Kisah Si Dewa Perang - Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
Pepatah mengatakan: 'lebih baik tidak mengungkitnya daripada merusak harga diri kita sendiri.'
Ini adalah aturan yang diketahui semua orang dengan baik dalam berkomunikasi antarpribadi dan mereka semua mengikutinya secara diam-diam.
Ketika orang-orang lama bertemu, ketika Tommy Wang dengan sombong memamerkan kedudukan, kekayaan dan kemampuan dia untuk menyindir Rio Jiang di depan David Chu serta ingin menaikkan harga dirinya di depan Vivi Zhou.
Tetapi....
David Chu tidak memedulikan apa pun dan langsung membocorkan sifat asli dia yang sebenarnya. Ucapan dia bagaikan sebuah tamparan yang menampar wajah Tommy Wang dengan sangat keras.
Dia bukan hanya membocorkannya melainkan juga menamparnya!
Tangan Tommy Wang berhenti di tengah-tengah udara, wajahnya itu memperlihatkan ekspresi marah dan canggung.
"David Chu kamu tidak boleh berbicara seperti ini." Tommy Wang menggosok tangannya, mendengus dan berbicara dengan ekspresi tidak senang: "pada saat itu kesehatanku tidak baik sehingga aku pun mengundurkan diri jauh lebih cepat dibanding yang lain, ucapanmu ini benar-benar sangat tidak enak didengar."
"Lagipula pelatihan pada saat itu semua orang bangun lebih awal daripada ayam dan tidur lebih malam daripada anjing serta memakan makanan seperti seekor babi lalu mengerjakan banyak hal!"
Dia dengan nada marah berkata: "bagaimana mungkin ada orang yang ingin mencari mati dengan terus berada di sana? Itu benar-benar bukan kehidupan yang dapat dilewati oleh seorang manusia, coba kamu katakan siapa yang dapat bertahan di tempat pelatihan bagaikan neraka itu?"
David Chu tersenyum mengejek: "semua tiga ratus pria yang lain dapat menahannya, akan tetapi hanya kamu seorang yang kabur di tengah jalan."
Itu hanya sesi pelatihan untuk perekrutan anggota militer baru. Dari apa yang dia katakan, rasanya seperti neraka. Orang seperti ini yang akan langsung mundur ketika mengalami kesulitan dan tidak pernah introspeksi diri, melainkan hanya akan menjauh dari tanggung jawab.
Ujung bibir Tommy Wang berkedut dan dia melambaikan tangannya lalu berteriak: "itu karena mereka tidak menggunakan otak mereka, mereka tidak tahu cara mengambil jalan pintas!"
Dia menepuk Rolex di pergelangan tangannya dan kunci BMW di pinggangnya dan berkata dengan bangga: "coba kamu lihat, bagaimana kehidupan tiga ratus orang itu sekarang? Apakah ada salah satu dari mereka yang hidup lebih baik dariku?"
"David Chu, kamu baik dalam segala hal. Hanya saja, otakmu terlalu kaku dan selalu memilih jalan yang lebih sult."
Tommy Wang mengetuk dahinya, menyalakan rokok, menghembuskan asap rokok dan dengan nada penuh kemenangan berkata:
"Bahkan jika kita menjadi seorang prajurit dalam seumur hidup, jabatan paling tinggi yang dapat kita capai hanyalah seorang ketua prajurit, tanpa memiliki uang dan kekuasaan."
"Sehari setelah aku meninggalkan barak militer, aku bertemu dengan seorang gadis dari keluarga berkedudukan tinggi. Melalui upaya aku yang tidak ada henti-hentinya, aku akhirnya berhasil mendapatkan dia. Kemudian, dengan bantuan ayah mertuaku, aku mendapatkan pekerjaan di kepolisian dan setelah beberapa tahun, aku berhasil mendapatkan jabatan kader."
"Dalam waktu singkat, aku pun menggunakan hal ini untuk berganti pekerjaan di Gunung Haitang. Aku dalam usia yang cukup muda ini berhasil menduduki ketua regu petugas keamanan yang memiliki anak buah sebanyak dua puluhan orang serta gaji tahunan yang mencapai dua miliar rupiah dan aku berinteraksi dengan berbagai macam keluarga kaya?!"
Tommy Wang menjepit batang rokoknya dan dengan ekspresi sombong menatap ke arah David Chu: "ini adalah kepintaran seorang manusia, kamu ini masih terlalu muda sebaiknya kamu belajar lebih banyak."
David Chu hanya tersenyum datar dan tidak tahu harus berkata apa.
Dia bahkan malas memberikan penjelasan apa pun terhadap orang seperti Tommy Wang ini.
Vivi Zhou juga membuka lebar matanya dan tidak tahu harus berkata apa.....
Setelah berbicara panjang lebar, rupanya pria ini mengandalkan istrinya untuk berhasil menduduki posisi seperti sekarang ini?
Pria ini benar-benar sangat hebat dapat membicarakan masalah ini dengan sangat bangga.
Tommy Wang mengguncang jam tangan emas Rolexnya. Dia melirik ke arah David Chu sambil tersenyum seolah-olah dia dapat melihat semuanya dengan jelas, "Kenapa David Chu, apakah kamu sekarang sudah tidak dapat menjadi tentara lagi? Pasti sulit mencari pekerjaan untuk orang sepertimu yang tidak memiliki pendidikan, kemampuan, dan latar belakang bukan? Kurasa, Paman Rey Zhou yang memintamu untuk datang kepadaku, tolong mengaturkan sebuah pekerjaan untukmu bbukan?"
Tommy Wang menyeringai, dan melambaikan tangannya dengan sikap angkuh: "jangan khawatir, karena kamu datang ke sini, maka aku tidak akan menolakmu. Kamu jadilah anak buahku dan jadilah petugas keamanan yang teliti, bekerja keras dan bertanggung jawab....."
Vivi Zhou benar-benar tercengang, dia memandang Tommy Wang seperti orang bodoh.
Orang ini, bagaimana dia bisa tahu bahwa dia dan David Chu ada di sini untuk memintanya mengatur pekerjaan? Dari mana asal kepercayaan dan keberaniannya?
Siapakah David Chu? Dia adalah jenderal berbintang empat yang agung yang tidak tertandingi!
Bekerja menjadi anak buahnya?
Apa yang sedang dia pikirkan?
Tommy Wang masih tenggelam dalam dunianya sendiri. Dia menyipitkan matanya dengan sebatang rokok di satu tangannya dan mengakui seolah-olah dia memberi hadiah terbaik kepada David Chu: "kamu jangan meremehkan pekerjaan ini. Tetapi aku ini melihat dari hubungan lama kita, sehingga aku pun akan membantu kamu. Kamu tidak tahu ada berapa banyak orang yang telah menghancurkan kepalanya dan memohon kepadaku untuk memberikannya kesempatan seperti ini......"
"Pada saat ini, aku dapat berinisiatif untuk mendukung dan membantu kamu, karena aku Tommy Wang sangat murah hati."
"Sebaiknya kamu bekerja lebih baik untuk kedepannya, bila kedepannya aku sudah sukses, aku pasti akan membantu kamu......"
Tak, tak tak....
Pada saat ini, dari kantor puncak gunung, seorang pria paruh baya yang mengenakan seragam dan sepatu, datang dengan tergesa-gesa.
Tommy Wang langsung bersikap heboh sambil menunjukkan perut buncitnya dan langsung memberi hormat: "halo Manager Wu!"
Pria paruh baya ini adalah manager bagian properti di kawasan vila Gunung Haitang dan merupakan atasan langsung dari Tommy Wang.
Tommy Wang menyerahkan sebatang rokok dan tersenyum: "Tuan Wu, aku baru saja ingin melapor kepada Anda karena ada suatu hal yang membutuhkan bantuan Anda!"
“Sobat ini bernama David Chu yang merupakan teman masa kecilku. Sekarang dia ingin bekerja di tim keamanan kami dan membutuhkan tanda tangan Anda.” Dia menunjuk ke arah David Chu dan menepuk dadanya sambil berjanji:
"Jangan khawatir, aku telah mengevaluasi karakter dan kemampuan dia dengan ketat. Dia benar-benar dapat diandalkan, dan tidak akan membuat Anda kesulitan."
"Mulai sekarang, biarkan dia menjadi petugas keamanan kecil di bawah tanganku. Kalian dapat memerintahkan dia untuk melakukan pekerjaan rendah apa pun seperti menuang teh dan lain sebagainya......"
Manager Wu dan kerumunan di belakangnya pun seperti menghirup udara dingin, lalu wajah mereka menjadi pucat......
Tommy Wang mengerutkan kening dan dia merasa sangat tidak puas terhadap David Chu; "mengapa kamu masih berdiri di sana? Mengapa kamu tidak segera memberi hormat kepada Manajer Wu? Benar-benar tidak tahu diri...."
Belum juga dia selesai berbicara, Manager Wu pun langsung mendorong dia dan menghampiri David Chu, lalu membungkuk hormat sebanyak 90 derajat, lalu dengan sopan berkata:
"Maaf Tuan Chu, ini semua salahku!"
Sekelompok orang di belakangnya pun juga membungkuk hormat dengan rapi: "maaf Tuan Chu!"
Perlakuan mereka ini benar-benar sangat hormat!
Tangan David Chu masih berada di belakang tubuhnya, tubuhnya yang tegak, serta wajah tenang, seperti Gunung Haitang ini yang terkesan misterius dan membuat orang-orang terkagum-kagum padanya.
Dia dengan datar berkata: "bangunlah, mereka yang tidak tahu tentu tidak bersalah, masalah ini tidak ada hubungannya dengan kalian, jangan menyalahkan diri kalian sendiri."
Manager Wu dan yang lain merasa sangat senang dan terus mengucapkan terima kasih.
Dan Tommy Wang tercengang dalam seketika. Dia berteriak dengan suara aneh, dengan rokok di tangannya yang terus mengeluarkan asap. Dia mundur beberapa langkah, memandang David Chu dengan tidak percaya, lalu dengan suara bergetar berkata:
"Tuan, Tuan Chu?!!!"
Novel Terkait
Dewa Perang Greget
Budi MaBeautiful Love
Stefen LeeKembali Dari Kematian
Yeon KyeongSi Menantu Buta
DeddyCinta Dan Rahasia
JesslynMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraBaby, You are so cute
Callie WangNikah Tanpa Cinta
Laura WangKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah