Pengantin Baruku - Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
"Hahaha, itu, dia itu dulu pernah menjadi pelangganku, dan sekarang juga terkenal di luar negeri, aku cuma cerita-cerita saja, kamu jangan terlalu banyak pikir!"
Davin tertawa canggung dan menutup cerita itu. Jenifer Wen mengerutkan kening, di dalam hatinya tahu kalau Sherli Mu dan Nicholas Lu saling kenal, karena kalau tidak reaksinya ini tidak akan mungkin se aneh ini.
Tapi, karena Davin tidak ingin mengatakan apa-apa, Jenifer Wen tidak ingin menyudutkannya dan terus bertanya jadi dia hanya duduk diam dan membiarkan dia mengurus rambutnya.
Jenifer Wen berjalan keluar dengan mengangkat gaunnya, Nicholas Lu menatap itu, secercah kejutan melintas di bawah matanya, setelah melewati proses sculpting, kecantikannya telah berkembang sepenuhnya, dan juga berbeda dari keindahan biasanya, ada sesuatu unik seperti kembang sepatu yang keluar dari air jernih.
"Hehe, bagaimana, kali ini kalian keluar, pasti terlihat seperti pasangan yang sempurna." Davin sengaja mengatakan ini untuk menebus kesalahan lidahnya tadi.
Jenifer Wen mendengar itu agak canggung, pasangan sempurna, dia mana berani memiliki khayalan seperti itu. Apalagi keluarga Lu terus memintanya untuk merahasiakan identitasnya, oleh karena itu dia jadi buru-buru menjelaskan.
"Tuan Davin, kamu salah paham. Tuan Lu dan aku tidak memiliki hubungan seperti itu. Aku hanya seorang karyawannya."
Nicholas Lu yang sedang dalam suasana hati yang baik, tetapi setelah mendengar Jenifer Wen sangat ingin memisahkan hubungan darinya, Davin juga terkejut melihat mereka berdua.
Tentu saja, dia sama sekali tidak percaya dengan perkataan Jenifer Wen, bagaimana mungkin seseorang seperti Nicholas Lu membawa karyawannya untuk melakukan hal semacam ini.
"Ayo pergi." Suasana hatinya menjadi buruk, Nicholas Lu kembali pada sikap dingin dan ketidakpeduliannya.
Jenifer Wen tidak tahu di bagian mana lagi dia mengecewakan Nicholas Lu, tapi dia sudah pergi, dan dia tidak mungkin terus tinggal disana, dia jadi hanya bisa menenteng gaunnya, dan dengan susah payah berjalan dengan heels yang tinggi mengikutinya.
Nicholas Lu juga tidak memperdulikannya mau dia berjalan dengan nyaman atau tidak, dan dia terus berjalan cepat di depannya.
Jenifer Wen masuk ke dalam mobil. Dia sudah lama tidak memakai heels, jadi setelah berjalan beberapa langkah membuat kakinya terasa sakit .
Tapi melihat wajah Nicholas Lu yang muram, dia tidak berani mengeluh, hanya bergumam di dalam hatinya, mungkinkah karena wanita bernama Sherli Mu itu yang membuatnya sekarang marah?
Berpikir tentang itu, Jenifer Wen tiba-tiba merasa sedikit kesal, kan bukan dia yang menyebut nama wanita itu, Nicholas Lu kenapa menyebarkan amarahnya padanya seperti ini, itu benar-benar tidak masuk akal baginya.
"Seat belt." Nicholas Lu duduk, membuka bibirnya dan mengingatkannya dengan dingin.
"Oh, iya." Jenifer Wen dengan patuh memasang seat belt dan mereka berdua di sepanjang jalan tidak berbicara lagi.
Tak lama kemudian, mobil berhenti di pintu masuk venue.
"Kamu pergi dulu." Nicholas Lu menyuruh Jenifer Wen untuk keluar dari mobil dulu dan dia sendiri akan keluar untuk mengurus hal-hal lain.
Jenifer Wen berjalan ke tempat itu sendirian, di dalam hatinya merasa sangat bingung, pasangan wanita ini kan Nicholas Lu yang menyuruhnya untuk menemaninya, lalu membuangnya disini sendirian itu juga keputusannya. Lelaki ini, dia bagaimana bisa begitu membingungkan seperti ini?
Hanya saja Jenifer Wen tidak terlalu memikirkannya, dia tidak bisa tidak mendengarkan kata-kata Nicholas Lu, jadi dia terus berjalan ke tempat yang besar itu.
Begitu Jenifer Wen muncul, dia langsung menarik perhatian banyak lelaki yang hadir. Gaun putihnya dihiasi banyak berlian, saat disinari cahaya menjadi seindah lapisan cahaya bintang.
Merasakan tatapan ini, Jenifer Wen merasa sedikit malu, tetapi dia dengan cepat meminta dirinya untuk tidak demam panggung, dan ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk melatih dirinya sendiri.
Cherry Wen yang sedang mengobrol dan tertawa bersama beberapa lelaki juga memperhatikan adegan ini. Yang paling memalukan adalah seorang lelaki yang sedang didekatinya dengan matanya membelalak menatap Jenifer Wen dan berjalan dengan membawa secangkir champagne ke arahnya, dia jelas tertarik padanya.
Ini pertama kalinya Cherry Wen diabaikan dalam kesempatan ini, karena reputasinya yang rusak akhir-akhir ini, orang-orang yang dulunya sangat bersemangat mendekatinya mulai memperlakukannya dengan dingin, dan ini membuatnya sangat tidak terbiasa, penampilan Jenifer Wen yang menakjubkan semakin memperdalam ketidak-puasan dalam hatinya.
Dengan senyum kaku di wajahnya, Cherry Wen menghampiri Jenifer Wen dan mengangkat gelasnya, "Hei, ada kakak di sini, aku benar-benar baru melihatmu, ayo minum."
Walaupun dia mengatakan seperti itu, tapi saat Cherry Wen berjalan ke arah Jenifer Wen, dia mencondongkan tubuh ke depan, dan anggur merah di tangannya disiramkan secara merata ke pakaian Jenifer Wen.
Jenifer Wen yang telah mengamati gerak-geriknya, dan melihat kalau dia mulai memainkan trik membosankan ini lagi, segera menghindar dan anggur merah di gelas tumpah ke tanah.
"Cherry, ada banyak orang yang lalu lalang di tempat ini, kamu harusnya berhati-hati dan memperhatikan etiket. Kalau tidak, itu akan menodai pakaian orang lain, terakhir yang rugi kamu sendiri."
Setelah Jenifer Wen menghindar, dia melihat ekspresi terkejut dan marah dari Cherry Wen, dia tersenyum dan berbicara dengan dingin, siapa yang tidak bisa berpura-pura menjadi baik?
Dia benar-benar mengira kalau dia tidak bisa membaca trik membosankan ini.
Begitu suara Jenifer Wen jatuh, banyak orang menatap Cherry Wen dengan tatapan aneh.
Dia benar-benar keluaran dari industri hiburan, demi masuk dan menjadi berita utama, dia bahkan tidak memperhatikan harga dirinya lagi.
Merasa banyak orang yang meliriknya dengan aneh dan jijik, Cherry Wen tentu marah, tapi apa yang dikatakan Jenifer Wen barusan sangat masuk akal dan dia tidak mungkin berdebat dengannya, jadi dia hanya tersenyum licik, dan melewati Jenifer Wen, "Kamu jangan sombong dulu."
Setelah mengatakan itu, dia berjalan pergi dengan kepala terangkat.
"Kamu sebaiknya berpikir saja bagaimana cara menyenangkan orang-orang ini, dan menukarnya dengan investasi lain." Jenifer Wen tidak membiarkannya pergi. Menghadapi seorang wanita seperti Cherry Wen, semakin sabar dia semakin puas juga dia.
Setelah mendengarkan itu, wajah Cherry Wen karena marah menjadi gelap, tetapi dia tidak bisa membantahnya.
Menyaksikan Jenifer Wen kembali menjadi pusat pandangan semua orang, rasanya seperti kembali ke masa ketika Cherry Wen masih remaja, dia adalah seorang putri, dan dia hanyalah anak itik jelek yanng tidak di anggap.
Tidak, dia tidak bisa membiarkan Jenifer Wen kembali ke masa itu lagi.
Berpikir tentang itu, Cherry Wen melihat kalung berlian yang dia kenakan di dadanya, ini adalah perhiasan yang dipinjamkan oleh brand ambassador kepadanya, harganya sangat tinggi.
Matanya meredup, dan dia segera memikirkan apa yang akan dia lakukan.
...
Jenifer Wen yang mengobrol dengan orang-orang disana, belum berapa lama sudah merasa lelah, apalagi melihat Nicholas Lu yang tidak kembali kesana, tidak tahu apa yang sedang dia lakukan.
Jenifer Wen yang terus berdiri merasa kakinya sakit, dia kemudian ke toilet memasang plester di kaki baru merasa sedikit baikan.
Dia berdiri di depan wastafel, sedang menundukan kepala melihat heelsnya yang setinggi 20 cm, tapi tidak menyadari kalau Cherry Wen juga masuk ke dalam, dan tangannya memegang sesuatu dengan hati-hati memasukannya ke tas yang di letakan di sebelahnya.
"Huh, orang sepertimu sudah lah, pakai heels saja bisa seperti itu, masih berpura-pura seperti ratu?" Cherry Wen selesai melakukan itu, dengan sinis mendekati Jenifer Wen.
Dia sudah tidak perlu berpura-pura menjadi orang baik, karena sebentar lagi dia akan membuat image Jenifer Wen hancur sehancur-hancurnya.
Novel Terkait
Inventing A Millionaire
EdisonMy Tough Bodyguard
Crystal SongSomeday Unexpected Love
AlexanderUnperfect Wedding
Agnes YuI'm Rich Man
HartantoCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyHei Gadis jangan Lari
SandrakoThick Wallet
TessaPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang