Pengantin Baruku - Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
Jenifer Wen melirik Yohan Bai, dan sepertinya dia bertekad untuk melawan dirinya, tetapi menghadapi orang seperti itu, dia menghela nafas lega dan tidak ingin buang-buang tenaga.
"Kamu harus bertanya tentang ini padanya, bukan aku."
Setelah Jenifer Wen selesai berbicara, dia dengan dingin mengulurkan jarinya ke posisi pintu, "Maaf, ini adalah bangsalku, tanpa izin dariku, kalian bisa disebut menyerang area pribadi orang lain tanpa izin, tolong tinggalkan tempat ini segera."
"Ini adalah area pribadimu, apakah kamu bisa tinggal di kamar seperti ini? Jika bukan karena mengandalkan Nicholas!"
Sherli Mu segera balik menyerang.
Yohan Bai awalnya ingin mencekik Jenifer Wen beberapa kata lagi, tapi Sherli Mu sepertinya terpancing emosi lagi, dan suasana hatinya agak tidak stabil, dia hanya bisa menahan ketidakpuasan hatinya, "Oke, karena kamu tidak ingin mendengarkanku, aku akan pergi, mari kita tunggu dan lihat, aku akan melihat berapa lama kamu bisa bersikap sombong seperti ini, ketika Nicholas mengenali wajahmu yang sebenarnya, aku akan melihat betapa mengagumkannya dirimu. "
Setelah itu, Yohan Bai membawa Sherli Mu pergi dari sini.
Jenifer Wen menyaksikan sosok mereka dari belakang menghilang dari ruangan, ia sangat marah hingga melempar bantal ke dinding.
Bagaimana bisa ada orang yang tidak masuk akal dan membalikkan antara yang benar dan salah, apalagi berinisiatif berusaha memancing emosi dia, dan juga menunjukkan perilaku yang angkuh.
Namun bagi Yohan Bai, Jenifer Wen tidak terlalu peduli seperti yang ditunjukkannya, bukan hanya Keluarga Lu saja, bahkan teman-temannya pun keberatan dengan keberadaannya ...
Apa yang akan dilakukan Nicholas Lu? Mata Jenifer Wen menjadi redup.
...
Yohan Bai membawa Sherli Mu ke dalam mobil dan melihat dirinya yang tampak lesu. Bahkan biasanya matanya yang bersinar cantik pun kini seolah berlumuran darah merah, ia hanya merasa bahwa hatinya dicengkeram hingga terasa menyakitkan.
"Sherli, bagaimana kamu bisa ..."
Sherli Mu adalah orang yang sangat menjaga harga diri, baginya, menjaga martabat seorang permaisuri telah mendarahdaging, sungguh sulit membayangkan bahwa dia akan menemukan bangsal Jenifer Wen dan bahkan berkelahi dengannya.
"Apakah wanita itu memancing emosimu?"
Oleh karena itu, Yohan Bai secara tidak sadar mengaitkan semua kesalahan dengan Jenifer Wen, pasti itulah yang dikatakan oleh wanita licik itu untuk mengejek Sherli Mu, hingga membuat emosinya sangat tidak terkendali.
Sherli Mu tersadar dari renungannya dan melihat kepedulian di mata Yohan Bai, dia sepertinya telah menangkap sebuah penyelamat hidup. Sekarang, dialah yang bisa membantunya, dia hanya bisa mengandalkan pria di depannya.
"Dia, dia pamer padaku, aku merasa sangat tidak nyaman."
Sherli Mu memeras beberapa air mata sedih, suaranya bergetar, seolah dia benar-benar dianiaya.
Dia bisa melihat perasaan Yohan Bai padanya, tapi dia tidak bisa menerimanya, pada saat yang sama, dia tidak ingin kehilangan seorang pria yang begitu patuh padanya dan melakukan apapun untuknya.
Dia tadi benar-benar terlalu marah, jadi dia kehilangan kesabaran, agar tidak melukai citra sempurnanya sebagai dewi di hati Yohan Bai, Sherli Mu tercengang dan menjatuhkan semua kesalahan pada Jenifer Wen.
Mata Yohan Bai meredup, "Wanita ini, sepertinya tidak sesederhana yang kubayangkan, orang jahat yang menyakiti orang, sebenarnya bisa membuat Nicholas mengabaikan kecurigaan sebelumnya, bahkan mendekatinya seperti ini, sepertinya cara yang digunakannya cukup bagus. "
"Orang jahat?"
Sherli Mu terkejut, Yohan Bai menatap matanya yang mencurigakan sebelum menyadari bahwa dia telah mengatakan sesuatu yang harusnya tidak dikatakan.
Pada awalnya masalah ini sudah diselidiki, karena dia khawatir Sherli Mu emosional, dia sengaja menyembunyikannya.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Katakan!"
Sherli Mu secara naluriah merasa bahwa masalah ini pasti sangat penting, sambil menggenggam tangan Yohan Bai, ia berkata, "Tolong beritahu aku, jangan buat aku terlihat seperti orang bodoh, tidak tahu apa-apa!"
Yohan Bai pada dasarnya memang menyukainya, tetapi ketika melihat dia akan menangis lagi, dia merasa sangat tertekan, bagaimana ia bisa menolak, jadi ia pun menceritakan semuanya.
Sherli Mu mendengarkan kata-katanya, kemudian melihat ke depan dengan sedikit bingung.
Ternyata Jenifer Wen adalah orang yang menabrak Nicholas Lu dan melarikan diri, ternyata dialah yang menyuruh Nicholas Lu untuk tidak pergi ke bandara tepat waktu untuk pergi menemuinya, ternyata, semuanya, sudah ditakdirkan sejak awal?
Sherli Mu mengepalkan tinjunya, mengetahui hal ini, emosinya terhadap Jenifer Wen berubah dari kemarahan dan kecemburuan menjadi kebencian yang dalam.
Seseorang seperti dia benar-benar merusak cinta antara dia dan Nicholas Lu?
Atas dasar apa?
"Sherli, kamu jangan gegabah, masalah ini harus dibicarakan dengam baik."
Yohan Bai memahami isi hati dan pikirannya dan dengan cepat berkata untuk menenangkannya, "Jika kamu bertindak gegabah, itu hanya akan membuat Nicholas merasa bahwa dia adalah korban, jika dia bersimpati dengan Jenifer, maka kamu ..."
Sherli Mu mengangguk, "Aku mengerti."
Setelah kejadian hari ini, Sherli Mu menyadari bahwa yang disukai pria adalah wanita yang lemah dan menyedihkan. Lihatlah Jenifer Wen, wanita yang pernah dipenjara, dia tidak lebih dari seseorang yang berpura-pura sangat menyedihkan agar diterima oleh Nicholas Lu.
Dia tidak akan gegabah lagi.
"Yohan, jangan khawatir, aku tidak akan ... aku tidak akan bersikap gegabah lagi, tetapi kamu harus membantuku, aku tidak ingin kalah dari wanita seperti ini."
Yohan Bai ragu sejenak, sebenarnya ia ingin mengatakan bahwa ia juga bisa menjaganya, bahkan lebih baik dari Nicholas Lu.
Dari dulu hingga sekarang, dia hanya mencintainya dan hatinya tidak pernah berubah.
Namun, melihat tatapan penuh harapan Sherli Mu, Yohan Bai tidak mengatakan apapun dan hanya mengangguk.
"Kamu yang paling baik terhadapku."
Sherli Mu sekarang tersenyum, tapi hatinya dingin.
Selanjutnya, dia tidak akan pernah kalah dari Jenifer Wen lagi, kalah dari wanita yang kejam ini.
...
Ruang bawah tanah rahasia di rumah Keluarga Lu.
Ini adalah tempat di rumah Keluarga Lu khusus berurusan dengan beberapa orang yang tidak terlihat. Bagaimanapun, keluarga ini memiliki bisnis besar, tidak dapat dihindari bahwa beberapa pengkhianat akan muncul di sini, mereka sering ditangani secara diam-diam di sini.
"Lepaskan aku, kami Keluarga Yu ...... Keluarga Yu ......"
Vino Yu diikat dengan tangan dan kakinya, tergeletak di tanah yang kotor dan dingin, tapi dia masih tidak mau mengakui, dia terus berteriak seperti babi.
Nicholas Lu segera mendengar suara keras itu setelah dia tiba, mengerutkan kening, "Suruh dia diam."
Mendengar perintahnya, anak buahnya pu mengangguk, ia langsung menendang perut Vino Yu beberapa kali, "Diam, atau lidahmu akan dipotong."
Vino Yu sangat takut hingga air mata mengalir, "Nicholas, apakah kamu benar-benar akan melakukan ini padaku demi wanita seperti itu? Apakah itu layak? Menentang Keluarga Yu, apa gunanya untukmu?”
Meskipun keluarga Keluarga Yu jauh di belakang Keluarga Lu, tapi setidaknya masih ada beberapa kekuatan, apakah Nicholas Lu benar-benar akan melakukan suatu hal buruk padanya demi wanita seperti itu?
Nicholas Lu mendengar penghinaannya terhadap Jenifer Wen di dalam dan di luar kata-katanya, hatinya merasa sedikit lebih kesal, ia pun berjalan mendekat dan menjambak rambutnya, "Kamu tidak perlu mengajari aku terhadap apa yang aku lakukan. Sekarang, ceritakan semua yang kamu tahu. Apakah pada awalnya Jenifer mendapatkan perlakuan yang tidak adil? Apa yang Keluarga Wen lakukan? "
Novel Terkait
Cutie Mom
AlexiaThe Gravity between Us
Vella PinkyCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaThe Winner Of Your Heart
ShintaLelaki Greget
Rudy GoldPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang