Kisah Si Dewa Perang - Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
Jameson Wang tidak berhenti memberi penjelasan, berkata membujuk, para anak buahnya pun turut mendekati Nixon Liu dan Gissel Han, membujuk tiada henti.
Nixon Liu membelakangi dua tangan, berekspresi suram, hanya bergumam dingin, menunjukkan ketidaksenangan dalam hatinya.
“Salah paham? Aku rasa kalian sengaja melakukannya, sengaja membuat kami tidak bisa masuk, sengaja ingin mempermalukan kami!” Gissel Han berteriak dengan penuh emosi meluap, menunjuk Jameson Wang sambil terus menekannya:
“Sistem rusak? Lalu kenapa orang lain bisa masuk dengan mudah, tetapi kami malah terhapus dari daftar? Anak buah kalian menghadang kami di luar gerbang, bahkan mengusir kami, masalah ini harus kalian pertanggung-jawabkan!”
“Jika tidak, jangan salahkan kami tidak sungkan, membuat kalian tidak berdaya.”
Jameson dimarahi habis-habisan, wajah telah merah hingga tidak tahan lagi. Bagaimanapun juga dia adalah seorang manajer utama yang terhormat, kini malah dijadikan pelampiasan emosi oleh Gissel.
Namun karena takut dengan kekuasaan suaminya, Jameson hanya bisa bersikap rendah diri, mengangguk berkata: “Baik, baik, benar kata Anda, aku pasti memberikan jawaban yang memuaskan untuk Anda---“
“Ketua Liu, ini adalah sedikit maksud baik dariku, mohon Anda terima.” Jameson Wang segera menyodorkan sebuah kartu bank ke tangan Nixon Liu, tersenyum cengegesan: “Belikan beberapa helai pakaian untuk Kakak Ipar, agar hati Kakak Ipar lebih senang.”
Mata Nixon Liu sedikit terpejam, menerimanya dengan ekspresi wajah datar, hati Gissel Han pun terasa lebih adem, hanya mengiyakan dengan suara dingin.
Nixon Liu lanjut membelakangi tangan, menunjuk Rio Jiang sambil berkata: “Manajer Wang, jika kamu mengatur bawahan lebih awal, meningkatkan kinerja mereka, untuk apa masalah ini terjadi---“
“Benar, benar kata Ketua Liu, aku akan segera memecat beberapa satpam tidak berguna itu, bersamaan dengan itu meningkatkan kinerja para petugas, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.”
Jameson Wang berbicara dengan sangat tegas, melihat emosi Nixon Liu dan Gissel sudah mulai reda, situasi membaik, dia pun lanjut berkata:
“Ketua Liu, menurut Anda, apakah kesalahpahaman hari ini bisa segera diselesaikan, berikan kami kesempatan untuk menebusnya---“
Nixon melangkahkan kaki, tidak banyak berkata, hanya berjalan merasakan tiupan angin, membuat Jameson Wang dan anak buahnya semakin cemas.
Dan setibanya di padang rumput, barulah Nixon Liu menghirup udara segar, tiba-tiba, mata melotot, raut wajah menjadi sangat dingin mematikan!
Tidak jauh disana, terlihat David dan Karin sedang bercanda tawa, suasana penuh keharmonisan.
Emosi Nixon Liu meluap seketika, justru dua orang itulah yang membuatnya menanggung malu di depan gerbang, juga ditertawakan dan dianggap sebagai penipu.
Sedangkan mereka, malah bermain dengan gembira, penuh kasih sayang?
Dua orang sial itu, apakah mereka kira masalah itu akan berlalu begitu saja? Mimpi saja!
Tersenyum dingin dalam hati, Nixon Liu berbalik badan berkata pada Jameson Wang: “Manajer Wang, kamu hanya perlu melakukan satu hal untukku, dengan begitu semua masalah hari ini dianggap berlalu, kelak tidak hanya tidak mempersulit kamu, juga akan memberikan berbagai keuntungan untukmu.”
Mata Jameson Wang langsung berbinar-binar, segera berkata dengan tegas: “Ketua Liu, silahkan Anda katakan.”
Nixon Liu menunjuk David Chu dan Karin Yun yang sedang bermain di atas padang rumput, berkata sambil menggigit gigi: “Dua orang itu terlibat dendam denganku, usir mereka keluar, agar aku merasa lega dan puas!”
Saat ini Gissel Han pun menyadari bayangan David Chu disana, badan seketika bergetar karena emosi, berkata dengan mata melotot: “Dua orang sial itu benaran disana? Kebetulan sekali, semua dendam dibalaskan sekaligus!”
Dua hari yang lalu David Chu telah membuatnya malu di Dreampark Kennedy, hari ini kembali membuatnya kesusahan di depan gerbang Taman Bermain Happy Valley, bagaimana mungkin semua ini dibiarkan begitu saja?
“Ini-----“ Jameson Wang mulai merasa bimbang.
Yang bisa masuk ke dalam taman hari ini adalah para tamu undangan mereka, setiap dari mereka memiliki kedudukan tinggi, dia tidak ingin menyinggung tamu terhormat manapun.
Nixon Liu melihatnya sekilas, menyadari permasalahan dalam hatinya, segera berkata dengan nada datar: “Tenang saja, mereka berdua hanyalah orang biasa, tidak memiliki latar belakang, juga tidak memiliki kekuasaan, bahkan sebuah undangan saja mereka tidak punya, mereka masuk secara sembunyi-sembunyi.”
“Cukup dengan usir mereka keluar, biarkan aku melihatnya dengan puas, maka kesalahpahaman ini tidak akan aku perpanjang lagi.”
Nixon menyimpan taktik licik, sengaja menyembunyikan identitas David Chu sebagai anggota tingkat berlian, jika tidak, memberi jaminan sebesar apapun Jameson Wang tidak mungkin berani menantang David Chu.
Dan, sekalipun David Chu sungguh tamu terhormat, apa hubungan dengan dirinya? Dirinya sendiri adalah seorang ketua pusat kebudayaan yang berkuasa, pejabat pemerintah yang berkedudukan tinggi, apa yang bisa orang itu lakukan padanya?
Soal Jameson Wang, hidup matinya sama sekali tidak perlu dipikirkan!
Nixon Liu tersenyum bangga, sangat yakin pada tingkat keberhasilan rencananya.
“Ternyata seperti itu, Ketua Liu tenang saja, aku akan membuat semua emosi Anda terbayarkan!”
Jameson sama sekali tidak tahu dirinya telah dimanfaatkan, malah tersenyum licik, dua orang itu hanyalah rakyat miskin yang tidak berkuasa sedikitpun, injak saja jika memang sudah seharusnya, tidak ada yang perlu dicemaskan.
Dia merapikan dasi sendiri, memberikan sebuah tatapan isyarat kepada anak buahnya, dengan cepat beberapa anak buah ikut berjalan ke samping padang rumput.
“Mohon maaf telah mengganggu, aku adalah Manajer Utama Taman Bermain Happy Valley cabang Kota Jiangling, Jameson Wang. Baru saja mendapat laporan bahwa ada orang-orang yang masuk tanpa mematuhi aturan, hingga mengganggu acara tamu-tamu terhormat kami.”
Jameson Wang melihat mereka dari ujung rambut hingga ujung kaki, berkata dengan arogan: “Jadi, mohon kerja-sama dengan kami, tunjukkan undangan yang kalian bawa. Jika tidak punya, kami akan menggunakan cara paksa untuk mengusir kalian pergi.”
Beberapa anak buah pun melangkah mendekati David dan Karin, menatap mereka dengan raut wajah galak.
“Apa maksud kalian?” Raut wajah Karin Yun berubah total, berkata dengan sangat kesal: “Ada begitu banyak orang disini, kamu malah datang memeriksa kami, atas dasar apa.”
Jameson Wang tersenyum dingin: “Atas dasar aku yang berkuasa disini, aku bebas memeriksa siapapun.”
“Jika tidak punya undangan, silahkan angkat kaki dari tempat ini, ini bukanlah tempat yang pantas kalian datangi.”
Ini jelas-jelas sedang mencari masalah, David Chu pun menepuk tangan, melihat ke sekeliling dengan ekspresi wajah licik.
“Sikap kamu benar-benar----“ Karin Yun marah besar, menunjuknya dengan sangat kesal: “Aku akan menuntutmu.”
“Karin, tidak perlu menghabiskan waktu berbicara dengannya.” Saat ini, David Chu berdiri, berkata dengan suara datar: “Hanya memeriksa undangan saja, bagaimana perlu seorang manajer utama turun tangan langsung, terlihat jelas, ada orang yang sedang bermain tangan di belakang, sengaja mempersulit kita.”
“Hah? Ada orang sengaja mempersulit kita?”
Karin Yun mengedipkan mata besar, sangat tidak memahami situasi itu.
“Hahaha, anak muda, tidak disangka kamu benar-benar cerdas.” Di saat inilah, Nixon Liu dan Gissel datang menghampiri, berkata sambil menunjuk David: “Hei anak muda, jujur saja padamu, akulah yang mencari masalah denganmu, memangnya apa yang bisa kamu lakukan?”
“Kamu kira berhasil menyelinap ke dalam tempat ini akan baik-baik saja? Aku beritahu kamu saja, kamu tetap akan diusir keluar.”
Gissel Han tersenyum licik, menunjuk satpam di sekeliling sambil berkata: “Untuk apa kalian masih diam, cepat buang dua orang curang ini keluar.”
Jameson tersenyum dingin, berjalan ke samping David dengan sangat gembira, berkata sambil akan menepuk pundaknya: “Hei kawan, jangan salahkan aku, salahkan saja kamu sendiri yang tidak tahu diri, bisa-bisanya menyinggung Ketua Liu yang berkedudukan tinggi.”
“Sungguh tidak bercermin sebelum bertindak, aku sarankan kamu, jika tidak ada urusan lagi, silahkan tundukkan kepala, jalan dengan badan membungkuk, jangan sampai salah-salah menyinggung perasaan orang lain lagi.”
Badan David Chu menyamping menghindari tangannya, berkata datar: “Oleh karena itu, kamu memberanikan diri melakukan perbuatan jahat ini, hanya demi menjadi budaknya?”
“Lalu, pernahkah kamu berpikir, apa akibatnya jika telah memancing amarahku?” Kata David dengan sangat santai: “Itu sungguh akan membuat dirimu hancur berkeping-keping.”
Jameson Wang terdiam sesaat, setelah itu tertawa lebar bagai baru saja mendengar lelucon terbesar sepanjang masa-----
“Kamu? Haha, memangnya siapa kamu!”
“Seorang penipu yang tidak memiliki selembar undangan pun sepertimu, juga berhak mengancamku?” Jameson Wang berkata dengan penuh sindir dan arogan, “Anak muda, ini adalah wilayah kekuasaanku, akulah yang terbesar disini.”
Para anak buah di sekeliling langsung membusungkan dada, mendekati sisi Jameson Wang, bersikap sangat arogan.
Nixon Liu dan Gissel Han malah menyilangkan dua tangan di depan dada, tersenyum layaknya menyaksikan tontonan seorang idiot.
Jameson Wang marah besar, menunjuk Rio sambil berkata: “Siapa berani menyentuhku? Siapa berani?!”
Di saat inilah terdengar sebuah suara perempuan yang sangat jernih dari belakang.
“Bagaimana jika, aku coba saja?”
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMy Charming Lady Boss
AndikaMy Superhero
JessiUangku Ya Milikku
Raditya DikaHalf a Heart
Romansa UniverseCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyVillain's Giving Up
Axe AshciellyKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah