Kisah Si Dewa Perang - Bab 69 Undangan Justin Sun
"Ayah, hati angsa itu sangat gemuk, untuk kamu makan."
"Putriku pintar, makan banyakan lobster, suplemen protein, semakin tumbuh semakin cantik——"
"Terima kasih, Ayah, hehe, hidangan semua ini sangat banyak, kita tidak bisa memakannya semua."
"Buanglah jika tidak bisa memakannya, besok ayah membuatkanmu yang baru besok lagi."
Di ruang tamu, Karin Yun mengangkat telinganya, mendengar semua kutipan "tidak tau malu, tidak ada batasnya" dari ayah dan putrinya, membuat perutnya yang lapar sepanjang hari, mulai berbunyi memanggil.
"Heng, apa hebatnya, makan mie instan juga sama bisa kenyang, aku juga tidak menginginkan makanan yang dikirim Violet Smith itu."
Karin Yun dengan sombong mengerutkan bibir, mengambil mie instan yang baru diseduh, dalam mie yang putih pucat, hanya ada sedikit daun bawang cincang dan wortel yang seperti pewarna saja, serta mengunakan kaca pembesar baru bisa menemukan beberapa butiran daging sapi, yang disebut 'telur' barang yang tidak tau namanya.
"Dasar, ini juga terlalu pelit, bilangnya potongan daging sapi yang besar, mana telur rebus utuh? Pedaganglicik!"
Ini dengan makan malam Prancis di sebelah, benar-benar perbandingan besar yang sangatlah jelas.
Karin Yun sedikit merasa tertekan, baruan selesai menikmati hidangan Prancis terbaiknya, mana bisa menelan mie instan murah seperti ini.
Baru saja makan beberapa suap, perut kecilnya langsung membuat protes yang keras.
Karin Yun tiba-tiba sedikit menyesal, keputusan sendiri, mie instan itu tidak harum sama sekali.
Dia merasa sedih dirugikan, melirik ke dapur dengan penuh rasa iri, kemudian, telah melihat sepasang ayah dan putrinya itu, membuat orang sangat marah, sebuah adegan yang sangat menjengkelkan!
"Mereka, ternyata mengunakan daging Wagyu menusuk daging, jadi sate maka? Lobster Boston, hanya makan ekor lobster? Kue kecil hanya makan sesuap langsung buang? Bella apa yang dia lakukan, itu ceri Chili favoritnya, dia kadikan sebagai marmer dan memainkannya? "
Kedua orang itu, ada mempertimbangkan perasaan dirinya?
Hati kecil Karin Yun segera hancur berkeping-keping di lantai.
Hatinya meneteskan darah, penuh dengan puncak kemarahan yang naik dan turun, mengertakkan giginya:
"Sengaja, mereka pasti sengaja, membuatku kesal——"
Karin Yun memegang garpu kecil, membuat beberapa lubang di gelas mie instan dengan marah, seolah-olah itu adalah David Chu saja.
Di dapur sebelah, David Chu dari tadi sudah menyapu pandangannya, melihat dengan jelas berbagai ekspresi Karin Yun di ruang tamu, mulutnya memunculkan sebuah senyuman bangga.
Pelit, apa masih tidak bisa menyembuhkan cemburu kecilmu itu?
Membuatmu lapar beberapa kali, tidak akan mencari masalah lagi, bermain-main amarahnya.
"Ding dong——"
Tepat pada saat itu, sebuah panggilan telepon asing menelepon kemari, David Chu sedikit ragu-ragu, tetapi masih mengangkat teleponnya.
"Halo, David Chu bukan, aku Justin Sun, tunangannya Vivi Zhou."
Telepon di selah satu lagi, terdengar suara Justin Sun yang percaya diri, sepertinya sengaja membuat David Chu marah, menyatakan identitasnya sebagai 'menantu Keluarga Zhou' saja, dia juga menambahkan satu kata dengan bangga.
"Ada urusan?"
David Chu berkata dengan tenang, terhadap Justin Sun itu, dia tidak terlalu tertarik.
"Tidak ada masalah besar, sudah lama tidak melihatmu, mengundangmu untuk keluar bermain, Jinsha Night Club, tempat yang berkelas atas di seluruh Kota Jiangling, yang datang semuanya adalah orang-orang muda yang berbakat dan terkenal di Kota Jiangling, ini adalah kesempatan besar untuk memperluas pergaulanmu. "
Justin Sun yang di sebelah situ bersikap sangat bangga, memamer terus.
"Tidak tertarik, tidak pergi."
David Chu pikir pun tidak memikirkannya, langsung menolaknya, allau mau mematikan teleponnya.
Aku dari awal sudah mendengar Rey Zhou bilang, bahwa seorang paman besar Justin Sun telah menaik pangkat, sekarang dia memamerkan kekuasaannya, pusat perhatiannya sedang berjalan lancar, sepanjang hari membawa sekelompok anak muda playboy bergenerasi orang kaya kedua bermain-main dan bermabuk-mabukan, membuat Vivi Zhou juga ikut bermain-main sepanjang hari.
Hari ini memanggil dirinya pergi kesitu, itu hanya ingin memperlihatkan dirinya sebentar ada seberapa bagus hidupnya sekarang, betapa hebatnya, dan kemudian memikirkan berbagai cara untuk 'menginjak dirinya' dengan kejam, mendapatkan kembali wajah yang hilang di pesta pertunangannya beberapa waktu yang lalu.
David Chu sudah melihat jelas semuanya, jadinya malas untuk bermain-main dengan sekumpulan anak kecil itu, dirinya di rumah punya istri dan anak yang menghangatkan, sangat nyaman.
“Kamu——”
"David Chu, apa maksudmu, kamu bagaimana pun juga adalah anak angkat dari keluarga Zhou, kakak laki-laki Vivi, tingkah kamu ini, sama sekali tidak menganggapnya sebagai keluarga." Justin Sun yang di sebelah situ agak kesel, dia dengan dingin bersenandung:
“Yang penting aku dan Vivi akan segera menikah, jika kamu tidak memberi wajah begitu lagi, kalau begitu kamu tidak perlu menghadiri pernikahan kamu juga, di saat itu tidak ada seorang pun Keluarga Zhou, sebisa mungkin membuat orang bergosip, dan melihat lelucon saja. "
Kening David Chu berkerut, berdiam.
Justin Sun tterhadapnya bisa dibilang boleh ada boleh tidak ada, tapi orang Keluarga Zhou terhadapnya, sangat berarti.
Jika benar-benar membiarkan Justin Sun mengembangkan api di depan Vivi Zhou, membuat dirinya dan Vivi Zhou mati pun tidak berkomunikasi lagi, bukankah itu akan membuat dingin sepasang hati Rey Zhou dan istrinya.
"Baik, aku pergi." David Chu berkata.
"Ini baru betul, aku akan mengirimkan alamatnya, haha." Justin Sun tertawa puas di sebelah situ, tertawa sambil berkata: "Ngomong-ngomong, kamu masih single tidak sekarang, ingatlah berdandan modis sedikit, ada banyak wanita cantik di sini, mungkin ada orang matanya tidak bagus, bisa menyukaimu."
David Chu mematikan telepon, ujung mulutnya keluar sebuah senyuman menghina.
Ingin membodohi dirinya? Hehe, tidak sesederhana itu.
Rey Zhou terus mencurahkan keluhan pada dirinya sendiri, berharap dirinya bisa membujuk Vivi Zhou, menjauh pria playboy seperti Justin Sun itu, jangan bermain-main dengannya lagi.
Kebetulan, hari ini adalah kesempatan, melihat bagaimana Justin Sun mempermalukan dirinya sendiri, menunjukkan keasliannya, juga membiarkan Vivi Zhou melihat dengan jelas, sifat tunangannya yang sebenarnya, apa sepadan dia menyerahkan seumur hidupnya.
Pandangan David Chu sedang mengamati, kebetulan melihat Karin Yun yang sedang makan mie instan di ruang tamu dengan marah, dia segera memiliki satu ide: "Karin, bantu aku, bagaimana?"
"Ngapain?" Karin Yun memelototi David Chu dengan marah, berkata dengan marah: "Lagi makan, tidak ada waktu!"
"Sudah, jangan makan lagi, makananmu sudah aku sisakan." David Chu mengambil mie instan, memanggil sekali Bella.
Gadis kecil segera meletakkan kotak bekal berisi makanan lezat dengan tersenyum, di atasnya telah dipenuhi dengan makanan yang enak, itu sengaja disisakan oleh David Chu untuk Karin Yun.
"Hehe, Ibu, barusan kami berakting membohongimu, sebenarnya ayah selalu mengisimu di hatinya, sengaja menyisakannya untukmu."
"Dasar bocah, begitu banyak ide aneh."
Karin Yun bersuara centil, tiba-tiba, merasa dalam hatinya hangat, agak tersentuh.
Dia mengambil pergi kotak makan, mengerutkan bibirnya dengan sombong, berkata: "Ini kamu yang memohon padaku, aku baru makan, aku ini memberimu wajah."
"Ya ya ya, apa yang kamu katakan semuanya benar." David Chu mengangguk dengan tak berdaya, lalu berkata:
"Tunggu sebentar, aku ada sebuah perkumpulan pesta, jadi aku ingin mengajakmu pergi bersamaku, menjadi pendampingku, bagaimana?"
Tempat seperti begitu, membawa Karin Yun wanita yang sangat cantik seperti itu, pasti akan membuat Justin Sun dan yang sekumpulan orang terdiam, semuanya melotot matanya.
Selain itu, David Chu juga berharap, bisa memiliki waktu berduaan dengan Karin Yun, memperkuat perasaannya, agar dia bisa menerima dirinya secepat mungkin, mengatakan identitas dirinya yang sebenarnya.
"Pendamping wanita?"
Mata indah Karin Yun berbinar, sedikit diam-diam senang dan menantikannya di dalam hati, Di permukaan malah mendengus dingin: "Mengapa kamu tidak membiarkan Violet Smith pergi denganmu? Dia muda dan juga cantik, juga adalah cewek cantik di negara barat, membawanya keluar sangat punya wajah."
David Chu benar-benar tidak berdaya, cemburu kecil ini, mulai lagi.
Namun Bella yang di samping mulai membantu, menambah-nambahkan: "Aduh, ibu, kamu pergi saja dengan ayah, Kak Violet Smith mana ada secantik kamu, mana ada selembut dan berbudi luhur seperti kamu, kamu berdiri bersama ayahmu, begitu lihat adalah pasangan yang sangat cocok, terbawaan lahir."
Karin Yun menyeringai, menunjuk dahi putrinya dengan centil, "Dasar bocah kecil."
"Kalau begitu aku harus memikirkannya."
Kemudian dia merasa puas, menepuk tangan, segera naik ke atas.
David Chu terkejut: "Sebenarnya kamu pergi atau tidak?"
"Bodoh, apa aku tidak perlu ganti pakaian!" Karin Yun memberi pandangan sinis dengan marah, wajah cantiknya sedikit kemerahan, lanjut menaiki tangga.
David Chu tampaknya berpikiran jernih, puas dengan senyuman.
"Yi? Bella, apa yang kamu lakukan?"
David Chu menoleh, malah menyadari Gadis kecil sedang menundukkan kepala, tangan kecilnya menggambar salib di depan perutnya yang gemuk, membisikkan sesuatu.
"Bella baru saja berbohong, berdoa semoga kakek Tuhan tidak mendengarnya, jangan menggunakan petir menyetrum Bella——“
"Kebohongan apa?"
"Aku bilang, ibu lebih cantik, lebih lembut dan berbudi luhur daripada Kak Violet Smith."
“.....”
Novel Terkait
Awesome Guy
RobinPerjalanan Selingkuh
LindaMeet By Chance
Lena TanSi Menantu Dokter
Hendy ZhangCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinEternal Love
Regina WangHei Gadis jangan Lari
SandrakoDoctor Stranger
Kevin WongKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah