Pengantin Baruku - Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
Vino Yu sedikit tidak puas dengan sikap dingin Jenifer Wen. “Susah payah aku menemukan petunjuk, lalu kamu berbicara seperti ini kepadaku?”
Jenifer Wen mengerutkan kening. Jika bukan karena dia benar-benar membutuhkan Vino Yu untuk memberikan bukti kepadanya, dia tidak akan ingin berbicara banyak kata kepada orang seperti ini.
“Kamu benar telah menemukan petunjuk?”
Jenifer Wen meremas handuk yang ada di tangannya. Meskipun Nicholas Lu sudah memperingatkannya untuk tidak terlalu dekat dengan Vino Yu, tapi...
Jika bisa menghapus semua tuduhan atas dirinya, ini adalah hal yang sangat menarik perhatiannya. Terutama setelah ditolak terang-terangan oleh Eva Ye hari ini, dorongan hatinya kali ini bahkan lebih jelas.
Dia harus mengembalikan ketidakbersalahannya dan berhenti untuk dilihat orang lain dengan tatapan yang berbeda.
“Apakah kamu pikir aku masih bisa berbohong kepadamu?”
“Belum tentu juga.” Jenifer Wen menyekat tetesan air yang ada di tubuhnya, lalu berjalan keluar kamar mandi. Untuk perkataan yang dikatakan Vino Yu, dia tidak akan mudah mempercayainya sepatah kata pun.
Orang seperti ini, tidak layak untuk dipercaya.
Vino Yu melihat sikap Jenifer Wen tidak seperti yang dipikirkannya. Malah sebaliknya, dia malah merasa sedikit terpikat, semakin banyak hal yang tidak bisa dia dapatkan, maka akan semakin banyak hal yang dia ingin taklukkan.
“Beberapa hari ini aku memikirkan perkataan Cherry Wen, dia sangat serius menutupi masalah saat itu, tapi, jika benar-benar ingin tau, juga bukan hal yang tidak mungkin. Sekarang dia membutuhkanku untuk berinvestasi dalam drama barunya, hanya saja...”
Vino Yu menghentikan perkataannya, lalu tersenyum dengan ambigu.
Jenifer Wen mengerti apa yang dia maksud. Bajingan seperti ini, tidak akan memberikan jika tidak ada imbalan. Jika tidak ada hal yang bisa untuk dimanfaatkan, dia juga tidak akan membantunya mengurusi ini.
“Selama kamu membantuku untuk mendapatkan rekaman atau bukti nyata lainnya, apapun yang kamu inginkan, aku akan berusaha untuk memenuhinya.”
Jenifer Wen menggigit bibirnya erat-erat. Tiba-tiba terlintas bayangan, jika yang diinginkan Vino Yu adalah dirinya, pada saat itu dia ingin melihat siapa yang bisa memperhitungkan siapa.
“Aku senang mendengar kata-kata ini.”
Vino Yu tersenyum, lalu melaporkan nama sebuah hotel, “Tunggu, aku sekarang akan memesan kamar, nanti akan aku beritahu nomor kamarnya. Besok malam aku akan tunggu kamu di kamar ini, bisa membuatku puas atau tidak, itu bergantung padamu.”
Jenifer Wen berusaha untuk tidak mengatakan apapun, dan dengan cepat menutup telepon itu.
Setelah memikirkannya, dia menelpon orang lain, “Halo, ada sebuah bisnis besar yang mencarimu untuk bekerja sama.”
Setelah melakukan panggilan telepon itu, Jenifer Wen membuang telepon itu begitu saja. Dalam hatinya dia memikirkan apa yang harus dilakukan ketika dia pergi ke hotel besok.
Jika dia berhasil mendapatkan bukti dan menghapuskan tuduhan atas dirinya. Mungkinkah... Keluarga Lu untuk tidak lagi membencinya?
Menyadari pikirannya yang sedang kacau, Jenifer Wen menepuk-nepuk pipinya. Apa yang sedang dia pikirkan...
Saat dia tidak bisa berkata-kata atas pikirannya yang sedang kacau itu, teleponnya berdering. Itu adalah telepon dari Nicholas Lu.
Jenifer Wen saat melihat namanya, ada sedikit perasaan bersalah. Bagaimanapun juga, baru saja dia telah melanggar peringatan pria itu, rasanya sedikit tidak bisa diandalkan.
Karena itu, dia ragu sejenak sebelum memutuskan untuk mengangkat telepon itu.
“Di rumah?”
Nicholas Lu sebenarnya dari awal sudah mengetahui bahwa Jenifer Wen telah tiba di rumah, tapi dia masih tidak bisa merasa lega saat dia memikirkan saat dia meninggalkannya dengan penampilan depresi seperti tadi.
“Iya, sudah sampai dari tadi.”
Jenifer Wen menjawab dengan lemah, tidak menunjukkan emosi sedikitpun.
“Buka pintunya.”
Jenifer Wen terkejut sejenak, “Kamu ada di mana?”
Bukankah seharusnya Nicholas Lu masih ada di rumah sakit?
Atau jangan-jangan...
Masih dalam keraguannya, tiba-tiba ada sebuah suara ketukan dari luar pintu. Jenifer Wen ragu-ragu sejenak, lalu berjalan mendekat, dan dengan cepat melihat wajah Nicholas Lu muncul di depan mata.
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeeBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesIstri Yang Sombong
JessicaCintaku Pada Presdir
NingsiKing Of Red Sea
Hideo TakashiGet Back To You
LexyCinta Yang Dalam
Kim YongyiPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang