Pengantin Baruku - Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah

Setelah Nicholas Lu selesai mengatakan itu, dia membanting pintu dan pergi dari sana.

Mendengar suara berat itu, tubuh Jenifer Wen gemetar, dia tidak menyangka setelah mengumpulkan keberanian untuk mengatakan yang sebenarnya, dia malah mendapatkan hasil ini...

Dia menelepon Sheila Liu lagi, tetapi Sheila Liu tidak menjawab teleponnya, dia seolah-olah takut memberinya kesempatan untuk menjebaknya mengatakan yang sebenarnya, dan pada akhirnya, dia akhirnya mengnon-aktifkan hpnya.

Jenifer Wen merasa tak berdaya, dia menelepon hotel Mingsheng, tetapi jawaban yang dia dapat adalah orang luar tidak boleh melihat CCTV, dan video CCTV dibersihkan setiap 3 bulan, jadi meskipun Jenifer Wen memilki kemampuan, dia juga tetap tidak mungkin menemukan disk yang sudah dikosongkan.

Setelah menelpon beberapa nomor itu, Jenifer Wen merasa kekuatan tubuhnya seakan telah habis, ternyata ada beberapa hal yang walau kamu ingin membuktikan kenyataannya tapi itu tetap tidak bisa terbuktikan.

Saat ini, Jenifer Wen merasa bayi di perutnya menendangnya. Kini janin tersebut telah berusia lima bulan, dan mengatakan bahwa ia telah dipisahkan dari bayi tersebut. Bagaimana ia bisa menerimanya?

Apakah tidak ada cara lain lagi...

Jenifer Wen yang bingung melihat ke langit-langit, dia saat ini merasa sangat lelah.

Dan benar-benar tidak tahu baiknya harus bagaimana.

...

Ketika Nicholas Lu meninggalkan rumah Jenifer Wen, hatinya penuh dengan amarah, saat memikirkan anak di dalam perutnya, dia hanya merasa kalau kedekatan mereka akhir-akhir ini hanya seperti bayangan cermin.

Kalau anak itu tidak disingkirkan, maka itu akan terus menjadi bahaya yang tersembunyi di hatinya.

Sambil memikirkan itu, dia kehilangan mood untuk kembali ke perusahaan lagi, dan di rumah keluarga Lu barusan telah mengalami masalah, jadi dia akhirnya memilih pergi mencari Davin.

Akhir-akhir ini tidak tahu apa yang sedang dia kerjakan, dan dia sudah lama tidak menghubunginya.

Ketika Davin menerima telepon dari Nicholas Lu, dia sedang mendengarkan musik di sebuah bar. Penyanyi wanita cantik di atas panggung memberinya kedipan dan kecupan. Saat dia hendak melakukan pertemuan romantis, sebuah ringtone hp berdering.

Hanya, melihat kalau itu adalah telepon dari Nicholas Lu, dia masih mengangkatnya, tetapi dengan sedikit nada jengkel, "Tidak masalah ya kalau kamu biasanya tidak menelepon, tapi kenapa ketika ada hal baik kamu malah datang meneleponku dan menggangguku, kamu ini...Ada apa?"

Nada suara marah Davin terdengar, membuat kekesalan Nicholas Lu sedikit berkurang, "Kamu di bar?"

Davin kemudian memberitahu lokasinya. Ini adalah bar musik terkenal di Kota J. Suasananya biasanya tenang, dan ini adalah tempat yang bagus untuk bersantai.

"Aku akan pergi mencarimu."

Nicholas Lu melirik alamat itu, kemudian pergi ke lokasi.

Dia sekarang sudah tidak ingin lagi mengkhawatirkan hal-hal yang menjengkelkan itu, mungkin mabuk bisa menjadi pilihan yang baik untuk meredakan kesedihannya.

Davin terkejut. Nicholas Lu bukan tipe orang yang keluar untuk bersenang-senang di siang hari bolong. Kalau dia memilih datang, itu pasti sedang ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

Setelah memikirkannya, Davin hanya bisa dengan enggan menolak undangan penyanyi tadi, dan terus duduk menunggu Nicholas Lu.

Tak lama, Nicholas Lu tiba. Begitu lelaki itu muncul, dia langsung menarik banyak perhatian orang. Lagi pula, lelaki tampan dengan kaki jangkung dan panjang serta penampilan seperti superstar jarang datang ke tempat seperti ini.

Hanya, Nicholas Lu sedang tidak dalam mood yang baik, dia dengan dingin menolak beberapa wanita yang datang untuk mengajaknya mengobrol dan kemudian duduk di sebelah Davin, melirik koktail di mejanya, menarik sudut mulutnya, "Kamu cuma minum ini?"

"Lalu apa lagi yang ingin kamu minum?"

Davin meliriknya, Nicholas Lu mengetuk meja dan memesan beberapa botol minuman beralkohol berkadar tinggi, "Mau coba?"

Davin tercengang, semua ini adalah minuman keras, kalau dia meminum semuanya, kesadarannya pasti akan terganggu alias mabuk.

Ada apa dengan Nicholas Lu? Dia mungkinkah sedang menghadapi masalah yang berkaitan dengan hubungan?

"Jangan buru-buru minum dulu. Ceritakan padaku apa yang terjadi padamu. Melihatmu seperti ini, aku sangat takut. Terakhir kali kamu mengalami kecelakaan itu saja, aku sudah diperingatkan dengan keras oleh kakekmu."

Memikirkan terakhir kali Nicholas Lu mengalami kecelakaan kecil, dan akibatnya, dia ditarik oleh Kakek Lu untuk di ajak berbicara, dan dia juga diberi pelajaran oleh orang tuanya sendiri. Oleh karena itu Davin dengan kali ini dengan tegas menolak untuk menemaninya meminum minuman semacam ini.

"Tidak ada apa-apa."

Nicholas Lu tidak mengatakannya, bukan karena dia tidak ingin membicarakannya, hanya saja merasa malu untuk mengatakan hal seperti itu.

Wanita yang disukainya sedang mengandung anak yang tidak tahu dari laki-laki mana. Dia tidak hanya harus menunggu anaknya lahir, tetapi Jenifer Wen menolak untuk membuang anak itu.

Jadi ini bisa di katakan masalah apa?

Nicholas Lu yang selalu bangga dan tinggi. Tapi dalam hal semacam ini bukan hanya tidak bisa diterima olehnya, tetapi lelaki normal mana pun pasti akan sulit menerimanya.

"Apakah...Ada hubungannya dengan Jenifer itu?"

Davin bertanya dengan ragu-ragu, tetapi wajah Nicholas Lu langsung berubah ketika dia menyebutkan kata Jenifer Wen. Dia yang pada awalnya tak berekspresi, tetapi setelah mendengarnya, wajahnya menjadi begitu dingin.

Davin mencoel hidungnya, tampaknya itu benar-benar masalah hubungan, dia juga tidak tahu apa yang dilakukan wanita itu hingga bisa menjadikan Nicholas Lu sebatang kayu besar ini terus meliuk dan tak seimbang?

Mungkinkah ini perasaan jatuh cinta?

"Kamu sejak kapan menjadi ibu-ibu cerewet seperti itu?” Nicholas Lu melihat Davin yang seperti kepo itu berkata dengan dingin, dia sama sekali tidak memberikannya muka..

Melihat dia sepertinya tidak ingin mengatakannya, Davin tidak mungkin terus bertanya, jadi dia berpikir sejenak, "Aih, sudah jangan minum, aku ingat akan satu hal, Sherli sekarang sedang dirawat di rumah sakit, keadaannya sepertinya tidak begitu baik. Ngomong-ngomong, Yohan terus mencarimu dan menyuruhmu untuk menjenguknya."

Davin khawatir Nicholas Lu tidak dapat menahan amarah dalam hatinya dan nekat mabuk, dia jadi langsung memikirkan permohonan Yohan Bai yang dikatakan padanya beberapa waktu yang lalu.

"Dia kenapa?"

Nicholas Lu mengerutkan kening. Dia seperti tidak menyangka kalau masalah ini akan begitu serius. Terakhir kali, Sherli Mu hanya memiliki gejala depresi, kondisinya mungkinkah bisa memburuk hanya dalam beberapa hari?

"Katanya itu masalah psikologis kecil, tidak serius, tapi dia tidak bisa menemukanmu, jadi menyuruhku menyampaikan pesannya untukmu."

Setelah mengatakan itu, Davin menepuk bahu Nicholas Lu, "Benar-benar ya, kamu dan Yohan telah mengenal dan menjadi teman baik selama bertahun-tahun. Mengapa bisa seperti ini sampai ingin aku menjadi perantara? Kalian bukan anak SD lagi, memangnya kamu tidak bisa mengatakan segalanya dengan jelas dan secara langsung?"

Nicholas Lu terdiam sesaat. Memang, setelah bertengkar dengan Yohan Bai hari itu, hubungan kedua orangnya langsung jatuh ke titik beku. Yohan Bai sepertinya memang telah menghubunginya, tapi dia antara sengaja atau tidak sengaja menghindarinya.

Dan itu tidak jelas apakah untuk Sherli Mu atau apa.

"Masalah ini adalah kalau diceritakan akan sangat panjang. Dan karena kamu telah menjadi perantaranya ya sudah aku akan pergi menjenguknya."

Nicholas Lu tentu masih peduli dengan saudara-saudaranya ini, dan Sherli Mu lagipula juga temannya, kalau terjadi sesuatu dengannya dia tentu tidak bisa mengabaikannya begitu saja.

Mungkin, dia masih bisa pergi membantu, mencari dokter atau semacamnya, agar tidak merasa bersalah lagi.

"Lihatlah, kalau begini bukannya sudah langsung beres kan? Kalau kamu ingin mengatakan sesuatu, katakan secara langsung, aku akan menengahi itu untukmu."

Davin melihat Nicholas Lu melupakan niat mabuknya, "Haruskah aku mengantarmu ke sana?"

Nicholas Lu mengangguk.

Keduanya langsung pergi ke rumah sakit tempat yang Yohan Bai kabarkan.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu