Pengantin Baruku - Bab 78 Menemukan Wanita Itu

Jenifer Wen menunggu di kamar tidak lama, tak lama, Sheila Liu kembali dan memberinya satu set pakaian.

Jenifer Wen menukar pakaian yang bersih, dan kembali mengingatkan Sheila Liu, "Mengenai hal ini, ingat harus di rahasiakan."

Jenifer Wen sudah menerima takdirnya, dia sekarang tidak memiliki kekuatan untuk membalas dendam dengan lelaki itu, hanya bisa menyimpan semua ini rapat-rapat dan menunggu waktu yang tepat untuk membalasnya.

"Ya, tentu saja." Sheila Liu menganggukan kepala, dalam hal meminjamkan baju seperti ini, di bilang masalah besar ya besar, dan dia tidak sebodoh itu.

Jenifer Wen hanya berdehem, berbalik mau pergi, tapi Sheila Liu tiba-tiba melihat kemeja lelaki, "Itu, kamu tidak mau lagi?"

Jenifer Wen menggelengkan kepala, dia tidak ingin melihat segala sesuatu yang berkaitan dengan lelaki itu, kejadian malam itu sudah menjadi mimpi buruk untuknya.

Dia hanya ingin segera bangun dari mimpi menyeramkan itu.

...

Nicholas Lu dibangunkan oleh sinar matahari pagi, dan dia menggerakkan lengannya, menyadari tidak ada orang di sekitarnya.

Di mana wanita tadi malam?

Dengan wajah dingin, lelaki itu berencana pergi ke kamar mandi untuk mandi air dingin, pada saat ini, dia melihat papan nama kecil yang tertinggal di lantai.

"Sheila Liu?" Lelaki itu menyebutkan nama itu dengan suara rendah, rasa ketertarikan melintas di matanya.

Tadi malam, apa yang dia katakan, dia memperkosanya, dan ini adalah kejahatan?

Melihat noda darah merah tua yang mengering, mata lelaki itu meredup, mungkin dia harus menemui wanita ini.

Memikirkan itu, Nicholas Lu memanggil Jordy An dan memintanya untuk membawakannya pakaian bersih, juga pergi cari wanita bernama Sheila Liu ini.

Jordy An bergegas ke kamar hotel. Begitu dia membuka pintu, Nicholas Lu sedang memegang piala wine dan meminum anggur merah di dalamnya. Dia hanya mengenakan jubah mandi longgar dengan sebagian dadanya yanh terbuka.

Jordy An dengan cepat membuang muka.

"Cari dan selidiki wanita ini." Nicholas Lu mengambil pakaian yang dibawa oleh Jordy An dan menyerahkan papan nama lencana yang dia ambil. "Dia seharusnya pegawai hotel ini. Hari ini sebelum pulang kerja, aku ingin melihatnya."

Jordy An mengangguk, dan segera berjalan keluar, mencari wanita itu.

Nicholas Lu mengganti pakaiannya dan menertawakan dirinya di cermin, kemarin benar-benar kecelakaan, tapi, orang yang berani menjebaknya sepertinya sudah bosan hidup.

Berpikir tentang itu, Nicholas Lu menegakkan kerahnya, dengan senyum dingin di wajahnya, melangkah keluar.

...

Keluarga Lu

Kakek Lu duduk di meja makan besar, di depannya adalah Rendy Lu dan istrinya, dan Sherik Lu, yang baru saja pulang kemarin.

"Paman, Nicholas kemarin tiba-tiba meninggalkan acara jamuan makan dan sekarang tidak tahu dimana, aku sangat khawatir akannya!"

"Iya, aku awalnya ingin mengenalkannya pada beberapa wanita, tapi anak itu malah pergi begitu saja."

Rendy Lu dan Melly Zhou di depan kakek dengan cepat mengatakan sikap buruk Nicholas Lu.

"Sudah lah, Nicholas kan bukan anak kecil lagi, memangnya dia bisa pergi terus tersesat dan hilang?"

Kakek Lu memandangi 2 kerabat yang hanya tahu memancing pertengkaran keluarga, ekspresinya begitu buruk.

Mereka berdua mendengar itu merasa canggung, mereka berpikir orang tua ini masih membela cucunya sendiri. Tapi, mereka ingin melihat, setelah mengetahui kalau Nicholas Lu meniduri pelayannya sendiri, akan seperti apa respon orang tua ini.

Di saat memikirkan ini, Nicholas Lu kembali.

Sherik Lu memandang sepupu yang disebut putra surga yang sombong dengan cibiran di sudut bibirnya.

Nicholas Lu mengangkat kepalanya dan menatap matanya, tatapannya lebih dingin, setidaknya itu membuat Sherik Lu yang begitu percaya diri sedikit ketakutan.

Nicholas Lu berjalan mendekat, tidak melihat keluarga paman keduanya dan mengangguk kepada kakek, "Kakek, aku pulang."

"Nicholas, kamu kemarin tiba-tiba meninggalkan acara, apa yang kamu lakukan? Aku kenapa bisa mendengar beberapa rumor buruk?"

Melly Zhou melihat dirinya yang begitu sombong langsung menyerangnya.

"Oh?" Nicholas Lu tertawa, tapi matanya masih terlihat sangat dingin tanpa sedikitpun senyuman.

Dia awalnya berencana untuk menyelidiki siapa yang menjebaknya, tetapi dia tidak menyangka orang ini begitu bodoh bisa-bisanya melompat keluar sendiri.

"Aku malah ingin mendengar rumor buruk seperti apa itu."

Nicholas Lu duduk menyilangkan kaki dengan anggun, ekspresinya tidak terlihat panik sedikitpun.

"Kudengar kamu semalam tidur dengan seseorang pelayan di rumahmu. Aku khawatir kalau rumor ini menyebar akan menjadi berita yang buruk kan?"

Setelah mendengar itu Nicholas Lu baru memastikan kalau apa yang terjadi tadi malam disebabkan oleh keluarga paman keduanya dan Yuni Xia.

"Kalau begitu kamu bisa memanggilnya keluar dan kita bisa saling bertanya dan berhadapan." Nicholas Lu berkata dengan tenang, itu membuat keluarga paman kedua merasa sedikit bingung.

Yuni Xia di panggil keluar dan melihat pemandangan ini membuatnya bingung.

"Apakah orang yang dibicarakan oleh bibi itu dia?" Nicholas Lu tersenyum, "Apakah itu kamu? Apa yang terjadi padaku dan kamu kemarin malam?"

Setelah melihat mata dingin Nicholas Lu tertuju padanya, tubuh Yuni Xia bergetar, dan ingatan tentangnya yang hampir dicekik mati muncul lagi.

Hanya, setelah kembali dia tidak berani untuk mengatakan yang sebenarnya, jadi dia berbohong kepada Rendy Lu dan yang lainnya, mengatakan kalau dia berhasil.

Tidak di sangka, Rendy Lu sebenarnya bukan ingin membantunya menjadi nyonya muda keluarga Lu, melainkan hanya ingin memanfaatkannya untuk membuat rumor.

"Tuan muda, aku bersalah, aku di hasut oleh mereka hingga terobsesi untuk melakukan itu. Aku mohon tuan besar dan tuan muda untuk mau mengampuni aku."

Setelah mendengarkan ini, kakek yang duduk di samping bagaimana mungkin tidak mengerti apa-apa, Rendy Lu dan Melly Zhou yang membuat jebakan ini rupanya ingin menghancurkan ahli warisnya.

"Dasar kalian para bajingan, keluar dari sini!"

Kakek Lu mengambil tongkat di tangannya dan langsung membuangnya, Rendy Lu terkejut, "Wanita sialan ini menjebak kami. Padahal jelas dia yang ingin terbang ke cabang dan menjadi burung phoenix, lalu kenapa ini malah menjadi salah kami?"

Untuk sesaat, terjadi kekacauan di ruang tamu, dan pada akhirnya, kakek lah yang sudah menepuk meja dengan kuat menenangkan mereka.

"Keluar dari sini, Nicholas, ikut aku ke ruang kerja."

Nicholas Lu mengangguk dan mengikuti kakek naik ke atas. Baru sehari, dia merasa punggung orang tua di depannya tampak semakin membungkuk lagi.

"Ini salahku, umurku sudah tua, tidak ingin membahas kebencian di masa lalu dan ingin membangun hubungan baik dengan keluarga, tapi tidak ku sangka malah ikut menarikmu masuk ke dalam dan menerima ini semua."

Kakek Lu menggelengkan kepala, sejujurnya, dia tidak memandang jelek Rendy Lu sekeluarga, walaupun tidak bisa memberikan perusahaan Lu kepada mereka, tapi asal mereka mau dengan baik menjalankan perusahaan, itu sudah cukup membuat sisa hidup mereka tidak kekurangan dan berada di derajat yang tinggi.

Hanya sayangnya, mereka tidak tahu puas.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu