Kisah Si Dewa Perang - Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
Violet Smith memahami bahwa orang yang menarik dirinya dari reruntuhan Kuil, pahlawan yang berdasarkan kemampuannya sendiri meratakan seluruh dunia gelap barat ini, dan dirinya sendiri, tidak pernah menjadi orang di dunia yang sama.
Dia juga tahu bahwa di hati Tuannya, dia hanya diperlakukan sebagai adik perempuan.
Tetapi ketika dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, pria yang diimpikannya setiap malam itu akhirnya menikah dan berdiri di depannya bersama keluarganya.
Dia tetap tidak bisa menahannya, kesedihan dan kekecewaannya, seperti pasang surut, naik turun——
"Kakak, kamu sangat cantik."
Melihat Violet Smith sedang dalam mood yang buruk, Bella mengedipkan mata cerdasnya yang besar dan berjalan ke Violet Smith dengan senyum manis: "Rambut pirang dan mata birumu terlihat seperti Putri Salju."
Bella yang cerdas membuat Violet Smith tersenyum. Dia mengusap kepala anak itu, berlutut dan berkata, "Kalau begitu Kakak akan membawamu untuk melihat Putri Salju yang asli, oke?"
"Benarkah? Kakak sangat baik, Bella mencintaimu."
Gadis kecil itu selalu menjadi sumber kebahagiaan bagi semua orang, dalam beberapa kata saja dia sudah bisa membuat Violet Smith tertawa dan bahkan sedikit jatuh cinta pada si kecil ini.
David Chu juga tersenyum, diam-diam menyaksikan pemandangan hangat di depannya.
Karin Yun malah menggigit bibir merahnya, matanya yang indah terlihat sedikit rumit--
Entah kenapa, saat melihat Violet Smith dan David Chu bersama, dia merasakan perasaan tidak nyaman di hatinya yang tak terkatakan.
Apalagi, ketika melihat Bella terus-menerus bersenang-senang dan tertawa bersamanya, hal itu membuat hatinya tertekan.
Seolah-olah mereka bertiga adalah sekeluarga, keluarga yang bahagia, dan dirinya hanyalah orang luar!
“Bella, ayah dan kakak sudah bertahun-tahun tidak bertemu satu sama lain, jadi biarkan mereka mengobrol dulu.” Karin Yun menarik napas dalam-dalam dan merasa bahwa dia harus tenang. Dia melambaikan tangannya dan berkata:
"Kemarilah, ibu akan mengajakmu bermain."
Dengan enggan Bella berkata, "Tapi, tapi kakak berkata, akan membawaku menemui Putri Salju—"
Alis Karin Yun bertumpuk jadi satu, dia melambaikan tangannya lagi: "Kemarilah."
Bella mencibirkan mulutnya sedikit, lalu berjalan dengan kepala menunduk dan sedikit enggan. Violet Smith tersenyum dan berjanji untuk memberikan si kecil satu set mainan Putri Salju terbaik, barulah si kecil tersenyum.
“Kalian ngobrol dulu, aku akan membawa Bella ke sana untuk melihat-lihat.” Karin Yun tersenyum pada Violet Smith, lalu berjalan pergi dengan Bella.
Sepanjang jalan, hati Karin Yun kacau dan bingung——
Dia juga tahu bahwa David Chu adalah penyelamat Violet Smith, mereka adalah teman lama, dan bahkan mereka berdua sudah saling kenal lebih lama dari dirinya.
Namun, ketika dia melihat Violet Smith dan David Chu sedang bersama, dia masih merasa aneh, seolah-olah barang kesayangannya diambil oleh orang lain, hatinya terasa kosong--
Tapi masalahnya, David Chu bukanlah siapanya dia, dia hanya 'ayah palsu' Bella, 'suami palsu' yang dia pekerjakan.
Dia harus memiliki kehidupannya sendiri, teman-teman lawan jenisnya, hak apa yang dia miliki untuk ikut campur?
'Apakah aku benar-benar menyukainya?'
Begitu pikiran ini keluar, Karin Yun terkejut, pipinya menjadi merah dan panas.
"Bu, wajahmu sangat merah." Pada saat ini, Bella mengedipkan mata besarnya dan tiba-tiba muncul perkataan, "Bu, apakah kamu cemburu melihat Kak Violet Smith dan Ayah bersama?"
Karin Yun langsung gugup, "Siapa yang cemburu, anak-anak tahu apa."
“Sangat mungkin.” Lio ikut menganalisis kejadian tersebut, menyentuh dagunya dengan tangan kecilnya dan berkata: “Kak Violet Smith sangat cantik, tubuhnya juga langsing, dan memiliki banyak uang. Kuncinya adalah seorang wanita Barat berambut pirang. Tidak ada seorang pria yang bisa menolak godaan ini!"
"Bingo, Kak Bella, aku sekarang punya cukup bukti untuk membuktikan bahwa pamanku selingkuh!" Lio menjentikkan jarinya, seolah-olah kerasukan Conan, matanya terlihat tegas.
“Ah, apa itu selingkuh?” Bella terlihat bingung.
"..."
Wajah Karin Yun penuh garis hitamdia memarahi mereka satu per satu.
"Pergi, pergi, anak-anak tahu apa, sana bermainlah."
Setelah mengusir dua anak kecil yang tidak berperasaan itu, Karin Yun masih tidak bisa menahan diri untuk berpikir liar, hatinya kusut dan pikirannya kacau.
Dia duduk di halaman dengan tangan putihnya menopang dagu, dan mendesah pelan: "Kalau tahu begini, akan lebih baik membiarkan Bella tinggal menjadi mata-mata untuk mengawasi mereka berdua."
Setelah itu, dia mendengus marah: "Dasar anak tidak berperasaan, terus memanggil 'Kak Violet Smith' dengan begitu mesranya, bahkan dengan ibunya pun tidak sedekat itu."
"Dia kan hanya beberapa tahun lebih muda dariku? Kakak apaan, dasar—"
"Dan bajingan David Chu, tadi melihat Violet Smith sampai 26 kali, aku dan Bella hanya 17 kali!"
Karin Yun bergumam masam, menyentuh wajah mulus dan putihnya, dan tiba-tiba kaget. Untuk pertama kalinya, dia merasa terancam:
Mungkinkah aku benar-benar sudah tua? Kehilangan pesona?
※※※※※※※※※※※※※※※
Saat ini, di bagian dalam Taman Bermain Happy Valley, di lantai atas gedung perkantoran, dalam kantor presiden direktur.
David Chu dan Violet Smith duduk di sofa kulit yang diterbangkan dari Italia, sedang memandang jauh keluar. Di luar jendela, ada banyak gedung tinggi dan perbukitan hijau, hampir setengah dari Kota Jiangling bisa terlihat semuanya.
Di sudut kantor, seorang lelaki tua yang teliti mengenakan tuksedo dengan rambut perak disisir dan berpakaian seperti kepala pelayan bangsawan Barat * berdiri di sana secara formal.
Hanya melihat David Chu, matanya penuh arogansi dan penghinaan, dan ada banyak kritik di hatinya.
Dia adalah Henry, pengurus keluarga Violet Smith*, dan wakil CEO Perusahaan Happy Valley. Dia bisa dibilang adalah sosok dengan kekuasaan 'di bawah satu orang, tapi di atas sepuluh ribu'.
Mereka yang duduk sejajar dengannya semuanya adalah para miliarder, tetapi sekarang, malah datang ke sini untuk melayani David Chu, seorang bocah berumur dua puluhan, dan menyajikan teh untuknya?
Benar-benar tidak tahu apa yang Nona* pikirkan.
“Orang dahulu berkata, 'Berdiri di puncak gunung, menghadap ke pegunungan dan gunung kecil.' Semakin tinggi kamu berdiri, semakin luas pandanganmu." David Chu melihat pemandangan di luar jendela dan berkata,"Di tempatmu ini hampir setengah dari Kota Jiangling bisa kelihatan, setiap hari di sini, tidak heran jika kamu bisa menciptakan kerajaan bisnis Happy Valley dengan nilai pasar US $ 200 miliar hanya dalam beberapa tahun."
Henry yang ada di samping terlihat bangga, kemampuan dan pencapaian Nona Violet Smith*, dilihat dari seluruh wilayah Barat, dia adalah pemimpin di langit, gadis kesayangan surga.
Violet Smith melambaikan tangannya dan berkata dengan hormat, "Tuanku, tidak peduli seberapa tinggi kita berdiri, dan tidak peduli seberapa jauh kita melihat, itu hanya Kota Jiangling yang seukuran telapak tangan ini."
"Sedangkan Tuanku, Anda telah lama menjadi naga yang terbang di langit, begitu gagah perkasa, seluruh dunia ada di bawah kakimu."
David Chu mengangkat cangkir tehnya dan mendesah dengan penuh emosi: "Terlalu kesepian kalau di ketinggian, lebih baik di dunia, dengan bau kembang api dan sentuhan manusia."
"Itu sebabnya Anda sengaja pensiun, menikah dan punya anak, dan menjalani kehidupan yang damai?"
Violet Smith melirik David Chu dengan tenang, nadanya suaranya sedikit sedih, dia berkata: "Selain itu, aku merasa istri Anda tampaknya tidak menyukaiku."
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyDark Love
Angel VeronicaPernikahan Kontrak
JennyDon't say goodbye
Dessy PutriCinta Seorang CEO Arogan
MedellineHidden Son-in-Law
Andy LeeMi Amor
TakashiKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah