Kisah Si Dewa Perang - Bab 63 Racun Dandala
Violet Smith mendesah pelan.
Intuisi wanita seringkali sangat aneh.
Meskipun Karin Yun barusan tersenyum terus padanya, dia masih bisa dengan jelas merasakan permusuhan dan ketidakpuasannya, yang membuatnya merasa sedikit tidak tenang.
"Kamu sangat cantik dan seorang dewi yang dipuja oleh ribuan pria. Tentu saja dia memiliki perasaan terancam, bagaimana jika kamu merebutku?"
David Chu tersenyum, dia memahami karakter Karin Yun yang pencemburu.
Namun, ketika memikirkan wanita ini sebenarnya cemburu, David Chu masih merasakan kepuasan yang membahagiakan di dalam hatinya. Hal ini menunjukkan bahwa jarak antara dirinya dengan Karin Yun semakin dekat.
Awalnya hanya lelucon, tetapi ketika Violet Smith mendengarnya, wajah cantiknya langsung berubah, dia segera berdiri tegak dan mengklarifikasi dengan serius:
"Tuanku, meskipun Violet Smith selalu mengagumi Tuan di dalam hati, aku tidak pernah berani memikirkannya terlalu banyak, apalagi menghancurkan keluarga Anda. Harap Anda mengerti."
Mata birunya bergerak, penuh kelembutan: "Violet Smith hanya ingin melihatmu dari kejauhan, itu sudah cukup."
Henry yang ada di sudut melotot, mulutnya terbuka lebar sehingga bahkan bisa memasukkan sebutir kelapa ke dalamnya.
"Ya Tuhan, ini, apakah ini masih Nona Violet Smith* yang dingin, sombong, dan angkuh?”
Nona Violet Smith* adalah gadis yang sangat cantik, selama dia memberi isyarat, para pangeran, bangsawan, putra orang terkaya, dan anak muda berbakat itu seperti ikan mas yang menyeberangi sungai, gila-gilaan mengejar cinta.
Tapi permasalahannya, nonanya* terlalu tinggi, mengabaikan pengejarnya dan bahkan tidak melihatnya.
Tapi sekarang, menghadapi pemuda ini, dia bersedia menjadi 'ban serep'? Dan hanya mengawasi dari kejauhan, ban serep yang diam-diam mengorbankan segalanya?
Henry hanya merasa pusing, seluruh dunia sudah gila——
Jenis ekstasi apa yang orang ini berikan pada nonanya*?
David Chu melihat wanita cantik malang di depannya, dan dia berkata tanpa daya: "Duduklah, aku tidak bermaksud begitu, kamu tidak perlu gugup."
“Dalam hatiku, Violet Smith, kamu adalah salah satu dari sedikit teman sejatiku.” Suara David Chu tenang tapi nyaring, dia tersenyum lembut, dan mengulurkan tangannya untuk menyeka air mata dari sudut mata wanita itu:
"Gadis kecil yang merangkak keluar dari reruntuhan Kuil dan bekerja keras untuk bertahan hidup itu telah tumbuh menjadi wanita cantik dan langsing."
Mengenang masa lalu membuat mata Violet Smith berdesir, dan kata-kata 'teman sejati' di mulut David Chu membuatnya merasa sedih dan ingin menangis.
Violet Smith mencengkeram lengan David Chu dan sedikit mengeluh: "Kalau menganggapku sebagai adik perempuan, mengapa tidak memberi tahuku bahwa kamu masih hidup."
"Tiga tahun lalu, api perang suci itu membakar seluruh dunia barat, dan dunia mengatakan bahwa kamu dan Iblis Sheitan mati dan jatuh bersama. Aku menangis lama sekali karena ini--"
"Rumor itu benar. Jika orang tua itu tidak menyelamatkanku dari puing-puing, aku pasti sudah mati sekarang."
Mata David Chu berkedip, dan dia berkata dengan suara yang dalam, "Selama tiga tahun terakhir ini, aku terus merawat lukaku. Bahkan sekarang, aku adalah orang yang sudah setengah mati."
"Merawat luka? Setengah orang mati?" Violet Smith terkejut, "Ini sangat serius, lalu bagaimana sekarang?"
David Chu merenung selama beberapa detik, "Aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu dan kamu akan mengerti setelah melihatnya."
Dia berdiri, melepas mantelnya dan membuka kancing kemejanya.
Violet Smith terkejut sesaat, dan kemudian wajah cantik itu dengan cepat menunjukkan dua rona merah, seolah-olah bisa menetes, dia berbisik dengan sangat malu-malu: "Tuanku, jika, jika Anda mau, dapatkah menutup tirai lebih dulu? Aku, ini pertama kalinya— "
Henry yang ada di pojok juga berjalan keluar kamar dengan cerdik dan menutup pintu.
Tubuh Violet Smith yang seksi itu malu-malu, dia ingin menerima tapi pura-pura menolak, antusiasme Barat dan kelembutan dari Timur, digabungkan menjadi satu, sungguh menarik dan membuat orang terpesona.
David Chu menghela nafas dan menampar pantat wanita itu dengan marah dan berkata, "Apa yang kamu pikirkan, apakah aku orang seperti itu?"
"Yang aku ingin kamu lihat adalah lukanya."
Pipi Violet Smith semakin panas, dia semakin malu, ingin rasanya mencari tempat untuk memasukkan kepalanya ke dalamnya.
Diam-diam dia melirik David Chu, tubuh bagian atas yang kekar, dengan garis-garis yang jelas, membuat wajahnya memerah dengan aura maskulinnya yang unik. Tubuhnya tertutup lubang peluru dan bekas luka pisau, yang juga mencatat kejayaannya sebagai seorang prajurit, membuat wajahnya menunjukkan ekspresi kasihan.
Kemudian, matanya yang indah melebar, dan dia berseru, "Ini, apa ini?"
Di dada David Chu, ada sekuntum bunga aneh, seperti darah, sangat indah. Sekilas, bunga itu tampak seperti tumbuh pada dirinya, dahan-dahan hijau yang padat dengan bunga sebagai pusatnya, menyebar di seluruh anggota tubuhnya.
Meskipun bunga ini luar biasa cantik, namun memberi orang semacam perasaan yang sangat berbahaya, membuat orang susah bernapas.
"Racun teraneh Kuil, bunga Dandala."
David Chu berkata dengan tenang: "Dalam pertempuranku dengan Sheitan, aku terkena racun, orang yang diracuni secara bertahap akan kehilangan akal sehatnya dan menjadi gila, pada akhirnya, akan menjadi binatang yang tidak punya kesadaran."
Tanpa sengaja dia terpikir keadaannya yang menjadi gila saat dia sakit di Kutub Utara selama tiga tahun.
Seandainya bukan karena Victor Qin yang memberitahunya bahwa dia masih memiliki seorang putri sehingga membangkitkan kembali harapannya untuk bertahan hidup, mungkin dia sudah lama putus asa, membiarkan kondisinya berkembang dan menjadi binatang buas.
“Ini, ini terlalu menakutkan, terlalu kejam.” Violet Smith menutupi bibir merahnya dan berseru lagi dan lagi.
Sulit membayangkan betapa kejamnya membiarkan seorang prajurit yang penuh kehormatan jatuh terjerumus menjadi binatang buas.
“Tapi untungnya, setelah tiga tahun penelitian, ada obat khusus yang bisa mengendalikan kondisiku untuk sementara waktu.” David Chu mengenakan pakaiannya dengan ekspresi khawatir di wajahnya:
"Tapi itu hanya untuk sementara saja. Aku bisa merasakan dengan jelas bahwa bunga Dandala ini telah berakar di tubuhku, perlahan-lahan mengendalikan jiwaku, jadi aku perlu menemukan penawarnya secepat mungkin."
Dalam tiga tahun terakhir, Victor Qin telah memeriksa semua dokumen domestik dan berkonsultasi dengan dokter terkenal yang tak terhitung jumlahnya, tetapi mereka semua tidak berdaya melawan racun aneh ini.
David Chu berpikir, hal ini harus dibereskan dari asal mulanya, jika dia ingin menawarkan racunnya, dia harus memulai dari Kuil.
"Meskipun Kuil telah binasa, bagaimanapun itu telah mendominasi dunia gelap di Barat selama dua ratus tahun."
Dia memandang Violet Smith dan berkata, "Jadi, aku ingin meminta bantuanmu, dan menggunakan sumber daya keluargamu untuk membantuku mengetahui apakah ada cara untuk menawarkan racunnya di dunia Barat."
"Tidak masalah!"
Violet Smith mengangguk dengan sungguh-sungguh tanpa ragu-ragu: "Aku akan melakukan yang terbaik untuk membantu Tuan menemukan penawarnya. Jangan khawatir, aku tidak akan pernah menceritakan masalah hari ini keluar."
David Chu mengangguk, dia tidak bermasalah dengan hal itu.
Meskipun kekuatannya sangat berkurang setelah diracuni, ia tidak takut balas dendam dari musuh-musuhnya, selama mereka berani datang, David Chu berani mengirim mereka ke nereka.
“Yah, sudah menganggu kamu untuk waktu yang lama, aku harus kembali, Bella dan Karin masih menungguku.”
David Chu berdiri, mengingat penampilan imut putrinya, senyum hangat muncul di wajahnya.
“Selamat jalan Tuan.” Violet Smith berdiri dengan hormat dan membungkuk untuk mengantarnya.
Novel Terkait
The Sixth Sense
AlexanderGue Jadi Kaya
Faya SaitamaCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMenantu Hebat
Alwi GoCutie Mom
AlexiaKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah