Kisah Si Dewa Perang - Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
Keluarga David Chu bertiga masuk ke sebuah gedung komersial, dan mondar-mandir bersama Bella dan Karin Yun. Gadis Kecil penuh keingintahuan, meloncat-loncat seolah tertarik dengan segala macam hal baru.
Setelah berkeliling, tiba di toko pakaian wanita bermerek. Dekorasi toko sangat berkelas dan mewah. Pakaian glamornya memiliki daya tarik alami bagi wanita.
Karin Yun berhenti dan bolak balik melirik untuk waktu yang lama, matanya yang indah penuh dengan keinginan, dan dia ingin mencoba, tetapi melihat harga puluhan juta, membuatnya membatalkan niatnya.
“Karena kamu menyukainya, lihatlah,” kata David Chu lantang.
Tanpa sadar ia melirik baju Karin Yun, mengingat wanita ini sudah lama tidak menambahkan baju baru.
"Kamu gila? Untuk coba baju semahal itu, lebih dari dua puluh juta, itu gaji dua bulan aku—" Karin Yun melotot dengan marah.
David Chu tidak berbicara omong kosong, tidak perduli penolakan Karin Yun yang ketakutan, langsung mengandeng masuk Karin Yun dengan Bella.
“Tuan, Nyonya, selamat datang, ada yang bisa aku bantu?” Wanita pemandu belanja dengan temperamen yang baik menyambut dengan hangat dan sopan.
Panduan belanja dari toko kelas atas semacam ini semuanya berpendidikan, dan kebanyakan dari mereka sangat profesional. Seperti orang-orang sok "Kennedy Dreamland" hari itu, mereka adalah minoritas.
"Aku, aku——" Karin Yun sedikit malu dan rendah diri, merasa sedikit bingung untuk sementara waktu.
Tapi David Chu berkata dengan murah hati: "Hi, bantu istri aku memilih beberapa pakaian yang sesuai dengannya."
Bella melambaikan tangan kecilnya, "Yang terindah, aku ayah punya uang!"
Pemandu belanja wanita itu tersenyum dan mengangguk. Segera, dia memilih satu set model terbaru untuk Karin Yun. Karin Yun setengah didorong dan dibawa ke ruang pas.
Sepuluh menit kemudian, wanita yang baru diremajakan itu berjalan keluar perlahan-lahan.
Mata David Chu berbinar dan dia kagum dalam sekejap——
Gaun panjang berkerah rendah berwarna perak murni, dengan gaya desain cheongsam yang halus dan unik, sepenuhnya menonjolkan lekuk S yang mempesona dari seorang wanita. Bagian dadanya tinggi, pinggangnya lembut, bahan gaunnya jatuh dan terlihat alami. Kaki putih dengan sepatu hak tinggi menjulang——
Keanggunan Karin Yun sudah luar biasa, dan mempesona, sekarang dia mengenakan pakaian ini, seperti peri yang keluar dari dongeng, memukau penonton.
“Bagus, apakah bagus?” Karin Yun tersipu, matanya mengelak, sedikit malu dan sungkan, ini pertama kali mengenakan pakaian terbuka seperti itu di depan lawan jenis.
David Chu hanya mengangguk, "Bagus."
Karin Yun memelototi pria ini, Bella si gadis cerdik dengan mata besar yang berkedip berlari ke arah Karin Yun dengan ekspresi terkejut, dan bolak balik, "Kakak peri, kamu sangat cantik, siapa kamu? Ih? Dimana ibuku?"
"Aneh, ke mana ibuku pergi? Barusan dia jelas-jelas pergi ke kamar pas."
Semua orang di tempat itu terhibur oleh gadis kecil Bella, dan Karin Yun mendesah, malu dan senang di dalam hatinya.
“Benaran bagus?” Karin Yun mengedipkan mata indahnya, menatap David Chu, dan bertanya lagi.
Untuk beberapa alasan, dia secara tidak sadar peduli dengan perasaan David Chu.
"Bagus!"
David Chu mengangguk, lalu memilih beberapa setelan lagi, dan berkata kepada pemandu belanja: "Bantu dia mengenakan beberapa setelan ini, coba ya."
Karin Yun berkali-kali menolak, namun tak bisa menahan antusiasme David Chu dan Bella. Setelah didorong masuk ke ruang pas, ia mencoba tujuh atau delapan pasang baju bolak-balik.
Pakaian-pakaian ini memiliki gaya yang berbeda, baik murni dan indah, atau seksi menawan, atau setelan kerja yang cantik menawan, atau hangat dan romantis seperti gadis muda.
Bagaimanapun modelnya, Karin Yun selalu dapat menyesuaikan model dengan sempurna. Wanita cantik alami ini hanyalah rak pakaian alami. Bahkan tempat di mana dia berhenti, langsung menarik para gadis untuk membeli pakaian di sana, mendatangkan pelanggan tiga kali lipat lebih dari biasanya di toko ini.
David Chu juga puas memandangnya hari ini. Siapa bilang berjalan-jalan dengan istri di mall itu menyiksa? Penyiksaan seperti ini, dia rela datang sekali sehari.
"Pak, tubuh dan kharisma istrimu bagus banget, bisa cocok dengan semua jenis pakaian dengan sempurna. Kalau bukan karena brand image kami sudah terpilih, aku ingin mengundang istri kamu untuk mengiklankan pakaian kita."
Pemandu belanja itu penuh dengan kekaguman.
Karin Yun juga sedikit malu, tapi dia sedikit khawatir, dan berbisik di telinga David Chu: "Ini semua salahmu, aku mencoba banyak pakaian, tidak membeli satu pun, itu membuatku malu."
Dia melihat pakaian ini dan menemukan bahwa yang termurah harganya lebih dari enam puluh juta, tetapi dia tidak mampu membelinya.
"Siapa bilang tidak akan membeli satu pun?" Kata David Chu terkejut, dan dia melambaikan tangannya. "Bungkus semua yang dicoba barusan."
“Oke.” Pemandu belanja senang sekali, semua pakaian ini harganya ratusan juta, komisinya saja enam puluh juta!
"Kamu, kamu gila——" Karin Yun hampir mati keki gara-gara pria David Chu, dan tidak tahu harus tertawa atau menangis. "Begitu banyak uang, aku tidak bisa membayarnya, ini akan merusak kartu kredit aku."
“Tidak ada alasan bagi wanita untuk membayar, pesanan ini, aku yang bayar.” David Chu sangat bangga.
Dengan angkuh Bella pun berkata: "Betul, Ayah kaya. Seminggu yang lalu, Ayah membelikan taman bermain khusus untuk aku sebagai hadiah untuk aku."
Karin Yun menatap kosong pada putrinya, "Mengapa kamu tidak mengatakan bahwa dia membeli pesawat untuk Kamu?"
"Ide bagus. Beli pesawat besok, kapal pesiar lusa, dan roket tiga hari lagi—"
David Chu hanya terkekeh dan menyerahkan kartu bank di tengah amarah Karin Yun, baginya triliunan itu gerimis, apalagi ratusan juta.
"Kalian tidak perlu bertengkar, aku membayar pesanan ini untuk Bibi!"
Pada saat ini, ada suara anak kecil yang kekanak-kanakan, David Chu serta Karin Yun melihat ke belakang dengan heran.
Terlihat seorang anak laki-laki mengenakan setelan bermerek dan berkepala mirip harimau, berjalan masuk dengan gagah, mempelajari penampilan orang dewasa, dan berjalan masuk dengan lucu.
“Lio?” David Chu terkejut sejenak. Mengapa bocah ini datang.
Yang lebih mengejutkannya, beberapa pemandu belanja di toko melihatnya, segera meletakkan pekerjaan mereka, dan berlari ke sampingnya dengan hormat, "Tuan Muda Kecil, kenapa kamu turun?"
Bocah bau ini ternyata anak orang kaya, David Chu tertawa, menarik.
"Kedua paman dan bibi ini adalah teman baik aku. Kelak semua belanjaan mereka dikreditkan ke akun ayahku, mengerti?" Lio menginstruksikan dengan sikap dewasa, sekelompok manajer mengangguk berulang kali, tidak berani berpendapat sekecil apapun.
Karin Yun sedikit tercengang.
“Lio!” Pada saat ini, Bella berjalan mendekati dengan marah, dengan tangan di pinggul, mengkritik keras:
"Apa kamu sudah menyelesaikan PR? Curi-curi bermain lagi. Waktu sekolah dimulai, tidak bisa menyerahkan PR. Jangan harap aku menyalinnya untuk kamu. Huh."
Lio seketika menjadi tidak berdaya, dan dengan tertekan berkata: "Kak Bella, begitu banyak orang yang menonton, kamu setidaknya memberi aku sedikit muka dong--"
"Aduh, sakit, sakit, aku salah—"
Melihat dua anak kecil yang lucu ini, Karin Yun tidak bisa menahan perasaan geli. Dia menarik Bella dengan cepat, berjongkok, dan dengan rasa ingin tahu berkata: "Lio, mereka memanggil kamu Tuan Muda Kecil barusan, Mal ini milik kamu?"
“Bibi, kamu juga terlalu meremehkan keluarga Tang kami.” Lio mendengus bangga dan menepuk dadanya. “Sepanjang jalan ini, semuanya milik keluarga kami.”
"..." Karin Yun benar-benar tidak bisa berkata-kata.
Kemudian, dia terkejut untuk menutupi mulutnya: "Keluarga Tang, kamu dari keluarga Tang Kota Jiangling?!"
Novel Terkait
Menantu Hebat
Alwi GoTakdir Raja Perang
Brama aditioCinta Yang Dalam
Kim YongyiLove at First Sight
Laura VanessaKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah