Kisah Si Dewa Perang - Bab 35 Kecemburuan
Hujan angin terus berlangsung, di dalam Villa Yunding, seorang pelayan berpakaian seperti Ibu berlari keluar di tengah hujan.
"Nona, kenapa kamu masih berdiri di sini, hujan deras sekali, kamu bisa sakit, cepat pakai satu baju lagi."
Wanita itu berkata dengan sedih, dan buru-buru mengenakan mantel di bahu Karin Yun yang lembut.
Dia adalah mantan pengasuh Karin Yun, Bibi Zhao, dan salah satu dari sedikit orang di villa ini yang menyayangi Ibu dan anak itu.
Karin Yun langsung menggenggam jaket itu dengan erat, tangannya sudah sangat dingin oleh hujan, dan dia kedinginan.
"Bibi Zhao, terima kasih, apakah Kakek sudah setuju untuk bertemu denganku?" gigi Karin Yun bergetar, wajahnya yang cantik itu, tidak ada sedikit pun maksud untuk pergi.
Bibi Zhao sangat sedih, lalu ragu-ragu dan menghela napas: "Nona, untuk apa kamu begini. Kamu sendiri tahu bagaimana pikiran Tuan, hal yang telah dia putuskan, tidak akan bisa ditarik kembali, pernikahanmu dengan Keluarga Li tidak akan bisa dihentikan."
"Nona, lebih baik kamu cepat pulang, Tuan tidak akan bertemu denganmu. Hujan yang begitu deras, jika terjadi apa-apa padamu, bagaimana dengan Bella, dia telah kehilangan Ayahnya sejak kecil, apakah kamu tega melihatnya kehilangan Ibunya lagi?"
Kata-kata Bibi Zhao menyebabkan hati Karin Yun sangat sakit.
Tapi wajah David Chu yang tegas dan acuh tak acuh itu muncul di benaknya, membuatnya menggertakkan gigi dan berkata dengan teguh: "Jika aku pergi begitu saja, hati nuraniku akan tidak tenang seumur hidup."
"Kakek tidak mau bertemu denganku, kalau begitu aku akan terus berdiri di sini menunggunya, menunggu sampai dia mau bertemu denganku."
Dendamnya sendiri, bagaimana bisa membuat David Chu orang yang tidak bersalah ini, membalas dendam untuknya.
"Ini …."
Bibi Zhao juga tidak bisa berkata-kata, dan tidak tahu harus berkata apa lagi.
Dia sendiri tahu bagaimana kepribadian Nona-nya ini, di balik penampilannya yang lemah itu, ada hati besar yang tangguh dan kuat, dan dia tidak akan pernah menyerah dengan mudah jika dia tidak mencapai tujuannya.
Bibi Zhao sedikit ragu-ragu, lalu dia menggertakkan gigi dan berkata: "Baiklah, kalau begitu aku akan mempertaruhkan diriku yang tua ini, dan pergi untuk memohon pada Tuan, memintanya untuk bertemu denganmu."
"Bagaimanapun juga, aku telah melayani Tuan selama lebih dari dua puluh tahun, Tuan juga masih menjaga kami para orang tua ini dengan baik."
Karin Yun meraih tangan Bibi Zhao dengan erat, dan berulang kali mengucapkan terima kasih, "Bibi Zhao, terima kasih …."
"Nona, jangan berkata seperti itu, waktu itu ketika putraku yang tidak berguna itu mencuri uang Keluarga Yun untuk berjudi, jika bukan karena kamu yang baik hati telah membantu kami ini, kami Ibu dan anak mungkin sudah lama terbunuh …."
Suara Bibi Zhao tercekat dan sangat terharu, dia menyeka air mata dan berlari ke villa Keluarga Yun dengan cepat.
Kreek ….
Dan pada saat ini, pintu Keluarga Yun yang terus tertutup akhirnya dibuka.
Yang keluar adalah seorang wanita sombong yang mengenakan jas hujan Chanel dan sepatu hak tinggi yang bergaya dan elegan, dia berusia awal tiga puluhan, tidak peduli bentuk tubuh atau wajahnya, semua terawat dengan sangat baik, seperti gadis delapan belas atau sembilan belas tahun.
Hanya sepasang mata tipis dan panjang yang mengeluarkan aura garang dan kejam, yang membuat orang langsung mundur.
Di belakangnya ada tujuh atau delapan pengawal berbaju hitam, semuanya memegang payung untuknya, tidak peduli seberapa derasnya hujan di luar, tubuhnya bahkan tidak terkena setetes air hujan sedikit pun.
Ekspresi Karin Yun dan Bibi Zhao langsung berubah ketika mereka melihat wanita ini.
Putra tertua dan putri tertua dari Keluarga Yun, Nona besar Keluarga Yun, Yunita Yun, juga adalah orang yang paling tidak cocok dengan Karin Yun.
"Benar-benar drama cinta mendalam antara bos dan pelayan yang bagus, sangat menyentuh perasaan."
Sudut mulut Yunita Yun tersenyum dingin, matanya menyapu Bibi Zhao dengan tajam, dan suaranya jauh lebih dingin dibandingan angin dingin ini: "Bibi Zhao, kamu berani menentang perintah Keluarga Yun dan bertemu wanita jalang ini secara diam-diam, apakah kamu mencoba memancing aturan rumah Keluarga Yun?"
"Kamu, ingin mati?"
Beberapa pengawal di belakangnya juga bangkit berdiri, kebanyakan karena kurang tidak setuju, dan bersikap ingin bertarung.
Wajah Bibi Zhao berubah drastis dan panik, dia memohon dengan suara rendah: "Nona besar, aku, aku karena melihat Nona terus berada di luar di tengah hujan deras, jadi aku tidak tega …."
"Bahkan jika Tuan tidak ingin bertemu dengannya, tapi bagaimanapun juga dia adalah kerabat sedarah, juga tidak bisa melihatnya sakit karena hujan, iya kan?"
Yunita Yun mengangkat alisnya, lalu dia dengan tegas berteriak tidak senang: "Ikut campur, apapun yang dilakukan bos, apa perlu kamu seorang pelayan untuk mengajariku? Tampar mulutnya."
Seorang pengawal berpakaian hitam bergegas mendekat, lalu dua tamparan keras jatuh di wajah Bibi Zhao.
Plak, plak!
Bibi Zhao sudah tua, dia mana tahan untuk menerima semua ini, jadi dia langsung berteriak dan jatuh ke tanah, tubuhnya penuh dengan tanah, dan sangat menyedihkan.
Karin Yun terkejut dan buru-buru berlari ke arahnya, memapah orang tua itu, "Bibi Zhao, kamu baik-baik saja kan."
Yunita Yun melihat pemandangan di depannya ini, hatinya terasa sangat bahagia dan nyaman, dengan bosan memainkan kuku yang baru dimanicure, lalu berkata dengan sombong dan jijik:
"Seorang budak, harus memiliki kesadaran diri sebagai budak, apakah pikiran bos adalah sesuatu yang bisa kamu pahami tanpa izin? Orang yang tidak tahu mati."
Pada saat itu Karin Yun langsung marah, mata aprikotnya menatap Yunita Yun, "Kakak tertua, Bibi Zhao juga menjaga kita sampai besar, dia juga termasuk orang tua kita, bagaimana kamu bisa memperlakukannya seperti ini? Apakah kamu masih memiliki hati nurani?"
Yunita Yun mengangkat alisnya, "Kenapa, aku memberi pelajaran kepada budak Keluarga Yun-ku, apa urusannya denganmu? Seorang wanita jalang yang diusir dari rumah, hak apa yang kamu miliki untuk ikut campur tangan dalam urusan Keluarga Yun-ku?"
Karin Yun menggigit bibirnya dengan erat, penuh dengan kekecewaan dan kesedihan, dia membantu Bibi Zhao untuk bangkit berdiri, dan berkata dengan dingin:
"Kamu boleh menindasku, tapi aku tidak setuju kamu menindas Bibi Zhao seperti ini."
"Bibi Zhao juga telah melayani Kakek selama dua puluh tahun, tunggu sampai aku bertemu dengan Kakek, aku pasti melaporkanmu pada Kakek, aku lihat bagaimana kamu mengurusnya."
Menghadapi ancaman Karin Yun, Yunita Yun sama sekali tidak merasa takut, tetapi malah tertawa lepas, "Karin Yun, apakah kamu benar-benar berpikir bahwa kamu bisa bertemu dengan Kakek? Aku katakan sejujurnya saja padamu, Kakek sama sekali tidak tahu dengan kedatanganmu, bahkan jika kamu berdiri di sini sampai fajar, berdiri sampai mati, Kakek tetap tidak akan mengetahuinya …."
"Benar, aku yang menyembunyikannya."
Wajah cantik Karin Yun terkejut, seolah disambar petir, dan Yunita Yun tertawa dengan bahagia, lanjut berkata: "Termasuk adegan di mana kamu diusir dari rumah lima tahun lalu, kamu yang berlutut dengan bodoh di depan pintu rumah, Kakek juga sama sekali tidak mengetahuinya, itu juga aku yang menyembunyikannya."
"Kamu, sekarang tahu kenapa tidak ada satu orang pun dari seratus orang di Keluarga Yun tidak peduli denganmu? Karena mereka sama sekali tidak mengetahuinya, hahaha …."
Di malam hujan badai ini, Yunita Yun tertawa bahagia, senyumnya menyeringai, seperti iblis di malam yang gelap.
Tubuh Karin Yun bergetar, dia menggigit bibir merahnya, dan memandang wanita di depannya dengan tidak percaya, "Yunita Yun, aku tidak pernah mencari masalah denganmu, dan tidak pernah melakukan kesalahan apapun, tapi kamu, tapi kamu kenapa sejak kecil sampai sekarang, selalu tidak bisa membiarkanku hidup senang, mengapa, mengapa."
Senyum Yunita Yun berangsur-angsur menjadi suram, dia mengertakkan gigi dan berkata: "Kamu masih berani mengatakan bahwa kamu tidak pernah mencari masalah denganku, kamu masih berani mengatakan bahwa kamu tidak melakukan kesalahan apapun?!"
Dia menarik napas dalam-dalam, seolah-olah akan meluapkan semua ketidakbahagiaan selama bertahun-tahun ini:
"Karin Yun, sejak kecil, kamu selalu menjadi putri kecil yang disayang oleh semua orang, kamu jauh lebih pintar dariku, jauh lebih baik dariku, jauh lebih mampu dariku, dan jauh lebih dicintai oleh Kakek dan para senior lain dariku!"
"Dari segi latar belakang keluarga, jelas-jelas aku adalah putra dan putri tertua dari Keluarga Yun, dari segi penampilan, tubuh, dan prestasi, hal mana aku jauh lebih buruk darimu? Tapi atas dasar apa, atas dasar apa hanya ada kamu Karin Yun di mata semua orang, tidak ada aku Yunita Yun, atas dasar apa!"
"Bahkan aku yang telah diam-diam mencintai King Li selama tujuh tahun, dia juga orang yang mengejarmu, bahkan jika kamu memiliki skandal kehamilan di luar nikah, bahkan jika kamu diusir dari Keluarga Yun, dan menjadi wanita jalang yang ditolak semua orang. Dia tetap tidak ingin melihatku sekilas saja, dia lebih memilih kamu wanita buruk ini, juga tidak ingin melihatku sekilas saja, aku Yunita Yun, demi dirinya dan terus lajang selama tujuh tahun, terus menunggunya dengan bodoh selama tujuh tahun …."
"Semua kemuliaan ini, semua kehormatan ini, seharusnya adalah milikku, King Li juga seharusnya menjadi milikku, itu semua karena kamu, karena kamu wanita jalang, karena kehadiranmu yang telah menghancurkan segalanya milikku, semua itu salahmu!"
Yunita Yun mengeluarkan segala kecemburuannya tanpa menyembunyikannya lagi, di tengah malam badai, wajahnya melintas senyum mengerikan yang aneh:
"Karin Yun, kelahiranmu adalah sebuah kesalahan yang besar!"
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensSi Menantu Dokter
Hendy ZhangThe Richest man
AfradenBack To You
CC LennyAdieu
Shi QiEternal Love
Regina Wang1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaThat Night
Star AngelKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah