Pengantin Baruku - Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
Jenifer Wen menunjuk ke sudut layar dan memutar ulang bagian pendek itu.
Galvin He juga datang dan menatap apa yang ditunjuk Jenifer Wen. Awalnya, dia tidak melihat petunjuk apa pun, tetapi sesaat kemudian, dia menemukan ada mobil listrik yang sedang melaju di sudut kabur itu.
Mobil itu, tanpa diduga, sedang melaju mundur!
Apa yang terjadi menjadi jelas dalam sekejap.
Video ini sudah diedit oleh orang yang ditugaskan secara khusus dan dibuat terbalik. Meskipun orang-orang yang membuat video itu sangat berhati-hati, mereka masih melewatkan detail sekecil itu.
Penemuan ini kembali menghidupkan semangat mereka, Galvin He segera menelepon anak buahnya, meminta mereka untuk memproses video tersebut dan mulai membantah rumor tersebut.
Jenifer Wen yang sejak tadi tegang kini rileks. Untuk menangani masalah ini dengan lebih baik, Galvin He pergi ke perusahaan secara langsung, jadi dia tinggal sendiri dan menunggu kabar.
Dengan lega, Jenifer Wen menyalakan ponselnya, dan melihat catatan panggilan dari luar negeri. Dia segera memikirkan Nicholas Lu.
Ragu-ragu sejenak, dia akhirnya menekan tombol memanggil.
Panggilan dalam seketika terhubung.
"Aku melihatmu menelepon."
Mendengar suara Jenifer Wen, Nicholas Lu yang sedang menyetir ke bandara dan bersiap untuk pulang, memiliki lengkungan sarkastik di bibirnya, dan amarah di matanya, "Kenapa kamu seperti terganggu oleh panggilanku?"
Jenifer Wen tertegun sejenak. Nada sarkastik yang begitu jelas membuatnya tidak bisa mengabaikan, "Apa yang kamu bicarakan?"
"Jenifer Wen, betapa kesepiannya kamu. Begitu aku pergi, kamu langsung menarik seorang pria. Tidak bisakah kamu tidak bersama pria dalam satu hari?"
Nicholas Lu tidak bisa menahan amarahnya memikirkan suara pria itu ketika dia baru saja menjawab telepon, ditambah dengan suara gemerincing air Jenifer Wen di kamar mandi. Tangannya di setir berwarna biru memar.
Jenifer Wen tersedak oleh kata-katanya yang blak-blakan, jadi dia melihat beritanya juga?
Tetapi dia, setelah mengetahui tentang masalah dirinya dan Cherry Wen, masih memilih untuk mempercayai mereka dan meragukan dirinya sendiri...
Tiba-tiba, Jenifer Wen tersedak. Sempat tak bersuara, dia memberikan senyuman dingin "Begitukah? Karena kamu berpikir seperti itu, kamu bisa terus berpikir seperti itu. Aku lelah. Sampai jumpa"
Setelah itu, dia menutup telepon. Nicholas Lu mendengarkan nada dering telepon dan mengencangkan genggaman setir. Tak tahan, ia meninju klakson, membuat jeritan yang menusuk.
Jenifer Wen membuang ponselnya ke samping, tapi perasaan tidak nyaman masih menyelimutinya.
Dia awalnya mengira bahwa Nicholas Lu tidak mengetahui permasalahan ini. Tapi sepertinya, ia tidak mungkin mempercayai dirinya sendiri bahkan jika ia mengetahuinya.
Dan sekarang, dunia tampaknya mengejek kehidupan asmaranya. Bagaimana Nicholas Lu, yang sangat membencinya, bisa mempercayainya?
Semuanya hanyalah ilusinya.
Dengan wajah terkubur jauh di tengah lutut, Jenifer Wen menutup paksa matanya.
……
Setelah beberapa saat, Galvin He selesai mengurus videonya.
Jenifer Wen melihat bukti yang jelas dan nyata, tapi hatinya merasa sedikit tidak nyaman ketika Cherry Wen menelepon.
Suara Cherry Wen jelas-jelas penuh kemenangan, dan dia jelas ingin melihat buah dari kemenangannya.
Baru saja Cherry Wen melihat video yang direkam oleh orang yang lewat di Internet, di mana penampilan Jenifer Wen yang memalukan sangat menyenangkan hatinya. Karena itu, dia perlu menelepon untuk mendengarkan tangisan putus asa Jenifer Wen.
"Nah, Saudari, apakah harimu menyenangkan? Aku melihatmu hampir ditelanjangi di jalan. Sayang sekali mereka tidak berhasil. Kalau tidak, kamu akan terkenal!"
"Apakah kamu pikir aku haus perhatian sepertimu?" Jenifer Wen mencibir. Dia tahu niat Cherry Wen, dia ingin melihat rasa sakit dan putus asa, kan?
Dia tidak akan menunjukkan kelemahan apa pun di hadapannya, karena kelemahan seperti itu hanya akan membuat para penjahat ini senang.
Cherry Wen merasa ada yang salah, dia mengira Jenifer Wen akan segera pingsan di bawah serangan seperti itu, tetapi sekarang dia tidak hanya berbicara dengan suara normal, tetapi juga lebih tenang dari sebelumnya?
"Jangan berpura-pura. Aku tahu kamu pasti bersembunyi di sudut gelap untuk menangis diam-diam. Begini saja, kamu keluar dan berlutut untuk meminta maaf. Harus tulus. Mungkin aku akan memaafkanmu kalau suasana hatiku baik. "
"Maaf, jangan pikirkan itu, Cherry Wen. Videomu adalah hasil editan, kan?"
Mata Cherry Wen membelalak dan memandang ponsel dengan tidak percaya. Tim profesional yang secara khusus dia minta dalam video sudah memeriksanya beberapa kali. Video itu sempurna!
"Apa yang kau bicarakan?" Suara Cherry Wen sedikit hampa, tapi dia tetap berpura-pura tenang.
"Kamu akan segera tahu kebenarannya." Jenifer Wen mencibir. Saat ini, Galvin He sedang mengatur orang untuk merilis video klarifikasi.
Berkat humas perusahaan profesional, video ini dengan cepat menjadi populer. Melihat video yang diedit dengan cermat, Cherry Wen benar-benar menemukan kesalahannya di dalamnya. Dia sangat terkejut sampai-sampai menjatuhkan ponselnya.
"Sampah, dasar manusia-manusia bodoh, bahkan hal sekecil itu tidak beres."
Memikirkannya, Cherry Wen berjalan mondar-mandir. Dia sudah maju. Jika kebenaran terungkap, meski tidak akan menyebabkan pukulan yang fatal, citra bunga putih kecil yang selalu dia ciptakan akan tercemar.
Terlebih lagi, jika semua orang tahu bahwa Vino Yu yang menggoda Jenifer Wen. Dengan temperamen Vino Yu, jika reputasinya terpengaruh, dia pasti akan marah padanya.
Apa yang harus ia lakukan?
Cherry Wen pusing tujuh keliling. Dia pikir itu adalah kesempatan bagus untuk mengubur Jenifer Wen, tetapi dia hanya menggali lubang kubur sendiri. Bagaimana mungkin ia menerimanya?
Novel Terkait
Angin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanCinta Di Balik Awan
KellyBlooming at that time
White RoseIstri Pengkhianat
SubardiHei Gadis jangan Lari
SandrakoHis Second Chance
Derick HoPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang