Pengantin Baruku - Bab 148 Aku Menginginkanmu
Meskipun keadaan Jenifer Wen saat ini setengah sadar, tapi dia masih ingat apa yang dilakukan Vino Yu barusan, dan begitu foto-fotonya tersebar, maka itu akan menjadi suatu bencana yang besar.
"Aku tidak menyangka putra keluarga Yu akan begitu tidak tahu malu."
Nicholas Lu berjalan perlahan, memperhatikan Vino Yu yang masih menahan ketenangannya dan menatapnya, tiba-tiba, dia menendangnya di bagian tempat yang paling penting!
Nicholas Lu dari awal sudah berlatih keterampilan bela diri. Secara fisik tubuhnya tentu kuat dan dia tentu tidak bisa dibandingkan dengan gerakan seperti kucing layaknya Jenifer Wen.
Vino Yu karena kesakitan langsung berkeringat dingin, kakinya lemas dan dia dengan begitu mengenaskan langsung berlutut.
"Ah! Nicholas, dasar kamu gila!"
“Cari orang dan bawa dia keluar.” Setelah Nicholas Lu mengatakan itu, dia langsung mengabaikannya, dan memberi perintah kepada Jordy An, berjalan ke kamar dan melihat kamera, matanya dingin. Dia kemudian tanpa ragu langsung membuangnya ke lantai.
Benda mahal itu langsung hancur. Nicholas Lu melihatnya mengeluarkan kartu memorinya. Ketika melihat itu saraf Jenifer Wen yang tadinya tegang langsung mengendur.
Nicholas Lu kemudian berkata dengan suara serak, "Pergi dan panggil dokter!"
Nicholas Lu memesan itu kepada Jordy An dan menemukan kamar kosong lain dan berjalan masuk.
Melihat adegan ini, Maria awalnya ingin menghentikannya, tetapi melihat sikap posesif Nicholas Lu yang kuat, dia tidak berani bertindak gegabah. Lelaki ini sepertinya sangat peduli pada Jenifer Wen. Jadi, harusnya tidak akan terjadi apa-apa kan?
Setelah berpikir seperti itu, Maria tidak berani untuk menunda-nunda waktu berdiri di sana lebih lama, karena Jordy An juga telah memperhatikannya, jadi memutuskan untuk segera pergi.
Semua orang telah pergi. Vino Yu yang berusaha bangkit dari lantai, ketika dia sudah bangkit dan ingin pergi, Jordy An langsung menghentikannya.
"Tuan Yu, maaf, tolong bekerja sama. Tadi, tuan muda Lu menyuruhku untuk menjagamu."
"Sudah kubilang, aku pewaris dari keluarga Yu, kalau kamu berani melakukan apa-apa padaku, keluarga Yu tidak akan segan-segan membalasnya. Hanya seorang asisten kecil sepertimu mau memerintahku?"
"Keluarga Yu mau melakukan apa, itu nanti tunggu ada bos baru bicarakan dengan bos, tapi sekarang, kamu tidak bisa pergi!"
Jordy An melirik dengan jijik pada lelaki di depannya yang tidak tahu diri ini. Dari apa yang dilihatnya, Nicholas Lu saat ini sangat marah. Jadi sangat tidak mungkin baginya untuk dengan mudah melepaskan Vino Yu pergi. Mengenai keluarga Yu...
Membalikkannya hanyalah masalah waktu!
……
Nicholas Lu membawa Jenifer Wen ke ruangan lain. Sepanjang jalan, Jenifer Wen terus bergerak aktif dalam pelukannya. Dia sekarang benar-benar kehilangan kendali dan ingin membebaskan diri dari siksaan ini.
Nicholas Lu juga merasa tidak nyaman, tetapi ketika dia berpikir ada seorang anak di perutnya, dia tidak berani bertindak gegabah. Dia hanya bisa menahan api di dalam hatinya dan melemparkannya ke tempat tidur, "Sadar lah, Jenifer, dokter akan segera datang."
Hanya saja Jenifer Wen saat ini tidak bisa mendengar apa yang dia katakan. Dia hanya berpikir suaranya sangat familiar dan bagus. Setidaknya, itu memberinya rasa aman yang tak terlukiskan.
"Huhu, tapi aku merasa tidak nyaman..." Jenifer Wen mengoyak pakaiannya.
Nicholas Lu hanya bisa berpaling dan tidak menatapnya.
Tetapi setelah pakaiannya dirobek, Jenifer Wen masih merasa kurang nyaman, jadi dia bangkit, mengambil kesempatan dari sikap tidak responsif Nicholas Lu, dia memeluk lehernya, dan bibirnya yang manis seperti jelly menciumnya.
Nicholas Lu tidak bisa mengelak, dan ciumannya itu tepat sasaran. Mata gelapnya pada saat ini tampak seperti malam abadi yang tenggelam dan tidak berdasar.
Hanya saja...Kemauan lelaki itu belum sepenuhnya runtuh, "Dokter akan segera datang, tahan sedikit lagi!"
Sambil mengatakan itu, dia menahan keinginannya menarik tubuh lembut wanita itu dari sisinya.
"Aku tidak ingin dokter, aku menginginkanmu..."
Mungkin ini karena efek obatnya, atau mungkin karena Nicholas Lu lagi-lagi muncul tepat waktu untuk menyelamatkannya, dan nada bicara Jenifer Wen jarang terdengar centil, ini membuat mata Nicholas Lu semakin gelap.
Harus di akui apa yang dikatakan Jenifer Wen barusan telah memberi Nicholas Lu rasa kepuasan yang besar.
"Apakah kamu benar-benar ingin aku melakukan ini?"
Nicholas Lu mundur sedikit dan membuka jarak di antara kedua orang itu, lalu mengangkat dagunya untuk bertanya.
Nicholas Lu selalu angkuh, dia tidak akan memaksa wanita yang sedang di landa efek obat untuk melakukan itu.
“Iya.” Jenifer Wen mengangguk, menjawabnya tanpa ragu.
Mata laki-laki yang selalu dingin itu terlihat sedikit gila, panas, dia seolah-olah sedang mencoba memakan wanita di depannya.
Nicholas Lu memicingkan mata, "Siapa aku? Jenifer, lihat siapa aku."
"Kamu adalah Nicholas, aku tidak mungkin salah lihat..." Jenifer Wen dengan patuh mengatakan apa yang ingin didengar Nicholas Lu, dan setelah dia mengucapkan nama itu, lelaki itu juga sudah benar-benar merobek penyamaran sikap acuhnya, dan mencium bibir Jenifer Wen dengan gila.
Karena dia menginginkannya, maka akan terlalu munafik kalau dia menolaknya lagi dan lagi...
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraCinta Seorang CEO Arogan
MedellineThe Winner Of Your Heart
ShintaBlooming at that time
White RoseCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMy Secret Love
Fang FangLove Is A War Zone
Qing QingPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang