Kisah Si Dewa Perang - Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
Anggota bintang tiga!
Saat pemandu belanja wanita melihat kartu keanggotaan emas di tangan Gissel Han, matanya berbinar.
Ini adalah anggota bintang tiga, yang menunjukkan bahwa Gissel Han menghabiskan setidaknya empat miliyar di toko mereka. Ini adalah pelanggan besar, asal beli sesuatu saja bisa mendapatkan komisi senilai gajinya sebulan.
"Baik Nyonya, aku akan mengemasnya untuk Anda sekarang."
Ketika bertemu dengan langganan kaya seperti ini, pemandu belanja wanita secara alami tidak berani mengabaikannya, dan langsung begitu saja mengambil boneka Putri Salju dari Bella dan bergegas untuk mengemasnya.
Bella menyaksikan mainan kesayangannya direnggut, dan tetap tinggal di belakang David Chu dengan sedih.
"Terimakasih, Bu!"
Rica Liu tersenyum cerah, dia mengangkat wajahnya dan memandang Bella penuh kemenangan, seolah dia mengumumkan kemenangannya.
"Bella Yun, hadiah kamu milik aku sekarang."
Dipengaruhi oleh didikan Gissel Han, dia mudah iri sejak kecil.
Bella Yun ini jelas tidak secantik dia, tidak sebagus latar belakang keluarganya, tapi guru dan teman sekelasnya menyukainya, dan dia lebih populer di taman kanak-kanak daripada dirinya sendiri.
Dimanjakan sejak kecil, Rica Liu yang sombong tidak bisa menerima kekalahan ini. Tentu saja, ia berusaha sekuat tenaga untuk menertawakan Bella, mengambil mainan kesayangan Bella hari ini membuatnya membalaskan dendam, dan hatinya sangat nyaman.
Gissel Han mengusap kepala Rica Liu dengan penuh kasih, dengan kesombongan dalam suaranya: "Putriku sayang, selama kamu suka, bintang di langit pun akan Ibu belikan untukmu."
“Saat kita membeli barang, yang diinginkan adalah perasaan menghabiskan uang.” Gissel Han melirik David Chu dengan jijik, dan mencibir dengan maksud tertentu: “Tidak seperti sebagian orang yang sudah menjadi pria besar, bahkan mainan kecil pun tidak mampu membelinya untuk anak-anak, aku benar-benar tidak tahu bagaimana dia menjadi seorang ayah."
"Kamu omong kosong, aku ayah adalah ayah terbaik di dunia, huh!"
Meskipun Bella dirampok mainan dan cemberut mulut kecilnya, dia sangat kesal dan sedih, tapi ketika dia melihat Gissel Han memfitnah David Chu, dia berdiri dengan marah untuk berbicara demi David Chu.
David Chu juga mengerutkan kening. Jelas Gissel Han, ibu dan putrinya, yang merampok apa yang mereka sukai lebih dulu. Dia belum berbicara, tetapi wanita ini malah menghampiri dan mengajarinya?
Siapa dia!
"Nyonya, aku sudah mengemasnya untuk Anda. Anda adalah anggota bintang tiga yang terhormat dan Anda dapat melakukan transaksi satu miliyar."
Kali ini, pemandu belanja wanita juga tersenyum antusias: "Nyonya, toko kami juga meluncurkan 'pakaian couple baru ibu dan putri' tahun ini, yang sangat cocok dengan kharisma Anda dan putri kecil ini, mau mencobanya?"
“Melihat kamu yang sangat mengerti masalah, ayo kita coba.” Gissel Han tersenyum tipis, gaya pemandu belanja wanita sangat memuaskan kesombongannya, dan dia menyukai hak istimewa yang superior ini.
"Baik."
Ketika pemandu belanja wanita dengan membungkukkan badan menyerahkan "Putri Salju" yang dikemas kepada Rica Liu, David Chu mengulurkan tangannya di tengah dan langsung menghentikannya.
“Mainan ini saya yang pilih duluan, jika akan dijual maka harus dijual kepadaku.”
Wajah cantik Gissel Han segera berubah. Dia mengangkat alisnya dan dengan angkuh memarahi pemandu belanja wanita: "Ada apa dengan kalian, begitulah cara kalian melayani? Masukkan semua jenis kucing dan anjing, bukankah ini sengaja membuat orang merasa jijik."
Dia bahkan tidak melihat ke arah David Chu, di matanya, David Chu tidak layak untuk berbicara dengannya.
"Maaf, maaf, kami akan segera menyelesaikannya untuk Anda."
Pemandu belanja wanita membungkuk dan meminta maaf berulang kali.
Kemudian, dia berjalan ke arah David Chu dan berkata dengan tidak nyaman: "Nona Han menyukai produk ini. Kamu lebih baik pilih yang lain."
Setelah itu, dia memasukkan beberapa kupon ke tangan David Chu, dan berkata dengan tidak sabar, "Ini adalah kupon diskon 30%, cukup untuk kamu membeli beberapa mainan kecil kurang dari dua tiga juta, nanti saat kamu pulang sudah bisa bergaya, jangan tidak tahu diberi kemudahan."
Pemandu belanja wanita itu belagu, seolah memberi David Chu banyak kemurahan.
David Chu langsung mengabaikan kupon wanita pemandu belanja dan meliriknya dengan ringan, "Aku hanya ingin Putri Salju itu, kamu menemukan yang persis sama, atau kamu memberikannya kepada aku."
"Kamu——" Wajah cantik pemandu belanja wanita itu sangat marah.
Ini adalah perayaan ulang tahun Disney edisi terbatas, sirkulasi global hanya dua ratus set, dan seluruh Kota Jiangling hanya satu set.
“Kamu sengaja mencari masalah. Jika ini terus berlanjut, aku akan meminta satpam untuk menyeret kamu pergi.” Pemandu belanja wanita itu benar-benar marah dan mengeluarkan perintah untuk mengusirnya.
Gissel Han dan Rica Liu di samping memainkan manikur mereka dengan iseng, menyombongkan diri dan menonton pertunjukan.
Bella juga sedikit takut, menarik sudut baju David Chu, dengan tertekan berkata: "Ayah, kita pulang saja."
Biarpun David Chu telah melewati berbagai jenis permasalahan di dunia, dan hatinya telah begitu lapang dada. Dia tidak bisa tidak emosi pada saat ini:
"Pelanggan adalah Tuhan, dia pelanggan, aku juga pelanggan. Haruskah kamu membagi-bagikan status sosial< haruskah kamu sombong sekali?"
Setelah pemandu belanja wanita mendengarnya, semakin cemberut. Dia menatap David Chu dengan geli: "Jika berbelankan baru dianggap pelanggan. Nona Han adalah anggota bintang tiga di toko kami yang menghabiskan lebih dari empat miliyar. Daya belinya aoakah bisa kamu tandingi?"
Mendengar hal tersebut, Gissel Han semakin bangga dan membusungkan dadanya, dan berkata dengan bangga: "Orang ini sudah diberi muka masih tidak tahu malu. Sebelum membandingkan diri dengan orang lain, pertimbangkan dulu apakah kamu punya modal."
"Di dunia ini, uang adalah raja."
Wajah kecil Bella bahkan lebih sedih dan tertekan, tetapi David Chu melewati pemandu belanja wanita dan ibu serta anak perempuan Gissel Han tanpa mengubah wajahnya, dan berkata dengan ringan:
"Jadi, siapa yang membeli banyak barang, dialah bosnya dan kamu akan dengarkan dia?"
Pemandu belanja wanita cemberut dan tidak bisa berkomentar.
“Oke, yang di sini aku menginginkannya.” Kata David Chu lantang dengan menunjuk.
Pada saat ini, pemandu belanja wanita terpana, tapi kemudian dia mencibir sinis dan mengambil kalkulator untuk menghitung:
"Aku kasih kamu kalkulasi kasar. Semua mainan di rak ini berjumlah total 8.674.300, hitung kamu 8 juta, bagaimana?"
Pemandu belanja wanita mencibir dengan melipat kedua tangan:
"Delapan juta, jika kamu bisa mengeluarkannya, aku akan menyebut kamu Tuan Besar. Jika tidak, keluar saja dari sini, ini bukan tempat di mana orang seperti kamu bisa datang."
Gissel Han juga tersenyum hingga tubuhnya bergoyang, seakan-akan baru saja mendengar lelucon besar, ada begitu banyak hal aneh di dunia ini.
"Apakah ada yang salah dengan otak kamu? Masih belum bisa memahami kata-kata manusia?"
Kali ini, David Chu melirik ringan ke arah pemandu belanja wanita dan berkata: "Aku bilang aku menginginkan tempat kalian ini, bukan hanya mainan di lantai ini, tapi juga arena video game di lantai atas dan taman bermain di lantai bawah, dan taman bermain anak-anak di lantai pertama."
"Seluruh 'Kennedy Dreamland' kalian, aku menginginkannya."
Suaranya tidak keras, tapi seperti guntur, begitu keras sehingga membutakan semua wanita di tempat itu.
"Hahaha, ini sangat konyol--"
Selama setengah menit, Gissel Han akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara. Dia menatap David Chu dengan wajah mempermainkan, seolah-olah memandangi orang bodoh, dia mendengus dingin:
“Kamu tahu berapa dana perputaran bulanan dreamland ini? Kamu tahu mainan di sini memiliki berapa hak cipta eksklusif, dan berapa keuntungan yang bisa dihasilkannya tiap tahun? Kamu tahu siapa yang ada di belakangnya? Tahukah kamu berapa biaya untuk membeli seluruh tempat ini?"
"Satu triliun!"
Gissel Han mendengus jijik, dengan ekspresi angkuh di wajahnya, dengan sombong menunjuk, "Satu triliun, apa kamu tahu apa konsepnya? Dimulai dari kamu, dihitung ke atas hingga sepuluh generasi nenek moyangmu pun, kalian tidak bisa menghasilkan uang sebanyak itu.”
Sedangkan David Chu dengan tenang mengirimkan pesan teks: "Jalan Huiyuan, Kennedy Dreamland, dalam lima menit, aku menginginkan semua ekuitas."
Dia menatap Gissel Han dengan ringan, "Tidak minta kamu bayar, apa yang kamu khawatirkan? Oh, kamu juga tidak mampu membelinya."
Gissel Han sangat marah pada saat itu, bajingan ini, sikap macam apa ini dan bagaimana dia berbicara!
"Brengsek, orang ini adalah bajingan yang keras kepala. Aku kira dia sakit jiwa, sangat mempengaruhi pengalaman berbelanja aku dan bahkan mengancam keselamatan pribadi aku." Gissel Han menunjuk ke arah David Chu dengan marah, dan berteriak:
"Aku ingin toko kalian melempar dia keluar, semakin jauh semakin baik!"
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelGet Back To You
LexyThe Great Guy
Vivi HuangEverything i know about love
Shinta CharityAdore You
ElinaKembali Dari Kematian
Yeon KyeongKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah