Pengantin Baruku - Bab 17 Dia Sadar!
Bibir Jenifer Wen langsung di kunci olehnya hingga tak bisa mengatakan sepatah kata pun. Dia dikelilingi oleh rasa putus asa yang dalam. Siapa yang bisa menyelamatkannya? Apa yang harus dia lakukan!
Pintu kamar terasa dingin dan keras. Dia tidak bisa melawannya, dan akan langsung terjerumus dalam lubangnya, tepat saat dia tak tahu harus bagaimana dia tiba-tiba mendengar Nicholas Lu di tempat tidur mengeluarkan suara yang pelan——
"Air...Aku ingin minum air..."
Mata Jenifer Wen langsung berbinar dan dia berteriak, "Siapapun datang cepat kesini, Nicholas sudah sadar!"
Gerakan lelaki itu langsung terhenti, menatap ke arah Nicholas Lu dengan tajam, dan kemudian berbalik melihat Jenifer Wen, cahaya dingin di matanya seperti ingin memakan Jenifer Wen hidup-hidup.
Suara langkah kaki dari jauh terdengar mendekat, dan lelaki itu akhirnya hanya bisa menggigit bahunya, berbalik dan menarik tirai, menghilang di kegelapan malam.
Jenifer Wen melihat bahunya terkelupas karena di gigit, tapi sudah tidak peduli untuk mengobati lukanya. Dia segera mengambil beberapa pakaian dari lantai dan memakainya dan mengemasi sisanya. Orang-orang dari Keluarga Lu telah sampai di pintu, mengetuk pintu dengan keras dan cemas.
Saat Jenifer Wen membuka pintu, orang-orang itu langsung menyerbu masuk, mengelilingi ranjang, dan menyalakan semua lampu. Ketika melihat Nicholas Lu di ranjang benar-benar telah membuka mata, semuanya terlihat ingin menangis karena kegirangan.
“Tuan muda sadar, akhirnya sadar juga!”
Eva Ye mengelap air matanya: “Nicholas, kamu akhirnya sadar juga, selama beberapa tahun ini ibu sangat mengkhawatirkanmu.”
Kakek Lu membawa dokter ke dalam kamar untuk memeriksa keadaan Nicholas Lu, setelah meyakinkan kalau semuanya normal, dan besok pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan yang menyeluruh, hari ini sudah boleh istirahat, semua orang baru bisa merasa lega.
Kakek Lu berjalan ke sisi Jenifer Wen, menganggukan kepala: “Nicholas bisa sadar, ini juga berkat perawatanmu padanya.”
Jenifer Wen menghindar menundukan kepala, takut kalau kakek Lu bisa melihat ada bekas yang aneh di wajahnya: “Mana lah, Nicholas bisa sadar semua karena perawatan ekstra dari keluarga Lu.”
Kakek Lu tidak lagi melihatnya, dengan suara yang dalam memerintah: “Nicholas baru sadar, semuanya keluar dulu saja, biarkan dia istirahat dulu, sisanya besok baru dibicarakan.”
Setelah perintah itu turun, orang-orang keluarga Lu mulai melangkah keluar, kakek Lu kemudian menambahkan: “Nicholas, dia adalah istrimu, sebulan belakangan ini dia lah yang mengurusmu, jadi malam ini biar dia saja yang temani kamu.” Setelah mengatakan itu pergi meninggalkan kamar Nicholas Lu.
Di kamar saat ini hanya tersisa Jenifer Wen dan Nicholas Lu yang baru sadar.
Nicholas Lu yang baru sadar, kedua matanya masih belum jelas, dia menatap lurus Jenifer Wen lama, Jenifer Wen saat ini baru teringat kalau dia mau minum air, jadi langsung memberikannya air.
Kecuekan Nicholas Lu membuat Jenifer Wen tidak berani bersuara, setelah meminum air tenggorokan laki-laki itu baru terasa plong: “Pergi kamu.”
“Apa?”
“Aku tidak suka seruangan dengan wanita asing, pergi sana tidur di depan pintu.”
Jenifer Wen mengertakkan gigi, "Aku istrimu, kita memiliki hubungan yang di dasarkan hukum dan sah, apa salahnya kalau bersamamu!"
“Kalau kamu tidak mau pergi, aku akan memanggil orang-orang dan memberi tahu mereka kalau kamu di belakangku sudah bermain bersama lelaki lain.” Pandangan Nicholas Lu tertuju pada bahunya: “Kamu bahkan masih meninggalkan jejak hubungan kalian dengan jelas, sungguh memalukan!
Tangan Jenifer Wen tanpa sadar memegang bekas gigi yang dalam di bahunya, meski di tutupi pakaiannya, kulitnya masih terasa seperti terbakar.
Terutama saat Nicholas Lu tanpa sungkan mengatakan itu, membuatnya semakin tidak berani mengangkat kepalanya.
Pada akhirnya, dia hanya bisa pergi ke depan pintu dengan selimut, duduk merosot ke lantai di luar pintu, dan tertidur.
Ternyata benar-benar tidak ada orang baik di keluarga Lu.
Nicholas Lu, yang dulu bisa menghangatkan dirinya, setelah bangun malah berubah seperti monster.
Selain itu, dia di tangannya juga memegang kelemahannya, dia sekarang merasa sangat tak berdaya dan hidupnya dikendalikan semua orang, perasaan ini sungguh membuatnya kesulitan.
Keesokan harinya, setelah kembali dari rumah sakit Nicholas Lu langsung pergi ke ruang kerja dengan kakek Lu.
"Kamu mau cerai?" Kakek Lu merenung lama, "Dia yang menabrakmu dan berada di penjara. Wajar kalau kamu membencinya, tetapi kakek tidak setuju kalau kalian cerai sekarang."
Nicholas Lu dengan wajah tenang berkata, "Wanita ini, tinggal di rumah keluarga Lu ujungnya hanya akan memberikan bencana."
"Walaupun begitu, tapi selama kamu tidak sadarkan diri 3 tahun terakhir ini. Kakek tidak tahu sudah mencari berapa banyak dokter, semua tidak ada gunanya. Hanya bulan kedua setelah dia mengurusmu, kamu bisa langsung pulih, jadi sekarang walaupun kamu membencinya, untuk kesehatanmu kamu harus tetap menahannya untuk beberapa saat ini!"
Setelah yang terjadi pada Nicholas Lu, kakek Lu sekarang menjadi semakin percaya pada takhayul, selama dia bisa membuat keluarganya aman, tidak ada lagi yang penting untuknya.
"Aku tahu kamu masih memikirkan Sherli, tapi kamu bisa mengalami kecelakaan mobil itu karena mengejarnya. Menurutku dia tidak cocok denganmu, jadi jangan ungkit dia di depanku lagi.”
Ketika berbicara tentang Sherli Mu, mata Nicholas Lu langsung meredup.
"Kakek, itu semua adalah takhayul, kamu tidak seharusnya..."
Nicholas Lu tentu tidak percaya pada hal aneh semacam ini, tetapi di tengah kata-katanya, dia melihat rambut putih kakek Lu, akhirnya tidak bisa melanjutkan kata-katanya.
"Baiklah, aku mengerti." Nicholas Lu dengan patuh menundukkan kepalanya. Orang tua di depannya itu jauh lebih tua dari 3 tahun yang lalu. Selama dia koma, kakek pasti bekerja sangat keras dalam memikirkan cara untuk membuatnya bangun.
Karena kakek sangat tidak setuju dengan perceraian itu, maka dia hanya dapat merencanakan rencana jangka panjang dari semua ini.
Novel Terkait
My Only One
Alice SongPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeSederhana Cinta
Arshinta Kirania Pratista1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaAwesome Husband
EdisonPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang