Pengantin Baruku - Bab 15 Di Mata-Matai
Sejak pergi ke vila keluarga Wen, kakek Lu sudah tidak lagi membatasi akses kepergian Jenifer Wen.
Jenifer Wen dalam hatinya juga tahu ke mana pun dia pergi, keluarga Lu pasti akan bisa mendapatkannya kembali, dan dia sekarang mengerti tidak ada rumah untuknya kecuali rumah keluarga Lu.
Di sinilah letak kekuatan kepala keluarga, dia padahal jelas tidak lagi membatasimu, tetapi tetap membuatmu merasa ada rantai besi tak terlihat yang diikatkan padamu, sehingga kamu tidak akan pernah bisa lepas darinya.
Tapi bagaimanapun, bisa datang dan pergi dengan bebas itu adalah hal yang baik bagi Jenifer Wen. Setelah mendapat ijin pergi dengan bebas, Jenifer Wen kemudian pergi membeli sendiri sebuah ponsel murah dan membeli sebuah kartu. Setelah sempat ragu-ragu, dia mengetik pesan dan mengirimkannya ke sebuah nomor yang dia kenal dengan baik.
Dalam waktu kurang dari 1 menit, telepon masuk: "Shit, Jenifer, kamu sungguh keterlaluan ya. Aku menelepon ke penjara mencarimu dan mengetahui kalau kamu sudah keluar lebih awal. Ini sudah lebih dari sebulan kamu kemana saja, kenapa baru berpikir untuk menghubungiku, kamu tahu tidak aku mencarimu sudah hampir gila!"
Suara Hansen Bai keluar dari seberang telepon, dan hati Jenifer Wen langsung terasa hangat.
Saat itu, dia menggantikan Cherry Wen sebagai tersangka. Tidak ada yang percaya padanya. Hanya Hansen Bai yang ada di pihaknya. Kemudian, saat Jenifer Wen hampir terbunuh di penjara dialah yang datang menyelamatkannya dengan membuat kesepakatan dengan orang tuanya untuk belajar di luar negeri mengambil alih perusahaan, sehingga keluarganya akhirnya mau menyelamatkan nyawa Jenifer Wen.
Tanpa dia, mungkin tidak akan ada Jenifer Wen saat ini.
Jenifer Wen tersenyum, "Ini tidak bisa menyalahkanku ya, aku juga tidak menyangka aku bisa keluar. Aku sudah menelepon nomor domestikmu, dan tidak ada yang menjawabnya. Aku juga tidak menemukan nomor luar negerimu.”
"Keluarlah, aku mengetahui kabar baik, jadi aku menemukan alasan untuk kembali ke sini ayo pergi makan bareng!"
Sesampai di sana, Jenifer Wen melihat Hansen Bai sudah menunggu di sana, setelah melihatnya dia berjalan memberinya pelukan beruang yang kokoh, "Turut sedih dengan segala yang kamu alami."
Jenifer Wen menggelengkan kepala, “Semua sudah berlalu.”
Hansen Bai Yian memandang Jenifer Wen dengan tatapan mata yang dalam. Dia terlihat lesu dan dewasa dari sebelumnya. Sepertinya, selama ini dia sudah sangat menderita dan mencicip rasa pahit yang luar biasa.
“Sudah jangan bicarakan itu, ayo makan.” Jenifer Wen tak ingin saat berkumpul membicarakan hal itu, dan berinisiatif memecah keheningan.
Keduanya kemudian duduk dan berbicara tentang situasi baru-baru ini sambil makan.
“Apa...Kamu sudah menikah dengan…?” Hansen Bai hampir terselek makanannya. Sejujurnya, dia bukan tidak mengenal Nicholas Lu, tapi lelaki itu terlalu misterius dan terlalu berbahaya.
Dia seperti harimau, mangsa biasa, bisa langsung ditelan olehnya.
“Jen, kamu cepatlah cerai. Orang itu bukan orang yang bisa kamu lawan. Aku akan mengaturmu untuk pergi ke luar negeri. Setelah kamu sampai di luar negeri, kamu bisa memulai semua dari awa kembali!"
"Tidak mungkin, aku bisa keluar dari penjara itu karena tangan keluarga Lu. Kalau aku lari, menurutmu mereka akan melepaskanku?"
Mata Hansen Bai menjadi gelap, dia tahu kekuatan keluarga Lu dan keluarga Bai tidak bisa melawan mereka.
"Maaf Jen, semua karena aku yang tidak kompeten, hingga bisa..."
“Tidak apa-apa, tanpamu, aku tidak tahu apakah aku masih bisa bernafas di dunia atau tidak.” Jenifer Wen memegang tangan Hansen Bai, “Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Keluarga Lu sepertinya tidak menginginkan nyawaku. Dan itu sudah cukup untuk hidupku."
“Jangan khawatir, aku masih harus membalas dendam. Aku tidak akan menyia-nyiakan hidupku. Kalau aku mati, segalanya pasti akan hilang.” Jenifer Wen melihatnya mengerutkan kening sengaja menghiburnya.
Jenifer Wen pura-pura tenang dan tersenyum, tapi tiba-tiba merasakan tatapan tajam mengawasinya di belakangnya, membuat tulang punggungnya menggigil seolah orang itu ingin menembusnya.
Dia melihat ke belakang, tapi tidak melihat siapa yang tengah menatapnya dengan tatapan mengerikan itu.
Setelah melihat sekeliling beberapa kali, perasaan tidak enak di hatinya menjadi semakin kuat, begitu dia menoleh, ponsel yang baru dibeli berdering, menunjukkan rangkaian nomor asing di atasnya.
Ketika Jenifer Wen mengangkatnya, sebuah suara dingin datang dari ujung telepon: "Jenifer, apakah steak yang dipotong lelaki busuk untukmu itu enak?"
Jenifer Wen terkejut dan melihat ke arah Hansen Bai saat ini, dia sedang meletakkan potongan steak di piringnya ke depan Jenifer Wen!
Dia tiba-tiba berdiri, membalikkan kursinya dengan panik, dan melihat sekeliling dengan mata melebar: "Kamu mengikutiku!"
Perasaan dimata-matai dalam kegelapan menyebabkan Jenifer Wen berkeringat dingin. Jenifer Wen dalam keadaan terang dan orang lain itu sebaliknya berada dalam kegelapan. Dia tidak tahu kapan lelaki itu berada di sisinya dan kapan tiba-tiba keluar dan memberinya kejutan besar.
Dia bahkan bisa dengan jelas tahu nomor teleponnya, apakah dia juga tahu apa yang dia katakan dan apa yang dia lakukan dengan jelas juga?!
Dalam kepanikan, suara dingin dan suram datang dari ujung telepon lagi: "Berani-beraninya di belakangku keluar bersama lelaki busuk itu, Jenifer, kesabaranku benar-benar habis karenamu, sampai jumpa malam ini!"
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan
MedellineCintaku Pada Presdir
NingsiVillain's Giving Up
Axe AshciellyLove at First Sight
Laura VanessaCEO Daddy
TantoCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensPengantin Baruku×
- Bab 1 Menikah Dengan Lelaki Yang Tengah Koma
- Bab 2 Joyous
- Bab 3 Hari Pernikahan
- Bab 4 Kamu Siapa?
- Bab 5 Harusnya Waktu Itu Langsung Bunuh Dia Saja
- Bab 6 Dengarkan Kataku
- Bab 7 Kesepakatan
- Bab 8 Pulang Ke Rumah
- Bab 9 Makna Keluarga Untuknya
- Bab 10 Mengeluarkan Uang 50.000 Yuan Untuk Membayar Kepahitannya
- Bab 11 Yang Di Sebut Cinta
- Bab 12 Tidak Lebih Dari Itu
- Bab 13 Membantunya Meluapkan Emosi
- Bab 14 Rindu Aku Tidak?
- Bab 15 Di Mata-Matai
- Bab 16 Aku Mohon Lepaskan Aku
- Bab 17 Dia Sadar!
- Bab 18 Mimpi Buruk Itu Datang Lagi
- Bab 19 Kamu Sungguh Tidak Tahu Malu
- Bab 20 Kenapa Belum Mati Juga
- Bab 21 Dasar Wanita Murahan
- Bab 22 Kehadirannya Apakah Benar Kebetulan?
- Bab 23 Aku Menyetujuimu
- Bab 24 Kenapa Bisa Dia
- Bab 5 Di Dunia Ini Ada Begitu Banyak Jebakan
- Bab 26 Eksrrim
- Bab 27 Tidak Usah Pergi Kemana-Mana
- Bab 28 Foto
- Bab 29 Tanpa Mengatakan Apa-Apa Sudah Ingin Pergi
- Bab 30 Salah Paham
- Bab 31 Kali Ini Sudah Melembut
- Bab 32 Anggap Saja Aku Memohon Padamu
- Bab 33 Bertemu Setiap Hari
- Bab 34 Tidak Mengerti Perkataan Manusia
- Bab 35 Menghancurkan Perasaan Cherry Wen
- Bab 36 Menerima Banyak Penderitaan
- Bab 37 Seperti Sedang Mengurusi Istri
- Bab 38 Tidak Sanggup Menerimanya
- Bab 39 Sangat Keras Kepala
- Bab 40 Membantumu
- Bab 41 Hanya Aku Yang Bisa Menghukumnya
- Bab 42 Tidak Cocok Untukmu
- Bab 43 Benar-benar Kacau
- Bab 44 Nicholas Lu Membantunya
- Bab 45 Hanya Mainan
- Bab 46 Tidak Perlu Kembali Lagi
- Bab 47 Seharusnya Mati Di Dalam Penjara
- Bab 48 Tidak Bisa Tidak Curiga
- Bab 49 Tidak Sesederhana Itu
- Bab 50 Benar-benar Tidak Tahu Malu
- Bab 51 Tak Tahu Malu
- Bab 52 Mengirim Diri Ke Pelukanmu
- Bab 53 Lantas Apakah Disengaja?
- Bab 54 Jangan Biarkan Dia Lolos
- Bab 55 Tetap Adalah Dia
- Bab 56 Memprovokasi Adik Ipar
- Bab 57 Mengada-ada
- Bab 58 Mengungkapkan Kepada Publik
- Bab 59 Orang Itu Tidak Akan Datang
- Bab 60 Tidak Sadar
- Bab 61 Menggali Lubang Kubur Sendiri
- Bab 62 Mengungkapkan Isi Hati
- Bab 63 Dia Kembali
- Bab 64 Datang Untuk Membahas Perceraian
- Bab 65 Mendekatinya Dengan Ganas
- Bab 66 Hilang Kendali
- Bab 67 Itu Tidak Buruk
- Bab 68 Semua Ini Salahmu
- Bab 69 Rahasia Cherry
- Bab 70 Membakar Diri Sendiri
- Bab 71 Sudah Tidak Memiliki Harga Diri Lagi
- Bab 72 Bisa-Bisanya Mencuri
- Bab 73 Tidak Merasa Tidak Adil
- Bab 74 Benar-Benar Rubah Licik
- Bab 75 Sebentar Lagi Akan Tiba
- Bab 76 Aku Mohon Jangan
- Bab 77 Tidak Apa-Apa
- Bab 78 Menemukan Wanita Itu
- Bab 79 Benar-Benar Membuatku Muak
- Bab 80 Menemukan Wanita Kemarin Malam
- Bab 81 Kamu Adalah Barang
- Bab 82 Tertekan Tapi Tak Bisa Diungkapkan Dengan Kata-kata.
- Bab 83 Apa Yang Sebenarnya Sedang Terjadi?
- Bab 84 Kamu Hamil!
- Bab 85 Aborsi
- Bab 86 Semuanya Akan Berakhir
- Bab 87 Meninggalkan Rumah Keluarga Lu
- Bab 88 Orang Yang Lewat
- Bab 89 Benar-benar Muak
- Bab 90 Ketahuan Hamil
- Bab 91 Kecuali Aku Mati
- Bab 92 Coba Saja
- Bab 93 Tubuhnya Terlalu Lemah
- Bab 94 Aku Sudah Salah Paham Padamu
- Bab 95 Pergi Ke Perusahaan
- Bab 96 Ternyata Kamu Menyukai Wanita Seperti Ini
- Bab 97 Tidak Mungkin Menyukainya Juga, Kan?
- Bab 98 Tidak Ada Kesempatan Sedikitpun
- Bab 99 Tidak Mungkin Dinafkahi, Kan?
- Bab 100 Harus Mendapatkan Jenifer
- Bab 101 Pura-pura Tidak Mau
- Bab 102 Selamatkan Anakku
- Bab 103 Apakah Ingin Tahu Siapa Ayah Dari Anak Ini?
- Bab 104 Diculik!
- Bab 105 Pilihan Nicholas Lu
- Bab 106 Melukai Anaknya
- Bab 107 Kenapa Tidak Senang?
- Bab 108 Anak Ini Adalah Anaknya
- Bab 109 Terharu
- Bab 110 Jarak Tidak Terjangkau
- Bab 111 Menjaganya
- Bab 112 Peduli Padanya
- Bab 113 Tidak Ada Celah
- Bab 114 Apakah Kamu Cemburu?
- Bab 115 Masih Ingin Mempunyai Anak?
- Bab 116 Untuk Orang Yang Kucintai
- Bab 117 Hanya Teman
- Bab 118 Hanya Untuk Balas Dendam
- Bab 119 Aku Tidak Perlu Bantuanmu
- Bab 120 Mengeluh
- Bab 121 Biarkan Aku Menjagamu
- Bab 122 Menemukan Jalan Keluar
- Bab 123 Seperti Melihat Seekor Anjing
- Bab 124 Apa Masih Ada Keadilan
- Bab 125 Apakah Sedang Berbohong Padanya
- Bab 126 Pemikiran Yang Berani
- Bab 127 Sesuatu Terjadi Pada Nicholas Lu
- Bab 128 Berbohong Pada Satu Wanita
- Bab 129 Bisa Memberimu Kesempatan
- Bab 130 Bayar Harganya
- Bab 131 Aku Tidak Ingin Mendengar Kata-kata Ini
- Bab 132 Membuatnya Membayar
- Bab 133 Kamu Cemburu?
- Bab 134 Jenifer Wen, Itu Kamu Kan
- Bab 135 Sedang Berbohong
- Bab 136 Sama Sekali Tidak Mirip Dia
- Bab 137 Calon Menantu Perempuan Adalah...
- Bab 138 Untuk Apa Menyerahkan Diri
- Bab 139 Itu Bergantung Kepadamu
- Bab 140 Tidak Akan Ada Lagi Orang Yang Peduli Kepadanya Seperti Ini
- Bab 141 Ada Sesuatu yang Disembunyikan Dariku
- Bab 142 Percaya
- Bab 143 Sesedih Itu?
- Bab 144 Hanya Boleh Berhasil Tidak Boleh Gagal
- Bab 145 Pergi Mencari Orang Lain
- Bab 146 Ternyata Tidak Patuh
- Bab 147 Lebih Baik Mati
- Bab 147 Dasar Murahan
- Bab 148 Aku Menginginkanmu
- Bab 150 Harus Lebih Bisa Mengontrolnya
- Bab 151 Membujuknya Untuk Tidak Mendengarkan, Tetapi Menerimanya Dengan Paksa.
- Bab 152 Tidak Akan Gegabah Lagi
- Bab 153 Mengeluh Di Belakang
- Bab 154 Merasa Sangat Tertekan
- Bab 155 Semuanya Sudah Berlalu
- Bab 156 Depresi Berat
- Bab 157 Tidak Layak
- Bab 158 Mau Menjadi Musuhku Selama Sisa Hidupmu
- Bab 159 Semua Adalah Salah Wanita Itu
- Bab 160 Mendapatkan Siksaan Atas Kejahatan Yang Telah Dilakukan
- Bab 161 Keluarga Lu Tahu
- Bab 162 Menghancurkan Reputasinya
- Bab 163 Mengabaikannya
- Bab 164 Dia Harus Bagaimana?
- Bab 165 Anak Ini Adalah Anakmu
- Bab 166 Setelah Di Lahirkan Buang Anak Itu
- Bab 167 Hatinya Merasa Begitu Lelah
- Bab 168 Dia Pikir Dia Siapa?
- Bab 169 Gambaran yang Menusuk Mata
- Bab170 Salah Mengenali Orang