Pengantin Baruku - Bab 104 Diculik!

Jenifer Wen membeku di tempat, melihat sebaris kata-kata itu, seolah melihat sesuatu yang mengerikan.

Tidak ada yang tahu tentang itu kecuali Galvin He dan orang itu di hari itu.

Jadi, apakah ini pesan singkat dari pria itu?

Memikirkan semua yang terjadi di ruangan gelap itu, tubuh Jenifer Wen gemetar, darah seolah mengalir ke otaknya, membuatnya tidak bisa berpikir.

Apa yang sebenarnya akan dia lakukan?

Ponsel tidak berdering lagi, Jenifer Wen melihat ponsel seolah melihat bom waktu.

Haruskah dia bertemu orang itu dan memintanya muncul, atau ... haruskah dia berpura-pura tidak melihatnya?

Ada kekacauan dalam pikirannya.

Tak lama kemudian, tepat ketika Jenifer Wen merasa kepalanya akan meledak karena perubahan mendadak ini, pesan singkat lainnya pun datang.

"Meja di sudut paling kiri kedai kopi di bawah di perusahaanmu, kamu harus datang sendiri, aku akan menunggu sampai kamu selesai kerja."

Jenifer Wen terkejut, orang ini tidak hanya tahu nomor teleponnya, tapi juga tahu di mana dia bekerja, beberapa hari ini, di mana sebenarnya keberadaan orang ini, apakah diam-diam dia juga mengawasinya?

Jenifer Wen pun merinding, perasaan diawasi dalam kegelapan seperti ini membuatnya merinding.

...

Setelah mengirim pesan tersebut, Sheila Liu pun tidak berdaya di dalam mobil.

"Kakak Long, bisakah kamu melepaskan aku pergi?"

Ketika dia keluar dari rumah sakit pada hari itu, dia diculik oleh sekelompok orang ini, secara tidak langsung, katanya dia memiliki dendam dengan Nicholas Lu, karena dia biasa pamer di luar bahwa dia adalah kekasih dari Nicholas Lu, jadi dia pun menjadi target mereka.

Sheila Liu hampir dianggap mengancam Nicholas Lu, tetapi dia segera mencari cara di situasi krisis ini, tiba-tiba teringat Jenifer Wen, dia pun segera mengaku bahwa dia mengandung anak Nicholas Lu demi menyelamatkan diri sendiri.

"Kita akan membicarakannya ketika kita mendapatkannya."

Pria yang dipanggil Kakak Long itu berbicara dengan wajah yang menyeramkan, Sheila Liu pun dengan enggan masuk ke kedai kopi dan menunggu kedatangan Jenifer Wen.

...

Jenifer Wen cukup lama merasa ragu-ragu di perusahaan, melihat waktu sudah hampir lewat, dia mengertakkan gigi dan memutuskan untuk pergi melihat-lihat terlebih dulu.

Jika melewatkan kesempatan ini, siapa yang tahu apa yang akan orang itu lakukan setelah ini?

Namun Jenifer Wen juga khawatir orang tersebut akan mencoba melakukan kejahatan padanya, jadi, dia mencari seorang rekan kerja untuk menemaninya, karena orang tersebut memintanya untuk pergi sendiri, Jenifer Wen meminta rekan kerjanya untuk menunggu di luar.

Jika dia tidak keluar, ada seseorang yang dapat memanggil polisi.

Setelah bersiap-siap, Jenifer Wen turun ke bawah dan melihat angka di dalam lift semakin berkurang. Detak jantungnya juga terus berdebar kencang, akhirnya, hampir membuatnya bernafas terengah-engah.

“Aku pergi dulu, maaf merepotkanmu.” Jenifer Wen tersenyum pada rekan kerjanya, lalu pergi menuju kedai kopi.

Berdasarkan pesan singkat tersebut, Jenifer Wen memperhatikan keadaan sekitar dan menemukan posisi paling kiri dari kedai kopi yang hampir tak terlihat.

Hanya dengan duduk di sana baru bisa melihat siapa orang itu.

Jenifer Wen menarik napas dalam-dalam dan berjalan, melihat orang yang duduk di sana, dia pun tercengang.

Sheila Liu duduk di kursi, memainkan sendok kopi di tangannya, terlihat seperti sedang menunggu seseorang.

“Sheila, kenapa kamu ada di sini?” Jenifer Wen terkejut.

"Kenapa, apakah kamu merasa tidak menyangka?"

Sheila Liu tersenyum sinis, "Apakah kamu belum bisa menebaknya?"

Wajah Jenifer Wen tiba-tiba menjadi pucat, banyak petunjuk muncul di benaknya.

Hotel Mingsheng, pakaian Sheila Liu, dua orang bertukar identitas malam itu.

“Orang itu pergi mencarimu?” Jenifer Wen dengan cepat mengerti apa.

Dia begitu bingung hari itu, pakaiannya robek oleh orang itu, dia juga lupa mengambil kembali pakaiannya, oleh karena itu, orang itu pasti salah paham tentang identitasnya ketika melihat benda yang ditinggalkannya.

"Siapa? Siapa orang itu?"

Sheila Liu tidak menjawab, tetapi Jenifer Wen sebenarnya sudah punya jawaban di benaknya ...

Nicholas Lu.

Hari itu, di perjamuan yang diadakan Keluarga Lu, dia hadir di Hotel Mingsheng sebagai tuan rumah. Berdasarkan statusnya, dia pasti akan menginap di kamar kelas presiden, dan ... ini juga menjelaskan sebuah kejanggalan bahwa Nicholas Lul tiba-tiba memasukkan seseorang seperti Sheila Liu ke dalam grup Perusahaan Lu.

Karena dia mengaku kepada orang yang salah dan mengira wanita yang dia tiduri adalah Sheila Liu, jadi dia ingin memberikan balasan padanya?

Kebenaran terungkap secara tiba-tiba, Jenifer Wen sedikit bingung. Tepat ketika dia menggerakkan bibirnya dan ingin menanyakan sesuatu, tiba-tiba ada seseorang mengulurkan tangan di belakangnya dan menutupi mulut serta hidungnya.

Dengan cepat pusing melanda otak sebelum akhirnya Jenifer Wen pingsan, hal terakhir yang dilihatnya adalah senyum kemenangan Sheila Liu.

...

Begitu Nicholas Lu kembali ke perusahaan, dia melihat seseorang berjalan dengan cemas di pintu masuk lantai atas.

Bukan orang lain, yaitu seorang rekan kerja yang baru saja setuju untuk membantu Jenifer Wen menunggu di kedai kopi. Namun, tidak lama setelah Jenifer Wen masuk, dia menerima sebuah pesan bahwa ada situasi yang sangat mendesak, yaitu sebuah proposal yang harus diserahkan.

Dia pun berpikir, berjalan sebentar dan tidak ada masalah akhirnya dia pun pergi. Tanpa disangka setelah kembali, Jenifer Wen menghilang, setelah berkeliling bertanya kepada orang-orang, ternyata tidak ada orang yang melihatnya.

"Apa yang terjadi?"

"Lu, Direktur Lu, aku sedang mencari Jenifer ."

Nicholas Lu mengerutkan kening, "Mengapa kamu tidak meneleponnya?"

“Tidak ada yang menjawab telepon, apakah dia… apakah dia dalam bahaya?” Rekan kerja itu sangat gelisah. Jika sesuatu terjadi padanya, dia tidak akan mampu bertanggung jawab.

Suasana di sekitar Nicholas Lu cukup sunyi, ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Jenifer Wen, namun tidak ada yang menjawab.

Dia sekarang seharusnya sedang bekerja di perusahaan.

“Apa yang sebenarnya terjadi?” Nicholas Lu secara naluriah tahu apa yang akan diketahui orang di depannya.

Ditatap oleh mata tajam pria itu, rekan kerja itu tidak berani menyembunyikannya lagi, ia pun menceritakan dengan jelas.

"Sial, bagaimana kamu bisa mengatakan sesuatu seperti itu dan tidak melakukannya setelah kamu berjanji pada dia?"

Nicholas Lu merasa cemas setelah mendengarkan.

Jenifer Wen bisa berkata seperti ini, pasti ada alasannya, dia berlari ke bawah dan melihat sekeliling di kedai kopi, namun dia tidak melihat Jenifer Wen, lalu bertanya kepada pelayan lagi, mereka juga idak tahu sama sekali.

Mata pria itu suram karena ekspresi wajahnya yang dingin. Apa yang sebenarnya terjadi? Ada apa dengan Jenifer Wen sekarang?

Setelah menelepon Jordy An, Nicholas Lu masuk ke dalam mobil dan memintanya untuk mencari tahu lokasi Jenifer Wen dan siapa yang dia hubungi sebelum dia menghilang.

Jordy An sangat gugup mendengar nada serius dari Nicholas Lu, dia tidak berani bergerak lambat, dia pun segera memeriksanya, akhirnya mendapatkan nomor telepon yang menghubungi Jenifer Wen, nomor telepon itu malah membuatnya merasa sedikit akrab.

Bukankah ini nomor telepon direktur dari perusahaan properti yang dibeli oleh Perusahaan Lu beberapa waktu lalu?

Karena manajemen yang buruk, perusahaan ini kalah bersaing dengan divisi properti Perusahaan Lu dan sekarang perusahaan ini bangkrut, tetapi Nicholas Lu menyukai sebidang tanah yang dibeli oleh perusahaan dan langsung membelinya.

Direktur ini selalu menganggap Nicholas Lu sebagai musuh yang menyebabkan kebangkrutannya dan telah melakukan banyak panggilan telepeon yang mengganggu.

"Bos, aku curiga Nona Wen diculik!"

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu