Kisah Si Dewa Perang - Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
Jonathan Ma berlutut di tanah, kaget dengan keringat dingin di punggungnya, bahkan giginya terus bergetar.
Melihat David Chu yang tegak dan tinggi seperti gunung di depannya, dia panik sepanjang hari.
Dia yang mengira akan menyeberangi Kota Jiangling, ternyata tertutup dan penuh dengan kesulitan, dan bermasalah.
Latar belakang, kekuatan, dan kesombongan yang dia banggakan semuanya dihancurkan oleh pemuda di depannya, dan mereka runtuh dan tidak ada sampah yang tersisa!
Dia akhirnya mengerti hari ini, apa itu kekuatan yang besar, dan pengetahuan yang tidak ada habisnya.
"Tuan Chu, aku pantas mati, aku salah. Aku akan segera mengembalikan 1.000 hektar tanah komersial dan lebih dari 10 toko yang menghasilkan pendapatan sesuai dengan peraturan hukum kepada Tuan Zhou, dan aku bersedia menawarkan hadiah besar dan secara pribadi pergi ke rumah Zhou untuk meminta maaf.
Jonathan Ma melemparkan tubuhnya ke tanah, dan suaranya bergetar: "Hanya memohon, hanya memohon pada anda untuk membiarkanku hidup."
Orang-orang Four Seas Grup, semua tercengang saat ini, menjadi suasana yang dingin, seolah-olah mereka telah melihat hantu——
Tempat yang dapat mengejutkan semua orang, Ketua Four Seas Group yang terkenal, Jonathan Ma, bersikap begitu rendah hati kepada orang-orang, seperti seekor anjing?
Sulit untuk di percaya!
Hati Jonathan Ma memiliki perubahan besar, bisakah dia tidak takut, bisakah tidak takut sama sekali.
Pemuda di depannya, bisa membuat bisnis di Kota Jiangling, politik, dan militer menjadi satu dalam satu kalimat, dan langsung menghapus miliaran kekayaannya.
Bahkan, kalau ada seseorang yang kuat di ibukota provinsi, pemimpin yang kuat itu juga akan menyerah, lalu mengakhirinya dengan terburu-buru dan menjadi tahanan!
Melihat seluruh wilayah tenggara, bahkan jika melihat seluruh negeri, berapa banyak orang yang memiliki kemampuan untuk mencapai langit?
Ini hanyalah Dewa!
Jonathan Ma bersujud mengebrak tanah dengan kepalanya, berulang kali memohon belas kasihan——
"Tolong maafkan aku..."
Dan David Chu, yang sedang duduk di kursi bos yang nyaman, hanya melirik Jonathan Ma yang berlutut, dan dia dengan samar berkata:
"Permintaan maafmu, aku tidak menerimanya."
"Memaafkanmu atau tidaknya, adalah masalah yang akan di lakukan oleh Tuhan, dan tugasku, adalah mengirimmu untuk bertemu dengan Tuhan."
Ekspresi David Luo acuh tak acuh, dan moncong hitamnya menempel di kepala Jonathan Ma, membuatnya seperti tersambar petir.
"Aku, aku memiliki nilai, aku dapat membantu Anda! Aku dapat melakukan apa saja untuk Anda--" Jonathan Ma tidak putus asa, terus mengungkapkan dirinya dengan susah payah:
"Aku memiliki tiga ribu saudara di Four Seas Group, selama Anda membebaskan hidupku, aku bersedia melakukan sesuatu untukmu*."
Senyuman David Chu bahkan lebih menyenangkan, dia mengetuk meja dengan jijik:
"Membantuku? Apakah menurutmu, aku butuh bantuanmu, atau kamu memenuhi syarat untuk membantuku?"
Jonathan Ma bingung sesaat.
Ya, pihak lain bisa menghancurkan keluarganya dalam sekejap, dan bahkan dewa besar di belakangnya bisa dijebloskan ke penjara sesuka hati.
Mengapa harus membutuhkan bantuannya——
'Trinkk trinkkk--'
Pada saat ini, bel hitung mundur dari jam alarm berbunyi, menusuk telinga dengam tajam, jatuh ke telinga Jonathan Ma, yang sama dengan seringai kematian.
"Sudah tiga menit, saatnya berangkat."
David Chu berdiri, dia melambaikan tangannya tanpa ekspresi, berbalik dan pergi, seolah-olah, itu sesederhana dengan meremas semut hingga mati.
"Ketua Ma, semoga perjalananmu menyenangkan."
Klik!
Andrew Luo menarik pistolnya, memasukkan peluru, dan moncongnya ke atas kepala Jonathan Ma.
Di mana staf Four Seas Group melihat pertempuran ini, mereka semua tercengang, kaki mereka melemah dan menggigil terus-menerus.
"Tuan Chu, jangan, jangan, lepaskan aku!"
Merasa datangnya kematian, Jonathan Ma tampak marah, dan berteriak dengan mata merah padam: "Aku Jonathan Ma akan menjadi budakmu nantinya, tidak, aku akan menjadi anjingmu, tolong biarkan aku pergi, biarkan aku pergi——"
Tubuh tegak David Chu tidak berhenti sejenak, melangkah maju, dengan acuh tak acuh melangkah keluar, hanya melambaikan tangannya dengan ringan!
Andrew Luo membanting pelatuknya-
Bungg!
Bungbungbung—
Enam peluru berturut-turut, semuanya ditembakkan, semua anggota Four Seas Group ketakutan, dan berteriak dengan sedih.
"Ahhh--"
Jonathan Ma ketakutan dan melolong seperti babi yang ingin di bunuh.
1 menit kemudian, dia terengah-engah, wajahnya pucat, perlahan dia membuka matanya, dan menangis dengan gembira: "Aku, aku, aku tidak mati, aku tidak mati!"
Enam tembakan itu, hanya mengenai lantai, dan tidak melukai sehelai rambutnya.
"Sampah."
Andrew Luo mengerutkan kening, mengabaikan perkataanya dan pergi, baru saja, David Chu memberinya isyarat memintanya untuk membiarkan Jonathan Ma untuk hidup.
Meskipun tidak tahu kenapa, tapi dia masih melakukanya.
Perintah ketua Long adalah surga.
Sebelum Jonathan Ma gembira, pada saat ini, suara cuek dan malas David Chu datang dari jauh dari koridor:
"Jonathan Ma, kamu potong tanganmu sendiri, pergi ke rumah ayah angkatku malam ini, bersujud untuk meminta maaf. Keluhan kita sudah beres."
Jonathan Ma mendengar ini, seolah-olah menerima amnesti, tidak hanya tidak menyalahkan, tetapi sangat gembira, berulang kali bersujud mengucapkan terima kasih:
"Terima kasih Tuan Chu, kebaikanya, Jonathan Ma tidak akan melupakanya!"
Kedua kakinya gemetar, dan cairan amis mengalir ke lantai, Pria galak di kota Jiangling ini, dan galak yang memiliki keahlian khusus, pada saat itu, ternyata karena ketakutan hingga membuang air kecil.!
Tetapi sebelum menunggunya berdiri, dia tiba-tiba mengeluarkan parang dari bawahannya, mengarahkannya ke tangan kanannya, dan memotongnya tanpa ragu-ragu!
psshh—
Ahhhhh—
Ada teriakan yang menyedihkan, darah terciprat!
"Bos!!!"
Kulit kepala sekelompok pria mati rasa, dan mereka bergegas ke atas lagi dan lagi——
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiMy Perfect Lady
AliciaI'm Rich Man
HartantoPredestined
CarlyMr Huo’s Sweetpie
EllyaSang Pendosa
DoniCinta Yang Tak Biasa
WenniePrecious Moment
Louise LeeKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah