Pengantin Baruku - Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
“Aku tidak perlu menjelaskannya kepadamu untuk kedua kalinya, keluar,” kata Nicholas Lu tidak sabar.
Orang itu ragu-ragu sejenak, dan akhirnya keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
...
Cherry Wen sedang menunggu kabar. Dia selalu memiliki senyum ramah di wajahnya. Dia tidak memiliki aura bintang besar. Segera, dia disukai semua orang yang hadir.
Melihat sekelompok orang mengelilinginya, senyum di wajah Cherry Wen semakin dalam. Selama dia berpura-pura secara tidak sengaja mengungkapkan beberapa berita tentang masa lalu Jenifer Wen, orang-orang ini pasti akan mempercayainya.
Memikirkan situasi tragis Jenifer Wen yang tersapu lagi, kepala bagiam berjalan mundur dan melihatnya, sedikit malu, "Maaf Nona Wen *, karena CEO menganggap perusahaan tidak membutuhkan aktris perwakilan iklan, jadi kerjasama ini hanya bisa dibatalkan, maaf. "
Senyum Cherry Wen membeku di wajahnya, dan suaranya naik oktaf dengan keras, "Apa? Ketua Yang, kamu telah mengatakan bahwa masalah ini pasti berhasil!"
Penampilan cemas Cherry Wen sedikit agresif, membuat semua orang yang hanya menganggapnya sebagai dewi yang lembut terkejut.
Langsung saja Cherry Wen menyadari bahwa dia dalam keadaan gagal, dan buru-buru mengurangi kecemasannya, "Maaf, aku sedikit cemas, tapi masalah ini sudah dibahas, jadi lupakan saja, apakah ada beberapa..."
"Maaf, tapi ini keputusan perusahaan, dan tidak ada yang bisa aku lakukan."
Setelah mengatakan ini, orang-orang yang sibuk di sebelah Cherry Wen perlahan-lahan bubar, Bagaimanapun, ini adalah waktu kerja dan mereka juga sangat sibuk.
Merasakan celah besar antara bagian depan dan belakang, Cherry Wen sangat marah, tetapi tidak berani menunjukkannya karna takut akan merusak citranya, sehingga dia hanya bisa menahannya dengan paksa, dan menunggu sampai dia keluar dari pintu Perusahaan Lu dan masuk ke dalam mobil alphard. Barulah dia melempar semua yang dapat dia jangkau.
"Bagaimana ini bisa terjadi? Sial, pasti Jenifer Wen di balik ini!"
Karena marah, wajah cantik Cherry Wen menjadi jelek, sama sekali tidak bermartabat dan anggun, dan itu tampak sedikit mengejutkan.
“Aiyaaa, jangan marah, kamu melihat riasanmu agak terlalu mahal.” Bella Zhao melihat ekspresi marah putrinya, dan membujuknya dengan sepenuh hati.
"Apakah Nicholas Lu gila? Bukankah dia membenci Jenifer Wen karena membuatnya harus hidup di bantu alat medis selama tiga tahun? Atau ..."
"Apakah dia tahu sesuatu?"
Pikiran ini mengejutkan ibu dan anak Cherry Wen.
Jika Nicholas Lu benar-benar tahu bahwa orang yang memukulnya saat itu bukanlah Jenifer Wen, tetapi Cherry Wen, maka yang menunggunya akan menjadi konsekuensi yang mengerikan.
"Bu, apa yang harus aku lakukan, jika Jenifer Wen meyakinkan Nicholas Lu, maka aku ..." Cherry Wen memandang Bella Zhao dengan panik.
"Tidak, bahkan jika Jenifer Wen mengatakannya, tidak ada yang akan mempercayainya. Dia sudah mengaku di pengadilan saat itu. Memangnya bukti apa yang dia miliki untuk membuktikan dia tidak bersalah?"
Ibu dan putrinya saling menghibur satu sama lain, Cherry Wen mengeluarkan ponselnya dan menelepon Jenifer Wen, tetapi baru mengetahui dia telah di block.
"Wanita jalang sialan ini, sekarang sudah sangat licik."
Cherry Wen dengan enggan mengubah nomornya dan menelepon, Jenifer Wen mengangkatnya, tetapi suaranya agak lemah.
Baru saja ditolak, dia bertemu dengan Nicholas Lu lagi, dan mood Jenifer Wen jatuh ke bawah. Akhirnya, menerima telepon, dan ternyata itu dari Cherry Wen lagi?
“Apa yang kamu inginkan? Apa masih belum puas?” Jenifer Wen tidak perlu repot-repot untuk berpura-pura padanya, dan bertanya dengan cara yang tidak rasional.
"Aku hanya ingin bertanya padamu, Jenifer, tipuan apa yang kamu gunakan untuk membuat Nicholas Lu terpesona, sehingga dia menolakku untuk menjadi artis perwakilan merek Perusahaan Lu?"
Jenifer Wen bingung, tapi Cherry Wen pasti tidak akan mengolok-olok hal semacam ini, jadi ...
Apakah Nicholas Lu membantunya?
Perasaan yang tak bisa dijelaskan keluar dari dadanya, membuat mood Jenifer Wen jauh lebih baik.
"Maaf, ini urusannya CEO. aku tidak punya hak sebesar itu. Bagaimana kamu tahu, mungkin saja kamu ditolak karna memang kualitasmu tidak baik?"
Jenifer Wen berbicara dengan percaya diri dan segera menutup telepon.
Cherry Wen sangat marah sehingga dia hampir tidak bisa mengatur napas di sisi lain telepon, tetapi Jenifer Wen melamun.
Nicholas Lu membantunya, dan Jenifer Wen merasa ini tidak nyata di dalam hatinya. Apakah ini kebetulan atau ...
Berpikir seperti ini, Jenifer Wen mau tidak mau harus berjuang sejenak. Setelah beberapa saat, Nicholas Lu keluar dari kantor, "Aku akan keluar untuk membicarakan berbagai urusan di sore hari. Kamu membersihkan kantor secara menyeluruh."
Jenifer Wen berdiri, "Mengerti."
Melihat Nicholas Lu tidak mengatakan apa-apa padanya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Itu, apakah kamu membuat perusahaan menolak Cherry Wen?"
Langkah kaki Nicholas Lu berhenti, dan ekspresinya agak jengkel.
Kalimat barusan baru saja keluar, dan ketika dia menyadarinya, dia baru menyadari bahwa karna Jenifer Wen, dia telah membuat keputusan yang tidak seperti dia lakukan biasanya.
"Jangan terlalu senang, aku menolak, karena tidak suka perusahaan terikat dengan citra aktris wanita, itu saja."
Suara dingin Nicholas Lu masuk ke telinganya, Jenifer Wen sedikit kecewa, tapi tidak tahu dari mana datangnya kekecewaan itu.
"Tidak peduli apa, aku tetap terima kasih padamu."
Setelah Jenifer Wen berkata berterima kasih, dia mengambil peralatan dan pergi untuk bersih-bersih. Nicholas Lu melihat ke belakang dan terdiam beberapa saat, barulah pergi dengan Jordy An.
Tetapi ketika Jordy An melewati Jenifer Wen, dia menatapnya dalam-dalam.
Yang lain tidak tahu, tetapi dia tahu bahwa bosnya menolak Cherry Wen, jelas karena Jenifer Wen.
Mungkinkah bos serius dengan wanita ini? Bahkan, bisa mempengaruhi keputusannya?
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaCinta Yang Dalam
Kim YongyiJalan Kembali Hidupku
Devan HardiTen Years
VivianCintaku Pada Presdir
NingsiPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang