Kisah Si Dewa Perang - Bab 36 Siapa Kamu!
Mata indah Karin Yun benar-benar tak menyangka, melihat Yunita Yun yang gila di depannya itu, orang ini telah lama dibutakan oleh kecemburuan, dan telah menjadi iblis ….
"Tapi siapa yang bisa menyangka, kamu orang yang sombong dan polos seperti peri di langit, bisa-bisanya nongkrong di bar, dan mempunyai anak dengan pria liar, hamil di luar nikah, benar-benar memalukan Keluarga Yun."
"Hari itu, kamu yang selalu sombong dan tidak pernah memohon pada orang dengan suara rendah, diusir dari rumah dan berlutut di depan pintu villa Keluarga Yun, memohon agar kami mengizinkanmu memberi susu pada anak haram yang baru lahir itu, dan membiarkannya hidup."
"Sikapmu yang begitu kasihan dan rendah hati pada saat itu, benar-benar tidak bisa dilupakan, dan jika dipikirkan lagi terasa sangat luar biasa sekali …."
Ketika Karin Yun menggigit bibirnya yang merah dan menundukkan kepala dengan diam, Yunita Yun menyipitkan kedua matanya, lalu menikmatinya dengan hati-hati, dia tersenyum puas:
"Yang lucu adalah demi melahirkan anak haram itu, kamu telah menghabiskan semua tabunganmu, kamu bahkan tidak dapat menjamin makan tiga kali seharimu, satu suap cadangan makanan pun tidak ada dalam tiga hari tiga malam, dari mana datangnya air susu, hahaha …."
"Tapi pada akhirnya, aku masih tetap menyelamatkannya dan membiarkan anak haram itu hidup."
Ada senyuman kejam di sudut mulutnya, dan dia tersenyum suram, berkata: "Itu bukan karena aku berhati lembut, dan peduli dengan hubungan darah, tapi aku ingin dia hidup, agar dia hidup tidak lebih baik dari kematian."
"Aku akan membiarkan dia melihat betapa kejamnya dunia ini, agar dia tahu betapa rendah dan tidak berdayanya dia, dan aku akan membiarkan dia perlahan-lahan menjadi gila dalam kesakitan dan kebencian, sampai kematian adalah pembebasan diri yang membahagiakan."
"Ini, adalah takdir hidupnya, dan akhir yang akan dia hadapi!"
Wajah Yunita Yun menunjukkan kegilaan dan berteriak kepada Karin Yun: "Hanya karena dia adalah putrimu, dia adalah benih dari kamu Karin Yun!"
"Hanya karena ini, dia tidak bisa dimaafkan, dan dia tidak akan menyesali kematiannya!"
Karin Yun tidak bisa menahan amarah dan penghinaan di dalam hatinya lagi, lalu dia bergegas menabrak Yunita Yun dengan marah, "Kamu ini wanita gila, iblis, aku akan bertarung denganmu!"
Tubuhnya yang lemah dan telah diterpa oleh hujan badai, kekuatan apa lagi yang masih ada di dirinya.
Sama sekali tidak mencapai sisi Yunita Yun, dan langsung didorong keluar oleh kedua pengawalnya, dia jatuh ke tanah dengan terbentur, begitu menyedihkan, dan matanya penuh dengan air mata penyesalan dan ketidakberdayaan.
"Ckckck, lihat bagaimana penampilanmu sekarang, betapa menyedihkan, dan sangat membuat orang senang …."
Yunita Yun berjongkok, ujung jarinya mengangkat dagu Karin Yun, dan matanya penuh dengan kegembiraan: "Kamu tidak akan pernah mengerti, betapa indah dan betapa menyenangkannya ketika kamu bisa menjatuhkan, mempermalukan, menginjak-nginjak dengan sembarangan orang yang seumur hidup kamu irikan dan yang selalu berada di atasmu itu .... "
Karin Yun menggertakkan giginya, dia menggunakan secercah kekuatan terakhirnya, lalu menampar wajah Yunita Yun.
Yang terakhir tiba-tiba mencibir: "Hari ini kamu datang untuk bertemu dengan Kakek karena pria liar yang baru menjalin hubungan denganmu kan? Namanya David Chu? Cepat pukul aku, dia hari ini pasti akan mati."
Lengan Karin Yun berhenti di udara, dan Yunita Yun semakin puas: "Sepertinya memang seperti itu, kamu tahu jelas sifat dan cara bertindaknya King Li, tetapi istri yang akan menikah dengannya malah diambil oleh seorang pria lain? Bahkan seorang pria normal juga tidak bisa menerima perselingkuhan ini."
"Terlebih lagi, King Li yang menganggap dirinya sebagai putra kaisar yang dibanggakan. Kamu hari ini datang karena ingin membiarkan Kakek mengeluarkan perintah untuk menyetujui pernikahan ini, dan jangan melibatkannya? Haha, benar-benar cinta yang besar, membuat orang iri."
Karin Yun menggertakkan giginya, matanya yang indah menatap Yunita Yun dengan marah, "Biarkan aku untuk pergi menemui Kakek."
"Ingin bertemu Kakek, boleh, mohon padaku."
Yunita Yun berdiri tegak, menunjuk Karin Yun dengan sombong, "Sama seperti yang kamu lakukan lima tahun lalu, berlutut dan mohon padaku."
Dia melihat dari atas, dengan senyum menghina dan bahagia, seperti ratu yang sesuka hati mengendalikan hidup dan mati orang lain.
Wajah para pengawal di sekelilingnya penuh dengan keceriaan dan kegembiraan, sungguh menyenangkan bisa melihat putri Keluarga Yun yang dulunya berada di atas, seperti seekor anak anjing yang tersesat berlutut di depan mereka, ini adalah sebuah kenikmatan yang begitu membahagiakan.
Bibi Zhao di samping berteriak kesakitan: "Nona, kamu tidak boleh berlutut, dia tidak akan membantumu, dia hanya mempermainkanmu saja …."
"Budak bangsat, bawa turun, dan pukul dia." Yunita Yun berteriak, dan beberapa pengawal langsung bergegas maju, meninju dan menendang Bibi Zhao.
"Jangan pukul lagi, kalian jangan pukul lagi."
Karin Yun khawatir dan gugup, lalu tiba-tiba berteriak keras: "Baik, aku berlutut!"
"Tapi kamu harus berjanji untuk membawaku menemui Kakek."
Tatapan Karin Yun bergetar, wajahnya yang pucat dan dingin tampak tenang sekali.
Hanya berlutut satu kali lagi saja, apa masalahnya ….
Dibandingkan dengan hidup David Chu, penghinaan ini tidak ada apa-apanya?
"Lihat bagaimana penampilanmu."
Yunita Yun melambaikan tangannya untuk menghentikan pemukulan yang dilakukan oleh para pengawalnya, dengan kedua tangan ditaruh di depan dada dan wajah yang sangat puas.
Dia bahkan mengeluarkan ponselnya, berniat untuk memotret momen indah ini, dan ingin terus-menerus mengenangnya, lalu menikmatinya dengan hati-hati, ini adalah sumber kebahagiaan terpenting di sisa hidupnya.
"Aku sudah siap, Nona besar Yun, kamu masih tidak cepat berlutut?"
Wajah Yunita Yun penuh dengan ejekan, dan para pengawal juga meraung sambil terkekeh, terus mengganggu, suara yang setajam pisau.
Karin merasa pikirannya kosong, tanpa sadar menutup matanya, dan ketika kakinya ditekuk, seluruh tubuhnya hampir tenggelam!
Senyum di sudut mulut Yunita Yun semakin bahagia, dan para pengawal di sekitar juga membuka mata mereka lebar-lebar, tidak ingin melewatkan satu menit atau satu detik pun.
Namun, ketika kaki Karin Yun berada dekat dengan tanah sekitar sepuluh sentimeter, tiba-tiba, ada sebuah gelombang kekuatan dan mendukungnya dari bawah, membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.
Ini, apa yang terjadi?
Mata Karin Yun membelalak karena terkejut.
"Karin Yun, pernahkah aku memberitahu padamu bahwa mulai sekarang, dengan adanya diriku, aku tidak akan membiarkanmu disakiti sedikit pun."
Di tengah hujan malam, tiba-tiba terdengar sebuah suara pria yang acuh tak acuh dan penuh wibawa, suara itu tidak keras, tapi jatuh ke telinga semua orang dengan sangat jelas.
Mata Karin Yun membelalak luar biasa, terkejut dan terharu.
Di kejauhan, David Chu melangkah maju dengan setelah hitam dan tubuh yang tegap.
Dia berjalan dengan sangat tenang, seperti berjalan di halaman yang santai, tetapi setiap kali dia melangkah, suasana di sekitarnya menjadi lebih tertekan, seperti udara pun ikut menjadi serius.
Seperti sebuah gunung menjulang tinggi yang bergolak dan perlahan turun dari langit.
Yang lebih aneh adalah tidak ada pelindung hujan di tubuhnya, tetapi dalam jarak setengah meter dari tubuhnya seperti terbentuk sebuah dinding gas alam, sehingga air hujan juga menjauhinya, seolah-olah alam pun ikut takut pada pria ini.
"David Chu, kamu, kamu baik-baik saja? Kenapa kamu datang ke sini." Karin Yun terkejut dan menyalahkan dirinya sendiri.
"Tidak apa-apa, semua masalah telah diselesaikan, jangan khawatir, mulai sekarang, tidak ada orang yang akan memaksamu melakukan apapun yang tidak kamu sukai." Wajah David Chu penuh kelembutan, lalu dia mengulurkan tangan untuk menghapus bekas air mata di pipi wanita itu yang dingin.
"Baik, baik." Kata Karin Yun dengan tersedak dan terharu, dia hanya merasakan kegelapan di depannya, lalu jatuh ke pelukan David Chu.
Dia terlalu kedinginan dan terlalu lelah, setelah kehujanan sepanjang malam, sebelumnya karena dia berusaha menguatkan diri saja.
Kedatangan David Chu tiba-tiba membuatnya merasa aman.
"Tidurlah."
David Chu menggendong wanita cantik itu di pelukannya, tangan kanan yang dilambaikan dengan sembarangan di atas kepalanya, dan pada saat ini sebuah dinding udara tak terlihat mulai terbentuk, hujan deras yang terus turun seolah menabrak ke sebuah payung yang kokoh, air hujan berhamburan dari kedua sisi, dan tidak ada air yang menetes masuk.
Seperti ada di dunia lain.
Seketika para pengawal Keluarga Yun langsung tercengang, dan saling memandang, tidak tahu metode iblis apa yang sedang digunakan ini.
Pada saat ini, David Chu mengangkat kepalanya, matanya menyapu Yunita Yun yang berada di samping, dengan tenang bertanya: "Tadi kamu sedang memaksanya untuk berlutut?"
Yunita Yun merasakan aura pembunuh yang tidak baik, tetapi mengingat status dirinya yang mulia dan latar belakang keluarganya yang bermartabat, dia masih membantah dan tertawa.
Dia menegakkan dadanya, mengangkat kepalanya dengan sombong, dan merasa dirinya tak tertandingi: "Kenapa kalau iya? Aku bisa menerima dia berlutut, itu adalah sebuah kehormatan untuk wanita jalang ini, Nona …."
Duar!
Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, David Chu menekan kelima jarinya dengan udara, dan Yunita Yun seperti ditarik oleh tangan besar yang tak terlihat, saat itu terdengar suara gemuruh, kedua lututnya berlutut di tanah, dan terdengar suara krek krek kakinya yang retak.
"Siapa kamu, bisa-bisanya membiarkan wanitaku berlutut untukmu?"
Sebelum Yunita Yun melolong ketakutan, lima jari David Chu dijatuhkan lagi, tubuh Yunita Yun langsung terbanting dan jatuh ke tanah, lalu seluruh tubuhnya masuk ke dalam rawa.
Seluruh tubuhnya penuh dengan lumpur dan begitu menyedihkan, seperti anjing yang tersesat.
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaSee You Next Time
Cherry BlossomHei Gadis jangan Lari
SandrakoMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCutie Mom
AlexiaKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah