Kisah Si Dewa Perang - Bab 21 Kamu Terima Tidak?
David Chu menampar wajahnya dua kali dengan sangat keras, dan membuat kulit wanita genit itu robek seketika, dan jatuh ke tanah dengan tak berdaya.
Semua preman di sekitar tercengang, orang ini benar-benar tidak takut mati? Terlalu sombong!
Namun, David Chu sedikit mengerutkan alis matanya, dan menggunakan lap basah untuk menyeka darah di tangannya, seolah-olah darah itu sangat kotor.
"Orang jahat pasti akan dapat balasannya. Kalimat ini tepat untukmu."
Wajah Jacob juga menjadi muram, tamparan David Chu tidak hanya menjungkirbalikkan wanita genit itu, tapi juga menjatuhkan martabat dan otoritas Four Seas Group.
Wanita genit itu segera bangkit dan meraih lengan Jacob dan mulai menangis dengan sedih: "Huhuhu, Kakak Jacob, apakah kamu sudah melihat ini? Bajingan ini terlalu lancang dan terlalu gila. Dia tidak hanya memukuli aku, tetapi juga berani memukul aku di depan kamu. "
"Ini memukul wajah siapa, ini jelas sekali memukul wajah kamu, memukul wajah seorang pemimpin Ma."
"Dia sama sekali tidak memandang Four Seas Group kita, sama sekali tidak takut apapun!"
Wanita genit mengambil kesempatan untuk membesarkan api, dan puluhan preman di belakangnya juga diprovokasi dengan aura pembunuh, dan dia ingin bergegas maju dan memotong David Chu, yang berani menginjak martabat mereka, menjadi delapan bagian.
"Bagus bagus bagus!"
Wajah Jacob bahkan lebih suram dan menakutkan. Di sudut matanya lancip, dia penuh dengan keganasan dan kemarahan, dan tiga kata diucapkan dengan penuh amarah.
"Bocah, kamu benar-benar, membuatku marah hari ini."
"Awalnya, aku hanya meminta kamu untuk bersujud untuk meminta maaf. Masalah ini akan kulupakan begitu saja, tetapi hari ini, itu semua sudah terlambat."
"Kamu harus meninggalkan sepasang kaki dan sepasang mata. Ini adalah harga yang harus kamu bayar karena sudah berani memprovokasi Four Seas Group kami."
Suara Jacob bangga dan tenang, namun dengan rasa penuh arogansi.
Sama seperti hal seorang raja tertinggi di Kota Jiangling, semua hidup dan mati semua ada dalam tangannya.
Wajah David Chu tenang, dan dia menatapnya dengan tenang, dan sudut mulutnya terangkat: "Mematahkan sepasang kaki, sepasang mata? Berdasarkan kemampuan kalian ini memangnya bisa."
"Kamu pikir kamu siapa."
Jacob benar-benar kesal, dan dia melambaikan tangannya: "Serang dia!"
Puluhan preman di belakangnya segera mengepung mereka dengan cepat.
Wanita genit itu begitu bersemangat hingga dia melompat: "Pukul, bunuh dia, bunuh bajingan ini--"
David Chu melirik sekelompok tentara udang, sangat malas untuk memedulikannya, dia langsung mengeluarkan telepon, memutar nomor, dan menekan tombol speaker.
Segera, mendengar suara hormat dari Jonathan Ma, menyambut di telepon:
"Tuan Chu, apa yang bisa aku lakukan untuk Snda, aku akan melakukan apapun, dan tidak akan ragu—"
Bagi David Chu, seorang yang sangat hebat bagaikan seorang dewa, Jonathan Ma takut sampai ke tulang belulangnya.
Mendengar suara yang sangat familiar di telepon ini, wajah Jacob berubah dalam sekejap. Dia melambaikan tangannya dengan cepat untuk menghentikan para preman yang maju ke depan, keributan yang sangat kacau, tiba-tiba menjadi hening seketika.
Anak ini ternyata bisa berbicara langsung dengan pamannya sendiri?
Hati Jacob bergetar, dan ada rasa kecemburuan di matanya.
Setelah itu, David Chu tidak berbicara omong kosong, dan langsung bertanya: "Jonathan Ma, aku sedang menginjak orang, seorang pria bernama Jacob, yang mengaku sebagai manajer Four Seas Group, apa ada hubungannya dengan kamu."
"Kalau ada, aku akan mematahkan salah satu kakinya, kalau tidak, aku akan mematahkan kedua kakinya."
Meski nadanya ringan, tapi menekan.
Jonathan Ma di sana langsung gemetar, ponselnya jatuh ke tanah, dan kemudian dia menjawab dengan gemetar: "Chu, Tuan Chu, dia, dia keponakanku——"
David Chu tidak berbicara omong kosong, sosoknya tiba-tiba melintas dengan cepat, dan hanya bayangan gelap yang melintas.
Ciahh!
Detik berikutnya, dia langsung mematahkan kaki kanan Jacob--
"Ahhhh--"
Suara patah sendi terdengar tajam dan jelas di telinga, dan lolongan mengerikan Jacob seperti babi bahkan lebih terdengar di telinga, menyebabkan semua orang yang hadir tersentak.
Wanita genit itu bahkan lebih terpana. Dia tidak tahu bahwa David Chu, si bajingan ini begitu sombong, dia tidak hanya berani menampar dirinya sendiri, dia bahkan berani mematahkan salah satu kaki Jacob!
Itu adalah pemimpin Four Seas Group, keponakan Jonathan Ma.
“Kakak Jacob, bagaimana keadaanmu, bajingan, kamu berani melawan Kakak Jacob, habislah kamu!” Wanita genit itu dengan cepat membantu Jacob dan menunjuk David Chu dengan penuh amarah.
Meskipun dia mendengar panggilan David Chu, tapi seorang wanita yang demikian tidak memiliki kesempatan untuk berkontak dengan Jonathan Ma sama sekali, bagaimana dia bisa mengenali suaranya?
Jacob bahkan lebih sakit dan sesak, marah dan kesal, dan meraung: "Serang, bunuh dia untukku!"
Bajingan ini, bahkan jika dia mengenal pamannya, dendam ini harus dibalaskan, terlalu sombong dan sangat pengecut.
Pada saat ini, sebuah panggilan telepon dengan cepat masuk ke ponsel Jacob, dan warna kulit Jacob memadat, dan dia menjawab panggilan itu dengan sangat sedih:
"Paman Kedua, aku dipukuli, aku—"
"Keparat, bajingan!"
Di telepon, Jonathan Ma, yang selalu menyayangi keponakannya, sangat ingin menampar mati Jacob, seorang yang tidak mempunyai mata: "Kelinci kecil, aku peringatkan, segera minta maaf kepada Tuan Chu, atau bahkan aku tidak bisa menyelamatkan kamu, apakah kamu mengerti? "
Jacob tertegun oleh omelan itu. Dia sangat sedih dan tidak bersedia, dan berkata: "Paman Kedua, apa asal muasal anak ini? Four Seas Group kami telah mendominasi Jiangling selama lebih dari 20 tahun. Mengapa harus takut padanya--"
“Diam! Bajingan, tahukah kamu bagaimana bos keluarga Ma kita di ibu kota provinsi, seorang yang hebat itu jatuh begitu saja? Dalam sepatah kata dari Tuan Chu, dia langsung beralih dari pemimpin tingkat tinggi menjadi seorang tahanan. Apakah kamu mengerti? ! "
Jonathan Ma berkata dengan kebencian: "Cepat minta maaf, kalau tidak, tidak ada yang bisa menyelamatkanmu."
"Apa? apa?!"
Otak Jacob terasa inign meledak seketika, seperti disambar oleh lima guntur, orang yang kuat dan berkuasa di ibukota provinsi itu benar-benar dikirim ke penjara hanya dengan sepata kata-katanya?
Ini ini--
Melihat David Chu di depannya, seluruh tubuh Jacob bergetar, dan teleponnya jatuh ke tanah. Dengan sekejap wajahnya langsung pucat, dan keringat dinginnya menetes, seolah-olah dia jatuh ke dalam sup panas--
Sebenarnya, aku bermasalah dengan orang besar macam apa!
Wanita genit di samping tampaknya tidak memperhatikan perubahan Jacob, dia masih menyombongkan diri, menunjuk ke David Chu dengan sok:
"Wah, hari-hari baik kamu bocah kecil telah berakhir. Pemimpin Ma menelepon langsung, kamu bukanlah siapa-siapa, kamu memiliki kualifikasi dan latar belakang apa yang bisa dibandingkan dengan Pemimpin Ma?"
"Ketua Ma hanya dengan menggerakkan jarinya saja, kalian sekeluarga langsung dikuburkan, apa kamu mengerti ?!"
David Chu hanya menatap Jacob dengan tenang: "Oh, apa yang dikatakan Jonathan Ma?"
Dengan tatapan tenang ini, Jacob hampir pingsan karena ketakutan. Dia dengan cepat menundukkan kepalanya ke David Chu dan mengeluarkan dua kata dari giginya: "Minta maaf."
Wanita genit itu dengan sombong, berteriak: "Dengar tidak, minta maaf!"
Piak!
Jacob tiba-tiba menampar wajah wanita genit itu, dan meraung: "Jalang, aku ingin kamu meminta maaf, mohon maaf kepada Tuan Chu!"
Selesai bicara, tidak hanya ada ekspresi kaget wanita itu, Jacob langsung berlutut di depan David Chu:
"Tuan Chu, aku bajingan ini tidak memiliki mata. Tidak seharusnya menyinggung anda. Silakan angkat tangan kamu tinggi-tinggi dan memaafkan aku sebagai budak kecil ini--"
Kemudian dia langsung memberi hormat tiga kali, menjatuhkan diri ke tanah, merangkak dan gemetar, dengan patuh seperti anjing.
"Jacob, Kakak Jacob, kamu--"
Wanita genit membuka mulutnya lebar-lebar, kaget luar biasa.
Belasan preman di belakangnya bahkan lebih tercengang, tercengang sampai-sampai bisa memasukan apel ke dalam mulutnya.
Manajer Fours Seas Group yang bermartabat, keponakan Jonathan Ma, seketika terlihat sangat rendah, berlutut dan memohon belas kasihan?
"Brengsek, masih tidak bersujud pada Tuan Chu untuk menebus kesalahan!"
Jacob berteriak dan membuat mereka semua terbangun. Mereka tidak bodoh. Sebaliknya, bisa mengerti maskudnya. Mereka satu persatu mulai mengerti kejadiaan saat ini.
Dipikir-pikir David Chu ini, meski Jonathan Ma saja adalah orang besar bahkan tidak berani dengannya, mereka tidak mampu menghadapinya!
Deg deg deg---
Wanita genit bahkan preman lainnya semua berlutut, meratap dan memohon belas kasihan: "Kami salah, mohon lepaskan--"
David Chu memandangi sekelompok orang rendahan di depannya, yang sama rendahnya dengan semut, tanpa sedikit pun suasana hati yang berayun di dalam hatinya.
Sepuluh tahun pertempuran, panggilan Dewa militer. Tidak peduli seberapa kuat dan terhormatnya seseorang, dia telah mengalahkannya dan telah membunuhnya.
Orang-orang ini sama sekali tidak membuatnya tertarik.
David Chu menunjuk ke Jacob dan bertanya: "Aku menghancurkan satu kakimu, kamu menerimanya?"
"Terima, terima, aku terima!"
Jacob bersujud berulang-ulang, dengan sangat rendah hati: "Tuan Chu, aku menindas orang, aku memang harus dihukum, dan dipukuli, aku telah salah."
"Tuan Chu mematahkan kakiku adalah pelajaran yang sangat benar. Aku Jacob, merasa puas."
David Chu memandang wanita genit yang sedang berlutut dan berkata: "Aku menampar wajahmu, apakah kamu terima?"
"Terima, aku merasa puas!"
Wanita genit itu begitu ketakutan hingga dia bahkan tidak berani menarik napas. Dia berkata dengan wajah pucat: "Aku, seharusnya tidak sembarang bertindak, tidak boleh memaksa orang lain untuk meminta maaf kepada aku, apalagi dengan arogan dan ingin membalas dendam dengan Tuan Chu. Pelajaran Anda sangat benar."
"Kamu benar, aku, aku wanita jalang, jalang!"
David Chu meliriknya dan berkata: "Tapi aku pikir pelajaran ini masih tidak cukup."
Jacob di samping segera bergegas, meraih kerah wanita genit itu, dan menampar belasan kali: "Jalang, jalang, jalang!"
Piakk. Piak. Piakk—
Kulit pipinya memerah dan mengeluarkan darah!
Novel Terkait
Mi Amor
TakashiThe Great Guy
Vivi HuangAdore You
ElinaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraMenunggumu Kembali
NovanKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah