Pengantin Baruku - Bab 6 Dengarkan Kataku
Mungkinkah karena pergumulannya dengan lelaki tadi malam telah tidak sengaja melukai Nicholas Lu?
Atau mungkin orang itu sendiri yang telah melukai Nicholas Lu!
Keluarga Lu memiliki bisnis yang besar dan ada banyak orang yang menjadi musuh dari keluarga Lu. Orang itu sepertinya bukan lah orang dari keluarga Lu, dia mungkinkah musuh dari keluarga Lu...
Jenifer Wen tanpa sadar berdiri dan ingin mengatakan kemungkinan ini, tetapi saat akan mengatakan itu dia menjadi ragu. Kalau dia mengatakan itu, mereka pasti akan bertanya apa yang sebenarnya terjadi tadi malam, kalau dia mengatakan yang sebenarnya, tentang lelaki tadi malam yang ingin memerkosanya, tapi akhirnya tidak terjadi apa-apa karena lelaki itu akhirnya melarikan diri. Akankah keluarga Lu percaya?
Seorang lelaki asing yang muncul tiba-tiba dan melukai Nicholas Lu, tapi malah melepaskan Jenifer Wen?
Kecuali Jenifer Wen telah melakukan sesuatu dengannya, atau Jenifer Wen berkerja sama dengan lelaki itu, karena kalau tidak dia bagaimana mungkin tidak terluka?
Dengan alasan yang meragukan seperti itu, akan kah keluarga Lu percaya dan melepaskannya?
Bibirnya bergetar beberapa saat, dan dia akhirnya berkata, "Iya itu aku. Aku telah tidak merawatnya dengan baik. Aku tadi malam menjatuhkan lampu dan mengenainya. Aku bersedia dihukum..."
"Aku sudah bilang kan kamu pasti sengaja melakukan ini. Aku tahu akan seperti Seharusnya dulu langsung..."
“Sudah sudah.”
Kakek Lu mengangkat tangannya dan menghentikan Eva Ye yang melangkah maju dan ingin mencekik Jenifer Wen, dia kemudian perlahan berbalik melihat Jenifer Wen. Di mata tua itu, membuat semua orang tercengang juga rasa dingin yang membuat orang meringis, dia seperti singa yang masih dalam masa prima, dan dapat setiap saat mengangkat cakarnya untuk mencabik-cabik mangsanya dan menghancurkannya menjadi butiran debu.
"Karena kamu telah bersedia mengakui kesalahanmu, untuk hukumanmu pergi ke ruang bawah tanah dan renungkan bagaimana cara merawat Nicholas dengan baik setelah itu baru boleh keluar."
"Ayah, hukuman ini terlalu gampang untuk dia! Ayah!"
Setelah itu kakek Lu pergi meninggalkan kamar dengan kedua tangan di punggungnya. Eva Ye berlari mengejarnya. Sebelum keluar, dia tidak lupa menoleh ke belakang dan menatap tajam Jenifer Wen.
Jenifer Wen memahami kalimat Eva Ye yang barusan disela oleh kakek Lu—
"Seharusnya waktu itu langsung bunuh dia saja."
Melihat para pelayan di sekitar yang juga memiliki pandangan kebencian terhadap Jenifer Wen, sepertinya semua orang di keluarga Lu ingin Jenifer Wen mati.
Setelah kakek Lu pergi, seorang pelayan langsung menyeret Jenifer Wen ke ruang bawah tanah, membanting pintu dan menguncinya, dan Jenifer Wen sekali lagi terjebak di penjara yang gelap.
Tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada cahaya, tidak ada orang, Jenifer Wen duduk di sudut dengan tenang memeluk lututnya, dan berbagai gambaran muncul di kepalanya, gambaran seperti ibunya ketika jatuh sakit, dia yang dibujuk untuk memakai baju mewah dan mahal dan mengendarai mobil mewah dan bahkan juga ada gambaran Nicholas Lu yang berbaring diam di sampingnya.
Tidak tahu sudah berapa hari berlalu, tidak ada seorangpun yang pernah bertanya padanya apakah dia sudah memikirkan kesalahannya dengan baik. Mungkin orang-orang dari keluarga Lu telah melupakannya. Bahkan kalau orang sepertinya meninggal di dalam sana, pasti tidak akan ada orang yang peduli.
Dia haus dan lapar, bersandar di dinding untuk bernafas dengan keras, dan akhirnya berhasil memastikan sesuatu.
Keluarga Lu bisa kapan saja mengambil nyawanya.
“Aku tahu aku salah...Keluarkan aku...Aku pasti akan merawat Nicholas dengan baik...Mau sampai aku mati, patang tangan atau patah kaki, aku pasti tidak akan membiarkan Nicholas terluka sedikitpun...Aku mohon, keluarkan aku...”
Jenifer Wen jatuh limbung ke lantai, suara permohonannya terdengar begitu memilukan,
dia tidak tahu, kalau kata yang di ucapkannya tadi di suatu hari nanti benar-benar akan terjadi, sampai dia menutup mata, dia masih tak melihat orang dari keluarga Lu datang mengeluarkannya.
……
Cairan hangat menyelinap masuk ke tenggorokannya, dan kesadaran Jenifer Wen berangsur-angsur kembali pulih. Dia tanpa sadar menelan cairan di mulutnya, dan organ dalam yang kering akhirnya terasa lembab, dan dia perlahan membuka matanya.
Melihat mata dingin yang ada di dekatnya, Jenifer Wen tiba-tiba mendorongnya, meraih selimut dan mundur ke belakang, menatapnya dengan ngeri.
“Kamu bagaimana bisa berada di sini!"
Novel Terkait
Blooming at that time
White RoseMy Goddes
Riski saputroAkibat Pernikahan Dini
CintiaEverything i know about love
Shinta CharityCinta Yang Dalam
Kim YongyiMeet By Chance
Lena TanWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang