Kisah Si Dewa Perang - Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
"Orang tuamu ingin bertemu aku?"
Biarpun David Chu seorang Dewa Militer yang berpengalaman di medan pertempuran, Menghadapi masalah "bertemu orang tua" seperti ini, ia merasa sedikit gugup dan sesak.
Apalagi, dia pernah mendengar Bella menyebutkan bahwa dalam lima tahun terakhir, Karin Yun dan orang tuanya tidak memiliki hubungan yang baik, dan hanya bertemu beberapa kali sepanjang tahun.
Ini adalah kesempatan untuk meredakan hubungan mereka.
Karin Yun mengangguk, wajahnya yang cantik memerah, dan berkata dengan malu-malu: "Orang tua aku tahu tentang apa yang terjadi di vila Keluarga Yun tadi malam, orang tua aku mengetahui bahwa aku mengumumkan kamu adalah pacar baru aku, jadi, mereka barusan menelepon mengatakan ingin mengajak kamu ke rumah aku untuk makan bersama— "
“Utamanya untuk ucapkan terima kasih, terima kasih telah melindungi aku di vila Keluarga Yun tadi malam, dan menjagaku sepanjang malam.” Mata indah Karin Yun bersinar, dan sentuhan kehangatan mengalir dari hatinya.
Karena kehamilannya sebelum menikah dan melahirkan Bella, ia pun berselisih dengan kedua orangtuanya. Mereka sudah bertahun-tahun saling jual mahal dan tidak banyak komunikasi, namun dari masaah hari ini, ternyata orang tua masih peduli pada dirinya.
Dia mengharapkan dan juga malu di dalam hatinya, menatap David Chu dengan polos, dan berkata dengan tenang, "Kamu, jika tidak leluasa, lupakan saja--"
Menurutnya, terlalu sulit bagi David Chu untuk berpura-pura menjadi ayah Bella dan kekasih dirinya.
"Tatapanmu seperti ini, siapa yang bisa menolaknya."
David Chu tersenyum ringan: "Tentu saja, aku harus pergi. Bagaimana bisa tidak mendengarkan perintah ayah mertua dan ibu mertua."
Karin Yun mendengus manja, dan menatap kosong pada David Chu, "Jangan sok dekat. Kita hanya berpura-pura, berpura-pura, mengerti!"
Dia masih sangat bahagia di hatinya, dan senyum di pipinya tidak kunjung hilang.
"Baiklah. Kita akan berada di sana besok siang." David Chu membuka teleponnya dan bertanya: "Ya, aku tidak tahu hobi orang tua kamu. Saat pertama kali bertemu, harus menyiapkan beberapa hadiah."
"Tidak perlu terlalu merepotkan, dan, selain itu, ibuku lebih pemilih—"
Karin Yun agak malu, katanya dengan tanpa daya: "Tapi aku ayah sangat santai, dia biasanya suka minum sedikit anggur, terutama anggur tua, kamu cukup bawa dua botol anggur."
"Oke, jangan khawatir."
David Chu sudah mengambil keputusan, sepertinya dia ingin menyumbangkan koleksi "West Wind Lie" untuk ayah mertuanya.
Keesokan paginya, David Chu mengirim Bella ke taman kanak-kanak, mengemasi barang-barangnya, membeli beberapa buah, dan bergegas ke rumah ayah mertuanya bersama Karin Yun.
Karin Yun hari ini mengenakan rok panjang ketat biru muda, yang membentuk lekuk tubuhnya dengan sempurna, kaki giok putih pada sepasang sepatu kets, dan gaya rambut sederhana. Rambut panjang secara alami tersebar di pundak, seperti adik perempuan tetangga, murni dan jelita mengetarkan jiwa.
Itu adalah bunga sekolah polos yang keluar dari kampus universitas Siapa yang menyangka bahwa dia adalah ibu dari seorang anak berusia lima tahun?
David Chu tidak dapat menahan perasaan bahwa tidak peduli berapa usia seorang wanita, dia akan selalu menjadi anak-anak di depan orang tuanya.
Ia sendiri tetap berpenampilan sederhana seperti biasa, menyegarkan dan nyaman. Bukan karena ia tidak terlalu memperhatikan pakaian, melainkan orang yang telah mencapai posisi David Chu, yang disebut "rumah mewah, mobil mewah, dan merek terkenal" yang melambangkan jati diri ibarat anak-anak bermain rumah-rumahan, sangat naif.
Bila memang berilmu maka otomatis akan terpancarkan kharisma dari diri sendiri. Dengan kekuatan besar di tangannya, mengapa membutuhkan benda luar untuk memicu identitas?
"David Chu, lingkungan tidak jauh di depan adalah rumah orang tua aku."
Tak lama kemudian, David Chu dan Karin Yun datang ke sebuah rumah yang sangat biasa, yang tampak seperti pemukiman pada tahun 1980-an dan 1990-an. Dindingnya terkelupas, fasilitas sudah tua, dan lokasi lingkungan sangat terpencil.
"Sini?"
David Chu sedikit terkejut, ia telah melihat suasana megah rumah leluhur Keluarga Yun. Ia mengira bahwa orang tua Karin Yun, sebagai sesepuh Keluarga Yun, meskipun keluarganya tidak semewah rumah leluhur Keluarga Yun, setidaknya didekorasi dengan kemewahan level kedua.
Bagaimana bisa begitu miskin——
“Apakah ini tidak terduga?” Karin Yun melihat keraguan David Chu, dia mendesah pelan, dan berkata: “Kakekku memiliki tiga anak laki-laki. Paman besar adalah manajer umum Perusahaan Besar Yun, dan paman ketiga masuk militer. Awalnya, ayah aku juga adalah manajemen senior Perusahaan Besar Yun, memiliki kemampuan luar biasa dan latar belakang keluarga yang kaya—— "
“Tapi sepuluh tahun lalu, kecelakaan mobil membuatnya lumpuh, turun dari posisi tinggi dan kehilangan kedua kakinya. Sejak itu, dia harus mengundurkan diri dari semua posisi. Kontrak proyek di tangannya juga dibagi oleh paman dan lainnya, dan dia hanya bisa mengandalkan sedikit pembagian keuntungan dari saham perusahaan. Mobil, rumah, dan barang berharga semuanya dijual untuk perawatan medis, sehingga secara bertahap menjadi seperti ini."
David Chu mengangguk ketika dia mendengarnya, dan berkata dengan suara yang dalam: "Paman juga orang yang menderita. Sulit membayangkan rasa sakit seperti itu ketika dia menderita pukulan seperti itu di masa jayanya."
Karin Yun mengangguk sedih, dan berkata, "David Chu, jangan menyebutkan ini di depan Ayah aku, aku tidak ingin dia bersedih."
“Oke, Istri.” David Chu mengangguk, menyebutnya sebagaimana mestinya.
Wajah cantik Karin Yun langsung memerah, dan dia mendengus, "Siapa, siapa istri kamu? Ih, tidak tahu malu."
David Chu malah berkata dengan masuk akal, "Di depan orang tua kamu, tentu saja aktingnya harus lengkap. Mungkinkah kamu ingin mereka melihat kita berpura-pura?"
"Lalu mereka punya lebih banyak alasan untuk memaksa kamu menikah."
Karin Yun mengangguk sambil berpikir, seolah itu masuk akal.
"Jadi, mulai sekarang, harus menghayati." David Chu terkekeh, melihat wajahnya yang pemalu dan cantik, "Cepat, coba panggil suami."
Dia harus mengakui bahwa setelah bertemu Karin Yun, wajahnya menjadi lebih tebal.
Apakah ini kekuatan cinta?
Karin Yun menatap David Chu dengan marah untuk waktu yang lama sebelum dia tersipu, ragu-ragu, dan bergumam; "Su.. suami--"
"Aku tidak mendengar dengan jelas, kamu coba panggil lagi ..." David Chu masih belum selesai.
Tapi sedetik berikutnya, dia merasakan ekspresi pembunuh wanita di sampingnya, penuh bahaya.
Segera mengambil hadiah itu dengan tahu diri dan berlari dengan cepat--
Karin Yun merasa marah dan lucu, dan menghentakkan kakinya dengan marah, "Bajingan ini!"
Sepuluh menit kemudian, David Chu dan Karin Yun datang ke rumah ayah mertua dan ibu mertua mereka, sebuah rumah dengan dua kamar tidur berukuran sekitar 80 meter persegi. Meskipun dekorasi rumah sudah ketinggalan zaman, sangat berselera dan bergaya. Sekilas langsung terlihat ini berasal dari keluarga besar.
"Ayah ibu, aku pulang."
Karin Yun melihat semua yang dia kenal, matanya agak merah. Dia menarik David Chu ke samping dan memperkenalkan, "Ini pacarku, David Chu."
Memikirkan adegan ketika dia baru saja memanggil "suami", pipinya merona tak tertahankan. Setelah berpikir untuk waktu yang lama, dia masih tidak bisa menerima panggilan yang ambigu dan membuat bulu kuduk berdiri ini.
Saat mencoba mempertahankan postur intim dengan David Chu, dia merasa tidak nyaman di dalam hatinya, dan berkata, jangan ketahuan!
Untungnya, David Chu memiliki kualitas psikologis yang sangat kuat.
“Apa kabar Paman, Bibi.” David Chu menyapa dengan sopan.
"Masuklah, David, kan? Sering mendengar Karin menyebut kamu, sungguh berbakat." Ayah Karin Yun, Andre Yun sedang duduk di kursi roda sambil membaca koran dan menyapa David Chu dengan antusias.
Dia memakai kacamata emas dan selimut di kursi rodanya. Dia memiliki temperamen yang sangat halus, tapi dia terlihat seperti profesor universitas yang lembut.
Ibu Karin Yun, Jovina Lee, sedang duduk di sofa dengan malas membalik-balik majalah barang mewah, dan melihat David Chu dan Karin Yun masuk, dia tidak bereaksi sama sekali, hanya 'um' sederhana.
Dia berusia awal empat puluhan tahun ini, tubuhnya terawat dengan baik, pesonanya masih ada, dan profil wajahnya 50%-60% mirip dengan Karin Yun, tetapi matanya sedikit lebih kotaan dan lihai.
Begitu David Chu memasuki pintu, Jovina Lee menilai ke arah pacar putrinya dengan sudut matanya, badannya penuh dengan barang kaki lima, totalnya mungkin tidak mencapai satu juta, pergelangan tangannya kosong, apalagi tidak ada kunci mobil 'BMW' atau 'Benz' di pinggangnya.
Anak ini tipikal orang miskin.
Bukankah akan rugi sekali jika putrinya menikah dengan orang semacam ini?
“Bu, ini buah yang dibelikan David Chu untukmu. Ini semua kesukaanmu.” Karin Yun melihat bahwa wajah ibunya tidak bagus, maka dia segera mengambil hadiah dari David Chu dan berkata, “Dan anggur ini, Ayah, Ini dibuat oleh David Chu sendiri."
“Oh, David, kamu sangat sopan, sungguh merepotkan.” Andre Yun memiliki senyum hangat di wajahnya, dan dia menyukai David Chu, calon menantu.
Dan Jovina Lee melirik sekilas apa yang disebut 'hadiah' dari David Chu, dan melambaikan tangannya dengan tidak sabar, berkata:
"Cari saja satu sudut untuk taruh, nanti berikan kepada anjing dan kucing liar di komunitas pada sore hari."
Bagaimanapun, dia juga istri dari Keluarga Yun yang kaya. Dulu, dia hidup berkecukupan dan mewah, sehingga memiliki penglihatan yang bagus. Minuman dan buah-buahan David Chu dikemas kasar, dan bukan merupakan makanan organik impor, kemungkinan besar adalah warung lokal.
Hanya barang rongsokan ini, apakah tidak malu membawanya ke rumah?
King Li, Tuan Muda Besar Li, setiap kali datang ke sini selalu membawa barang impor dari Eropa dan Amerika Serikat, merek terbesar di dunia, bernilai puluhan ribu, itu baru disebut hadiah!
Dia menggelengkan kepalanya dan menghela nafas dengan sangat kecewa:
Orang miskin ini, bagaimana bisa dibandingkan dengan menantu kaya dari Keluarga Li——
Novel Terkait
Unlimited Love
Ester GohThe Gravity between Us
Vella PinkyWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiCinta Yang Terlarang
MinnieAku bukan menantu sampah
Stiw boyKembali Dari Kematian
Yeon KyeongKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah