Kisah Si Dewa Perang - Bab 100 Aku Menantikannya

Kalung itu menghiasi bagian leher Vivi yang begitu putih dan mulus itu. Kalung itu juga membuat dirinya begitu elegan dan cantik di mata orang lain.

"Nona, kamu sangatlah cantik, kami yakin kalau kamu bisa memiliki acara pernikahan yang sangat bahagia karena adanya perhiasan dari toko kami." penjual itu kembali berkata dengan penuh kagum: "Semua perhiasan ini dipilih langsung oleh kakakmu. Kamu boleh mencobanya terlebih dahulu. Kamu boleh mengganti perhiasan manapun yang tidak kamu sukai."

"Terimakasih."

Vivi meletakkan perhiasan tersebut dan merasa begitu terharu akan hal ini.

Ketika dirinya sedang mencoba perhiasan yang diberikan David kepadanya, Justin, Maria dan anggota keluarganya pun kembali menemuinya.

Maria melirik ke arah Vivi dan dia segera menyadari kalung seharga 1,1M yang ada di leher Vivi. Dia merasa begitu marah dan segera menghampirinya:

"Baiklah, kamu tetap saja datang membeli kalung ini! Apakah kamu tidak mendengar perkataanku tadi? Apakah kamu masih menghargai aku sebagai mertuamu?"

Maria menunjuk ke arah Vivi dan wajahnya terlihat pucat, "Untuk apa kamu membeli perhiasan sebanyak ini? Apakah kamu ingin menghabiskan harta keluarga Sun? Sepertinya kamu ingin menentangku ya."

Vivi merasa sedikit panik dan dia segera menggelengkan kepalanya: "Tante, bukan aku yang membeli perhiasan ini. Kakakku, kakakku lah yang membeli perhiasan ini untukku sebagai hadiah pernikahan..."

Penjual perhiasan yang berdiri di sisi lain pun berkata: "Benar, nuonya, semua perhiasan ini diberi oleh kakaknya dan seluruh perhiasan ini seharga 6M. Kami semua merasa begitu kagum padanya."

Ketika membahas hal tentang David, wajah Vivi terlihat memerah dan dia merasa terharu akan semua hal ini.

"Kakakmu? Oh, aku mengingatnya. Apakah kakakmu itu bernama David yang juga merupakan anak yang diangkat oleh keluarga Zhou? Aku juga pernah mendengar kalau kalian dulunya merupakan sepasang kekasih?"

Maria meliriknya dan melihat ekspresi wajahnya yang tersipu malu itu. Dia lalu tersenyum dingin dan berkata: "Kenapa? Apakah kamu ingin menyelingkuhi Justin?"

Ekspresi wajah Justin saat ini terlihat begitu seram. Sejak awal, dirinya sudah mencurigai hubungan diantara David dan juga Vivi. Setelah melihat semua ini, bagaimana mungkin dirinya tidak merasa marah?

"Bukan...." jelas Vivi dengan panik.

"Bukan? Cepatlah lepaskan semua perhiasan itu!" kata Maria sambil menunjuk ke arah perhiasan itu. Tatapannya begitu penuh akan rasa serakah: "Bukankah kamu berkata kalau ini adalah hadiah pernikahan dari kakakmu? Kalau begitu, kamu juga harus menyerahkan semua perhiasan itu kepada kami dan biarkan kami yang menyimpannya."

Seluruh perhiasan ini merupakan perhiasan yang sangat mahal. Bahkan Maria sendiri juga hanya memiliki beberapa dari seluruh perhiasan ini.

Bukankah sangat disayangkan kalau perhiasan mahal seperti ini diberikan kepada wanita seperti Vivi?

Vivi menggigit bibirnya sendiri dan menatap ke arah kalung yang ada pada lehernya dengan perasaan yang sedih.

Kalung ini tidak hanya merupakan perhiasan yang mahal, ini juga merupakan hadiah dari David untuknya. Kalung ini sangatlah berarti baginya.

Dia pun memberanikan diri untuk berkata: "Tante, aku tidak akan memberinya padamu. Ini adalah pemberian dari......"

"Piak!"

Maria langsung menampar wajah Vivi dan terlihat bekas telapak tangan berwarna merah pada wajahnya yang putih mulus itu.

"Brengsek, kamu terus mengungkit kakakmu, apakah kamu masih menganggap penting Justin? Apakah kamu masih tahu malu?"

Maria mengerutkan keningnya dan kembali berkata dengan penuh amarah: "Kamu memakai perhiasan yang diberikan oleh pria lain pada acara pernikahanmu nanti? Kenapa kamu begitu brengsek dan tidak tahu malu?!"

"Vivi."

Saat ini, Justin pun menghampirinya dan berkata dengan suara yang pelan: "Alangkah baiknya jika kamu mendengar perkataan ibu untuk mengembalikan semua perhiasan itu."

"Ibu melakukan semua ini juga demi kebaikan kita. Dia hanya membantu kita untuk menyimpan perhiasan ini. Kamu tidak perlu bersikap seperti ini juga."

Vivi memegang bagian wajahnya yang memerah itu sambil meneteskan air matanya. Saat ini, dia merasa begitu sakit hati dan hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Hm, orang yang tidak sadar diri jika tidak dipukul." Maria menepuk tangannya dan menatap ke arah penjual perhiasan itu sambil berkata: "Pergi dan bungkuslah semua perhiasan ini untukku."

Dia juga melepaskan kalung yang ada pada leher Vivi itu, lalu mengenakannya pada lehernya sendiri. Dia pun berdiri di depan kaca sambil memamerkan kalungnya yang berkilau itu.

Kedua tante Justin pun memujinya: "Kakak, kamu sangat cantik ketika memakai perhiasan seperti ini. Kalung ini sepertinya didesain khusus untukmu."

"Benar kakak, pada acara pernikahan Justin nanti, kamu akan menjadi sorotan publik jika kamu mengenakan kalung ini."

Maria mulai merasa bangga dan dia dengan mudahnya mengambil semua perhiasan yang dibeli oleh David untuk Vivi. Dia merasa begitu senang ketika mencoba puluhan perhiasan itu.

Perhiasan mahal seperti ini memanglah cocok untuk wanita yang dewasa seperti dirinya.

Bagaimana mungkin wanita seperti Vivi juga layak mengenakan perhiasan seperti ini?

Seorang wanita yang berasal dari keluarga miskin sudah begitu beruntung karena bisa menikah dengan keturunan keluarga Sun. Kenapa dia masih ingin bersikap sesukanya?

"Mari pergi untuk membeli beberapa baju baru untuk dipasangkan dengan perhiasan baruku ini agar perhiasan ini tidak terlihat murahan."

Maria merasa begitu puas sambil menatap gelang giok yang ia kenakan pada tangannya. Mahar sebesar 6M yang diberikan oleh Rey kepadanya sudah cukup baginya untuk pergi berfoya-foya.

Vivi merasa begitu sakit hati akan semua hal ini. Bagaimana mungkin dirinya memiliki suasana hati yang cocok untuk terus berbelanja lagi. Dia pun pergi meninggalkan tempat ini.

Ekspresi wajah Justin terlihat begitu kacau dan dia pun berkata: "Ibu, bukankah sikap kita kepada Vivi sedikit keterlaluan?"

"Keterlaluan? Ini adalah peraturan. Apakah dia mengira menjadi seorang menantu di keluarga Sun adalah hal yang mudah? Hm, dia bahkan tidak sadar akan identitasnya sendiri." kata Maria dengan nada marah sambil mencoba salah satu pakaian.

"Jika memang seperti itu, kamu juga tidak seharusnya memukul dia. Kakaknya yang bernama David itu memiliki latar belakang yang sangat kuat. Bukan sembarangan orang bisa menganggunya." kata Justin dengan gugup.

Waktu itu, ketika di Jinsha Night Club, dia melihat jelas kemampuan asli David. Bahkan Jonathan juga bersikap begitu sopan padanya.

David juga pernah berkata kalau jika ada orang yang berani menindas Vivi, maka dia akan membuat orang itu merasakan apa yang dirasakan Vivi ratusan kali lipat. Hal ini membuat Justin mengeluarkan keringat dingin.

"Anakku, apa yang kamu takutkan? Ibu akan melindungimu!" Maria tersenyum dan kembali berkata dengan bangga: "Jujur saja, pernikahanmu kali ini juga akan dihadiri oleh kakekmu. Apakah kamu tahu, tidak ada satu pun orang di kota Jiangbei ini yang berani melakukan kesalahan padanya."

"Kakek?" kata Justin dengan senang.

Kakeknya yang bernama Leo Tang itu dulunya pernah menjabat posisi gurbernur di kota Jiangbei ini. Oleh karena itu, dia memiliki kekuasaan yang tidak dimiliki oleh orang biasa.

Meskipun Leon sudah pensiun selama beberapa tahun, namun keberadaannya masih begitu mempengaruhi kota Jiangbei ini. Dia juga mempunyai begitu banyak murid yang memiliki kedudukan penting di kota ini.

Tidak perlu jauh-jauh, walikota di kota Jiangling ini juga merupakan salah satu murid yang dibina langsung oleh Leon. Walikota ini juga tetap harus memanggilnya dengan sebutan ‘ketua’.

Leon adalah sosok yang sangat penting di daerah Jiangbei ini. Siapa yang berani melakukan kepadanya?

Justin merasa sedikit ragu: "Ibu, aku pernah mendengar kalau hubunganmu dengan kakek tidaklah begitu baik. Kalian bahkan sudah tidak berkomunikasi selama dua puluh tahun....

Kalau tidak, keluarga Sun pastilah bisa berdiri dengan tegak di kota Jiangling ini jika ada bantuan dari Leon. Keluarga Sun setidaknya juga bisa menjadi salah satu dari 10 keluarga terkaya di kota ini dan tidak mungkin seperti sekarang ini, antara ada dan tiada.

"Benar, dulunya ibu tidak bersikap dewasa dan sering bertengkar dengan kakekmu. Kami pun memutuskan hubungan keluarga diantara kami lalu menikah dengan ayahmu. Setelah masuk di keluarga Sun, kami tidak memiliki peluang untuk berkembang karena kami harus menghormati pamanmu yang sombong itu."

Maria menghela napas dan berkata: "Namun sekarang kakekmu sudah tua dan dia hanya memiliki seorang putri saja. Kami tentunya akan berdamai dan kembali bersatu."

"Pada hari pernikahanmu nanti, dia akan datang untuk membuatmu bangga. Anakku, mulai dari saat ini, Keluarga Sun sudah bisa berdiri dengan tegak di kota Jiangbei ini. Apakah kamu tahu akan hal ini?"

Justin merasa begitu senang dan bangga akan hal ini.

Benar, dengan adanya bantuan dari sang kakek, David tidak ada lagi apa-apanya!!

Justin memejamkan matanya dan dia merasa masa depannya menjadi begitu cerah.

Pikirannya sudahlah melayang.....

Jika kakeknya hadir di acara pernikahannya, maka dia pastilah akan dikagumi oleh begitu banyak orang....

Rey, Vivi dan semua anggota keluarganya pastilah akan sangat berterimakasih kepada dirinya. Termasuk juga David yang nantinya pastilah akan melarikan diri karena merasa ketakutan.

"David, oh David, dunia yang kamu lihat belum begitu luas....."

"Kenapa rupanya kalau kamu memiliki uang? Kenapa rupanya kalau kamu bisa membuat Jonathan tunduk padamu? Di kota Jiangbei ini, Kakekku adalah segalanya!!" Justin memejamkan matanya dan kembali berkata:

"Tiga hari ke depan adalah hari penikahan aku dan Vivi. Aku tidak bisa membayangkan ekspresi apa yang akan David tunjukkan ketika datang menghadiri acara pernikahanku nanti."

"Aku menantikannya!"

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu