Kisah Si Dewa Perang - Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
Masalah Tommy Wang itu sangat cepat sudah berlalu.
Di bawah permintaan maaf berulang kali dari Manajer Wu dan pegawai lainnya, David Chu dan Vivi Zhou pergi ke vila Paviliun Begonia dan kembali ke rumah.
Begitu melihat kedua saudara perempuan Karin Yun dan Indiani Yun serta Bella yang sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya, Vivi Zhou dengan sedikit gugup serta tersipu malu sambil menyapa: "ha, halo."
"Kak, terjadi sesuatu yang sangat buruk! Kakak ipar membawa selingkuhannya kemari!"
Indiani Yun melambaikan tangannya dan menambahkan minyak di dalam kobaran api di depan Karin Yun serta dengan penuh semangat dalam menjelekkan David Chu:
"Itu dia! Hari itu aku dengan mataku sendiri melihat bahwa kakak ipar membelikan dia puluhan kotak perhiasan yang harganya mencapai miliaran rupiah. Kamu lihatlah, hari ni pun dia berani-beraninya membawa dia kemari. Biarpun paman bisa menerimanya, akan tetapi bibi tidak bisa!"
Indiani Yun menaikkan pakain pada lengannya dan dengan bersemangat: "kak, bagaimana menurutmu? Hukuman apa yang ingin kamu berikan padanya, agar aku langsung dapat mengurusinya."
Se, selingkuhan?
Seketika wajah Vivi Zhou pun memerah dan wajah David Chu juga sudah menggelap. Wanita ini benar-benar sudah bosan hidup.
"Sana, pergi ke sana saja! Sudah sedewasa ini pun masih saja bersikap begitu kekanak-kanakan!"
Karin Yun langsung mendorong adiknya dan dia pun langsung berjalan ke depan Vivi Zhou dengan anggun dan menunjukkan gaya seperti nyonya rumah lalu menjulurkan tangannya berkata:
"Halo, kamu pasti Vivi Zhou yang merupakan adik dari David Chu, kita sudah pernah bertemu sebelumnya."
"Halo kakak ipar." Vivi Zhou menganggukkan kepalanya dan berbicara dengan malu-malu.
Karena sebelumnya di Jinsha Night Club, karena ada pengaruh dari Justin Sun sehingga pertemuan mereka terhitung tidak baik dan hal ini membuat dia merasa bersalah.
Untung saja Karin Yun merupakan orang yang terbuka dan hangat. Dia menarik tangan Vivi Zhou dan dengan senang berkata: "aku sering mendengar David Chu menyebutkan namamu. Kedepannya sering-sering bermain kemari karena kita adalah satu keluarga."
"Ini adalah adikku, Indiani Yun. Dia memang orang yang seperti itu, tadi itu dia hanya sedang bercanda denganmu, aku harap kamu tidak memasukkannya ke dalam hati." Karin Yun menunjuk ke arah Indiani Yun, lalu dia pun meresponnya dengan lambaian tangan sambil tersenyum.
"Ini adalah putriku, Bella." Karin Yun melambaikan tangannya dan David Chu pun langsung menggendong gadis kecil itu dan berkata: "Bella, panggil bibi."
"Halo bibi." Gadis kecil itu memanggilnya sambil mengedipkan sepasang mata yang besar itu dan membuatnya terlihat sangat imut.
"Kak, ini putrimu? Sudah begitu besar?" Vivi Zhou sedikit terkejut dan dia pun mengerucutkan bibirnya dengan tidak senang, "kak, mengapa kamu tidak memberitahu kami akan hal sebesar ini?"
Wajah Karin Yun memerah dan merasa canggung. Dia tidak mungkin berkata bahwa dia dan David Chu merupakan sepasang suami istri yang palsu bukan?
David Chu juga hanya menjawab dengan asal dengan mengatakan 'semuanya terlalu panjang untuk dibicarakan' dan dengan mudah melewati topik ini.
"Bella cantik sekali, pasti setelah besar nanti kamu akan menjadi wanita yang cantik."
Vivi Zhou berjongkok dan sambil tersenyum mencubiti pipi Bella, dia terlihat sangat senang.
Meskipun ini merupakan pertama kalinya dia bertemu dengan gadis kecil ini, akan tetapi dia sama sekali tidak merasa asing, melainkan sangat menyukainya.
"Iya, tunggu Bella besar nanti, aku juga ingin seperti bibi yang sangat cantik." Bella tersenyum manis yang membuatnya terlihat sangat imut.
Vivi Zhou tersenyum lebar, "wow anak ini benar-benar sangat pintar, mulutnya manis sekali, kamu mengapa lucu sekali."
Dia menggendong Bella dengan menunjukkan ekspresi sayang.
Indiani Yun yang berada di samping pun mengerucutkan bibirnya dan memutar matanya: "tunggu ketika kamu dijebak oleh anak ini, kamu pasti tidak akan merasa dia lucu lagi........"
"Kak, Bella mirip sekali denganmu. Kamu lihatlah bibirnya ini yang benar-benar sama ketika kamu masih kecil." Vivi Zhou mengerjapkan matanya dan berbicara sambil tersenyum.
David Chu tersenyum dan menunjukkan ekspresi bangga: "tentu saja, kamu tidak lihat terlebih dahulu dia merupakan putri kesayangan siapa."
"Akan tetapi Bella jauh lebih baik dibanding kamu." Vivi Zhou mendengus dan langsung membocorkan kelakuan buruk David Chu pada masa kecil: "tidak seperti kamu yang selalu menggunakan banyak cara untuk mendapatkan uang jajanku, lalu diam-diam pergi membeli makanan ringan dan mainan untuk dirimu sendiri. Kamu benar-benar jahat."
"Ayah jahat, Huh!" Bella juga mengerucutkan bibirnya dan menunjukkan ekspresi sedang memarahi David Chu: "mengapa kamu tega menipu dia untuk mendapatkan uang jajan terhadap bibi yang cantik ini?"
David Chu tertawa terbahak-bahak dan beberapa wanita lainnya juga ikut tertawa, suasana ruangan ingin terasa sangat hangat dan ramai.
Karin Yun diam-diam melirik ke arah David Chu dan tiba-tiba menyadari bahwa Bella memang terlihat mirip dengan David Chu. Apakah ini merupakan sebuah kebetulan?
David Chu menuang beberapa gelas air dan mencuci buah. Vivi Zhou dan Karin Yun merupakan wanita yang sangat baik dan dengan cepat hubungan mereka pun menjadi sangat dekat.
Ketika dia mendengar kelakuan buruk Keluarga Sun, dimana Vivi Zhou putus dengan Justin Sun di hari pernikahan mereka,
Kedua wanita itu pun bersimpati sedangkan mata Vivi Zhou sudah memerah dan merasa sedih.
"Bibi, kamu jangan bersedih lagi." Bella dengan penuh perhatian menggunakan tangan kecilnya untuk mengusap pipi Vivi Zhou. Dia mengerjapkan mata besarnya itu dan berkata: "Bella mentraktir kamu minum milktea ya? Setelah meminum milktea, semua masalah pasti akan terlupakan."
Vivi Zhou benar-benar merasa terharu. Dia menggendong Bella dan menciumnya lalu berkata: "Bella benar-benar anak yang baik. Ayo, bibi mentraktir kamu untuk membeli mainan, hari ini bibi akan membuatmu bermain hingga puas!"
"Benarkah? Yey! Bibi, Bella cinta kamu!"
Gadis kecil itu terlihat kegirangan dan memberikan banyak kecupan pada wajah Vivi Zhou yang membuat Vivi Zhou merasa sangat senang.
Hanya saja ketika mereka berdua pergi, David Chu dapat merasakan kelicikan gadis kecil itu.
David Chu hanya dapat memberikan tatapan simpati kepada Vivi Zhou, semoga hari ini dia membawa uang yang cukup dan keadaan dia tidak akan terlalu mengenaskan.
"Kakak ipar, apakah kedepannya Vivi Zhou juga akan tinggal bersama dengan kami?" Indiani Yun meringkuk sambil memakan keripik kentang milik Bella, sambil bertanya asal.
Karin Yun pun juga berubah menjadi serius dan diam-diam menaikkan telinganya untuk mencuri dengar serta merasa gugup.....
Meskipun dia sayang kepada Vivi Zhou, akan tetapi dia tidak berharap David Chu dan Vivi Zhou memiliki hubungan terlalu dekat karena mereka tumbuh bersama sejak kecil dan selalu membuat hati dia menjadi tidak nyaman.
David Chu berpikir sejenak lalu berkata: "tidak, hari ini dia datang karena ingin membawa dia bersenang-senang, dia masih akan pulang ke mansion Keluarga Zhou."
Karin Yun menghembuskan nafas dengan lega dan berkata: "kalau begitu kita harus bergerak lebih cepat untuk membantu dia mencarikan sebuah pekerjaan. Aku juga akan membantu mencarinya, jika tidak kedua orangtuamu pasti akan khawatir."
"Baik, terima kasih." Hati David Chu menghangat.
Jarang-jarang mendapatkan waktu luang untuk beristirahat, sehingga David Chu pun menemani Karin Yun untuk menonton televisi, berbincang-bincang. Akan tetapi di sampingnya terdapat Indiani Yun yang membuat dia merasa aneh karena dia terkesan sedang menganggu hubungan mereka.
Lalu David Chu pun kembali ke kamarnya dan meneliti buku pengobatan misterius yang ditinggalkan oleh Guru Jingshi. Kemampuan guru ini sangat tinggi hingga membuat orang terkagum-kagum, bahkan penerus Hua Tuo pun menjadi tidak ada apa-apanya.
Sayangnya Guru JIngshi ini tidak tertarik akan ketenaran dan kekayaan, lalu dia pun terlibat dalam masalah politik sehingga dia sama sekali tidak dicatat di dalam sejarah.
Hal yang dapat dilakukan David Chu adalah meneruskan kemampuan medis dia dan menolong lebih banyak orang. Sepertinya dengan begitu guru ini dapat merasa tenang di alam sana.
Dengan cepat empat hingga lima jam telah berlalu dan langit sudah mulai menggelap.
Di depan meja makan, David Chu dengan cemas: "Bella dibawa ke mana oleh Vivi Zhou? Mengapa mereka masih belum pulang, padahal sudah semalam ini."
Karin Yun juga merasa cemas.
Ketika dia sedang berpikir apakah ingin menelepon atau tidak, Indiani Yun mengerucutkan bibirnya berkata: "kakak ipar, aku rasa kamu tidak perlu cemas atas keselamatan Bella."
"Sebaiknya kamu cemas terhadap apakah adikmu masih memiliki uang untuk menduduki kendaraan umum."
Bella pasti tidak akan mau pulang bila membawa dia berkeliling tanpa menggesekkan kartu debit hingga banyak kali!
Indiani Yun sendiri sudah pernah merasakan hal ini.
David Yun mengerjapkan matanya dan berkata: "seharusnya tidak separah itu bukan.........Bella seharusnya tidak sekejam itu bukan......."
Karin Yun langsung memberikan tatapan yakin: "sangat parah, dia itu memang sangat kejam!"
David Chu: ".........."
"Haci!"
Pada sisi lain di sebuah pusat perbelanjaan yang besar di Kota Jiangling, Bella bersin sekali dan menggosokkan hidungnya lalu berkata: "siapa lagi yang sedang membicarakan kejelekanku di belakangku? Benar-benar mengesalkan."
Dia segera merubah ekspresinya menjadi ekspresi yang imut dan dengan manis berbicara ke arah Vivi Zhou yang ada di belakangnya:
"Bibi, bibi cepatlah sedikit, di depan sana masih ada edisi terbatas boneka kucing Tom, kita harus mendapatkan dia, ayo ke sana!!"
Vivi Zhou yang berada di belakangnya sudah meneteng banyak mainan, makanan ringan serta boneka. Dia menatap dompetnya yang kosong serta angka yang tidak terhitung jumlahnya pada bukti bayar, lalu dia merasa sangat sedih tetapi tidak ada air mata yang turun:
"Ini pasti, pasti merupakan anak kandung dari David Chu. Ayah dan anak sama saja!"
"Dia pasti tidak akan pernah melunak setiap kali menyusahkan orang lain........."
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangMenantu Hebat
Alwi Go1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaPernikahan Kontrak
JennyPria Misteriusku
LylyThe Sixth Sense
AlexanderKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah