Pengantin Baruku - Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
“Aku akan memberitahukan masalah ini dengan jelas kepadanya. Anda jangan memberi dia harapan yang tidak perlu.”
Nicholas Lu sedikit sakit kepala, tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh dahinya.
Mengenai Sherli Mu, dia sudah dibuat kewalahan. Jika sudah seperti ini, dia tidak ingin menundanya lagi. Daripada menyeretnya untuk menggantungkannya, lebih baik dia menghancurkannya sekaligus.
Wajah terawat Eva Ye sedikit menunjukkan ketidakpahaman. Dulunya begitu mencintainya setengah mati, kenapa sekarang bisa meninggalkannya begitu saja?
“Kalau begitu katakan kepadaku. Jika kamu tidak menginginkannya, lalu apakah kamu ada orang yang kamu suka?”
Yang diinginkan Eva Ye juga bukan harus Sherli Mu, hanya saja kriteria Nicholas Lu sangat tinggi.
Jika Sherli Mu yang berbakat, cantik dan juga kekasihnya di masa kecil pun tidak bisa melakukannya, Maka dia benar-benar tidak mengerti wanita yang mana lagi yang bisa memenuhi kriteria Nicholas Lu.
Tidak mungkin wanita licik yang pernah dipenjara itu kan?
Memikirkan kemungkinan ini, ekspresi wajah Eva Ye berubah, “Nicholas, jangan katakan kepadaku bahwa kamu memiliki perasaan kepada Jenifer Wen itu.”
Nicholas Lu tidak berbicara, hanya saja, matanya meredup. Dia juga mengerti dengan jelas identitas Jenifer Wen yang memalukan, sangat tidak mungkin Keluarga Lu bisa menerimanya. Satu-satunya solusi adalah menemukan kebenaran yang sebenarnya untuk menghapuskan tuduhan atas dirinya, dan pelan-pelan akan membuat keluarganya setuju.
Keheningan Nicholas Lu, menunjukkan persetujuannya akan hal itu. Eva Ye yang melihatnya tumbuh besar, bagaimana dia tidak bisa memahami pikirannya?
Wajah yang awalnya terlihat damai dan anggun itu kini berubah menjadi kesal, “Nicholas, aku tidak peduli siapa orang yang kamu suka, tapi Jenifer Wen, sama sekali tidak bisa. Bahkan juga kamu ingin memperlakukannya sebagai wanitamu, dia tidak memenuhi syarat!”
Saat Eva Ye memikirkan pengalaman hidup Jenifer Wen dan masa lalunya yang kotor, dia merasa kepalanya seperti terasa berat.
Putra kebanggannya ini adalah pewaris dari Keluarga Lu yang berdedikasi tinggi. Bagaimana mungkin dia bisa terjerat dengan seorang wanita yang telah di penjara? Ini akan menjadi noda besar dalam kehidupannya.
“Masalah ini, aku sudah memiliki cara sendiri untuk menyelesaikannya.”
Nicholas Lu tidak berniat untuk berdebat dengan ibunya. Tunggu sampai semua hal terungkap, pasti akan ada solusinya. Sekarang bukanlah waktu yang tepat.
Jenifer Wen yang berada di kamar mandi. Dia sudah mundur beberapa langkah, tidak lagi mempertahankan tubuhnya untuk menguping di pintu. Tetapi suara kedua orang yang sedang berbicara itu masih terdengar oleh telinganya, bagaikan sebuah mantra.
Eva Ye yang biasanya berbicara dengan lembut, seperti halnya wanita bangsawan. Ini adalah pertama kalinya dia mendengar suara yang begitu suram keluar dari mulutnya.
Karena dia, Jenifer Wen tidak tahu harus merasa terhormat atau bagaimana.
Di mata Eva Ye, siapapun cocok disandingkan dengan Nicholas Lu kecuali dirinya.
Dia benar-benar tidak bisa diterima.
Jenifer Wen tiba-tiba ingin secepat mungkin keluar dari sini, dan berhenti untuk menerima penghinaan.
Namun, Eva Ye masih di luar, dia bahkan tidak bisa meninggalkan kamar mandi, dia hanya bisa mendengarkannya.
Setelah Nicholas Lu mengatakan beberapa patah kata lagi kepada Eva Ye, keduanya tidak mencapai suatu kesepakatan apapun. Eva Ye hanya bisa pergi lebih dulu.
Dia benar-benar tidak bisa memahami temperamen Nicholas Lu. Jika ingin menghadapinya, itu mungkin akan membuatnya lebih kuat. Kalau begitu...
Hanya bisa pergi mencari Jenifer Wen.
Setelah mengambil keputusan, mata Eva Ye menjadi redup, dia mengatakan kepada supir itu, “Pergi selidiki Jenifer Wen sekarang ada di mana, aku ada urusan dengannya.”
......
Setelah mendengar orang itu pergi, Jenifer Wen baru keluar dari kamar mandi.
Hanya saja, tidak ada ekspresi apapun di wajahnya saat ini.
“Apa kamu mendengarkan semuanya?” Nicholas Lu bagaimana bisa tidak mengerti apa yang dia pikirkan sekarang, perkataan ibunya barusan kedengaran tidak enak, wajar saja jika dia jadi merasa tidak nyaman setelah mendengarnya.
“Tidak apa-apa.” Jenifer Wen juga tidak ingin mengatakan semua ini kepadanya. Jika mengatakannya pun, memang ada gunanya?
Keadaannya sudah seperti ini, apa yang bisa dikatakan lagi.
“Aku akan menangani masalahmu secepat mungkin, tidak perlu khawatir. Ucapannya juga jangan dimasukkan ke hati.”
Kata Nicholas Lu, Jenifer Wen hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Lagi pula, Nicholas Lu juga bukan hanya saja seorang putra, tapi dia juga adalah harapan Keluarga Lu. Jika semua orang di Keluarga Lu menentangnya secara bersama, dia tidak yakin seberapa lama dia bisa terus mendukungnya.
Memikirkan hal itu, membuatnya sedikit lelah.
“Aku akan pulang untuk istirahat.”
Melihat Jenifer Wen yang sedang dalam kondisi hati yang kurang bagus, Nicholas Lu sekali lagi mengucapkan beberapa kata untuk menenangkannya, tapi hanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri Jenifer Wen.
Beberapa saat kemudian, Jordy An datang dengan membawa satu set pakaian bersih.
“Bos, Nona Wen.”
Jenifer Wen segera berjalan menghampirinya, “Terima kasih.”
Selesai mengatakannya, dia pergi ke kamar mandi dan mengenakan pakaian bersih itu.
“Masalah yang aku minta kamu untuk selediki, segera berikan hasilnya kepadaku.”
Nicholas Lu memahami bahwa depresi Jenifer Wen tidak dapat dihilangkan jika tidak segera menemukan kebenarannya, “Ingat, jangan bilang kepada siapapun bahwa aku yang memintamu untuk menyelidiki semua ini.”
Kalau kakek atau ibunya tahu, mungkin Jenifer Wen akan mendapatkan masalah.
“Aku mengerti.” Jordy An mengangguk-anggukkan kepalanya sambil melihat Nicholas Lu dengan serius. Ternyata memang benar, dia ada perasaan serius kepada Nona Wen.
Jenifer Wen mengganti pakaiannya, lalu melihat orang yang ada di dalam cermin itu. Tetapi setelah beberapa saat, dia merasa seolah-olah dia telah mengubah dirinya, ada sedikit kesedihan yang digambarkan oleh kedua alisnya.
Apa yang sedang dia pikirkan, apa karena beberapa kata perhatian yang diucapkan oleh Nicholas Lu, lalu dengan naif dia berpikir bahwa mereka bisa hidup bahagia bersama?
Akhir cerita dongeng seperti itu tidak pernah bisa diharapkan oleh orang yang tidak beruntung seperti dia.
Setelah Jenifer Wen menyesuaikan suasana hatinya, dia berjalan keluar. Tidak terlihat kebahagiaan di wajahnya, tapi itu terlihat sangat tenang.
“Mari kita pergi.” Kata Jenifer Wen kepada Jordy An.
Bahkan, dia tidak melihat ke Nicholas Lu. Karena sudah tidak ada harapan, lalu untuk apa menyerahkan diri?
“Jenifer Wen...” Nicholas Lu memandang punggungnya, hatinya merasa sedikit murung.
Tampaknya, masalah ini harus segera diselesaikan.
Jordy An mengantar Jenifer Wen pulang, dalam perjalanan, tidak ada satupun dari mereka yang berbicara.
Jordy An merasa bahwa suasana hati Jenifer Wen sedang tidak bagus, masih ada sedikit kebingungan dalam hatinya.
Sudah jelas-jelas Bos sudah mulai membantunya untuk menyelidiki kebenaran. Kenapa sekarang dia masih dalam suasana hati yang tidak bagus?
Jenifer Wen juga terlalu malas untuk bersuara, dia hanya ingin mencari tempat untuk diam dan memutuskan segala sesuatunya di sana.
“Aku balik dulu.” Setelah sampai ke tempat tujuan, Jenifer Wen melambai kepada Jordy An, lalu naik lantai atas.
Jordy An menelepon Nicholas Lu untuk melaporkan kejadian tersebut, dan menunggu sebentar di sini baru beranjak pergi.
Sesampainya di rumah, Jenifer Wen langsung masuk ke dalam kamar mandi. Membiarkan air hangat membasuh tubuhnya, merasakan aliran air, dia benar-benar ingin menghapuskan semua kekhawatirannya seperti ini.
Dengan begitu, dia tidak akan dicap sebagai seorang penjahat lagi. Tidak akan dipandang rendah oleh semua orang, juga tidak akan dikatakan bahwa dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi kekasih orang yang disukainya.
Saat memikirkannya, telepon Jenifer Wen tiba-tiba berdering.
Itu adalah telepon dari Vino Yu.
Dia merasa ragu-ragu sejenak, tapi akhirnya dia menekan tombol jawab, “Ada apa?”
Novel Terkait
Gaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangHalf a Heart
Romansa UniverseYour Ignorance
YayaDoctor Stranger
Kevin WongMenantu Hebat
Alwi GoMy Lifetime
DevinaSuami Misterius
LauraDon't say goodbye
Dessy PutriPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang