Pengantin Baruku - Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
Tubuh Jenifer Wen gemetaran, Nicholas Lu mengatakan kalau dia begitu memuakkan dan dia tidak tahu harus bagaimana membantahnya.
Sebab sekarang dia sendiripun juga merasa kalau dirinya kotor, sangat kotor, dan dia tidak terpikir kata apapun untuk membantah perkataannya.
Dan karena semua sudah seperti ini, maka satu-satunya hal yang dapat dia lakukan, mungkin hanya...
"Nicholas, kalau kamu begitu membenciku, ya sudah...Kita cerai saja."
Dengan menundukkan kepalanya, Jenifer Wen berkata kata demi kata, posisi nyonya muda keluarga Lu ini dari awal memang bukan miliknya. Awalnya, dia masih bersih, dan mungkin dia masih bisa memiliki sedikit ilusi akan perasaannya. Tapi sekarang...Dia sudah tidak punya apa-apa lagi.
Siapa yang menginginkan wanita seperti dia?
Nicholas Lu menatapnya, dia tidak meminta maaf padanya, apalagi memohon untuk di maafkan, sebaliknya, dia hanya mengucapkan beberapa kata dan mengatakan ingin bercerai?
Dia benar-benar berpikir kalau dia tidak akan melakukan apa pun padanya?
Dia sekarang rasanya ingin sekali merobek tubuh langsing Jenifer Wen, "Sekarang cerai, lalu membiarkan kamu dan pezina itu pergi bahagia? Mimpi saja."
Jenifer Wen mengangkat kepalanya dan melihat sorot marah mata Nicholas Lu. Dia tidak tahu harus bagaimana membela dirinya, juga tidak tahu mengapa lelaki ini menahannya untuk berada di sisinya...
Dia bukannya sudah merasa muak ketika melihatnya, ya sudah dia akan menghilang, bukankah itu baik untuk semua orang?
Di saat kedua orang itu menemui jalan buntu, telepon Nicholas Lu berdering, dan itu adalah telepon dari Jordy An.
"Bos, wanita kemarin malam bernama Sheila Liu itu sudah di temukan, jadi bawa dia ke perusahaan, atau..."
Ketika Nicholas Lu mendengar ini, dia mengerutkan kening, "Suruh dia tunggu disana saja, aku akan kesana, ada yang ingin kutanyakan padanya."
Setelah menutup telepon, Nicholas Lu memandang Jenifer Wen dengan acuh tak acuh, "Jenifer, masalah ini belum berakhir, berani-beraninya kamu bermain di belakangku, untuk semua ini nanti akan kita bahas lagi."
"Dulu, mataku buta menganggapmu tidak seburuk yang orang lain pikir, tapi sekarang, aku pasti akan membuat hidupmu pahit dari mati."
Setelah mengatakan itu, Nicholas Lu tidak melihatnya lagi, langsung pergi meninggalkan tempat itu.
Jenifer Wen terduduk di lantai agak lama, dia yang awalnya sudah berendam di air dingin, sekarang duduk di lantai yang dingin membuat tubuhnya terus gemetaran menahan rasa dingin.
Dia tahu, kebencian Nicholas Lu padanya, mungkin lebih dalam dari yang dia tunjukkan tadi, dia sudah tidak memiliki jalan keluar, dan Nicholas Lu pasti akan menghukum dan menyiksanya.
...
Nicholas Lu dengan cepat pergi ke hotel Mingsheng, dan Jordy An sudah menunggu di pintu, "Dia sudah menunggu di dalam."
Nicholas Lu mengangguk, dan masuk ke ruangan tempat wanita itu berada, di kamar president dimana hal itu terjadi, tapi semua jejaknya telah dibersihkan.
Sheila Liu duduk di kursi, memegang tas dengan kemeja lelaki di tangannya, wajahnya penuh ketakutan.
Dia baru saja mengambil pakaian itu dan akan mencucinya, dia kemudian menemukan kalau kemeja ini adalah produk bermerek dan sangat bernilai, jadi dia berencana untuk membersihkannya dan melihat apakah dia bisa mendapatkan uang dari kemeja itu.
Tapi dia tidak pernah terpikir, lelaki bernama Jordy An menemukannya, menanyakan namanya, melihat kemeja itu dan langsung membawanya ke sini dan menanyakan beberapa hal yang terjadi semalam.
Dia takut ketahuan kalau dia secara pribadi telah meminjamkan pakaian kerjanya dan mengabaikan tugasnya, jadi dia harus berbohong padanya.
Dia juga tak menyangka setelah itu dia diminta untuk menunggu di sini, dan tak peduli mau dia bertanya seperti apa, orang tersebut tetap menolak untuk mengatakan alasan mengapa mencarinya.
Kalau dia dari awal tahu akan seperti ini, dia pasti tidak akan mengambil risiko untuk ribuan yuan itu. Sheila Liu dalam hati memaki Jenifer Wen. Wanita ini ternyata benar-benar tidak memiliki niat baik, dia tidak tahu apa yang terjadi dan sekarang mereka mencarinya atas apa yang tidak dia lakukan.
Sambil memikirkan itu, pintu terbuka, dan seorang lelaki masuk. Sheila Liu menatapnya, benar-benar tertegun.
Dia belum pernah melihat lelaki setampan ini dalam hidupnya. Dia memakai mantel hitam dan tidak bisa melihat mereknya, tapi dari teksturnya terlihat sangat bagus, di lihat sekilas sudah tahu kalau harganya pasti tinggi, tapi pakaiannya tidak mempengaruhi ketampanannya, fitur wajahnya yang tidak kalah dengan orang luar di tambah tinggi badannya yang kira-kira 1,8 meter, benar-benar membuatnya semakin terlihat sempurna.
Sheila Liu melihat itu tersipu dan menundukkan kepalanya, dia tidak berani menatap Nicholas Lu.
Nicholas Lu telah mengamatinya sejak memasuki pintu. Pakaian wanita itu sangat biasa, sederhana, tanpa hiasan tambahan, dan tidak ada riasan di wajahnya. Pada pandangan pertama, dia bisa melihat kalau wanita ini masih pelajar dan belum menyentuh dunia kelam permasyarakatan.
Seluruh penampilannya tidak terlihat luar biasa, tetapi untungnya dia cantik, dan setelah di lihat lama terasa bersih dan nyaman.
Dan ini tidak jauh berbeda dengan gambaran yang dipikirkan Nicholas Lu.
"Bos, dia orangnya. Aku baru saja memeriksanya. Namanya Sheila Liu, dia mahasiswi pekerja part time di hotel ini, dan kemeja di plastik belanjanya itu adalah kemejamu."
Nicholas Lu mengangguk, jelas.
Sheila Liu mendengar apa yang dikatakan Jordy An, dan tiba-tiba sadar dari tadi tertegunnya, melirik ke arah lelaki ini, dan berkata dengan ketakutan, "Aku, aku tidak mencurinya, aku..."
Dia tidak tahu apa yang terjadi kemarin, karena panik membuatnya tidak bisa berbicara dengan jelas.
"Jangan takut, aku di sini bukan untuk meminta pertanggungjawabanmu."
Nicholas Lu dalam hati tidak tega melihat wanita itu tampak ketakutan.
Tadi malam, dia sebenarnya terus melawan, hanya pada saat itu dia telah dikendalikan oleh obat-obatan dan tidak bisa memperdulikan hal lainnya, karena itu setelah di pikir-pikir, orang yang salah adalah dia sendiri.
"Benarkah?" Sheila Liu tidak bisa mempercayainya.
Nicholas Lu mengangguk, "Apa yang terjadi kemarin aku minta maaf, dan terima kasih juga."
Kalau bukan karena dia, dia mungkin akan memiliki hubungan dengan wanita yang telah diatur oleh paman keduanya, dan keadaan akan sulit untuk dikendalikan.
"Jadi, kalau ada yang kamu inginkan kamu bisa menyebutkannya, dan aku akan berusaha sebaik mungkin untuk memenuhinya."
Nada bicara Nicholas Lu jarang sekali terdengar lembut seperti ini.
Sheila Liu berpikir sejenak, dia awalnya ingin langsung meminta sejumlah uang, tetapi melihat penampilan lelaki ini, dia sepertinya tidak sederhana, jadi dia menahan pikiran itu, "Pikiranku sekarang benar-benar kosong, bisa tidak aku pikirkan dulu baru nanti aku beritahu?"
Nicholas Lu setuju, dan Jordy An datang menyerahkan sebuah kartu nama, "Kalau sudah terpikir, telepon aku."
Kemudian, Nicholas Lu meminta Jordy An pergi keluar untuk membeli obat. Kemarin, dia sudah kehilangan akal sehatnya. Ketika melakukan itu dia bahkan tidak berpikir untuk menggunakan alat kontrasepsi. Dan wanita di depannya ini harusnya baru pertama kali melakukan itu, jadi dia tidak ingin menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.
Sheila Liu dengan patuh meminum obatnya. Nicholas Lu sangat puas dengan kerjasamanya, tapi juga merasa bersalah, jadi dia dengan murah hati memberinya cek.
Deretan angka 0 di belakang membuat Sheila Liu benar-benar tertegun, setelah berusaha menolak beberapa kali, hingga akhirnya matanya mengantar kepergian lelaki itu.
Setelah Nicholas Lu pergi, Sheila Liu melihat cek itu dengan ekspresi gembira.
Ini adalah ratusan ribu yuan, dia yang seorang mahasiswi universitas biasa dan tidak tahu setelah lulus nanti apakah bisa mendapatkan pekerjaan. Ketika melihat dan mendapat sejumlah uang yang nominalnya luar biasa membuatnya merasa seperti mendapat kue di langit.
Tapi apa yang wanita itu lakukan kemarin malam...Hingga membuat lelaki ini memperlakukannya seperti ini?
Obat yang Sheila Liu makan tadi sepertinya adalah pil untuk kontrasepsi, dan dia tiba-tiba seperti mendapatkan sebuah ide.
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuHis Second Chance
Derick HoHarmless Lie
BaigeAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanCantik Terlihat Jelek
SherinGet Back To You
LexyPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang