Pengantin Baruku - Bab 163 Mengabaikannya

Jenifer Wen tidak bisa menahan rasa kesal, kalau dia tadi tidak bereaksi cukup cepat, dia pasti akan jatuh ke lantai dan anak dalam kandungannya pasti akan bermasalah.

Eva Ye masuk dan memandang Jenifer Wen dengan sikap merendahkan, dan Jenifer Wen tanpa sadar melangkah mundur.

Eva Ye melihat pakaian longgar di tubuhnya, dan wajah yang begitu polos tanpa make-up, perutnya juga sedikit terangkat.

Sebuah firasat tidak menyenangkan tiba-tiba muncul.

Jenifer Wen sangat kurus, dan tidak ada lemak berlebih di tubuhnya. Hanya perut bagian bawah yang menggembung, meskipun tidak terlihat jelas, terlihat sedikit aneh di tubuhnya.

Dia tiba-tiba teringat terakhir kali dia bertemu Jenifer Wen di toko obat dan dia pergi membeli obat hamil, wajahnya menjadi pucat, "Apakah kamu hamil?"

Jenifer Wen tidak menyangka dia akan tiba-tiba menanyakan hal ini, setelah ragu-ragu beberapa saat, setelah menyesuaikan diri dan ingin menjawab, Eva Ye malah sudah mengerti segalanya.

Jenifer Wen hamil, lalu itu anak siapa?

"Bibi, ini harusnya tidak ada hubungannya denganmu, kan?"

Jenifer Wen mundur 2 langkah. Dia tidak ingin memancing Eva Ye, dan dia yang sekarang, sudah tidak memiliki keanggunannya yang biasa, dia saat ini terlihat seperti ibu binatang buas yang sedang marah.

Jenifer Wen sangat khawatir dia akan melakukan sesuatu yang radikal.

"Tidak ada hubungannya denganku? Bagaimana mungkin tidak ada hubungannya? Dasar jalang, kamu pasti pergi melakukan itu dengan orang lain, dan setelah hamil kamu ingin Nicholas yang mengenali anak liar ini, kan?"

Eva Ye tanpa memikirkannya langsung yakin akan hal ini. Ya orang seperti Jenifer Wen kemungkinan besar akan melakukan hal seperti ini.

Memangnya menurutnya anak liar yang tidak diketahui asalnya bisa naik ke puncak dan membuat keluarga Lu mengakuinya?

"Tidak!"

Jenifer Wen sudah hamil 5 bulan. Dia berbicara dengan bayi di perutnya setiap hari. Dia ingat dalam buku kalau janin sebesar itu sudah bisa mendengar apa yang terjadi di luar, seperti Eva Ye yang terus-menerus mengatakan kalau bayinya adalah anak liar membuat Jenifer Wen sangat marah.

"Tidak? Kalau begitu apa?" Eva Ye tentu saja tidak akan mempercayai omong kosongnya. Wanita sepertinya bisa melakukan apa saja, dan wanita mana yang tidak serakah terhadap kekuasaan dan kekayaan keluarga Lu.

"Apakah kamu masih ingin mengatakan kalau anak ini adalah anak Nicholas?"

Tatapan Eva Ye seperti ular berbisa, terus berputar di sekitar perut Jenifer Wen.

Jenifer Wen bahkan merasa kalau dia berani menganggukkan kepalanya, Eva Ye akan bergegas membelah perutnya dan mengeluarkan bayinya!

Anak ini...Jelas anak Nicholas Lu, dan merupakan anak dari keluarga Lu...

Namun, menghadapi situasi ini, Jenifer Wen tidak berani mengatakan yang sebenarnya, dia takut Eva Ye akan langsung membawanya ke rumah sakit dan melenyapkan anaknya.

"Aku tidak mengatakan seperti itu."

Jenifer Wen melindungi bagian bawah perutnya dari pandangan Eva Ye, dan dia mendapatkan tatapan penuh hinaan, "Jadi benar kan yang aku katakan, kamu ingin memanfaatkan anak ini dan menyerahkannya pada keluarga Lu, menyuruh Nicholas untuk mengenali anak liar ini? Jenifer, aku ternyata terlalu meremehkanmu!"

Jenifer Wen menggelengkan kepalanya, tetapi dia mengerti perlawanannya tidak ada apa-apanya di mata Eva Ye. Dalam hal ini, dia hanya bisa menahannya.

Setelah dia mengatakan semua yang mau dia katakan, dia pasti akan pergi dari sini.

Eva Ye kembali menikam Jenifer Wen dengan beberapa patah kata lagi, namun saat melihat dirinya yang seperti burung unta,tidak berkata apa-apa, amarah di dalam hatinya tidak hanya gagal terlampiaskan tetapi malah semakin membara.

Jenifer Wen ini, sepertinya menipu Nicholas Lu dengan kelemahan kepura-puraannya seperti ini.

"Bagus, kamu di depanku berpura-pura menjadi tuli dan bisu ya. Tidak masalah. Aku tidak akan melepaskan Nicholas. Sekalipun aku mati, aku tidak akan membiarkan orang seperti kamu memasuki pintu keluarga Lu. "

Setelah mengatakan kata-kata kejam ini, Eva Ye tidak lagi berada disana, melangkah keluar, dan membanting pintunya.

Melihat kalau dia akhirnya pergi, Jenifer Wen buru-buru pergi dan mengunci pintu beberapa kali. Dia kemudian bersandar di pintu seolah-olah telah kehabisan tenaga dan terengah-engah.

Dia tahu keluarga Lu tidak akan menerima bayi dalam perutnya, tapi sikap Eva Ye ini masih membuatnya ketakutan.

Setelah ayah kandung anaknya terungkap, keluarga Lu pasti akan mulai melancarkan serangan, lalu apa yang harus dia lakukan nantinya...

...

Segera setelah Nicholas Lu tiba di perusahaan, dia menerima telepon dari Keluarga Lu.

"Pulang sekarang."

Suara kakek lebih dingin dari pada panggilan terakhir.

Nicholas Lu mengerutkan kening, dengan sedikit kebingungan dan ada ketidakberdayaan di matanya, "Kakek, aku sedang bekerja. Aku akan menjelaskan masalah ini kepadamu setelah selesai bekerja."

"Tidak, kamu harus pulang sekarang juga! Kalau kamu tidak segera pulang, aku sendiri yang akan pergi mencarimu!"

Kakek telah memberikan ultimatum, karena saat Eva Ye pulang, dia sambil menangis menceritakan kalau Jenifer Wen hamil, dan dia ingin membawa anak liar masuk ke dalam keluarga Lu.

Dia sudah tidak bisa menahan semua ini lagi.

"..."

Nicholas Lu melihat kakek yang bersikeras, hanya bisa menurutinya, "Baik lah aku tahu, aku sekarang juga pulang."

Setelah mengatakan itu, Nicholas Lu menjelaskan beberapa kata pada orang yang menunggunya di ruang konferensi untuk menyetujui jadwal kerja berikutnya, dan mengambil kunci mobil pulang ke rumah keluarga Lu.

Sepanjang jalan, lelaki itu mengerutkan alisnya, wajahnya yang sudah dingin menjadi lebih serius.

Dia memahami perlawanan keluarga Lu terhadap Jenifer Wen, tapi sejak kecil dia tidak pernah melihat kakek begitu marah seperti ini, lagipula dia adalah sosok hebat di dunia bisnis selama puluhan tahun, dia bagaimana bisa karena hal-hal kecil seperti ini marah seperti itu?

Mungkinkah, terjadi sesuatu lagi?

Semakin memikirkannya, semakin membuat mood Nicholas Lu kacau, tapi bagaimanapun juga, dia tidak bisa melarikan diri dan hanya bisa menghadapinya.

Mobil dengan cepat berhenti di depan pintu rumah keluarga Lu. Kepala pelayan sudah menunggu di depan pintu. Melihat Nicholas Lu muncul, dia dengan cepat menyapanya, "Tuan, kamu akhirnya kembali juga. Kakek sangat marah, kamu nanti coba iyakan saja semua perkataannya!"

Nicholas Lu mengangguk. Meskipun kakek Lu masih dalam keadaan sehat, tapi dia tetap orang tua berusia 80an tahun. Sebagai seorang junior, dia tentu tidak bisa melawannya.

Setelah masuk ke rumah, Nicholas Lu pergi ke ruang kerjanya dan mengetuk pintu.

"Masuk."

Suara dingin kakek Lu terdengar, dan Nicholas Lu sebelum masuk menarik nafas dalam-dalam.

Dan begitu dia membuka pintu, sebuah buku tebal menghantamnya Meskipun mata Nicholas Lu begitu cepat menangkap dan menghindarinya, tapi sudut tajam buku itu masih tergores di pipinya, meninggalkan garis dan noda darah yang panjang.

"Ayah!" Meskipun Eva Ye di dalam hatinya marah, bagaimanapun juga, Nicholas Lu adalah anak kesayangannya dan harapan seumur hidupnya. Melihat dia terluka tentu ikut membuat hatinya sakit.

"Kamu di sini jangan berhati lembut, kamu pikir, mana yang lebih serius, dia mengalami luka dan trauma kulit, atau konsekuensinya akan keterikatannya dengan jenis wanita tersebut? Kalau kamu tidak tahan melihatnya, pergilah."

Melihat darah di wajah Nicholas Lu, kakek tidak mengedipkan matanya, dia terkadang harus cukup kejam untuk membuat orang mengingatnya.

Nicholas Lu dari masa kanak-kanak hingga besar telah terbiasa dengan semua ini, dan keluarganya yang awalnya adalah keluarga luar biasa, dan di tambah kemampuannya sendiri yang sangat kuat, itu sepertinya telah membuatnya mengabaikan kakeknya sendiri!

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu