Pengantin Baruku - Bab 147 Lebih Baik Mati
Jenifer Wen terkejut, dia awalnya ingin terus berdebat, tapi Vino Yu dengan cepat melihat dan menggenggam erat pergelangan tangannya, langsung menimbulkan rasa sakit yang tajam di tulangnya.
Barang di tangannya perlahan-lahan jatuh tergelincir.
Vino Yu tersenyum dingin melihat ini, "Jenifer, cuma trik segini saja sudah mau bertarung denganku?"
Sebagai orang lama yang sudah bertahun-tahun berada di lingkaran seperti ini, Vino Yu bisa dikatakan telah melihat banyak trik serupa. Kalau trik ini seperti saja tidak bisa terbaca, dia mungkin sudah akan diperas banyak kali.
“Lepas!” Jenifer Wen terkejut dan menatapnya dengan mata terbelalak. Dia masih sangat gegabah, tidak menyangka Vino Yu begitu waspada, apa yang dia pikirkan memang terlalu sederhana!
"Lepas? Kamu ingin menjebakku, maka kamu harus membayar harga yang sesuai. Begini saja, setelah kita selesai, aku akan mengambil beberapa foto sebagai peringatan, ya bisa dianggap sebagai pelajaran panjang untukmu."
Dengan itu, Vino Yu mulai membungkuk dan merobek baju Jenifer Wen, Jenifer Wen merasa gugup dan berjuang keras melepaskan diri. Kali ini, dia tidak menyangka akan gagal. Dia sepertinya terlalu meremehkan Vino Yu.
Sambil memikirkan itu, Jenifer Wen berusaha semakin keras, melambai-lambaikan seluruh anggota badannya dan memukul tubuh Vino Yu, merangsang amarah yang telah dikumpulkan dari awal, "Di kasih hati minta jantung ya. "
Sambil mengatakan itu, terlepas dari rasa sakit saat tangan Jenifer Wen memukul tubuhnya, dia langsung mengandalkan kekuatan fisiknya untuk menekannya ke bawah, lalu menarik keluar ikat pinggang jubah mandinya dan mengikat tangannya dengan kuat. "Kita lihat sekarang kamu akan bagaimana melawan?"
Jenifer Wen berusaha melepaskan ikatan di tangannya, tetapi itu diikat begitu erat, Vino Yu melihat perlawanannya dan ekspresi putus asanya, mencibir, turun dari tempat tidur, dan mengeluarkan sedikit obat ramuan dan mengguncangnya di depan Jenifer Wen, "Masih sok polos kan? Kalau begitu aku akan mencoba ini untukmu. Ini adalah barang yang bagus."
Jenifer Wen ketakutan mencoba mundur. Dia tahu kehidupan Vino Yu gelap dan kacau, tetapi dia bisa-bisanya membawa hal-hal seperti itu setiap saat. Apakah dia sudah benar-benar menjadi seorang bajingan?
Tapi karena tangannya diikat, dan meskipun dia masih mencoba melarikan diri, Vino Yu tetap berhasil menggenggam pergelangan kakinya, "Dengarkan aku, ini tidak akan tidak enak kok, kalau tidak, aku khawatir permainan kita akan terlalu tegang dan luar biasa dan nanti bisa menggugurkan anak liar di perutmu."
Jenifer Wen mendengar itu, seluruh tubuhnya seperti disambar petir. Dia benar-benar bukan manusia. Dan dia tidak tahu dari mana energi semacam naluri bertahan hidup datang, dia berhasil menarik pergelangan kakinya dari Vino Yu kemudian menendang dada lelaki itu dengan keras, setelah itu berlari keluar dengan kaki telanjang.
“Shit, wanita sialan ini.” Vino Yu yang dadanya ditendang, merasa sangat sakit, dan amarahnya menjadi semakin kuat. Dia sekarang hanya ingin menarik Jenifer Wen dan menyiksanya.
Jenifer Wen berlari ke pintu. Dia ingin membuka pintu, tetapi tangannya terikat di belakang. Dia hanya bisa menggigit gagang pintu dengan giginya dan melarikan diri, tetapi mendengar langkah kaki di belakangnya yang semakin dekat, keputusasaan di hatinya mulai mengepul.
Mungkinkah dia akan berakhir semengenaskan ini?
Vino Yu menyeringai dan berjalan, "Lihatlah dirimu sekarang, terlihat seperti anjing. Aku pasti akan membuatmu berlutut dan memohon belas kasih padaku."
Jenifer Wen sangat takut hingga air matanya hampir keluar, tetapi Vino Yu mengejarnya dalam beberapa langkah dan menjambak rambutnya.
Jenifer Wen memandangnya dengan penuh kebencian. Naluri keibuannya membuatnya tidak ingin melepaskan harapan apa pun. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak, "Tolong, ada pembunuh! Seseorang tolong aku, selamatkan aku!”
Vino Yu meliriknya, "Tidak ada gunanya, efek kedap suara di sini sangat bagus, meskipun sampai tenggorokanmu patah itu tetap tidak ada gunanya, kamu sebaiknya memikirkan nanti bagaimana bisa merasa lebih baik, karena lagipula, kamu telah benar-benar membuatku kesal.”
Setelah itu, Vino Yu menjambak rambut Jenifer Wen dan berjalan ke tempat tidur besarnya selangkah demi selangkah. Rasa sakit yang parah di kulit kepalanya membuat Jenifer Wen tidak ada ruang untuk melepaskan diri. Dia hanya bisa menutup matanya dengan erat.
Mungkinkah dia hanya bisa pasrah menunggu Vino Yu untuk menyiksanya...
Vino Yu mendekat, mengangkat dagu Jenifer Wen, dan menuangkan isi ramuannya, Meskipun Jenifer Wen berusaha keras untuk tidak meminum minuman aneh itu, tapi mulutnya tidak dapat menutup, itu membuat mata merahnya, dan menanggung semua kebrutalan ini dengan amarah dan ketidakberdayaan.
Hanya butuh beberapa saat untuk efek obatnya bekerja, dan Jenifer Wen merasa seperti dilemparkan ke awan lava panas. Udara di sekitarnya terasa panas terik, membuat matanya kabur.
Hanya, satu-satunya alasan untuk dirinya tetap terus sadar adalah, dia tidak bisa membiarkan Vino Yu merealisasikan keinginannnya, dia lebih baik mati daripada dihina oleh orang sepertinya.
...
Nicholas Lu begitu cepat tiba di hotel dimana Jenifer Wen berada.
Di hotel ini, Vino Yu memiliki sahamnya, dan karena hubungan ini, membuatnya memiliki privasi yang begitu tinggi, jadi dia sangat sering membawa berbagai macam wanita ke dalam sini tanpa perlu takut berita apapun.
Oleh karena itu juga, saat Nicholas Lu dengan wajah dingin menanyakan dia dimana, karyawannya turut membantu Vino Yu untuk menutupi keberadaannya.
“Ini, adalah privasi tamu kami.”
Wajah Nicholas Lu berubah tidak enak seperti ingin membunuh orang di depannya, privasi?
“Jordy, selesaikan ini.”
Sambil mengatakan ini, Nicholas Lu melangkah mau pergi mencari orangnya, kayawan langsung terkejut ingin menghentikannya, tapi Jordy An langsug mengancamnya dan membuat orang itu ketakutan tidak berani bergerak, “Jangan lakukan hal bodoh, kalau kamu sampai membuat tuan muda Lu marah, maka kehancuran hotel ini bisa di hitung dengan menit!”
Nicholas Lu melihat kamar yang berantakan, posisinya pasti hanya bisa memesan kamar yang besar, tapi dia tidak tahu dimana Jenifer Wen berada.
Di saat kemarahab menyelimutinya, Maria yang berpura-pura menjadi petugas kebersihan hotel dari luar masuk, melihat ekspresi cemasnya, sebelum dia sempat berbicara, Nicholas Lu sudah menangkap bahunya.
“Kamu ada lihat seorang wanita, kira-kira setinggi ini, rambut panjang tidak?”
“Aku...” Maria seketika mengerti kalau dia datang mencari Jenifer Wen, dilihat dari ekspresinya, dia bisa turut merasakan rasa cemas dan gugupnya.
Karena lagi pula Jenifer Wen sudah masuk cukup lama, dan dalam waktu selama ini dia seharusnya sudah keluar dari sana.
“Sepertinya ada lihat.” Sambil mengatakan itu, Maria mengangguk, membawa Nicholas Lu ke kamar Jenifer Wen, karena lagi pula, dia tidak akan langsung pergi, dia akan melihat keadaan di dalam baru memutuskan akan bagaimana.
Karena lagi pula, ini adalah temannya Hansen Bai, dia tentunya tidak bisa melihat dengan mata terbuka tapi tidak memperdulikannya kan.
Nicholas Lu berjalan ke pintu yang tertutup rapat, kemudian dengan tenaga besar mengetoknya, “Jenifer, keluar!”
Karena marah, nada suara lelaki itu tidak terkontrol, ketika memikirkan Jenifer Wen yang tidak mendengarkan perkataannya dan pergi ke tempat ini bertemu dengan Vino Yu, dia rasa sungguh ingin memukul wanita sialan ini dan melampiaskan rasa kesalnya.
Novel Terkait
Love In Sunset
ElinaTakdir Raja Perang
Brama aditioWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMy Tough Bodyguard
Crystal SongThe Sixth Sense
AlexanderWonderful Son-in-Law
EdrickPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang