Kisah Si Dewa Perang - Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
Jonathan Ma memimpin sekelompok orang dengan bersujud dan berlutut di depan David Chu, seolah-olah sedang menyembah dewa.
Seluruh ruang privat menjadi hening, seolah-olah suara jarum yang terjatuh pun dapat terdengar.
Ada beberapa Tuan Muda yang sedang menuangkan bir. Bir itu meluap dari gelas dan membasahi pakaian mereka, tetapi mereka tidak menyadarinya dan hanya tercengang begitu saja.
Dua gadis yang sedang dandan pun tercengang hingga lipstik mereka mengenai sudut mata mereka. Mereka benar-benar tidak berani mempercayainya.
Ekspresi Cody Xu, Vivi Zhou, dan yang lainnya pun terkejut dan tidak bisa percaya.
Bukankah paman Justin Sun yang memerintah Jonathan Ma? Tetapi kenapa mereka semua berlutut di depan sampah seperti David Chu itu?
Apa, apa yang terjadi?
Ekspresi Justin Sun berubah menjadi luar biasa. Otot sudut mulutnya tertarik, dan dia pun berteriak, “Jonathan Ma, apa kamu buta? Aku ada di sini, kenapa kamu berlutut pada sampah seperti David Chu?”
“Cepat ke sini.”
Jonathan Ma tetap berlutut dan tidak bergerak.
Justin Sun berdiri dengan marah dan menunjuk Jonathan Ma sambil berkata dengan marah, “Aku adalah Justin Sun, dan Steven Sun yang merupakan orang ketiga di Kota Jiangling adalah pamanku. Apa kamu berani melawan perintah pamanku?”
Jonathan Ma tetap tidak bergerak seperti sebuah patung.
Justin Sun hanya merasa pipinya sangat perih karena panas. Tatapan orang-orang di sekitar menjadi aneh, dan itu seperti tamparan tanpa ampun yang menamparnya.
“Sialan.”
Dia sangat marah dan langsung melempar botol bir ke arah Jonathan Ma. Botol itu menghantam bagian belakang kepala Jonathan Ma dan pecah. Darah mengalir dari kepalanya, tetapi Jonathan Ma hanya sedikit bergetar, dan dia tetap berlutut di depan David Chu tanpa bergerak.
Jantung Justin Sun berdebar dengan kencang, dan perasaan buruk tiba-tiba muncul di hatinya.
Ekspresi semua orang yang hadir mulai berubah drastis. Mereka menarik napas, dan tanpa sadar menjaga jarak dengan Justin Sun.
Mereka sudah sadar bahwa Jonathan Ma sama sekali tidak memberikan Justin Sun muka. Yang dia takuti adalah David Chu, dan tidak peduli bagaimana Justin Sun mempermalukannya atau bahkan memukulnya, selama David Chu tidak berbicara, dia sama sekali tidak akan bergerak.
“Siapa sebenarnya bocah itu”, kata salah satu dari sekelompok Tuan Muda itu. Mereka memandang David Chu dengan ekspresi yang takut dan ngeri, dan hati mereka benar-benar bergetar sekarang.
Sementara itu, David Chu akhirnya berbicara dengan tenang, “Bangunlah, mereka bukan temanku dan tidak ada hubungannya denganku.”
Hanya dengan satu kalimat, hati sekelompok Tuan Muda itu langsung tenggelam ke jurang tak berdasar.
“Terima kasih, Tuan Chu”, kata Jonathan Ma dengan lega setelah mendapatkan pengampunan, tetapi dia masih tetap membungkukkan badannya dan menghormatinya sepenuhnya.
Wajah Justin Sun menjadi pucat. Dia menatap adegan itu dengan terkejut. Apa, apa yang terjadi?
Mengapa Jonathan Ma begitu menghormati David Chu? Bukankah dia adalah anjing pamannya sendiri? Malam itu, dia melihat dengan jelas bahwa Jonathan Ma sedang berlutut di depan rumah Keluarga Zhou untuk meminta maaf.
Apa yang terjadi?!
David Chu perlahan bangkit. Matanya memandang ke semua orang yang hadir, dan dia pun berkata.
“Karena mereka memanggilmu ke sini, selanjutnya adalah waktunya kalian menyelesaikan dendam kalian. Jonathan Ma, selesaikan masalahmu sendiri, aku tidak akan berpatisipasi.”
Kemudian, dia menarik tangan Karin Yun dan mengantarnya keluar pintu, “Adegan selanjutnya mungkin sedikit berdarah, aku akan membawamu pergi untuk menghindarinya.”
“Terima kasih, Tuan Chu.”
Jonathan Ma berbicara dengan hormat, dan kemudian berdiri dengan perlahan. Matanya menunjukkan cahaya yang ganas, dan sekelompok Tuan Muda itu pun seketika merasa tangan dan kaki mereka menjadi dingin, seolah-olah mereka sedang ditatap oleh binatang buas yang brutal.
Bagaimanapun juga, dia adalah pria hebat Kota Jiangling selama lebih 20 tahun yang memiliki aura pemberani. Bagaimana pria lembut seperti mereka bisa dibandingkan dengannya?
Orang-orang di belakangnya juga serempak mengelilingi mereka semua dengan ekspresi yang garang.
Karena David Chu telah berbicara bahwa sekelompok orang itu tidak ada hubungannya dengannya, maka mereka juga tidak akan ragu-ragu lagi.
Justin Sun sedikit gemetar. Dia berpura-pura tenang dan melangkah mundur sambil berkata, “Kamu, apa yang ingin kamu lakukan? Aku peringatkan kamu, Jonathan Ma, aku adalah……”
Plak!
“Sial, dasar bajingan! Apa kamu pikir namaku juga bisa dipanggil oleh bajingan kecil sepertimu?”
Jonathan Ma langsung menampar Justin Sun dengan kekuatan yang ekstrim. Tamparannya itu langsung melukai wajahnya hinggak bonyok, dan bahkan dua gigi depannya pun langsung copot.
Justin Sun langsung jatuh di atas meja di belakangnya, dan buah-buahan dan bir pun langsung pecah dan berjatuhan ke lantai.
Jonathan Ma menjambak rambut Justin Sun, lalu tangannya yang satunya langsung menamparnya tanpa sungkan. Dia memukulnya sambil memakinya.
“Binatang kecil, kamu pikir kamu siapa menyuruhku berlutut untuk meminta maaf padamu?”
“Pamanmu itu tidak berarti apa-apa, kamu pikir kamu bisa menggunakannya untuk menindasku?”
“Berani-beraninya kamu memukulku? Dasar sialan.”
“Jika aku tidak membunuhmu hari ini, aku akan satu marga denganmu!”
Jonathan Ma terus menamparnya lebih dari belasan kali. Dia langsung membuat Justin Sun seperti babi. Wajahnya membengkak dan berdarah, dan dia terus melolong seperti babi yang penuh dengan penderitaan yang mengerikan.
“Pukul dia sampai mati.”
Dia mendengus dengan remeh, lalu orang-orang di sekitarnya pun langsung maju, dan mulai meninju dan menendang Justin Sun dengan ganas. Pukulan dan tendangan mereka terlihat ingin memukulinya sampai mati.
Kerumunan orang yang hadir sudah sangat ketakutan. Wajah kecil mereka menciut dan menjadi pucat, dan mereka bahkan tidak berani mengambil napas.
Saat ini, mereka akhirnya mengerti bahwa Justin Sun yang tadinya sangat pamer dan merasa dirinya sangat hebat itu sama sekali tidak ada apa-apanya di hadapan Jonathan Ma. Jonathan Ma bahkan bisa menghancurkannya dalam beberapa menit.
David Chu menatap semua itu dengan acuh tak acuh, dan emosinya sama sekali tidak bergejolak. Semua itu adalah tanggung jawab Justin Sun. Dia tidak bisa menyalahkan orang lain, karena itu adalah balasan yang seharusnya dia terima.
“Berhenti, kalian jangan pukul lagi……” Hanya Vivi Zhou yang maju ke depan. Dia menghalangi Jonathan Ma dan melindungi napas terakhir Justin Sun.
“Justin, bagaimana keadaanmu? Cepat, cepat minta maaf pada Pemimpin Ma, mengalahlah, itu memang salah kita”, kata Vivi Zhou dengan tidak tega. Saat ini, dia juga sudah mengerti bahwa Jonathan Ma pergi ke rumah Keluarga Zhou hari itu bukan karena paman Justin Sun, melainkan karena David Chu.
Tetapi bagaimanapun juga, Justin Sun adalah tunangannya. Dia tidak bisa hanya melihatnya dipukuli sampai mati.
“Jonathan Ma, kamu, kamu akan berakhir”, kata Justin Sun dengan wajah penuh dengan darah dan masih berkata dengan kejam, “Ketika pamanku datang, dia akan membunuhmu……”
Jonathan Ma mengerutkan keningnya. Kemudian, salah satu bawahannya berbisik di telinganya, dan senyumnya menjadi lebih senang, “Oh? Ternyata Steven Sun adalah pamanmu. Kamu berharap dia mendukungmu? Haha.”
“Kemarilah, turun dan bawa Steven Sun ke sini.”
Para Tuan Muda yang hadir pun tampak kaget dan linglung. Setelah melihat itu, paman Justin Sun sepertinya adalah bawahan Jonathan Ma?
Lima menit kemudian, seorang pria paruh baya dengan tubuh kurus dan wajah suram berjalan masuk, dan penampilannya 50-60% mirip dengan Justin Sun.
Dia adalah Steven Sun, ‘paman hebat’ Justin Sun.
Jonathan Ma duduk di atas sofa dan menyalakan cerutu dengan ekspresi senang di wajahnya, “Jianye, bocah itu baru saja menyinggung perasaanku, dan dia bilang dia adalah keponakanmu. Sekarang dia ingin kamu mendukungnya dan membunuhku.”
Justin Sun seperti telah melihat seorang penyelamat, dan dia pun berteriak dengan semangat, “Paman, cepat, cepat bunuh bajingan Jonathan Ma itu, kamu harus mendukungku……”
Plak!
Tanpa diduga, Steven Sun melangkah maju dan langsung menampar wajah Justin Sun. Kemudian, dia pun berteriak dengan marah, “Dasar binatang, kamu hanya bisa membuat masalah untukku.”
Dia benar-benar ingin membunuh bajingan Justin Sun ini.
Saat ini, meskipun pendukung Jonathan Ma telah runtuh, tetapi dia telah mendapatkan pendukung baru yaitu orang yang dipanggil ‘Tuan Chu’. Rumor mengatakan bahwa dia adalah orang besar yang sangat hebat. Karena itu, kekuatan Jonathan Ma saat ini menjadi semakin kuat dari dulunya.
Dia telah menggunakan kekuatan yang besar dan sudah tidak tahu berapa koneksi yang dia miliki untuk mengundang tamu penting seperti Jonathan Ma. Awalnya, dia bermaksud untuk menjalin persahabatan dengannya agar dia dapat mengambil beberapa proyek darinya dan menambah pencapaian politiknya.
Tetapi siapa yang menyangka bahwa Justin Sun sialan ini bahkan menyinggung Jonathan Ma. Bukankah itu membuat usahanya sia-sia dan merusak masa depannya!
“Dasar, berlututlah dan minta maaf pada Pemimpin Ma!”
Steven Sun sangat marah dan menunjuk Justin Sun sambil berteriak dengan tajam.
Steven Sun selalu menjadi pilar Keluarga Sun, dan kata-katanya selalu ditepati olehnya. Justin Sun dan junior lainnya adalah orang-orang yang dibesarkan olehnya, jadi kata-katanya sudah seperti dekrit kekaisaran.
Wajah Justin Sun langsung memucat. Dia sangat ketakutan hingga jatuh dan berlutut di lantai.
Pada saat ini, Justin Sun merasa hatinya sudah hancur. Semua harga diri, kesombongan, dan kemuliaannya telah hancur berkeping-keping seiring dengan berlututnya dia.
Saat ini, dia bahkan memiliki keinginan untuk mati.
Novel Terkait
Rahasia Istriku
MahardikaLoving Handsome
Glen ValoraLove In Sunset
ElinaSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiPernikahan Kontrak
JennyIstri kontrakku
RasudinWaiting For Love
SnowCantik Terlihat Jelek
SherinKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah