Kisah Si Dewa Perang - Bab 96 Pria Gentleman
Erick bahkan ditampar oleh David??
Hansen dan sekelompok muridnya begitu terkejut melihat ini.
Meskipun mereka sudah mengetahui kehebatan dari seorang master, namun mereka tetap merasa begitu terkejut melihat adegan ini. Mereka terlalu meremehkan kemampuan David...
"Profesor Erick, ada apa denganmu?"
"Profesor Erick."
Beberapa muridnya segera menopang Erick dan mereka merasa begitu bersalah setelah melihat Erick memuntahkan darah hitam dan wajahnya yang pucat itu.
Hansen menggertakkan giginya dan berkata dengan penuh amarah: "Master Chu, meskipun kami membuat kesalahan padamu, namun kamu juga tidak boleh bersikap sadis terhadap profesor Erick bukan?"
"Benar, profesor Erick sudah tua dan kamu menamparnya hingga dirinya memuntahkan darah."
"Apakah para master bisa melakukan segala sesuatu yang mereka inginkan? Ini sungguhlah tidak masuk akal."
Bagi mereka, Erick adalah sosok yang sangat penting. Meskipun mereka sudah mengetahui kemampuan David, mereka tetap berkumpul menjadi satu dan bersuara untuk Erick.
Bahkan Indiani juga berkata dengan nada tidak senang: "Kakak ipar, kali ini kamu sedikit keterlaluan."
Baginya, David bukanlah orang yang pelit seperti ini. Ada apa dengannya hari ini?
"Keterlaluan, kalian tidak boleh bersikap tidak sopan terhadap master!"
"Apa yang kalian ketahui? Master Chu sedang menolong aku!"
Saat ini, Erick yang baru saja memuntahkan darah itu pun berbiacara. Semua orang lalu menatapnya kebingungan. Ekspresi wajahnya terlihat begitu senang dan dia segera berlari menghampiri David:
"Aku berterimakasih atas bantuanmu kepadaku, aku tidak akan melupakan ini seumur hidupku."
David hanya berdiri dengan tenang sambil menganggukkan kepalanya.
Di sisi lain, Hansen dan murid lainnya terbengong, "Profesor Erick, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Benar, tadinya kamu bahkan ditampar hingga muntah darah. Kenapa kamu malah berterimakasih padanya?"
Erick lalu berkata dengan nada tidak senang, "Apa yang kalian mengerti? Selama beberapa tahun belakangan ini, bagian dalam tubuhku sudah mulai rusak secara perlahan karena aku terlalu fokus untuk melatih kemampuanku sendiri. Begitu banyak gumpalan darah dan juga saraf yang tersumbat di dalam tubuhku."
"Tamparan yang dilakukan master tadi memanglah terlihat seperti melukaiku, namun sebenarnya dirinya sedang memperbaiki segala saraf di bagian dalam tubuhku. Darah yang aku muntahkan itu merupakan gumpalan darah yang selama ini ada di dalam tubuhku dan segala penyakit yang tidak terdeteksi di dalam tubuhku sudahlah sembuh."
Erick merasa begitu beruntung dan dirinya merasa kondisi tubuhnya lebih membaik beberapa kali lipat dibanding sebelumnya. Dia lalu berkata dengan penuh hormat: "Saat ini, aku merasa semangat di dalam diriku begitu luar biasa dan aku merasa diriku 20 tahun lebih mudah. Tuan Chu tidak hanya memiliki seni bela diri yang hebat, dia bahkan menguasai teknik pengobatan yang begitu luar biasa. Aku sangat kagum padanya!"
"Harus diketahui kalau aku sudah pergi mencari begitu banyak dokter untuk menyembuhkan penyakit yang tidak terdeteksi di dalam tubuhku ini. Namun tidak ada satu pun dokter yang bisa menanganinya. Satu tamparan dari tuan Chu ini sangatlah membantu aku. Ini sangatlah luar biasa."
Saat ini, semua orang merasa begitu terkejut. Darah yang Erick muntahkan memanglah berwarna hitam dan berbau amis.
David hanya tersenyum datar, tadinya dia melihat penyakit di dalam tubuh Erick dan dia pun mencoba teknik akupuntur yang baru saja dia pelajari dari buku pengobatan misterius pada tubuh Erick.
Sepertinya buku pengobatan misterius memanglah buku yang penuh misterius.
"Berdirilah, kamu hanya memuntahkan gumpalan darah saja. Jika kamu ingin memulihkan segala saraf dan organ dalammu, maka kamu harus berlatih untuk jangka waktu yang lama. Aku akan memberikan resep obat kepadamu. Kamu akan pulih dalam tiga bulan ke depan."
David melambaikan tangannya dan menuliskan resep obat untuknya sambil berkata: "Jika di lihat dari kondisi tubuhmu saat ini, 80% kemungkinan kamu akan berhasil masuk ke dunia master jika kamu mengonsumsi obat ini secara rutin."
"Apa? 80%? Terimakasih master Chu!" Erick segera berterimakasih kepadanya dan dirinya merasa begitu senang. Awalnya dia sama sekali tidak memiliki harapan untuk menjadi seorang master. Namun dia tidak menyangka kalau David bisa memberinya sebuah hadiah yang besar seperti ini.
Hansen dan murid lainnya merasa begitu terkejut. Apakah seseorang bisa menjadi master hanya dengan mengonsumsi obat?
Saat ini, David melirik ke arah mereka dan berkata: "Kalian juga boleh mengonsumsi obat yang telah aku resepkan ini. Obat ini mampu membantu kalian merawat segala saraf dan juga meningkatkan darah di dalam tubuh kalian. Jika kalian mengonsumsinya secara rutin, kalian mungkin akan menjadi seniman bela diri dengan kekuatan batin."
"Ini..... Terimakasih master Chu!"
Hansen dan sekelompok murid lainnya terlihat begitu senang dan mereka segera berterimakasih kepada David.
Pejuang taekwondo seperti mereka bahkan tidak pernah berpikir untuk menjadi seniman bela diri dan saat ini, David langsung memberikan kesempatan kepada mereka untuk menjadi seniman bela diri kekuatan batin. Bagaimana mungkin mereka tidak merasa senang dan tidak berterimakasih pada David?
Sebelumnya, mereka begitu terkejut melihat David yang menghancurkan begitu banyak patung yang terbuat dari batu hanya dengan satu pukulan.
Saat ini, mereka merasa begitu kagum pada David dan sangat berterimakasih atas segala kebaikannya. Mereka menjadi begitu menghormatinya seperti menghormati dewa.
Orang yang berbaik hati dan memiliki kemampuan yang sangat hebat. Siapa yang berani melakukan kesalahan pada orang seperti itu?
David menuliskan beberapa lembar resep obat untuk mereka. Setelah itu, dia langsung beranjak pergi bersama Indiani.
David adalah orang yang bisa membedakan kebenaran dan kesalahan. Dia menjadikan resep obat ini sebagai balasan dari buku pengobatan misterius yang ia dapatkan.
Setelah melihat David semakin menjauh, Hansen pun berkata dengan perasaan yang sangat senang: "Profesor Erick, dari mana asal dewa yang hebat seperti tuan Chu itu??"
Erick menghela napas dan berkata dengan wajah penuh kagum: "Hal ini tidak bisa dimengerti oleh orang seperti kita. Harus kalian ketahui kalau keberadaan tuan Chu sangatlah sulit untuk diketahui oleh manusia biasa seperti kita. Apakah kalian mengerti?"
"Mengerti!" Semua murid menjawab dengan serentak. Ekspresi semua orang terlihat begitu senang sambil menatap ke arah kepergian David.
...................................
Setelah pergi dari universitas Jiangling, Indiani pun mengedipkan matanya dan terlihat begitu penasaran. Dia terus bertanya kepada David dengan penuh semangat.
"Kakak ipar, kamu sangat keren tadi, bagaimana caramu menyadari penyakit di dalam tubuh Erick? Lalu, bagaimana caramu menguasai teknik pengobatan? Aku tidak pernah mengetahui hal ini darimu sebelumnya."
David merasa sedikit risih akan semua pertanyaan ini. Dia lalu menjawabnya dengan asal: "Aku mempelajari semua ini dari buku ini."
"Itu saja?" kata Indiani dengan nada yang tidak senang sambil melototkan matanya.
"Ingin menipu siapa kamu? Seorang dokter umum bahkan membutuhkan waktu tujuh hingga delapan tahun untuk praktek. Kamu hanya membaca buku ini dan bisa menjadi master di bidang medis? Tolonglah, cobalah cari alasan yang lebih masuk akal ketika ingin berbohong."
David merasa tidak berdaya karena tidak ada yang ingin mempercayainya.
Dirinya memanglah mempelajari ini tadi.
"Kalau begitu, cobalah telusuri penyakit tak terlihat seperti apa yang ada di dalam tubuhku." kata Indiani dengan serius sambil mengedipkan matanya.
David mengedipkan matanya dan menatap Indiani dengan sangat serius selama 5 hingga 6 menit.
Tatapan itu membuat Indiani merasa sedikit malu. Wajahnya mulai memerah karena hal ini membuat dirinya merasa David menatapnya seperti menatap seseorang yang tidak mengenakan pakaian.
"Kakak ipar, jangan menatapku seperti ini." kata Indiani sambil mengedipkan matanya. Dia merasa malu dan kembali berkata: "Apakah kamu merasa aku cantik dan terlihat begitu muda?? Dan tidak ada penyakit di dalam tubuhku kan? Hehe."
"Tidak, kamu salah paham. Kamu memiliki begitu banyak kekurangan. Aku tidak tahu harus memulai dari mana." kata David sambil menatap dirinya.
Ketika Indiani terbengong, David pun melototkan matanya sambil merelaksasikan jari tangannya sambil berkata:
"Kamu malas, bersikap kekanak-kanakan, tidak pernah bersikap normal dan tidak tahu malu.........."
David mengatakan beberapa kebiasaan buruk lainnya tanpa berulang: "Oh, poin terpenting hanyalah satu."
Dia tersenyum dan berkata dengan perlahan: "Dada, kamu, rata!"
"David Chu!!"
Indiani merasa begitu marah dan dia langsung menyerbu ke arah David sambil berkata: "Ah, aku akan membunuh pria brengsek seperti kamu....."
David tersenyum dan mereka berdua pun saling mengejar satu sama lain sambil tertawa.
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuDiamond Lover
LenaMenunggumu Kembali
NovanMy Cold Wedding
MevitaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaIstri kontrakku
RasudinHis Second Chance
Derick HoKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah