Kisah Si Dewa Perang - Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
Villa Gunung Haitang berada di satu-satunya daerah tamasya 4A di Daerah Jiangbei, punya pemandangan alam yang luar biasa indah.
Ini juga alasannya kenapa merupakan salah satu villa paling mahal dan mewah di satu Kota Jiangling, dalamnya tidak sampai sepuluh villa, serta terletak di kawasan pegunungan yang tinggi rendah, untuk yang paling murah pun harganya dimulai dari puluhan miliar.
Apalagi Villa Haitang yang paling tinggi dan disebut ‘Rumah termewah di Kota Jiangling’, kemewahannya benar-benar tidak tertandingi, gunung, taman bunga, kolam renang, lapangan golf, semuanya ada, sungguh bagaikan rumah istana di Eropa.
Tidak tahu dirasuki apa, Karin Yun mereka sampai benar-benar datang ke daerah villa Gunung Haitang setelah mendengar perkataan David Chu.
Baru juga sampai di kaki gunung, semuanya tercengang melihat lingkungan yang bagaikan kahyangan, bangunan villa yang mewah dan istimewa, bahkan petugas keamanan yang berkeliling juga memakai seragam Armani dengan desain khusus, jam tangan yang dipakai juga merk Rolex dengan harga seratusan juta.
Ini……
Benar-benar tidak masuk akal.
“David Chu, kamu yakin rumahmu di sini?” Karin Yun mengamati David Chu dengan curiga, “Tempat ini tidak bisa dimasuki orang biasa.”
Tadi dia sudah mengamati, villa yang di kaki gunung saja sudah lebih mewah daripada “Villa Yunding” dari keluarga Yun, harus diketahui rumah keluarga Yun tersebut didapatkan dari hasil usaha tiga generasi keluarga Yun.
Sedangkan David Chu, masih begitu muda dan malah sudah memiliki rumah mewah dengan harga ratusan miliar? Ini benar-benar tidak dapat dipercaya.
David Chu hanya tertawa kecil, “Bukan rumahku, melainkan rumah kita.”
Karin Yun menaikkan bola mata, ia semakin yakin orang ini mengerjainya.
Sedangkan Indiani Yun malah berkata dengan berseri-seri, “Kak, kalau memang kakak ipar membawa kita ke sini, maka pasti tidak akan membiarkan kita datang sia-sia.”
“Sekalipun rumahnya bukan di sini, tapi berdasarkan kemampuan kakak ipar, langsung beli sekarang saja sudah beres.”
Dengan serampangannya dia melingkarkan tangan ke bahu David Chu, matanya bagaikan penuh bintang yang berbinar.
Dia sudah pernah melihat kemampuan David Chu, orang ini merupakan Master Kungfu, asalkan dia memerintah, mana mungkin para konglomerat Daerah Jiangbei masih tidak berusaha mengantarkan uang ke dia?
Oleh karena itu dia sama sekali tidak khawatir, malah sangat menikmati pemandangan indah dan udara segar Gunung Haitang, diusapnya kepala Bella dan berkata : “Bella, bagaimana kalau kita lomba? Lihat siapa yang terlebih dahulu sampai ke puncak gunung?”
“Baik!” Gadis kecil melompat kegirangan, bersama dengan Indiani Yun ia langsung berlari ke atas.
“Indiani, kamu pelan sedikit, jaga Bella, jangan sampai jatuh.” Jerit Karin Yun dengan cemas, tapi dua iblis kecil itu sudah berlari jauh di sana.
David Chu berkata : “Kalau memang sudah datang, naik dan lihat-lihat dulu saja, ayo, bawa kamu melihat rumah baru kita.”
Karin Yun mendengus, dengan setengah percaya ia mengikuti David Chu, mereka berjalan beriringan menuju ke puncak gunung.
Di sepanjang jalan, hati Karin Yun yang tadinya gelisah perlahan menjadi lebih tenang dan riang.
Karena di sini benar-benar terlalu indah dan nyaman, melihat langit biru dan air jernih di pegunungan ini, seolah semua pemandangan indah Kota Jiangling sudah terlihat.
“Kalau bisa tinggal di sini, lebih panjang umur 20 tahun pun tidak masalah.”
Baru saja berpikir seperti itu, Karin Yun tertawa pahit dan menghela nafas.
Rumah mewah seperti ini, bagaimana mungkin rumah yang bisa ia impikan, berdasarkan gaji per bulannya yang sepuluhan juta, menghidupi Bella saja sudah cukup susah, bagaimana mampu membeli rumah semahal ini.
Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di puncak Gunung Haitang, di sini adalah tempat tertinggi di satu Gunung Haitang, titik pemandangan yang paling indah.
Juga merupakan posisi villa Haitang yang dikenal sebagai “rumah termewah di Kota Jiangling”.
Meskipun sudah ada persiapan hati, tapi saat Karin Yun mereka benar-benar sampai di villa Haitang ini, mereka tetap tercengang.
Ini bukan villa lagi sebutannya, melainkan rumah keluarga kerajaan, luas tanahnya mencapai puluhan ribu meter, penuh dengan nuansa taman Su Zhou, ada paviliun, taman, gunung, semuanya lengkap, bahkan juga ada lapangan golf, kolam renang terbuka, gaya modern dan tradisional berkombinasi dengan sempurna, membuat dua wanita tersebut tercengang.
“Wah, di sini bagus sekali, Bella sangat suka.”
Gadis kecil sudah sangat besemangat sekali, mata besarnya melengkung bagaikan bulan sabit, ia sudah merencanakan akan mengundang teman mana saja buat mengadakan pesta di rumah, akhir pekan akan bermain ke mana, dan lain-lainnya——
“Ibu, rumah baru kita pilih yang di sini, bolehkah?”
Melihat tatapan putrinya yang penuh berharap dan polos, dalam hati Karin Yun menjadi pedih dan merasa agak bersalah, ia berjongkok dan berkata dengan lembut : “Bella, maaf, ibu sekarang belum punya uang sebanyak itu, kita tidak bisa tinggal di sini.”
“Kalau kamu suka, belajarlah yang baik, nanti kalau sudah besar dan mencari uang yang banyak, baru membeli rumah ini, bagaimana?”
“Oh, baiklah.” Gadis kecil mengangguk dengan patuh, tatapan matanya langsung menjadi kecewa sekali.
Ini membuat Karin Yun semakin pedih dan merasa bersalah, menyalahkan dirinya sendiri tidak berkemampuan, tidak bisa memberikan hidup yang diinginkan putrinya.
Indiani Yun juga tertawa, sengaja dengan masa bodoh ia berkata : “Sudahlah, rumah ini begitu besar, kalau ditinggali oleh kita beberapa orang saja juga tidak seru, lebih baik cari rumah lain yang lebih cocok saja.”
“Sudahlah, kita sudah harus pulang.” Karin Yun menggendong Bella yang tidak rela pergi, lalu berkata kepada David Chu : “Ayo jalan, kalau nanti dilihat oleh pemilik rumahnya, bisa-bisa akan menyuruh petugas keamanan mengusir kita.
David Chu menggeleng dan tertawa : “Bukankah kita sudah sampai rumah, untuk apa pergi?”
Karin Yun membelalakkan mata, Indiani Yun juga mengangakan mulut dan menjerit : “Kakak ipar, jangan-jangan villa Haitang ini, jangan-jangan——”
‘Jangan-jangan sungguh punya kamu’, kalimat terakhir ini tidak berani Indiani Yun ucapkan, karena terlalu mengejutkan sekali, dia sendiri pun tidak berani percaya.
David Chu tertawa kecil, lalu hanya maju mendekat, menggendong Bella yang kecewa, kemudian datang ke depan gerbang villa Haitang.
Suaranya lembut dan penuh kasih sayang : “Asalkan putriku suka, untuk apa menunggu dia besar, sekarang pun bisa dibeli.”
“Sayang, lebarkan tangan mungil kamu dan buka pintu, kita sudah sampai di rumah.”
“Ayah, apakah seperti ini?”
Bella mengerjapkan mata, dengan setengah paham ia mengulurkan tangan mungilnya, lalu menekan kunci kode yang ada di dinding pualan tersebut——
“Ting——”
Dengan cepat muncul sidik jari yang tampak jelas sekali di layar dan menjadi warna hijau, selanjutnya pintu terbuka.
Bangunan mewah, paviliun, taman, semuanya tampak di depan mata mereka, seekor ikan mas berekor lima warna melompat tinggi di kolam, seolah sedang menyambut kedatangan majikan!
Karin Yun dua beradik melongo, mata mereka membelalak dan bibir merah menganga.
Ini, ini benar-benar, rumah mereka?!
Wah, ikan kecil, ikan kecil.” Bella begitu bersemangat, langsung ia berlari kecil sambil bersorak, tangan mungilnya menangkap ikan mas di kolam ikan tersebut, suara ketawa riang yang terdengar seolah menarik Karin Yun kembali ke kenyataan.
Apakah ini semua sungguhan? Kenapa, kenapa dia merasa bagaikan mimpi.
David Chu mendekat dan menggandeng tangan Karin Yun, dengan gentle ia berkata : “Nona Karin Yun, selamat datang ke rumah baru kita.”
Novel Terkait
Marriage Journey
Hyon SongIstri ke-7
Sweety GirlHalf a Heart
Romansa UniverseEternal Love
Regina WangMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiPerjalanan Selingkuh
LindaKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah