Kisah Si Dewa Perang - Bab 75 Kakak Beradik
“Pemimpin Ma, ini adalah salahku karena salah mengajarkannya. Maaf sudah membuatmu melihat lelucon ini.”
Setelah Justin Sun berlutut untuk meminta maaf, Steven Sun secara pribadi juga membungkukkan badannya pada Jonathan Ma untuk meminta maaf.
Ekspresinya juga sedikit malu. Dia juga adalah seorang pemimpin dan menjadi orang ketiga di Kota, tetapi sekarang dia harus tunduk dan meminta maaf di depan umum karena Justin Sun yang tidak berguna itu. Sungguh memalukan untuk membungkuk dan meminta maaf di depan umum.
Apa boleh buat, Jonathan Ma ada di dunia bawah tanah, dan dia juga telah menjalin hubungan dengan orang hebat yang dipanggil ‘Tuan Chu’ itu. Orang itu begitu kuat hingga dia pun tidak berani memprovokasinya.
“Bocah pemberontak ini akan aku serahkan pada Pemimpin Ma. Selama tidak membunuhnya, cukup berikan dia napas saja.”
Wajah Justin Sun sepucat kertas. Dia tidak lagi arogan seperti sebelumnya, dan tubuhnya pun terus gemetar.
Cody Xu dan Tuan Muda lainnya juga menghela napas sedih, dan kemudian ekspresi mereka dipenuhi dengan amarah, karena mereka merasa sudah ditipu!
Apanya yang Tuan Muda Sun dan pamannya. Steven Sun saja seperti anjing yang menurut di hadapan Jonathan Ma. Dari mana Justin Sun itu memiliki keberanian untuk menyuruh Jonathan Ma berlutut dan meminta maaf untuknya?
Kali ini, mereka telah disusahkan oleh bajingan itu. Mereka tidak tahu apakah mereka telah membuat Jonathan Ma marah dan membuatnya ingin membalaskan dendamnya pada mereka atau tidak.
Wajah para Tuan Muda itu menjadi pucat. Mereka sangat gugup dan sangat ingin menebas Justin Sun si bajingan itu.
Jonathan Ma mengigit cerutunya dan tersenyum dengan dingin dan remeh. Kemudian, dia berdiri dan berkata, “Sudahlah, aku akan memberimu muka. Mulai sekarang, ajarkan anak ini penglihatan yang baik, jika tidak dia bahkan tidak akan tahu bagaimana dia mati.”
“Masalah hari ini sampai di sini saja, tetapi apa yang kamu katakan sebelumnya tentang proyek yang ingin dikerjakan akan kita bahas lain kali.”
Jonathan Ma memberi hormat pada David Chu dengan sopan, lalu berjalan keluar dari ruang privat.
Ekspresi Steven Sun langsung berubah, karena eberapa proyek itu berhubungan dengan karir resmi dan masa depannya sendiri.
“Pemimpin Ma, tunggu dulu, kita masih bisa konsesi dan berdiskusi.”
Steven Sun dengan cepat mengikuti langkah Jonathan Ma dan pergi dengan cepat. Sementara itu, tidak ada yang memedulikan Justin Sun yang berlutut di lantai dengan babak belur.
“Tuan Muda Sun, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dulu.”
“Aku juga, sampai jumpa.”
Para Tuan Muda dan yang lainnya juga menjauhkan diri dari Justin Sun. Mereka sangat takut menimbulkan masalah dan terlibat di dalamnya.
Justin Su berlutut di lantai seperti baru terbangun dari mimpi.
Hanya dalam waktu kurang dari dua jam, gadis-gadis dan orang-orang yang mengerumuninya telah menghindarinya dan tidak peduli dengannya. Baginya, dua jam itu sama lamanya dengan setengah abad.
“Justin, apa kamu baik-baik saja?”
Hanya Vivi Zhou yang berjalan ke sisinya dan mengeluarkan sapu tangan yang dibawanya untuk menyeka darahnya. Matanya dipenuhi dengan air mata, dan dia pun berkata, “Ayo kita pulang.”
David Chu yang melihatnya dari samping merasa sedikit terharu. Vivi Zhou tetaplah gadis kecil yang baik hati. Meski Justin Sun telah ditinggal oleh teman dan kerabatnya, tetapi dia juga tidak meninggalkan tunangannya itu.
David Chu menghela napas. Alangkah baiknya jika Justin Sun bisa memahaminya dan menjadi orang yang baik, dan mulai membangun keluarga setelah mengalami pelajaran kali ini.
Tetapi……
“Pergi, aku bilang pergi!” kata Justin Sun setelah menahan kemarahan dan ketidakadilannya. Saat ini, dia melampiaskan semuanya ke Vivi Zhou. Dia mendorongnya dan memarahinya dengan tatapan yang garang.
“Sekarang aku tidak punya apa-apa, dan aku sangat malu. Apa kamu puas? Kamu sudah puas, kan? Kamu bisa pergi sejauh yang kamu bisa dengan kekasih masa kecilmu David Chu itu. Kalian bisa berpasangan dan hidup berbahagia, iya kan?”
Justin Sun menggertakkan giginya dan berkata dengan marah, “Vivi Zhou, jangan berpura-pura untuk dikasihani di sini. Sejak masuk pintu, tatapanmu selalu tertuju pada bajingan David Chu itu, apa kamu pikir aku tidak tahu? Katakan, sudah berapa lama kalian bersama?”
“Pantas saja setelah begitu lama kita bersama, kamu tidak pernah membiarkanku menyentuhmu, dan kamu masih berpura-pura polos. Sepertinya kamu sudah lama disetubuhi oleh bajingan David Chu itu, dan kamu takut hal itu terungkap di depanku, kan? Dasar wanita jalang!”
Mata David Chu menunjukkan tatapan yang dingin, dan hatinya sangat marah.
Vivi Zhou juga menutupi bibirnya yang merah. Wajahnya yang cantik menjadi pucat, dan dia berkata dengan marah dan sakit hati, “Justin Sun, kamu, kamu bajingan! Katakan dengan jelas, apa maksudmu?!”
Dia benar-benar tidak percaya bahwa kata-kata kotor seperti itu berasal dari mulut tunangannya. Dia menarik Justin Sun dengan marah untuk meminta penjelasan.
“Pergi, dasar wanita jalang.”
Justin Sun mendorong Vivi Zhou menjauh, dan langsung menampar ke arah wajah Vivi Zhou.
Vivi Zhou adalah perempuan yang lemah, dan dia sama sekali bukan lawan Justin Sun yang merupakan pria yang besar. Dia hanya bisa menyaksikan tamparan itu menuju ke arahnya dan menutupi matanya karena terkejut.
Bruak……
Pada detik berikutnya, sosok tinggi dan kekar berdiri di depannya. David Chu muncul dan mencengkram pergelangan tangan Justin Sun, kemudian menendang Justin Sun ke tanah.
“Justin Sun, aku peringatkan kamu, aku tidak punya hak untuk mengurusi hubunganmu dengan Vivi, tetapi jika kamu berani menyentuhnya seujung rambut pun, jangan salahkan aku karena menghancurkan seluruh keluargamu.”
David Chu memandangnya dari atas dengan tubuh tegap dan memancarkan aura yang kuat. Kemudian, dia pun berkata lagi, “Adikku tidak boleh mendapatkan perlakuan yang tidak adil sedikit pun, apa kamu mengerti?”
Justin Sun merasa takut dan sedih. Dia jatuh ke lantai tanpa mengatakan apa pun.
Sementara Vivi Zhou memandang David Chu yang berada di depannya untuk melindunginya dengan tatapan yang terkejut dan rumit. Saat ini, air mata muncul di matanya, dia merasa sangat sedih, terharu, dan semua perasaan bercampur aduk.
Adik……
Itu adalah kata yang sangat hangat, tetapi juga sangat jauh.
“Apa kamu baik-baik saja?” kata David Chu menghiburnya. Dia mengulurkan tangannya untuk merapikan rambut Vivi Zhou.
Vivi Zhou menggelengkan kepalanya, dan mata mereka pun saling bertatapan. David Chu memiliki ribuan kata penghibur di dalam hatinya untuk diucapkan, tetapi dia merasa ada sebuah tembok yang tebal di antara dia dan Vivi Zhou, dan mereka tidak dapat lagi saling berbicara satu sama lain.
Lima tahun tidak bertemu, semuanya telah berubah.
Pada akhirnya, David Chu hanya bisa menepuk pundak Vivi Zhou, lalu berbalik dan pergi……
Air mata muncul di mata indah Vivi Zhou. Dalam seketika, dia tiba-tiba teringat masa lalu ketika dia masih kecil.
Ketika masih kecil, setiap kali dia ditindas, anak laki-laki kurus dan lemah itu selalu mengayunkan tongkat kayu rumahnya dengan garang, dan memukuli sekelompok anak nakal yang menganggunya.
Tentu saja, dia sendiri juga terluka, dan hidung dan wajahnya pun bengkak.
“Kak, jumlah mereka begitu banyak, dan kamu masih berkelahi dengan mereka, apa kamu tidak tahu bagaimana cara lari?”
“Cih, beraninya menindas adikku. Bahkan jika aku harus mati-matian pun, aku juga akan membunuh sekelompok bajingan itu untuk membalaskan dendammu.”
“Puh, Kak, kamu bodoh sekali……”
“Kak, tunggu aku dewasa nanti, bolehkah aku menikah denganmu?”
“Kalau begitu kamu harus makan lebih banyak dan tumbuh dengan baik, aku tidak suka dengan ‘Putri gepeng’.”
“Kamu, kamu mesum, mati saja kamu, cih……”
Vivi Zhou menangis, lalu tiba-tiba mendengus dan tertawa.
Iya, dia selalu memiliki aku sebagai adik perempuannya di dalam hatinya, selalu seperti itu……
Tetapi ada apa denganku sekarang?
Dia adalah kakak yang paling menyayanginya dan selalu melindunginya.
Vivi Zhou melihat ke depannya. Sosok David Chu yang kekar dan hangat itu berangsur-angsur menjauh. Matanya berkaca-kaca, dia merasa sedih dan bersalah.
Dia membuka bibir merahnya dan mencoba untuk memanggilnya berkali-kali, tetapi panggilan ‘Kak’ itu tersumbat di tenggorokannya, dan dia tidak dapat mengucapkannya.
“Apa aku yang sekarang masih layak memanggilmu ‘Kak’?
Vivi Zhou merasa rumit dan bersalah, dan dia hanya menyaksikan sosok David Chu yang berangsur pergi menjauh.
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiCinta Yang Tak Biasa
WennieMy Cold Wedding
MevitaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangMy Charming Lady Boss
AndikaWahai Hati
JavAliusThat Night
Star AngelKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah