Kisah Si Dewa Perang - Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
Setelah kembali dari Taman Bermain Happy Valley, jarang sekali David Chu memiliki waktu istirahat yang damai, dia menemani putrinya setiap hari dan memasak, kehidupannya sangat santai.
Tapi Karin Yun, tampaknya berselisih dengan dirinya sendiri baru-baru ini. Tidak peduli topik apa yang dia bicarakan, dia selalu melibatkan Violet Smith, dan menyebutnya ‘melupakan teman demi perempuan’ ataupun ‘serigala berbudi’ dan sejenisnya.
David Chu sedikit pusing, sekarang situasinya menjadi agak canggung, si pencemburu ini terlalu sulit untuk ditangani.
Dengan situasi ini, kapan Karin Yun akan menerima dirinya sepenuhnya dan mengungkapkan identitasnya sebagai 'ayah kandung' Bella?
David Chu merasakan tekanan yang sangat besar.
Hari ini, David Chu mengantar Bella ke taman kanak-kanak seperti biasa.
Seperti biasa, pagi-pagi Lio dengan tas sekolahnya sudah berdiri di dekat pintu taman kanak-kanak menunggunya. Melihat Bella datang, dia bergegas menghampiri dan mencoba mengambil hati dengan menyerahkan banyak camilan:
"Kak Bella, ini teh susu, coklat, dan kue kecil yang kamu inginkan. Aku sudah menyiapkan semuanya untukmu. Tolong biarkan aku menyalin pekerjaan rumahnya nanti -"
Lio terlihat menyedihkan dan memohon dengan sangat hati-hati.
Bella menerima semua camilan dengan ekspresi tenang, dan dengan angkuh melengkungkan mulutnya: "Nah, melihat kamu yang begitu malang, ini."
"Tapi ini yang terakhir kali ya."
“Terima kasih Kak Bella, aku janji, terakhir kali.” Lio menerima buku pekerjaan rumah itu dengan kedua tangannya, seperti harta karun.
David Chu memandang kedua anak kecil ini dengan sedikit geli. Dalam seminggu terakhir, Lio menepuk dadanya setiap kali dan berjanji untuk menyalin pekerjaan rumah untuk yang terakhir kalinya, tetapi keesokan harinya, dia tanpa malu kembali menyuap putrinya dengan makanan ringan.
Memikirkan hal ini, dia menepuk bahu Lio dengan sungguh-sungguh, "Anak kecil, laki-laki jantan, kamu harus berdiri tegak dan bersikap gagah perkasa, setiap hari menyalin pekerjaan rumah anak perempuan, tidakkah kamu merasa malu?"
"Apalagi cuaca semakin dingin. Kamu berdiri di sini dan menunggu Bella setiap hari, bagaimana kalau kamu masuk angin dan sakit."
Walaupun anak laki-laki ini berkulit tebal dan tidak takut kedinginan, apa yang harus dilakukan jika anak perempuannya yang kedinginan?
“Paman, aku pikir apa yang Anda katakan masuk akal.” Lio mengangguk sambil berpikir, dan ketika David Chu tersenyum sedikit, dia menyeringai dan melambaikan tangan kecilnya yang gemuk dengan bangga:
"Aku sudah memutuskan untuk meminta ayahku membangun kafe di dekat sini besok, jadi kelak aku akan menunggu Kak Bella sambil minum teh susu di toko agar aku tidak masuk angin."
David Chu: "..."
Kamu sungguh cerdik, apakah aku bermaksud begitu?
Ketika wajah David Chu penuh dengan garis hitam, kedua anak kecil itu telah melompat menjauh.
Lio berkata secara misterius, dengan ekspresi sombong di wajahnya: "Kak Bella, aku begadang semalaman, berpikir keras sepanjang malam, dan akhirnya datang dengan rencana yang cerdas. Aku pasti bisa membuat Selesca Liu menangis agar seluruh kelas menontonnya, demi melampiaskan amarahmu— "
Bella menekuk wajah cantiknya dan mengajarinya dengan wajah serius: " Lio, salah bagimu melakukan ini. Guru berkata bahwa kita harus belajar untuk toleran, belajar untuk menjadi baik, dan tidak menyimpan dendam, bagaimana kamu bisa membuat teman sekelas menangis?"
Lio tiba-tiba menyadarinya, menyentuh kepala kecilnya dengan wajah penuh kekaguman: "Kak Bella, aku mengerti, kamu benar-benar kakak yang baik, aku mengagumimu--"
"Namun, kecuali Selesca Liu!"
Gadis kecil itu melambaikan tangan kecilnya dan tersenyum seperti setan kecil: "Cepat, katakan padaku, bagaimana kamu akan mengerjainya?"
Lio: "..."
Memang pantas menjadi kakak, aku tidak mengerti, tidak mengerti—
Dengan senyuman di wajahnya, David Chu memperhatikan kedua anak kecil itu bergegas masuk ke taman kanak-kanak dengan gembira, dia tersenyum puas:
"Kamu pantas menjadi putriku. Jika kamu memiliki dendam, kamu harus membalasnya. Mirip aku."
Setelah melambaikan tangan mengucapkan selamat tinggal pada Bella, David Chu juga meninggalkan taman kanak-kanak dan berkeliaran dengan santai di jalan, dia belum tahu bagaimana menghabiskan hari itu.
‘Kringgg--'
Saat itu, telepon berdering, dan David Chu melihat ke layar, Violet Smith yang menelepon.
"Violet Smith, ada apa?"
“Tuanku, Anda memintaku untuk menemukan penawar 'Racun Dandala' dari Kuil di tubuh Anda. Sekarang sudah ada kabar.” Suara Violet Smith di sana masih terdengar renyah dan menyenangkan dengan sedikit kelelahan, pasti karena urusan David Chu akhir-akhir ini yang dia perjuangkan.
“Sudah ada berita?” David Chu tersentuh, hatinya senang.
Racun Dandala di tubuhnya adalah penyakit hatinya, layaknya bom waktu. Entah kapan dia akan jatuh ke dalam kegilaan, seandainya dia tidak sadarkan diri dan menyakiti Bella dan Karin, itu akan merepotkan.
“Ya, Tuan, bisakah Anda datang, aku pikir, aku akan berbicara dengan Anda secara pribadi ketika bertemu.” Violet Smith berkata dengan gembira dan sedikit malu.
David Chu langsung setuju: "Baik, di mana kamu, aku akan ke sana."
“Benarkah? Aku akan segera mengirimkanmu posisiku.” Violet Smith bersorak seperti gadis kecil yang sedang jatuh cinta, seolah melihat David Chu sudah cukup untuk membuatnya bahagia untuk waktu yang lama.
※※※※※※※※※※※※※※※※※
Time Cafe, kafe kelas menengah bergaya Italia, terletak di lokasi utama di jalan lingkar kedua Kota Jiangling, dikelilingi oleh gedung perkantoran dan bangunan komersial besar.
Suasana artistik yang kaya, lingkungan yang elegan dan unik, serta layanan yang penuh perhatian membuatnya populer di kalangan pekerja kerah emas borjuis kecil, anak muda berpendidikan, dan selebriti Internet. Tentu saja, banyak juga pria dan wanita tampan yang datang dan pergi.
Namun, hari ini datang seorang wanita cantik yang sangat glamor, menjadikan semua keindahan yang ada menjadi papan latar belakangnya, menarik perhatian semua.
Itu adalah wanita cantik dari Barat, dengan rambut emas panjang, mata indah seperti laut biru, mantel putih sederhana, jeans berwarna terang, terbungkus tubuh seksi, setiap lekukan tubuhnya terlihat jelas.
Namun, fitur wajahnya tetap membawa keindahan lembut dan elegan dari Timur, dan seluruh tubuhnya memancarkan hawa awet muda, yang sangat indah.
Wanita cantik dari Barat ini adalah Violet Smith yang sedang menunggu David Chu.
Selalu tidak kekurangan orang yang mengejar di sekitar wanita cantik, dan hari ini juga begitu.
Di seberang Violet Smith, duduk seorang pemuda modis dan tampan yang terus membual tentang dirinya sendiri, sesekali memperlihatkan kunci mobil sport dan Patek Philippe bernilai jutaan dolar di tangannya, dengan sengaja memamerkan kekayaannya.
Menurut pengalaman pemuda itu, gadis-gadisnya dulu, tidak peduli betapa sombongnya mereka, mata mereka akan bersinar, dan kemudian mengembangkan minat yang tajam pada dirinya lalu secara bertahap jatuh ke dalam cengkeramannya.
Tapi hari ini, wanita Barat yang cantik ini hanya tersenyum tipis, bertahan dengan posturnya, minum kopinya sendiri sambil melihat ke luar jendela dengan mata yang indah, seolah-olah dia hanyalah udara.
Pemuda itu segera patah semangat, dia bergumam di dalam hatinya: "Mungkinkah dia tidak mengerti bahasa Mandarin dan tidak mengerti apa yang dia katakan?"
"Ya, pasti itu masalahnya. Aku, Cody Xu adalah orang berbakat, muda dan banyak uang, wanita ini tidak punya alasan untuk tidak peduli padaku."
Cody Xu mengangkat kepalanya, semakin dia memikirkannya, semakin dia merasa begitu, dan pada saat ini, tiba-tiba, satu sosok muncul, seperti palu yang berat, langsung menjatuhkan kepercayaan dirinya ke tanah.
"Violet Smith." David Chu melangkah ke dalam kafe dan langsung melihat Violet Smith yang mempesona.
"Sayang, kamu akhirnya datang."
Baru saja dia menyapanya, tapi Violet Smith malah melompat kegirangan, seperti anak rusa, melompat ke David Chu, memegang lengan David Chu dengan ekspresi penuh kasih sayang, sangat intim.
Setelah itu, Violet Smith memeluk David Chu, mereka berdua saling menempel erat, tubuh langsing itu ada di pelukannya, David Chu bisa dengan jelas merasakan kelembutan di depannya ditekan sehingga berbentuk, wanginya menyergap hidungnya.
A, ada apa ini?!
David Chu sedikit terkejut, dan semua orang di tempat itu penuh dengan rasa iri dan cemburu.
Dan Cody Xu, yang penuh percaya diri, sudut mulutnya berkedut liar, wajahnya sangat pucat, hatinya hancur--
Novel Terkait
Inventing A Millionaire
EdisonLelaki Greget
Rudy GoldBehind The Lie
Fiona LeeTen Years
VivianAwesome Guy
RobinDewa Perang Greget
Budi MaKisah Si Dewa Perang×
- Bab 1 Pria Pun Bisa Bersedih
- Bab 2 Aku Telah Kembali
- Bab 3 Anak Haram
- Bab 4 Ayah Adalah Pahlawan
- Bab 5 Sepuluh Tahun Berlalu, Segalanya Masih Sama, Hanya Orang yang Berbeda
- Bab 6 Aku Tidak Tertarik Mendengar Omong Kosong
- Bab 7 Tidak Bisa Melakukannya
- Bab 8 Kamu Hebat Sekali
- Bab 9 Lumpuhkan ‘Petingginya’
- Bab 10 Apakah Dirimu Terlihat Seperti Ikan Ini?
- Bab 11 Angin yang Besar, dan Kuat (1)
- Bab 12 Angin yang Besar, dan Kuat (2)
- Bab 13 Dia Akan Menghormati Aku Seperti Dewa
- Bab 14 Kedatangan Jonathan Ma
- Bab 15 Apakah Dunia Sedang Terbalik?
- Bab 16 Semua Ini Karena Pamanku
- Bab 17 Pertarungan Ayah dan Anak
- Bab 18 Akhirnya Kamu Kembali
- Bab 19 Memukulmu Karena Kamu Rendahan
- Bab 20 Datang Mencari Gara-Gara
- Bab 21 Kamu Terima Tidak?
- Bab 22 Aku Punya Ayah
- Bab 23 Mau Adik Laki-laki
- Bab 24 Perasaannya Tidak Buruk
- Bab 25 Masalah Pernikahan Karin Yun
- Bab 26 Gadis Kecil yang Licik
- Bab 27 Biarkan Dia yang Datang Menemuiku
- Bab 28 pertunjukan Bagus, Dimulai!
- Bab 29 Leo, Teh!
- Bab 30 Ini Baru Kekuasaan
- Bab 31 Dia Telah Berlutut
- Bab 32 Pemuda Pertama di Kota Jiangling, Hanya Begitu Saja
- Bab 33 Tidak Bulat Sama Sekali
- Bab 34 Wanita yang Menjadi Kuat Ketika Telah Menjadi Seorang Ibu
- Bab 35 Kecemburuan
- Bab 36 Siapa Kamu!
- Bab 37 Minta Maaf Kepada Wanitaku
- Bab 38 Selamat Malam, Istriku
- Bab 39 Aku Dipaksa
- Bab 40 Orang Tuaku, Ingin Bertemu Denganmu
- Bab 41 Wanita Yang Tinggi Hati
- Bab 42 Kamu Tidak Sepadan Putriku
- Bab 43 Aku Bersedia Menerima Putrimu Sebagai Budak Keluargaku
- Bab 44 Aku Bahkan Berani Membunuhmu
- Bab 45 Ini Adalah Hot West Wind!
- Bab 46 Arak Ini Bernilai Enam Miliyar!
- Bab 47 Keluarga Kalian Muncul Naga Sejati
- Bab 48 Bella Yang Murung
- Bab 49 Putri, Pilih Sesukamu
- Bab 50 Air Cucuran Jatuhnya ke Pelimbahan Juga
- Bab 51 Tempat Kalian Ini, Aku Menginginkannya
- Bab 52 Ini Yang Namanya Mendominasi
- Bab 53 Apa Yang Dilakukan Dengan Putri Yang Jahat
- Bab 54 Wanita Yang Legendaris
- Bab 55 Keluarga Tang dari Jiangling
- Bab 56 Hak dan Kebebasan Dihapuskan
- Bab 57 Selamat Datang Untuk Anda
- Bab 58 Bau Cemburu yang Sangat Tajam
- Bab 59 Siapa Berani Menyentuhku?
- Bab 60 Bunuh dengan Tangan Terbalik
- Bab 61 Permasalahan Hati Wanita
- Bab 62 Semakin Tinggi Posisi, Semakin Kesepian
- Bab 63 Racun Dandala
- Bab 64 Nama Dewa Sura
- Bab 65 Sayang, kamu sudah datang!
- Bab 66 Dunia Kungfu
- Bab 67 Maaf, Uang Memang Kertas Sampah
- Bab 68 Ibu Cemburu Lagi
- Bab 69 Undangan Justin Sun
- Bab 70 Tuan Muda Xu, Bertemu Lagi
- Bab 71 Dipukul Orang?
- Bab 72 Benar-benar Cari Mati
- Bab 73 Tuan Chu?
- Bab 74 Pamanmu Tidak Berarti Apa-apa
- Bab 75 Kakak Beradik
- Bab 76 Jonathan Meminta Pertolongan
- Bab 77 Kedatangan Adik Perempuan
- Bab 78 Sudah Seharusnya Kamu Menjadi Lajang
- Bab 79 Satu Lawan Satu? Apakah Kamu Mampu?
- Bab 80 Tiada Taranya
- Bab 81 Ada Aku Disini, Apa yang Perlu Ditakutkan?
- Bab 82 Lihat dengan Baik, Pelajari dengan Baik
- Bab 83 Mati Dengan Satu Jari
- Bab 84 Hanya Sebuah Makhluk Liar
- Bab 85 Berapa Jumlah Kepala yang Kamu Punya?
- Bab 86 Pahlawan Yang Tiada Taranya
- Bab 87 Rasa Kehidupan
- Bab 88 Saudara Munafik
- Bab 89 Selamat Datang ke Rumah Baru Kita
- Bab 90 Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta sama kamu
- Bab 91 Kakak Ipar Misterius
- Bab 92 Tidak Tahu Diri
- Bab 93 Master Chu, Anda Sudah Datang
- Bab 94 Kamu Tidak Pantas
- Bab 95 Serang Kamu Saja?
- Bab 96 Pria Gentleman
- Bab 97 Adikku
- Bab 88 Keluarga yang Tidak Tahu Malu
- Bab 99 Kamu Memiliki Seorang Kakak yang Baik
- Bab 100 Aku Menantikannya
- Bab 101 Gaun Pengantin Harga Setinggi Langit
- Bab 102 Apa Kabar Tuan
- Bab 103 Menemanimu
- Bab 104 Tidak Senasib
- Bab 105 Sesepuh Tua Tiba
- Bab 106 Tak Tertandingi
- Bab 107 Tampar Kembali
- Bab 108 Kamu Itu Siapa?
- Bab 109 Dewa Perang
- Bab 110 Seluruh Tamu Pergi Dengan Tenang
- Bab 111 Memperkenalkan Wanita Untuk David Chu
- Bab 112 Teman Lama
- Bab 113 Bekerja Menjadi Petugas Keamanan di Bawah Kepemimpinan Aku
- Bab 114 Menyusahkan Dirinya Sendiri
- Bab 115 Pasti Merupakan Anak Kandungnya
- Bab 116 Bibi, Kamu Kasihan Sekali
- Bab 117 Banyak Sekali Orang Yang Membual
- Bab 118 Apakah Dia Layak Untuk Putriku
- Bab 119 Penerima Wanita Bekas
- Bab 120 Kamu Pikir Kamu Siapa
- Bab 121 Calon Menantu
- Bab 122 Memiliku, Sudah Cukup
- Bab 123 Bertemu Dafu Lee Lagi
- Bab 124 Balas Dendam
- Bab 125 Keadaan Darurat
- Bab 126 Yakin 100%
- Bab 127 Menerima murid wanita
- Bab 128 Etika kedokteran
- Bab 129 Menjelaskan padaku
- Bab 130 Kebencian semakin bertambah