, dia bagaimana mungkin tidak bersemangat.
Nicholas Lu memandang Jenifer Wen dan hendak mengatakan sesuatu, tetapi hpnya tiba-tiba berdering.
"Nicholas, aku benar-benar kecewa padamu!"
Suara kakek Lu terdengar begitu jelas, dan dari suaranya tidak bisa disembunyikan kemarahan yang besar.
Awalnya, kakek di rumah tadi masih baik-baik saja, tapi tak disangka, Eva Ye melihat foto yang beredar di internet, lalu mencarinya dan ini benar-benar merusak mood baiknya.
Dalam foto itu, Nicholas Lu memandang seorang wanita dengan lembut dan penuh kasih sayang, dan wanita itu, dia bagaimana mungkin tidak mengenalinya, wanita itu adalah wanita yang telah diambilnya secara langsung dari penjara dan digunakan untuk memberikan keajaiban untuk cucu tersayangnya, ya wanita itu adalah——Jenifer Wen!
"Kakek?" Nicholas Lu merasa bingung, tapi dia tanpa sadar merasa kalau keadaan ini mungkin ada hubungannya dengan Jenifer Wen, jadi dia membuka pintu mobil dan memberi isyarat agar Jenifer Wen masuk.
Jenifer Wen juga bingung, tapi masih dengan patuh masuk ke dalam, dia tadi dari telepon Nicholas Lu mendengar suara itu dan mengenali suaranya, itu adalah kakek Lu.
Hanya, Jenifer Wen sebelumnya belum pernah mendengar suara kakek Lu semarah itu.
Mungkinkah, itu ada hubungannya dengannya?
Jenifer Wen duduk di mobil, dalam hatinya terasa tidak tenang, tapi hanya bisa melihat Nicholas Lu berbicara, ingin mendengar tapi tidak bisa mendengarnya dengan jelas.
"Foto-fotomu dan Jenifer sudah tersebar ke seluruh dunia. Kamu selesaikan ini sendiri. Malam ini pulang lah, ada sesuatu yang ingin ku bicarakan padamu."
Kakek sama sekali tidak bisa mendengarkan perkataan Nicholas Lu, dia langsung panik ketika melihat cucunya yang selama ini dia andalkan terlibat hubungan dengan wanita seperti itu.
Mungkin, dia dari awal harusnya tidak percaya pada takhayul itu, membawanya ke rumah dan memberinya kesempatan untuk mendekati Nicholas Lu.
Kakek tersiksa akan penyesalan dan kemarahan, setelah terbatuk beberapa kali, Nicholas Lu bisa mendengar rasa sakitnya, dan dia sedikit cemas, dan segera menenangkannya, "Kakek, masalah ini tidak seserius yang kamu pikirkan, aku malam ini pulang dan akan menjelaskannya padamu."
"Kamu sebaiknya memberiku penjelasan yang masuk akal, kalau tidak, aku khawatir aku akan mati karenamu."
Ketika telepon ditutup, Nicholas Lu mengerutkan kening dan tidak bisa menahan untuk tidak menggosok alisnya.
Dia tidak pernah membiarkan keluarga Lu mengetahui tentang kebersamaannya dengan Jenifer Wen, karena tanpa berpikir pun, mereka pasti akan menentangnya, tapi dia tidak menyangka hari itu begitu cepat tiba.
Namun, apa yang terjadi dengan informasi di internet yang dikatakan kakek tadi?
Nicholas Lu membuka hp dan memeriksanya, dan dengan cepat melihat beritanya. Itu adalah foto yang diambil oleh orang yang tidak dikenal. Adegan itu menunjukkan dia membuka pintu mobil dan berbicara dengan Jenifer Wen. Keduanya terlihat sangat dekat, dan hubungan yang intim terlihat jelas.
Karena fotonya yang sangat eye-catching, dan orang yang memposting di weibo membawa topik yang banyak dibaca orang, foto ini segera menjadi populer, dan banyak orang yang masih bertanya-tanya apakah Nicholas Lu akhirnya memiliki pacar, dan tidak seperti yang di katakan dalam gosip kalau dia tidak menyukai wanita.
Nicholas Lu sangat kesal, dia langsung menelepon Jordy An dan memintanya untuk menangani hal-hal tersebut secepatnya.
Ketika Jenifer Wen sedang duduk di dalam mobil dan dengan bosan membuka hpnya, dia juga menemukan berita ini, begitu fotonya muncul, dia langsung mengerti apa yang telah terjadi.
Mungkin keluarga Lu yang melihat berita ini tidak ingin Nicholas Lu terlibat hubungan dengannya, maka bisa semarah tadi.
Sambil memikirkan itu, Nicholas Lu membuka pintu mobil, dia menghilangkan ekspresi dinginnya tadi, seperti tidak ada masalah melirik Jenifer Wen, kemudian tubuhnya mendekatinya dan menutupinya.
Jenifer Wen terkejut, tapi dia tidak berani bergerak, lelaki itu juga tidak melakukan apa-apa, hanya tangannya bergerak memasangkan seat belt yang lupa Jenifer Wen pasang.
Jenifer Wen menghela nafas lega, melihat wajah lelaki yang begitu dekat dengannya itu, "Keluarga Lu sudah tahu ya?"
Novel Terkait
Aku bukan menantu sampah
Stiw boyMy Cute Wife
DessyPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang