Pengantin Baruku - Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
Jenifer Wen baru menyadari bahwa rambutnya tergantung di kancing baju di dada pria itu, dia hampir saja mencabut seikat rambutnya, yang membuat air matanya hampir keluar karena kesakitan.
“Tunggu sebentar, aku akan melepaskannya.” Wajah Jenifer Wen seperti terbakar parah, dia hanya ingin mengatakan bahwa rambut sialannya ini benar-benar mengacaukan semuanya.
Nicholas Lu tidak bergerak, hanya membiarkan wanita itu bergerak.
Tetapi, Jenifer Wen hanya bisa menundukkan kepalanya agar tidak menarik rambutnya. Jadi, setelah meraba-raba, dia hanya menyentuh dada pria itu ke kiri dan ke kanan. Itu tidak berhasil sama sekali, melainkan seluruh dirinya begitu malu sampai-sampai ingin mencari sebuah lubang untuk bersembunyi.
“Kamu ini sedang melepaskan ikatan rambutmu, ataukah sedang memanfaatkanku, huh?” Nicholas Lu diraba-raba oleh tangan lembut tanpa tulang itu, matanya sedikit lebih bersemangat.
Apakah wanita ini sengaja?
"Tidak, aku... aku tidak bisa melihat dengan jelas..." Jenifer Wen sedikit sombong. "Kalau tidak, potonglah saja dengan gunting."
Nicholas Lu memandangi telinga wanita kecil yang memerah seperti akan berdarah itu, mengulurkan jari-jarinya yang ramping, dan berjalan sembarangan. Ajaibnya, rambut yang dari tadinya tidak bisa dilepaskan Jenifer Wen, langsung terlepas begitu saja.
“Masih mengatakan tidak disengaja?” Kata Nicholas Lu dengan ekspresi santai.
“Aku…” Jenifer Wen tertegun melihat ekspresi santai yang langka di wajah tampan lelaki itu. Sepertinya suhu tubuh pria itu masih tertinggal di tubuhnya, dia hanya merasa kering sebentar, “Aku akan keluar sebentar dan menanyakan tentang situasinya."
Nicholas Lu menyaksikan pelariannya dari belakang, lalu senyuman di sudut bibirnya menjadi semakin dalam tanpa sadar.
Segera, dia teringat akan sesuatu lagi, tersenyum, dan menghubungi Jordy An.
"Bawalah orang-orang dari keluarga Yu keluar dari rumah sakit."
Mata Nicholas Lu gelap dan nadanya dingin.
Perkataan tidak menyenangkan dari Vino Yu telah membuatnya kesal hari ini, jadi dia harus diberi pelajaran.
"Ini... bukankah tidak begitu baik? Bagaimanapun, perusahaan Lu sedang membicarakan hal kerja sama dengan perusahaan hiburan dibawah keluarga Yu."
Jordy An tampak canggung, dia tidak tahu ke arah mana bosnya tiba-tiba memompa.
Alis Nicholas Lu sedikit mengernyit, dia baru teringat bahwa saat itu perusahaan Lu memang tertarik untuk bekerja sama dengan keluarga Yu untuk mengembangkan karier di industri hiburan.
"Sekarang pergilah ke perusahaan, aku ingin meninjau ulang risiko dari kerja sama ini."
Nicholas Lu berpikir sejenak, lalu langsung membuat keputusan akhir.
Ketika Jordy An mendengar hal ini, dia merasa sangat sedih. Rencana ini hampir selesai dibicarakan, mengapa harus dihentikan begitu saja?
Ketika Jenifer Wen kembali ke bangsal, Nicholas Lu sudah pergi. Melihat ruangan kosong itu, perasaan hampa pun menghantam hatinya sejenak.
Tetapi tak lama kemudian, Jenifer Wen menggelengkan kepalanya lagi. Mungkinkah dia masih berfantasi kalau Nicholas Lu akan tinggal bersamanya malam ini?
Hanya karena pria itu datang mengunjunginya sekali, dia sudah berpikir sejauh ini, jelas dirinya terlalu banyak berpikir.
...
Jenifer Wen tinggal di rumah sakit selama satu malam, dan keesokan paginya, karena dia tidak ingin melihat Vino Yu membuat masalah yang tidak perlu, dia pun langsung mengurus proses keluar dari rumah sakit.
Setelah berbincang-bincang dengan dokter, Jenifer Wen berjalan keluar dengan membawa obat pengatur kondisi tubuh, dan mobil keluarga Lu sudah menunggu di luar.
Berpikir bahwa pulang ke rumah keluarga Lu pun, dia juga tidak mempunyai kerjaan. Apalagi, dia juga telah mengambil cuti dari perusahaannya selama beberapa hari. Jika dia tidak pergi bekerja, dia juga akan merasa bersalah atas gaji yang dibayarkan oleh kakek, jadi dia pun langsung pergi ke perusahaan Lu.
Kembali ke lantai gedung yang didedikasikan khusus untuk Nicholas Lu, dia melihat ke kantornya sejenak. Pria itu tidak ada di sana, tidak tahu apakah dia sudah pergi keluar untuk bekerja.
Jenifer Wen merasa sedikit kecewa, tetapi kemudian tidak bisa menahan untuk tidak menggelengkan kepalanya dan menepuk pipinya dengan ringan.
Apa yang salah dengannya akhir-akhir ini... Dulunya, dia hanya akan merasa takut dan gugup ketika melihat Nicholas Lu, berharap pria itu tidak ada, tetapi sekarang pria itu sangat sibuk sehingga dia tidak dapat bertemu dengannya sepanjang hari, membuatnya malah merasa sedikit tidak terbiasa.
Agar tidak memikirkan yang tidak-tidak, Jenifer Wen dengan cepat mencari banyak hal untuk dikerjakan dan menjadi sibuk, jadi dia tidak akan berpikir sembarangan lagi.
Sangat cepat, sepanjang pagi sudah berlalu. Saat istirahat makan siang, Jenifer Wen berjalan keluar bersama yang lainnya untuk pergi ke restoran untuk makan. Pada saat ini, ada seseorang yang mendekat dan meraih lengannya, "Kemarilah sebentar. Ada yang ingin kutanyakan padamu!"
Jenifer Wen melihat ke belakang dan melihat orang yang datang itu, yang ternyata adalah Vino Yu lagi...
Mengapa dia terus menjeratinya seperti ini sekarang? Lantas, Cherry Wen belum memberinya pelajaran hari itu?
Wajah Jenifer Wen menjadi gelap, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Maaf, aku mau pergi makan, aku tidak punya waktu untuk mendengarkan apa yang kamu katakan."
“Tidak mau dengar juga harus dengar.” Vino Yu sangat marah, “Apakah kamu yang mengatakan tidak-tidak kepada pendukung finansialmu? Biarkan dia menargetkan keluarga Yu kami dan membuat kakekku dipindahkan dari rumah sakit?"
Pagi ini, awalnya dia ingin pergi mencari Jenifer Wen untuk mencari perhitungan dengannya. Namun, dia tidak menyangka sebelum dia keluar, dia sudah diberitahu bahwa mereka harus pindah dari rumah sakit.
Rumah sakit swasta tempat mereka berada merupakan tempat dengan tingkat perawatan medis tertinggi di kota J. Bisa berobat ke dokter di bangsal VIP di sini juga merupakan suatu identitas dan status.
Terlebih lagi, yang sakit adalah kakek dari keluarga Yu, jadi bagaimana keluarga Yu bisa menyetujui permintaan ini? Tetapi tanpa daya, mereka telah mengatakan semua hal yang baik, tetapi rumah sakit sana tetap bersikeras menyuruh mereka untuk segera pindah ke rumah sakit lain, mengatakan bahwa ada seseorang yang memerintahkannya dari atas.
Mereka yang akhir-akhir ini pernah disinggung oleh Vino Yu, setelah memikirkannya, hanyalah Jenifer Wen dan pendukung finansial yang menafkahinya itu.
“Omong kosong apa yang kamu bicarakan?” Jenifer Wen tanpa daya melihat ke semua orang yang telah pergi, dia ingin menyingkirkan tangan Vino Yu, tetapi pria itu dengan putus asa memegang lengannya, dia terlihat seperti tidak akan menyerah dengan mudah.
"Kalau iya, memangnya kenapa? Kalau tidak, memangnya kenapa? Bukankah kamu sangat hebat, kenapa kamu tidak bisa menangani hal ini?"
Karena kesal, Jenifer Wen juga tidak lagi memberontak. Karena Vino Yu mau membuat masalah, maka dia akan melihat apa yang ingin dilakukannya.
"Jenifer, aku benar-benar tidak menyangka kamu akan menjadi seperti ini. Kamu menjual dirimu sendiri hanya demi uang dan kekuasaan, mengapa kamu begitu rendahan? Pria tua mana yang telah kamu gait sehingga begitu bangganya sekarang?"
Vino Yu sangat tidak bisa melihat Jenifer Wen bangga seperti itu. Ketika dia teringat bahwa wanita itu mungkin menemani seorang pria di rumah sakit pada malam itu, untuk mendapatkan kesempatan untuk mempermalukannya, dia merasa ada 10.000 semut yang sedang menggerogoti jantungnya.
Jenifer Wen menatapnya dengan dingin. Di mata mereka, dia adalah orang yang mengkhianati dirinya sendiri dengan cara apapun?
Namun, dia juga tidak repot-repot menjerati bajingan semacam ini, "Ya, memangnya kenapa, dia jauh lebih hebat darimu, setidaknya aku tidak akan diusir dari rumah sakit dengan memalukan. Vino, kamu masih ada waktu di sini untuk memberitahuku hal ini, lebih baik kamu pikirkan tentang bagaimana harus mengatur pemindahan kakekmu."
Kemarahan melintas di mata Vino Yu. Lokasi mereka saat ini sangatlah sepi. Kerumunan ke dan dari tempat kerja sudah berlalu, jadi tidak ada orang yang memperhatikan.
"Dia lebih hebat dariku? Bagaimana kamu tahu kalau kamu belum mencoba? Begini saja, kamu putus saja dengannya, aku bisa membiarkanmu menjadi kekasih simpananku, itu lebih baik daripada kamu harus bersama dengan seorang lelaki tua berkepala botak!"
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMenunggumu Kembali
NovanMata Superman
BrickAkibat Pernikahan Dini
CintiaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaYour Ignorance
YayaPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang