Kisah Si Dewa Perang - Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
Erick Mu kalah?
Jonathan Ma dan beberapa bos, serta murid-murid Gedung Olahraga Zhen Hong bagai tersambar petir, tidak dapat mempercayai kejadian di depan mata.
Dia adalah seorang peimpin dunia kungfu, diakui sebagai orang terhebat di Kota Jiangling, terkenal dengan sejarah kemenangannya selama 40 tahun berturut-turut, di dalam hati mereka, Erick Mu sungguh tokoh yang mirip dengan Dewa.
Namun kini, malah tidak bisa bertahan lebih dari 10 teknik, dan terlempar keluar ring oleh seorang generasi muda?
Ini sama halnya dengan cerita kera sakti yang menjadi penguasa dan menggemparkan dunia, namun malah lengah oleh seekor siluman kecil yang pernah mereka dengar.
Orang-orang mulai meragukan penglihatannya sendiri.
Hanya David Chu yang tetap berekspresi tenang, seolah sudah bisa menduga akhir dari pertarungan itu.
Pepatah mengatakan ‘prajurit yang sombong pasti akan gugur’, Erick Mu telah dibutakan oleh penghargaan ‘pemimpin dunia kungfu’, terlalu menyombongkan diri, bertindak semena-mena, sejak awal sudah kehilangan jiwa waspada yang seharusnya dimiliki setiap petarung.
Jika dia bisa menang, itu sungguh keajaiban terbesar.
“Guru, Guru, bagaimana keadaanmu.” Sekelompok murid berlari memapah Erick Mu yang bermuntahan darah di lantai.
Keadaan Erick Mu sangat mengenaskan, dia menatap Rian Chen yang berbangga diri di atas ring, berkata sambil tersenyum pahit:
“Tidak menyangka, dengan usia yang masih muda, kamu juga sudah menembus tingkatan keenam, menguasai kekuatan batin dengan sangat baik, akulah yang terlalu ceroboh, terlalu memandang rendah pahlawan di dunia.”
Jantung Jonathan Ma dan para bos lainnya bagai jatuh ke dalam jurang, Erick Mu adalah harapan terakhir mereka, kini orang terhebat telah gugur, siapa lagi yang berani maju bertarung?
“Burst Bear, urus orang hentikan siaran langsung di luar, bubarkan semuanya.” Kata Jonathan memerintah, meminta anak buah mengusir semua orang yang tidak penting di luar sana.
Di satu sisi, karena setelah ini akan diadakan perundingan Underworld, adanya orang asing di sekitar akan memberi pengaruh buruk.
Di sisi lain, demi menjaga nama baik dan kehormatan Erick Mu sebagai pemimpin dunia kungfu.
Dengan sangat cepat, dalam ruangan besar itu hanya tersisa beberapa anak buah bos, serta David Chu dan Indiani Yun, dengan jumlah tidak lebih dari 20 orang.
Dicky Zhou tertawa lepas, menunjuk Jonathan Ma dan lainnya sambil berkata: “Apanya yang dinamakan orang terhebat Kota Jiangling, semuanya makhluk tidak berguna, sampah!”
“Jonathan, Black Widow, dalam pertarungan ini kalian telah kalah, sesuai perjanjian, patahkan kaki kalian masinh-masing, dan keluar dari Jiangbei!”
Dicky Zhou melangkah ke arah Jonathan, berkata dengan wajah licik: “Tahun itu kalian telah membuatku tersiksa, hari ini aku akan kembalikan ratusan kali lipat.”
Wajah Jonathan dan beberapa bos lainnya langsung memucat, detak jantung bertambah cepat, namun tetap berkata sambil menggigit gigi:
“Kak Dicky, berilah sedikit ampun, kami bersedia menyerahkan separuh dari wilayah ini, masing-masing memberimu 200 Miliar, setelah itu sudahi dendam di antara kita.”
Orang Terpelajar, Black Widow dan beberapa bos lainnya merasa sangat terpukul, itu adalah sebagian besar dari harta kekayaan keluarga mereka, jerih payah selama belasan tahun.
“Separuh? Jangan mimpi!” Kata Dicky sambil tertawa licik, berkata dengan sangat angkuh: “Hari ini aku ingin balas dendam hingga puas, membuat kalian menjadi sampah, merampas semua yang kalian miliki.”
“Rian Chen, maju, patahkan kaki mereka!”
Sambil menghisap rokok, Dicky tertawa dengan gembira, terasa amarah dan dendam yang dipendam selama belasan tahun melayang begitu saja, sungguh membuat hati merasa nyaman.
“Mulai hari ini, hanya ada satu suara di daerah Jiangbei, itu adalah aku, Dicky Zhou----Yang menurut akan selamat, yang menentang akan kiamat!”
Kata Dicky Zhou dengan wibawa tinggi, tak terkalahkan.
Jonathan Ma dan sekelompok bos merasa sangat tegang, berbeda dengan Erick Mu yang tenang layaknya orang tua berusia lanjut.
Saat ini mereka sibuk memikirkan cara menyelamatkan diri, mana sempat mengamati ekspresi Dicky.
Yang ditakutkan adalah, mulai hari ini Jiangbei akan berubah total.
“Memangnya siapa kamu, hanya seekor semut, berani-beraninya menyebut diri sebagai penguasa Jiangbei?”
Di saat inilah sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar, dengan suara yang tidak terlalu nyaring, namun terdengar jelas di telinga semua orang, raut wajah mereka pun berubah.
Di atas ring, entah sejak kapan David Chu telah berdiri kokoh, dengan sangat tenang, sambil melangkah perlahan dengan santainya.
“Aku dan kamu, coba beberapa teknik.”
Suara David terdengar malas, setelah duduk berjam-jam, sudah waktunya berdiri dan meregangkan otot.
Dicky Zhou memandangi David dari atas hingga bawah, setelah mendengar perkataannya, amarah pada wajah langsung berubah menjadi senyum sindir, seolah mendengar lelucon besar sepanjang masa:
“Hahaha, Jonathan Ma, inikah andalan terakhir kamu? Mengutus seorang bocah yang ingusnya saja belum kering untuk mengantar nyawa, hahaha------“
Di bawah ring, para bos pun berteriak dengan wajah merah dan penuh emosi: “
“Hei anak muda, apa yang kamu lakukan, cari mati?”
“Benar-benar memalukan, tidak sadarkah dia dengan identitas sendiri.”
“Sembarangan, benar-benar sembarangan!” Kata Erick Mu dengan nada dingin, emosi meluap-luap: “Anak kecil ini, benar-benar tidak memahami kemampuan asli seorang petarung tingkatan keenam, bukankah sama saja dengan mencari mati.”
Bibir Jonathan Ma pun mengejang, dalam hati merasa sangat tegang.
Kedudukan dan latar belakang David Chu memang tidak perlu diragukan lagi, tidak seorangpun di Daerah Jiangbei berani menyinggungnya.
Tetapi berbicara soal kemampuan? Dia sama sekali tidak paham, bagaimanapun juga, saat menyerang pusat Four Seas Group malam itu, yang beraksi hanya Andrew Luo, dia sama sekali tidak melakukan apa-apa.
“Kak Chu, semangat!”
Hanya Indiani Yun yang mengepal tangan dengan kuat, menatap David sambil memberikan semangat, entah kenapa, dia begitu percaya dengan kemampuan David Chu.
David berdiri tegak di atas ring, segala jenis ocehan dan caci maki sama sekali tidak dianggap olehnya.
“Ingin mati? Aku wujudkan keinginanmu, Rian Chen, habiskan dia.” Dicky Zhou tersenyum licik, lalu duduk kembali dengan santai.
Entah sudah berapa banyak anak muda yang mencari mati tanpa bercermin lebih dulu seperti dia, dan semuanya dibereskan semudah membalikkan telapak tangan.
Sedangkan Rian Chen, malah tersenyum dengan penuh remeh, menatapnya bagai kucing yang mempermainkan seekor tikus: “Kamu ingin cari mati ya? Pilih yang mana, aku bunuh dengan satu telapak tangan saja, ada lumpuhkan tangan dan kakimu, merasakan siksaan perlahan?”
Anak muda itu terlihat tidak ada bedanya dengan manusia biasa, satu jari tangan saja cukup untuk menekannya hingga tidak bernyawa.
“Kamu tidak pantas membuatku turun tangan.”
Tanpa melihatnya sama sekali, David Chu menunjuk laki-laki tua yang sedang duduk bersila sambil bermeditasi di samping Dicky Zhou, itu adalah Guru Wu.
“Dia, mungkin masih bisa diterima, kuat menahan beberapa teknik dariku.”
Perkataan baru saja terucap, Guru Wu mengangkat alis mata, sedangkan Jonathan Ma, Erick Mu dan lainnya pun berubah ekspresi.
Benar juga, baru saja pusat perhatian mereka tertuju pada Rian Chen, hingga melupakan bahwa Rian Chen hanyalah seorang murid yang baru mengikuti Guru Wu selama setengah tahun.
Seorang murid saja begitu kuat dan berani, apalagi dengan Guru Wu sendiri, pasti jauh lebih menakutkan.
“Anak muda, kamu cari mati!!”
Raut wajah Rian Chen penuh amarah, perkataan David Chu tidak hanya menghina gurunya, namun jauh lebih menghina dirinya, orang kecil setara semut sepertinya, bisa-bisanya bersikap begitu arogan, mengatai dirinya tidak pantas membuatnya turun tangan?
Dia berteriak keras, lalu mengeluarkan kapak tajam dan mengayunkannya dengan cepat, seolah akan segera membela tubuh David menjadi dua bagian!
Kesabaran Rian Chen telah habis, teknik itu dilakukan dengan seluruh tenaga yang tersisa, benar-benar menakutkan.
Namun David Chu masih saja berdiri tenang di tengah ring, bagai tercengang, sama sekali tidak bergerak.
“Huh, anak muda ini akan bernasib mengenaskan.” Kata Erick sambil menghela nafas berat, langsung mengambil keputusan: “Aku saja tidak mungkin bisa menahan kapak Rian Chen yang penuh tenaga itu, apalagi dengan anak kecil yang tidak bertenaga itu, dia juga tidak menguasai teknik dan perlindungan apapun, sudah pasti terbelah menjadi dua bagian.”
“Sembarang bicara!”
Di saat inilah akhirnya David bergerak, dia berteriak dengan kesal, lalu mengangkat kedua jari tangan, menunjuk dengan perlahan.
Tangg----
Kapak yang Rian Chen ayunkan dengan kuat itu langsung dihentikan David Chu hanya dengan dua jari tangannya, bagai daun pohon yang sangat lembut.
“Ini, ini bagaimana mungkin?” Raut wajah Rian berubah drastis, sangat ketakutan melihatnya.
Setelah itu, satu detik berikutnya, David menjentikkan jari tangan.
Krakkk----
Kapak keras berbahan emas yang bahkan mampu membelah gunung milik Rian itu penuh dengan retakan yang sangat jelas, dalam seketika, phiaa…… langsung hancur berserakan.
Bersamaan dengan itu, sebuah kekuatan batin yang besar bagai truk besar menabrak ke dalam hati, menyebar ke tangan dan kaki, belasan tulang Rian Chen patah seketika, badannya terlempar sejauh 7 meter, lalu terjatuh keras di atas lantai.
Semua tulang dalam tubuh hancur, darah segar dimuntahkan, langsung menjadi manusia sampah!
Dalam seketika, situasi menjadi sangat hening.
Novel Terkait
My Cute Wife
DessyTen Years
VivianMy Greget Husband
Dio ZhengBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesTakdir Raja Perang
Brama aditioKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah