Kisah Si Dewa Perang - Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
Setengah jam kemudian, Bella akhirnya mendapatkan keinginannya, memegang uang sebesar 500 RMB (sekitar 1 juta rupiah) yang diberikan oleh Karin Yun, membeli belasan bungkus makanan ringan.
Kemudian, hanya memakan sebagian, dan sisanya diserahkan pada David Chu.
“Kenyang sekali.” Gadis kecil itu mengelus perutnya yang bulat dengan ekspresi yang penuh kepuasan.
David Chu tidak berkata apa-apa, dia akhirnya mengerti bahwa beberapa kebiasaan aneh wanita itu dibawa sejak lahir dan tidak ada hubungannya dengan usia mereka.
Kita sudah selesai belanja, bahkan menghabiskan semua uang yang kita miliki, sekarang sudah saatnya mengantarmu ke sana.
Saat menyebut tentang pergi ke sekolah, Bella langsung menunduk dan menjadi sedih.
"Bella tidak mau sekolah, Bella ingin bermain dengan ayah."
Dia mencengkeram lengan David Chu dengan tangan kecilnya, mencibir mulutnya, dan berkata dengan sedih: "Ayah, ayo kita izin sehari, cukup sehari saja, lagipula Ibu juga tidak akan tahu."
"Ibu selalu memaksa Bella pergi ke sekolah setiap hari. Di akhir pekan juga harus berlatih piano, menari, kaligrafi, dan melukis, Bella merasa sangat tertekan."
David Chu merasa tidak berdaya sekaligus lucu. Dia benar-benar mengakui kemampuan gadis kecil ini dalam hal membujuk, karena dia melihat dengan kepala matanya sendiri bagaimana gadis kecil ini membohongi Karin Yun, dan sekarang dia justru luluh terkena bujukan gadis kecil ini.
“Bella, membolos sekolah itu adalah hal yang tidak bagus, itu bukan kebiasaan anak yang baik.” David Chu berjongkok, dan dengan sabar berkomunikasi dengan Bella.
Meskipun ia sangat menyayangi anak perempuannya ini, tapi ia tidak akan memanjakannya secara membabi buta seperti itu, karena itu akan mempengaruhi karakter anak, bukanlah cinta.
"Apakah kamu ingin menjadi anak nakal di mata ayah, ibu dan guru?"
"Tidak mau."
Bella segera menggelengkan kepalanya, sambil berpikir.
“Jadi, kamu harus pergi ke sekolah dengan patuh dan menjadi anak yang patuh dan baik.” David Chu mengelus kepala gadis kecil itu, dan berkata dengan lembut: “Anak baik, ayah akan datang menjemputmu di malam hari dan menyiapkan makanan enak untukmu.”
"Akhir pekan ini, ayah akan mengizinkanmu untuk libur sehari, kita sekeluarga akan pergi berbelanja dan taman hiburan, di situ kita akan bersenang-senang hingga puas, bagaimana?"
Mata besar Bella tiba-tiba berbinar, dan dia bersorak gembira: "Benarkah? Ayah tidak akan berbohong kepada Bella bukan?"
"Ibu selalu mengatakan akan mengajakku bermain, tapi ibu tidak menepati kata-katanya, dia selalu ada hal darurat sehingga harus kerja lembur, dan membiarkan Bella mengerjakan PR sendirian di rumah." Gadis kecil itu berkata dengan sedih.
David Chu merasa sedih, dan dia berkata dengan dengan yakin: "Benar, ayah akan menepati kata-kata yang ayah ucapkan."
"Hore, ayah adalah yang terbaik, Bella mencintai ayah." Gadis kecil itu tersenyum dan mencium pipi David Chu, lalu dengan senang hati berlari menuju taman kanak-kanak, serta melambaikan tangannya sebagai tanda sampai nanti pada David Chu.
"Gadis ini benar-benar pintar."
David Chu menyentuh bekas ciuman di pipinya, dia merasakan kebahagiaan yang telah menyelimuti hatinya. Kehidupan seperti ini sungguh indah dan nyaman, yang dapat membuat orang yang melihatnya iri. Sangat disayangkan bahwa selalu ada lalat penganggu yang sengaja datang untuk mengacaukan semuanya. Kemudian David Chu berdiri tegak, sehingga memancarkan aura yang agung.
Dia melirik ke arah persimpangan yang tidak jauh dari tempat ia berdiri, dan berkata dengan nada datar: "Sudah mengekoriku sejauh ini, keluarlah."
Semenit kemudian, sebuah mobil Land Cruiser keluar dari persimpangan tersebut. Seorang pria muda yang mengenakan jas keluar dari mobil, dengan ekspresi ramah di wajahnya.
"Lumayan, Instingmu lumayan bagus karena bisa menyadari keberadaanku."
Pemuda ini adalah sepupu Karin Yun, bernama Jeki Yun.
Ekspresi David Chu sangat tenang, setengah jam yang lalu, dia telah menyadari seseorang sedang mengekorinya, hanya saja tidak ingin saat-saat manisnya bersama Bella terganggu oleh seseorang, sehingga ia mengabaikan Jeki Yun dari tadi.
Sekarang dia telah mengantar Bella ke taman kanak-kanak, otomatis memiliki cukup waktu untuk bermain dengan orang-orang ini.
"Bocah, lumayan juga kamu. Tidak hanya kamu membuat Karin Yun menjadi wanitamu, tapi juga membuat putrinya menurutimu, dan bahkan memanggilmu 'Ayah'."
"Apa Karin Yun memberitahumu bahwa putrinya itu adalah hasil dari dirinya yang hamil di luar nikah akibat pergaulannya di bar?"
Jeki Yun melirik David Chu, tersenyum, dan berkata dengan sarkas, "Ternyata selama ini kamu itu memiliki hobi membesarkan anak perempuan orang lain ya?"
David Chu hanya menatap Jeki Yun, lalu berkata dengan nada datar, "Apa tanganmu sudah sembuh? Apa ingin aku mematahkan tanganmu yang satu lagi, agar kamu dapat lebih mengingatnya?"
David Chu melangkah maju dengan santai, sedangkan ekspresi Jeki Yun berubah ketakutan seketika, sehingga dia mundur beberapa langkah, dia mencengkeram tangan kanannya dengan ekspresi yang penuh amarah dan kebencian.
Bajingan ini bertindak tanpa ragu, dirinya menderita patah tulang pada tangan kanannya, dan tetap tidak berdaya setelah diobati oleh sekian banyak dokter yang terkenal. Hanya bisa menghubungkan kembali tulang tangannya, tetapi tidak dapat digerakkan, yang sama saja tidak berfungsi.
"Kamu, jangan terlalu sombong, kuberitahu kamu, Tuan muda Li itu berada di pihakku! Aku di sini untuk memperingatimu bahwa akhiri saja hubungan antara kamu dan Karin Yun, sadarilah posisimu yang sekarang." Jeki Yun akhirnya menyebut nama orang andalannya dengan ekspresi yang penuh kesombongan.
"Keluarga Yun telah menerima hadiah senilai 200 juta RMB (sekitar 400 miliar rupiah) dari keluarga Li, bahkan kakekku juga telah berbicara secara pribadi. Pernikahan antara Karin Yun dan Tuan muda Li tidak dapat diubah! Apa kamu pikir kamu yang hanya seorang rakyat jelata dapat melawan kedua keluarga miliarder?"
Jeki Yun menatap David Chu dengan jijik, dan mencibir, "Aku sarankan sadarilah posisimu, rakyat jelata sepertimu tidak mungkin dapat ikut serta dalam perjalinan hubungan antara keluarga-keluarga yang kaya serta berkuasa seperti itu.
David Chu mengerutkan kening, dia tiba-tiba teringat ketika Karin Yun pergi pada pagi hari tadi, Karin terlihat sedang bingung dan kesulitan.
Ternyata begitu.
Tampaknya keluarga Yun mengancamnya dengan pernikahan ini.
Apa orang-orang ini bosan hidup?
Melihat David Chu yang sedang terdiam, Jeki Yun mengira David takut, ia segera mendapatkan kepercayaan diri kembali dan mulai mengkritik David dengan bangga, “Sudah seharusnya takut, kamu yang baru menguasai sedikit bela diri sudah tidak tahu posisi dan sok-sok berkuasa, tanpa kekuasaan dan uang, kamu tidak lebih dari sekedar rakyat jelata!"
"Dikarenakan Tuan muda Li memiliki pikiran yang luas serta dewasa, dia berkata, selama kamu sadar, berinisiatif merelakan Karin Yun, dan meninggalkan Kota Jiangling, dia akan bersedia memberimu keuntungan."
Jeki Yun merapikan dasi jasnya, wajahnya terlihat bangga, seolah-olah dia telah memberi David Chu hadiah yang bagus.
"Bocah, kamu diberkati, Tuan muda Li bermaksud untuk bertemu denganmu secara langsung, mengundangmu untuk minum teh, dan memintamu untuk mengajukan syarat."
"Kuberitahu, kesempatan ini adalah kesempatan yang diimpikan oleh para pemuda bertalenta di Kota Jiangling. Tuan muda Li ingin menemuimu, ini adalah berkah terbesar yang pernah kamu peroleh, mengerti?
Walaupun Jeki Yun berkata begitu, tapi wajahnya justru memancarkan aura yang sadis dan kejam.
Setiap kali King Li ingin menyiksa seseorang, dia selalu mengundang orang itu untuk minum teh, yang dijuluki 'teh pemenggalan kepala' ini merupakan peraturannya sendiri dalam mengatasi masalah.
Terlebih lagi David Chu telah merampok wanita King Li, merusak pernikahan yang menjalin hubungan antara Keluarga Li dan Keluarga Yun, sehingga King Li kehilangan muka, jadi bagaimana mungkin dia akan membiarkan David Chu begitu saja.
David Chu mengangguk, matanya dalam-dalam, "Memang, sepertinya aku harus bertemu dengannya."
"Tapi, biarkan dia yang datang menemuiku."
Apa wanita seorang David Chu bisa disentuh oleh orang seperti King Li?
Dia telah memberi kesempatan kepada sekelompok orang ini, tetapi itu tidak berarti bahwa dirinya dapat mengalah tanpa batas.
David Chu berbicara sambil berdiri dengan nadanya yang datar serta tenang, tanpa ada sedikit pun amarah, "Beritahu Tuan muda Li, sebelum senja, suruh dia datang bersujud padaku untuk meminta maaf, dan aku akan mengampuni nyawanya. Jika tidak, seluruh anggota keluarga Li akan mengalami hal yang tidak diinginkan atas kebodohannya."
Jeki Yun benar-benar tercengang, matanya terbuka lebar, bahkan dia tidak mempercayai apa yang telah ia dengar melalui telinganya.
"A..apa? Kamu ingin Tuan muda Li datang bersujud padamu, kamu bahkan berani mengancam seluruh keluarga Li?"
Jeki Yun merasa marah sekaligus lucu. Dia menunjuk ke arah David Chu dan berkata, "Tahukah kamu apa yang kamu bicarakan? Tahukah kamu berapa harta serta aset yang dimiliki keluarga Li? Tahukah kamu seberapa tinggi status sosial keluarga Li? Serta seberapa dalam hubungan mereka dengan tokoh-tokoh penting?"
"Beraninya kamu berbicara seperti itu, bahkan mengeluarkan kata-kata yang begitu kejam, David Chu, kamu benar-benar gila!"
David Chu meliriknya dengan wajah datar, "Aku memang begitu merajalela, apa yang bisa kamu lakukan?"
"Kamu." Mata Jeki Yun melonjak, dia mengangkat tangannya, ingin menampar bajingan sombong ini, tetapi seketika ia memikirkan kemampuan bela diri yang menakutkan orang ini, lagipula tangan kanannya masih terasa sedikit sakit.
Tetapi tangannya sudah terlanjut terangkat tinggi, dia enggan untuk menamparnya ataupun menurunkan tangannya, benar-benar memalukan.
"David Chu, aku bertanya padamu untuk terakhir kalinya, Tuan muda Li mengundang untuk minum teh, apa kamu akan pergi?"
"Tidak."
Jawaban David Chu sederhana dan tanpa ragu, dia bahkan malas untuk memedulikannya, dia langsung berbalik dan pergi begitu saja.
Bagaikan jiwa seorang jendral dari Dragon Soul, sosok yang tak tertandingi.
Bahkan jika walikota atau pemimpin departemen provinsi ingin menemui David Chu saja harus membuat janji satu bulan sebelumnya, dan mengenai menemui mereka yang telah membuat janji itu pun tergantung pada suasana hati David Chu.
Seorang keturunan dari keluarga tingkat dua di Kota Jiangling, dengan kekayaan yang tidak seberapa ini, dia dapat memusnahkan keluarga mereka dengan sekali hembus napas. Jadi menyuruhnya datang bersujud untuk meminta maaf sudah cukup menghargainya.
Terlebih lagi berani meminta dirinya datang secara khusus untuk menemui Tuan muda Li yang mengundangnya minum teh?
Apa dia layak?
Wajah Jeki Yun saat itu murung, dan tidak enak dipandang. Dia menerima perintah dari Tuan muda Li, tapi bagaimanapun juga, dia harus membawa David Chu ini untuk menemuinya, tetapi sekarang David menolak, bagaimana ia menyampaikan hal ini pada Tuan muda Li?
Tiba-tiba sebuah ide kejam melintas pikiran Jeki Yun, dan bergumam, "Sepertinya hubunganmu dengan putri Karin Yun cukup baik, Taman kanak-kanak gadis kecil itu akan pulang sekolah pada pukul enam sore, bukan?"
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaVillain's Giving Up
Axe AshciellyAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanBeautiful Love
Stefen LeeCinta Di Balik Awan
KellyNikah Tanpa Cinta
Laura WangBeautiful Lady
ElsaKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah